Anda di halaman 1dari 30

KLASIFIKASI BAHAN

KIMIA

Arlinda Puspita Sari, S.Si., M.Si.


◼ Penggunaan bahan kimia bagi kehidupan
manusia sudah ada sejak dulu
◼ Pada zaman peradaban modern saat ini,
terutama banyak dihasilkan bahan kimia
sintesis untuk berbagai keperluan
◼ Penggunaannya dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan yang berbahaya
maupun membahayakan penggunanya
Tujuan Klasifikasi
• Memudahkan pengelolaan; meliputi penanganan dan
penyimpanan serta pengawasannya
• Memenuhi hak konsumen untuk mengetahui
informasi (right to know chemicals)
• Langkah preventif awal paling esensial dalam rangka
pengurangan risiko
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA DI
DUNIA
▪ IPCS (International Programme on Chemical
Safety)
▪ ILO (International Labour Organisation)
▪ EU (European Union)
▪ NFPA (National Fire Protection Association)
▪ DOT (U.S. Department of Transportation)
▪ IMDG-IMO Code (International Maritime
Dangerous Goods-International Maritime
Organization Code)
▪ PBB/UNITAR-GHS
✓Globally Harmonized System (GHS)
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA DI TINGKAT
INTERNASIONAL
IPCS ILO IMDG-IMO European WHO UNTODG
Communities (Pestisida)
1.Mudah meledak 1.Bahan yang 1.Bahan peledak 1. Sifat fisika kimia 1.Extremely 1. Explosive
(explosive) mudah meledak (explosive) - Mudah meledak hazardous 2. Gas bertekanan
2. Gas 2.Gas-gas 2.Gas-gas yang - Mudah menyala 2. Highly hazardous 3. Cairan mudah
3.Cairan mudah bertekanan dan dimampatkan, - Oksidator 3.Moderately menyala
terbakar tidak bertekanan dicairkan dengan 2.Sifat toksikologi hazardous 4.Padatan mudah
(Flammable tidak dapat tekanan (gas - Toksisitas akut 4. Slightly hazardous menyala
kiquids) terbakar. compressed) - Iritasi 5.Oksidator
4.Padatan mudah 3.Cairan yang 3.Cairan yang - Sensitisasi 6.Racun dan bahan
Terbakar mudah terbakar mudah 3.Efek khusus infeksi
(Flammable 4. a.Bahan menyala/terbakar terhadap 7.Radioaktif
solids) muda (inflammable liquid) kesehatan 8.Korosif
5.Oksidator terbakar 4.Bahan padat mudah manusia Zat-zat lain yang
(oxidizing b. Bahan-bahan menyala - Karsinogenik berbahaya
substances) yang dapat (inflammable solid) - Mutagenik
6.Zat beracun terbakar secara 5. Oksidator (oxidizing - Toksik terhadap
dan bahan mendadak. agent) reproduksi
infektif c.Bahan-bahan 6. Bahan beracun dan 4. Efek terhadap
(Poisonous/toxic yang bahan menular lingkungan
and infections bila kontak (Poisonous and - Toksisitas akut
substances) dengan infections - Persistent
7.Zat-zat air dapat substances) - Bioakumulasi
Radioaktif mengeluarkan 7. Bahan radioaktif - Efek terhadap
(radioactive asap yang mudah (radioactive atmosfer
substances) terbakar. materials)
8.Rupa-rupa 5.Bahan yang 8. Bahan
(Miscellaneous dapat merusak/korosif
dangerous mengoksidasi (corrosive
substances) 6.Bahan-bahan substances)
beracun 9.Bahan campuran
7.Bahan korosif (Miscellaneous
8.Bahan radioaktf dangerous
substances)
1. Bahan Beracun (Toxic Substance)

◼ Adalah bahan kimia yang dapat


menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian
apabila terserap ke dalam tubuh karena
tertelan, lewat pernafasan atau kontak
lewat kulit.
◼ Contoh: Benzene, as.nitrat, as.klorida,
NH3, HCl, Cl-, Br -, Pb, Hg, N, H, CO2.
◼ Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu
organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-
paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat
tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati,
atau cairan limpa dan menghasilkan efek
kesehatan pada jangka panjang
◼ Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh
dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel
efitel dan keringat.
2. Bahan Korosif (Corrosive substance)

◼ Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia


dapat mengakibatkan kerusakan apabila
kontak dengan jaringan tubuh atau bahan
lain.
◼ Menyebabkan cacat permanen pada jaringan
tubuh yang terkena bahan korosif. Bahan
yang dapat menimbulkan rasa nyeri yang
dapat menyebabkan inflamasi pada kulit.
◼ Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan
seperti kulit, mata, dan saluran
pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka,
peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan
sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka
terhadap bahan kimia).
◼ Contoh: Asam Nitrat (HNO3), Asam Sulfat
(H2SO4), Asam klorida (HCl), Natrium
Hidroksida (NaOH), dsb.
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar
(Flammable substance)
◼ Pelarut dan pereaksi seperti: Asetaldehid, Asam
Asetat, Aseton, Benzen, Korbondisulfida, Etil
Alkohol, Eter, Etil Asetat, Petrolum Eter, Isoprofil
Alkohol, Toluen, Xylen.
◼ Bahan An Organik seperti: 1) Al, Mg, Zn murni
jangan dicampur air. 2) Fosfor kuning jangan
terkena udara, simpan dalam air/ selalu terendam.
3) Logam K dan Na jangan terkena air, simpan
dalam parafin cair.
◼ Gas seperti: Asetil, Metana, Hidrogen,
Karbonmonoksida, Butana.
4. Bahan Kimia Mudah Meledak
(Explosive agent)
◼ Adalah suatu zat padat atau cair atau
campuran keduanya menyebabkan reaksi
kimia yang dapat menghasilkan gas dalam
jumlah dan tekanan yang besar serta suhu
yang tinggi, sehingga menimbulkan
kerusakan disekelilingnya.
◼ Contoh: TNT, nitrogliserin, dan ammonium
nitrat (NH4NO3).
5. Bahan Kimia Pengoksidasi
(Oxidation agent)
◼ Adalah suatu bahan kimia yang mungkin
tidak mudah terbakar, tetapi dapat
menghasilkan oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran bahan-bahan
lainnya.
◼ Contoh: klorat, perklorat, fluorin, iodin,
peroksida, as.nitrat, kalium nitrat, kalium
permanganat.
6. Water Sensitive Substance (bahan
mudah terbakar oleh air)

