Anda di halaman 1dari 24

Plant and Water Relation

Arlinda Puspita Sari, S.Si, M.Si


Pengangkutan air
Suatu proses pergerakan air melewati pembuluh xilem
dari sistem perakaran ke bagian tajuk tanaman,
khususnya daun
Ada beberapa teori yang dikenal: teori vital, teori
tekanan akar, dan teori kekuatan fisika.
Teori kekuatan fisika: tekanan kohesi, teori kapiler,
teori tarikan transpirasi
Teori vital (Teori sel pompa)
Air dapat diangkut ke daun karena adanya pompa
yang menghisap dan mendorong air naik ke daun
Namun hasil penelitian tidak menemukan adanya sel-
sel pemompa tersebut
Sebagian besar pengangkutan berlangsung melalui
jalur apoplas
Teori ini dibantah, dan tidak berlaku lagi
Teori tekanan akar

Air dari akar dapat


diangkut ke daun
karena adanya tekanan
dari akar
Tekanan akar
maksimum 2 atm,
hanya mampu
menaikkan air sampai
ketinggian 21 m
Bagaimana dengan
tanaman yang
tingginya > 21 m ???
Teori kapilaritas
Kapilaritas merupakan gejala yang timbul akibat
interaksi antara permukaan benda padat dengan
benda cair yang menyebabkan gangguan terhadap
bentuk permukaan cair
Diameter suatu benda menentukan naiknya
permukaan cairan
Jari-jari pembuluh xilem rata-rata sekitar 0,04 mm, air
naik sekitar 38,3 cm
Bagaimana dengan tanaman yang tingginya hingga 30
m?
Teori kohesi
Ada 3 elemen dasar dari teori kohesi yang menjelaskan
pergerakan vertikal air yakni: tenaga pendorong, hidrasi
pada lintasan, gaya kohesi antara molekul air
Tenaga pendorong adalah perbedaan potensi air,
dimana air selalu bergerak dari tempat dengan potensi
air tinggi ke potensi air rendah
Air bergerak dari dalam tanah, melalui tubuh
tumbuhan, menuju atmosfir sehingga potensi air di
atmosfir harus lebih rendah dari potensi air di tanah
Faktanya potensi air atmosfir hampir selalu lebih
rendah dari potensi air tanah
Dinding pembuluh xilem tersusun dari senyawa yang
bersifat hidrofilik
Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hidrofilik
oleh tenaga hidrasi
Dengan demikian air yang sudah berada di dalam pembuluh
xilem tidak dapat tertarik kembali ke akar oleh gaya gravitasi
Antara molekul air terdapat gaya tarik menarik yang disebut
sebagai gaya kohesi
Air di dalam pembuluh xilem sering berada dalam keadaan
tertarik (tension)
Tenaga tarikan ini disebabkan oleh proses transpirasi,
serapan air secara osmotik dan tenaga hidrasi dari dinding
sel
Transpirasi
Arlinda Puspita Sari, S.Si, M.Si
Transpirasi
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari
jaringan hidup tanaman yang terletak di atas
permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula,
dan lentisel
80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati
lubang stomata
Transpirasi memungkinkan aliran massa mineral
yang diperlukan tumbuhan
Transpirasi adalah proses yang disebabkan oleh
evaporasi air dari daun tumbuhan dan berhubungan
dengan pengambilan air oleh akar dalam tanah
Perbedaan transpirasi dengan evaporasi
Transpirasi Evaporasi
1. proses fisiologis atau fisika 1. proses fisika murni
yang termodifikasi
2. diatur bukaan stomata 2. tidak diatur bukaan stomata

3. diatur beberapa macam 3. tidak diatur oleh tekanan


tekanan
4. terjadi di jaringan hidup 4. tidak terbatas pada jaringan
hidup
5. permukaan sel basah 5. permukaan yang
menjalankannya menjadi
kering
Besarnya air yang tertranspirasi
Sebagian besar air yang
diserap tanaman
ditranspirasikan
Misal: tanaman jagung, dari
100% air yang diserap: 0,09%
untuk menyusun tubuh,
0,01% untuk pereaksi, 98,9%
untuk ditranspirasikan
Diperkirakan dalam satu
musim tumbuh, satu area
tumbuhan jagung dapat
mentranspirasi 400,000
gallon air
Peranan transpirasi
Pengangkutan air ke daun dan
difusi air antar sel
Penyerapan dan pengangkutan
air dan hara
Pengangkutan asimilat
Membuang kelebihan air
Pengaturan bukaan stomata
Mempertahankan suhu daun
Meningkatkan laju angkutan
mineral
menjaga turgiditas optimum sel
Transpirasi dan gutasi

