Anda di halaman 1dari 5

Judul Laporan : IDENTIFIKASI BAHAN-BAHAN KIMIA

Tempat : Laboratorium jurusan Kesehatan Lingkungan


Waktu : 18 Maret 2017
Tujuan : mengetahui hasil dari identifikasi bahan-bahan kimia

I. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian bahan kimia
Satu bahan kimia adalah satu bahan yang digunakan di dalam atau didapati oleh proses
kimia. Ia boleh menjadi satu unsur, sebatian atau campuran. Oleh itu:
1. Satu unsur kimia adalah satu bahan yang tidak boleh dibahagi atau diubah kepada
bahan-bahan yang berlainan oleh cara kimia yang biasa. Zarah unsur yang paling kecil
adalah atom, yang mengandungi elektron mengelilingi nukleus iaitu proton dan
neutron.
2. Satu sebatian kimia adalah satu bahan yang mengandungi dua atau lebih unsur kimia
yang bergabung secara kimia di dalam satu nisbah yang tetap.
3. Satu molekul adalah zarah yang paling kecil sesuatu unsur atau sebatian yang
mengekalkan ciri-ciri kimia sesuatu unsur atau sebatian.
4. Satu ion adalah satu atom atau kumpulan-kumpulan atom dengan sejumlah cas elektrik,
dengan kehilangan (kation) atau dengan pertambahan (anion) satu elektron.
5. Perkataan "kimia" boleh merujuk kepada apa-apa bahan kimia, walaupun satu makna
popular yang mana "satu produk”

B. Klasifikasi bahan kimia


Berdasarkan sifatnya, bahan kimia berbahaya dapat diklasifikasikan atas :
1. Bahan Kimia Pengoksidasi (Oxidizing Substances)
Bahan kimia pengoksidasi, yang juga dikenal sebagai bahan kimia oksidator adalah
bahan kimia yang kaya akan oksigen. Dalam penguraiannya atau reaksinya dengan
senyawa lain, zat-zat ini akan melepaskan oksigen yang dikandungnya. Huruf kode: O .
Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9. contohnya: natrium nitrit/nitrat,
kalium klorat, kalium permanganate, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan
sebagainya (Sumardjo, 2006:284)k daripada industri kimia".
2. Bahan Kimia yang Mudah Meledak (Explosive Substance)
Bahan kimia mudah meledak adalah bahan kimia yang mempunyai sifat reaktif dan
mudah meledak. Bahan kimia ini tidak stabil dan sangat peka terhadap pengaruh
goncangan, tekanan, atau  pukulan. Bahan ini juga dapat meledak walaupun tanpa
dicampur dengan bahan-bahan kimia lain. Huruf kode: E. Frase-R untuk bahan mudah
meledak : R1, R2 dan R3. contohnya: kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT), natrium
nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran  belerang, karbon dan kalium klorat (Sumardjo,
2006:285).
 
3. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang apabila masuk kedalam tubuh dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion), atau kontak dengan kulit. Huruf kode: T.Frase-R untuk bahan beracun :
R23, R24 dan R25. contohnya: C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida dan sebagainya
(Sumardjo, 2006:285).
 
4. Bahan Kimia Karsinogenik
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya
kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan karsinogenik : R45 dan R40. Contoh : Vinil klorida,benzidin,
nitroso fenol, difenil, asbestos, o-toluidin, metiliodida, hidrazin klorida, hidrazin
bromide, akrilonitril, hidrazin sulfat, benzene, anilin, dikloro  benzidin, karbon
tetraklorida, 4-aminofenol, nitro naftalena, 4-nitro difenil, nitrosoamin, 4-dimetilamino,
klorometil benzene, 2-naftil amina, benzil klorida (Sumardjo, 2006:286).