Jenis bahan Contoh


Golongan alkali Na, K
Logam halida anhidrat alumunium tri bromida
Logam oksida anhidrat CaO
Oksida non logam halida sulfuril klorida
7. Acid Sensitive Substance (bahan
mudah terbakar oleh asam)
Umumnya bahan–bahan yang reaktif terhadap air juga
reaktif terhadap asam.

Selain itu dapat meledak maupun terbakar karena terjadi


reaksi eksotermik dan gas yang mudah terbakar.

Contoh :
Kalium klorat ( KClO3 )
Kalium permanganat
Kromat ( Cr2O3 )
8. Compressed Gases (Gas Bertekanan
Tinggi)
Bila bocor akan mencemari lingkungan
Korosif

Bahaya yang terjadi


Mudah terbakar
tergantung jenis gas

Asfiksi

Asfiksi : mengganggu pernafasan dan darah, contohnya :


CO2, CO, hidrrgen sianida, argon, helium, nitrogen
Tabel Penggunaan Gas Bertekanan Dan Bahayanya

Gas Penggunaan Bahaya


asetilen Gas bakar Mudah terbakar, asfiksi
amoniak Bahan baku Beracun
etilen oksida Sterilisasi Beracun, mudah terbakar
hidrogen Hidrogenasi Mudah terbakar, asfiksi

Nitrogen Gas pencuci, Asfiksi


pembuatan udara inert

klor Klorinasi, oksidator Beracun, korosif


vinil klorida Produksi plastik Beracun, mudah terbakar
9. Bahan Radioaktif
◼ Adalah bahan kimia yang mempunyai
kemampuan memancarkan sinar radioaktif
dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002
microcurie/gram.
◼ Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu
atau lebih golongan di atas karena memang
mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.
◼ Efek bahan kimia terhadap jaringan dan organ
tubuh dapat cepat juga lambat tergantung pada
jenis bahan, lama waktu kontak, dan daya tahan
tubuh.
SIMBOL BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN (B3)
◼ Diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3
Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Label dan
Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
◼ Tujuan pemberian simbol dan label pada B3 adalah
untuk mengetahui potensi bahaya dalam penanganan
B3 yang kita gunakan
B3 mudah meledak B3 mudah menyala
B3 pengoksidasi B3 beracun
B3 korosif B3 gas bertekanan tinggi
B3 Iritan B3 berbahaya bagi
lingkungan
B3 Mutagenik, Karsinogenik,
Teratogenik
MSDS (Material Safety Data Sheet)
◼ = LDKB (Lembar Data
Keselamatan Bahan)
◼ Wajib dibuat dan dikeluarkan
oleh produsen bahan-bahan
kimia
◼ Berisi informasi penting tentang
bahan kimia yang dipakai dan
berfungsi memberikan
perlindungan terhadap user.
◼ MSDS / LDKB berisikan 16
bagian informasi. Sesuai aturan
menteri tenaga kerja no 187
Tahun 1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia di
Tempat Kerja
FORMAT MSDS
1. Identitas bahan dan perusahaan
2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
5. Tindakan penanggulangan kebakaran
6. Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan
7. Penyimpanan dan penanganan bahan
8. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri
9. Sifat fisika dan kimia
10. Stabilitas dan reaktifitas bahan
11. Informasi toksikologi
12. Informasi ekologi
13. Pembuangan limbah
14. Pengangkutan bahan
15. Informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku
16. Informasi lain yang diperlukan
PENANGANAN B3

◼ Meliputi :

•Pencampuran

•Pengadukan

•Pemanasan
•Pemindahan
Prinsip utama dalam menangani bahan-
bahan kimia

“Think before doing”


Apa maksudnya??

Maksudnya : sebelum mencampur,


mereaksikan atau memindahkan suatu
bahan kimia perlu dipikirkan kemungkinan
apa yang terjadi akibat tindakan tersebut.
Informasi yang diperlukan dalam
penanganan bahan-bahan kimia

Nama dan Sifat fisik Wujud fisik Sifat kimia Sifat bahaya
formula
bahan

TD Gas
TL Cair
Tekanan Uap Reaktivitas Toksik
Padat
Suhu Flammable
dekomposisi Eksplosif
Berat jenis
TUGAS :
◼ Buatlah ringkasan mengenai:
1. Cara penanganan masing-masing klasifikasi
bahan kimia
2. Syarat penyimpanan masing-masing klasifikasi
bahan kimia

Anda mungkin juga menyukai