Di samping mengeluarkan air dalam bentuk uap,


tumbuhan dapat pula mengeluarkan air dalam bentuk
tetesan air yang prosesnya disebut gutasi
Gutasi terjadi melalui alat yang disebut hidatoda
Hidatoda adalah suatu lubang yang terdapat pada
ujung urat daun yang sering kita jumpai pada spesies
tumbuhan tertentu
Perbedaan transpirasi dan gutasi
Transpirasi Gutasi
1. terjadi pada siang hari 1. pada malam dan pagi hari
2. air yang hilang berbentuk 2. air yang keluar berbentuk cair
uap air
3. yang dilepaskan uap air 3. cairan mengandung solute,
murni seperti gula dan garam
4. terjadi melewati stomata, 4. melewati hidatoda
lubang kutikula, dan lenti
sel
5. terkendali oleh bukaan 5. tidak terkendali
stomata
6. menurunkan suhu 6. tidak menurunkan suhu
permukaan tanaman permukaan
Macam-macam transpirasi
Berdasarkan atas sarana yang digunakan untuk
melaksanakan transpirasi tersebut dikenal istilah
transpirasi stomata, transpirasi kutikula, dan
transpirasi lentisel.
Transpirasi stomata adalah transpirasi yang melalui
stomata pada daun: 80-90% total transpirasi
Transpirasi kutikula adalah transpirasi melalui
kutikula: 20% total transpirasi
Transpirasi lentisel adalah transpirasi yang terjadi
melalui lentisel pada batang: 0,1% total transpirasi
Mekanisme transpirasi
Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel
mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun (air
space).
Penguapan air ke rongga antar sel akan terus berlangsung
selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air.
Sel-sel yang menguapkan airnya ke rongga antra sel akan
mengalami kekurangan air sehingga PA nya menurun.
Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem
tulang daun, yang selanjutnya tulang daun akan menerima
air dari batang dan batang menerima dari akar dan
seterusnya.
Uap air yang terkumpul dalam rongga antar sel akan
tetap berada dalam rongga antar sel tersebut selama
stomata pada epidermis daun tidak membuka.
Kalaupun ada air yang keluar menembus epidermis
dan kutikula jumlahnya hanya sedikit dan dapat
diabaikan
Syarat utama terjadinya transpirasi adalah adanya
penguapan air di dalam daun dan terbukanya stomata.
Mekanisme membuka dan menutupnya
stomata
Stomata akan membuka apabila turgor sel penutup tinggi dan
akan menutup apabila turgor sel penutup rendah.
Pada saat turgor sel penutup tinggi, maka dinding sel
penutup yang berhadapan pada celah stomata akan tertarik ke
belakang, sehingga celah menjadi terbuka.
Naiknya turgor ini disebabkan adanya air yang mengalir dari sel
tetangga masuk ke sel penutup, sehingga sel tetangga
mengalami kekurangan air dan selnya sedikit mengkerut dan
akan menarik sel penutup ke belakang.
Sebaliknya pada waktu turgor sel penutup turun, yang
disebabkan oleh kembalinya air dari sel penutup ke sel
tetangganya, sel sel-tetangga akan mengembang dan mendorong
sel penutup ke depan sehingga akhirnya stomata tertutup.
Pengaturan membuka dan menutupnya stomata
Stomata membuka apabila sel penutup dalam keadaan turgor
tinggi
Kapankah turgor sel penutup dalam keadaan tinggi?
Turgor tinggi apabila ada air masuk ke dalam sel penutup, dan
hal ini hanya mungkin kalau PA pada sel penutup lebih rendah
daripada sel-sel sekitarnya
Perubahan-perubahan nilai PA di dalam sel penutup
disebabkan oleh perubahan kimia yang terjadi di dalam sel
penutup tersebut
Beberapa teori yang menjelaskan terjadinya perubahan kimia
dalam sel penutup: teori klasik Sayre (tentang perubahan pati
menjadi gula), modifikasi teori klasik Sayre, dan teori
pemompaan ion K+,
Teori pengangkutan ion K+
Pada siang hari, saat fotosintesis di sel penjaga terbentuk zat
antara fotosintesis yaitu asam malat
As. Malat kemudian dipecah menjadi H+ dan ion malat
H+ keluar dari sel penjaga, kedudukannya digantikan K+
terjadi ikatan K+ dg ion malat membentuk kalium malat
Kalium malat masuk ke vakuola sel penjaga dan menurunkan
PA nya
Terjadi osmosis ke dalam sel penjaga, turgor, dinding sel dari
sel penjaga tertekan ke arah luar, stomata membuka
Peningkatan muatan positif sel akibat masuknya K+
diturunkan dengan pengambilan ion klorida (Cl-) melalui
pemompaan ion hidrogen yang dibebaskan pada saat asam
organik keluar dari sel
Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi
 Faktor lingkungan  Faktor tanaman
1.  kelembaban udara 1. stomata: jumlah per satuan
2. suhu luas, letak stomata
3. kecepatan angin (permukaan bawah atau
4. cahaya atas daun,
5. tekanan udara timbul/tenggelam), waktu
6. ketersediaan air tanah bukaan stomata
7. debu 2. daun: berbulu/tidak, warna
daun(kandungan klorofil
daun), posisinya
menghadap matahari secara
langsung atau tidak

Anda mungkin juga menyukai