5. Bahan kimia Irritant (Menyebabkan Iritasi)


Bahan dan formulasi yang tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika
kontak dengan kulit atau selaput lendir. Huruf kode : Xi. Frase-R untuk bahan irritant :
R36, R37, R38 dan R41. Contoh :
a. Bahan kimia iritan bentuk cair :
1) Asam mineral: asam nitrat, asam sulfat, asam klorida, asam fluoride, asam
fosfat.
2) Asam organik: asam format, asam asetat, asam monokloro asetat, asam
trikloro asetat, asam kresilat.
3) Pelarut organik: karbon disulfide, ter batubara,  petroleum, hidrokarbon
terklorinasi, beberapa ester dan keton, terpentin, basa kuat, kalium
hidroksida, natrium hidroksida.  
b. Bahan bentuk padat kimia iritan
1) Alkali kaustik: alkali sulfide, natrium hidroksida, natrium karbonat, natrium
silikat, kalium karbonat, ammonium karbonat, barium hidroksida, barium
karbonat, trinatrium fosfat.
2) Logam-logam : natrium, kalium, fosfor, stibium, arsen, kromium.
3) Garam-garam: kupri sulfat, kupri sianida, garam- garam merkuri, garam-
garam arsen, garam-garam stibium, perak nitrat, zink klorida.
c. Bahan kimia iritan bentuk gas:
1 ) Senyawa anorganik: asam klorida, asam sulfat, asam fluoride, amoniak,
sulfur monoklorida, tinil klorida, sulfuril klorida, belerang dioksida, klor,
brom, iod, fosfor triklorida, arsen triklorida, ozon, nitrogen dioksida.
2 ) Senyawa organik: fosgen, akrolein, dimetilsulfat, dikloroetilsulfida,
kloropikrin, etilklorosulfonat, diklorometileter, xilil bromide,
metilklorosulfonat (Sumardjo, 2006:287).

6. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)


Bahan kimia korosif adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu  bahan merusak
kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia
bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), Huruf kode: C. Frase-R untuk
bahan korosif : R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam  
mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%) (Sumardjo,
2006:288).
 
7. Bahan Kimia yang Mudah Terbakar ( Inflammable Substances)
Bahan mudah terbakar terdiri dari bahan amat sangat mudah terbakar (extremely
flammable substances), dan bahan sangat mudah terbakar (highly flammable
substances). Bahan dapat terbakar (flammable substances).
a. Extremely flammable(amat sangat mudah terbakar)
Bahan kimia likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan
titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat
mudah terbakar  berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran
bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Huruf kode:F+. Frase-R untuk
bahan amat sangat mudah terbakar : R12. Contoh bahan dengan sifat tersebut
adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas).  
b. Highly flammable (sangat mudah terbakar)
Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah (di  bawah +21oC). Beberapa
bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar
di bawah  pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara
pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar.
Huruf kode: F. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11. Contoh bahan
dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di
laboratorium sebagai solven dan agen pengering. c.Flammable(mudah terbakar)
Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC
dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable). Huruf kode: tidak ada.
Frase-R untuk  bahan mudah terbakar : R10. Contoh bahan dengan sifat tersebut
misalnya minyak terpentin (Sumardjo, 2006:289).

8. Bahan Kimia Radioaktif


Secara umum, bahaya radiasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bahaya
radiasi eksternal (sumber radiasi berada diluar tubuh) dan bahaya radiasi internal
(sumber radiasi berada didalam tubuh). Kedua bahaya radiasi ini ditanggulangi dengan
cara yang  berbeda, yaitu:
a. Bahaya radiasi eksternal dapat ditanggulangi dengan mengatur waktu (semakin
singkat, semakin baik), mengatur jarak (semakin jauh, semakin baik), atau
memasang perisai radiasi diantara sumber radiasi dan tubuh, dengan melakukan
pengaturan tersebut, dosis radiasi yang diterima oleh orang yang menangani zat
radioaktif dapat ditekan serendah mungkin.  
b. Bahaya radiasi internal dapat ditanggulangi dengan mencegah masuknya zat
radioaktif ke dalam tubuh melalui hidung, mulut,   dan luka terbuka pada kulit.
Jadi, bila tugas kita adalah menangani zat radioaktif yang bebentuk gas, serbuk,
atau cairan, kita harus mengusahakan untuk tidak makan/minum, merokok
ditempat kerja dan menggunakann pakaian kerja khusus. Selain itu, kita perlu
membuat pengaturan ventilasi ruangan yang baik,serta membuat dan mengikuti
prosedur kerja yang baik dan ketat untuk mencegah tersebarnya kontaminasi ke
tempat lain yang bersih (Sumardjo, 2006:291).

Anda mungkin juga menyukai