Anda di halaman 1dari 3

Tanaman memiliki akar yang berfungsi untuk menarik air dan juga nutrisi.

Akan tetapi,
sebagian besar air tersebut dikembalikan ke udaramelalui proses transpirasi. Transpirasi adalah suatu
proses penguapan air yang berasal dari akar tanaman melalui pori-pori bagian tubuh tanaman yang
selanjutnya berubah menjadi uap dan dilepaskan ke atmosfer. Proses transpirasi dimulai dari absorbsi
air tanah oleh akar tanaman yang kemudian ditranspor melalui batang menuju daun dan dilepaskan
sebagai uap air ke atmosfer. Transpirasi merupakan proses hilangnya air dari dalam jaringan
tumbuhan melalui kutikula, stomata, maupun lentisel. Akan tetapi, sebagian besar transpirasi terjadi
melalui stomata. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan di atas tanah, tetapi paling banyak
ditemukan pada daun. Stomata yang lebih membuka akan meningkatkan konduktivitasnya sehingga
transpirasinya lebih cepat.

Jenis-jenis Transpirasi

1. Transpirasi stomata
Transpirasi stomata adalah penguapan air dari stomata tanaman. Sebagian besar air dari
tanaman ditranspirasikan dengan cara ini. Air di dekat permukaan daun berubah menjadi uap
dan menguap ketika stomata terbuka.
2. Transpirasi lentikular
Lentisel adalah lubang kecil di kulit cabang dan ranting. Penguapan air dari lentisel tanaman
dikenal sebagai transpirasi lentikular. Lentisel tidak ada di semua tanaman. Sejumlah kecil air
hilang melalui lentisel.
3. Transpirasi kutikula
Transpirasi kutikula adalah penguapan air dari kutikula tanaman. Kutikula adalah lapisan lilin
pada permukaan daun tanaman. Sekitar 5−10% air dari daun hilang melalui transpirasi
kutikula. Selama kondisi kering ketika stomata tertutup, lebih banyak air yang
ditranspirasikan melalui kutikula.

Menurut Dardjat Sasmitamihardja dan Arbayah Siregar (1994), apabila stomata membuka,
akan ada penghubung antara rongga antarsel dan atmosfer. Pada saat tekanan uap air di atmosfer lebih
rendah dari rongga antar sel, maka uap air dari rongga tersebut akan keluar. Distribusi stomata sangat
berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama
lain dengan jarak tertentu. Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan, penguapan dari lubang yang satu
akan menghambat penguapan lubang dekatnya. Hal ini disebabkan karena jalan yang ditempuh
molekul-molekul air yang lewat lubang itu tidak lurus melainkan membelok akibat pengaruh sudut-
sudut sel-sel penutup. Bentuk stomata yang oval lebih memudahkan mengeluarkan air daripada
bentuk bundar.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Transpirasi


1. Suhu

Tingkat transpirasi akan naik seiring dengan meningkatnya suhu, terutama selama musim
pertumbuhan sedang berlangsung, pada saat udara lebih hangat karena intensitas sinar matahari yang
tinggi. Suhu yang lebih tinggi juga akan menyebabkan sel-sel pada tumbuhan yang mengendalikan
stomata akan membuka, sedangkan apabila pada musim dingin maka pori-pori akan menutup.

2. Jumlah Daun

Apabila suatu tumbuhan mempunyai jumlah daun yang lebih banyak, berarti terdapat
permukaan yang lebih besar dan juga lebih banyak stomata untuk transpirasi. Hal tersebut akan
membuat proses penguapan terjadi lebih banyak.

3. Ukuran Daun

Sebuah daun yang mempunyai permukaan yang lebih besar akan menyebabkan transpirasi
terjadi dengan lebih cepat dibandingkan dengan daun yang mempunyai permukaan kecil.

4. Sinar Matahari

Tingkat transpirasi dikendalikan oleh bukaan stomata. Bukaan stomata ini dipengaruhi oleh
sinar matahari. Makin tinggi intensitas sinar matahari, maka akan mendorong stomata untuk terbuka
serta kecepatan transpirasi yang akan makn tinggi.

5. Kelembaban Udara

Udara yang basah dapat menyebabkan proses transpirasi menjadi terhambat, sedangkan udara
yang kering dapat memperlancar proses terjadinya tranpirasi.

6. Ketersediaan Air

Laju transpirasi berbanding lurus dengan penyerapan air oleh akar dari tanah. Penurunan daya
serap air menyebabkan penutupan stomata dan layu sehingga menurunkan laju transpirasi.

Mekanisme Transpirasi

Transpirasi selalu diawali dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke rongga antarsel yang
berada dalam daun. Di sana, terdapat rongga antarsel jaringan bunga karang yang besar sehingga
mampu menampung uap air dalam jumlah yang banyak. Sel-sel yang menguapkan airnya ke rongga
antarsel akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya akan menurun. Jika stomata
membuka, akan ada penghubung antara rongga antarsel dengan atmosfer. Jika tekanan uap air di
atmosfer tersebut lebih rendah dari rongga antarsel, uap air dari rongga antar sel tersebut akan keluar
ke atmosfer.

Sumber:

Izza, Faizatul. (2015). Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus Arvensis L.) dan Hubungannya
dengan Transpirasi Tanaman di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang. Prosiding KPSDA, 1(1), 177−180.

Prijono, S., dan Moh. T.S. Laksmana. (2016). tudi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan
Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap
Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh, J-Pal, 7(1), 15–24.

https://teks.co.id/transpirasi/

Anda mungkin juga menyukai