Anda di halaman 1dari 39

PENGELOLAAN BAHAN

KIMIA BERBAHAYA DAN


BERACUN (B3)

dr. Nurlaili Susanti


Latar Belakang …

 Penggunaan bahan kimia bagi kehidupan


manusia sudah ada sejak dulu
 Pada zaman peradaban modern saat ini,
terutama banyak dihasilkan bahan kimia
sintesis untuk berbagai keperluan
 Penggunaannya dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan yang berbahaya
maupun membahayakan penggunanya
Do You Know …

 Kasus Penyakit Kucing Menari di Minamata


Jepang
 Kasus Love Canal di Amerika Serikat
DEFINISI
UU No.32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 1 :
Bahan Berbahaya dan Beracun (disingkat B3)
adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan
hidup manusia dan mahluk hidup lain.
KLASIFIKASI B3
1. Toxic substance (bahan beracun)
2. Corrosive substance (bahan korosif)
3. Flammable substance (mudah terbakar)
4. Explosive (mudah meledak)
5. Oxidation agent (bahan pengoksidasi)
6. Water sensitive substance (bahan mudah terbakar oleh
air)
7. Acid sensitive substance (bahan mudah terbakar oleh
asam)
8. Compressed gases (gas bertekanan tinggi)
9. Radioactive substance
1. Bahan Beracun (Toxic Substance)

 Adalah bahan kimia yang dapat


menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian
apabila terserap ke dalam tubuh karena
tertelan, lewat pernafasan atau kontak
lewat kulit.
 Contoh: Benzene, as.nitrat, as.klorida,
NH3, HCl, Cl-, Br -, Pb, Hg, N, H, CO2.
 Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu
organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-
paru, dan lain-lain.  Tetapi dapat juga zat-zat
tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati,
atau cairan limpa dan  menghasilkan efek
kesehatan pada jangka panjang
 Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh
dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel
efitel dan keringat.
2. Bahan Korosif (Corrosive
substance)
 Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia
dapat mengakibatkan kerusakan apabila
kontak dengan jaringan tubuh atau bahan
lain.
 Menyebabkan cacat permanen pada jaringan
tubuh yang terkena bahan korosif. Bahan
yang dapat menimbulkan rasa nyeri yang
dapat menyebabkan inflamasi pada kulit.
 Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan
seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. 
Kerusakan dapat berupa luka, peradangan,
iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan
menjadi amat peka terhadap bahan kimia).
 Contoh: Asam Nitrat (HNO3), Asam Sulfat
(H2SO4), Asam klorida (HCl), Natrium
Hidroksida (NaOH), dsb.
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar
(Flammable substance)
 Pelarut dan pereaksi seperti: Asetaldehid, Asam
Asetat, Aseton, Benzen, Korbondisulfida, Etil
Alkohol, Eter, Etil Asetat, Petrolum Eter, Isoprofil
Alkohol, Toluen, Xylen.
 Bahan An Organik seperti: 1) Al, Mg, Zn murni
jangan dicampur air. 2) Fosfor kuning jangan
terkena udara, simpan dalam air/ selalu terendam.
3) Logam K dan Na jangan terkena air, simpan
dalam parafin cair.
 Gas seperti: Asetil, Metana, Hidrogen,
Karbonmonoksida, Butana.
4. Bahan Kimia Mudah Meledak
(Explosive agent)
 Adalah suatu zat padat atau cair atau
campuran keduanya menyebabkan reaksi
kimia yang dapat menghasilkan gas dalam
jumlah dan tekanan yang besar serta suhu
yang tinggi, sehingga menimbulkan
kerusakan disekelilingnya.
 Contoh: TNT, nitrogliserin, dan ammonium
nitrat (NH4NO3).
5. Bahan Kimia Pengoksidasi
(Oxidation agent)
 Adalah suatu bahan kimia yang mungkin
tidak mudah terbakar, tetapi dapat
menghasilkan oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran bahan-bahan
lainnya.
 Contoh: klorat, perklorat, fluorin, iodin,
peroksida, as.nitrat, kalium nitrat, kalium
permanganat.
6. Water Sensitive Substance (bahan
mudah terbakar oleh air)

Jenis bahan Contoh


Golongan alkali Na, K
Logam halida anhidrat alumunium tri bromida
Logam oksida anhidrat CaO
Oksida non logam halida sulfuril klorida
7. Acid Sensitive Substance (bahan
mudah terbakar oleh asam)
Umumnya bahan–bahan yang reaktif terhadap air juga
reaktif terhadap asam.

Selain itu dapat meledak maupun terbakar karena terjadi


reaksi eksotermik dan gas yang mudah terbakar.

Contoh :
Kalium klorat ( KClO3 )
Kalium permanganat
Kromat ( Cr2O3 )
8. Compressed Gases (Gas Bertekanan
Tinggi)
Bila bocor akan mencemari lingkungan
Korosif

Bahaya yang terjadi


Mudah terbakar
tergantung jenis gas

Asfiksi

Asfiksi : mengganggu pernafasan dan darah, contohnya :


CO2, CO, hidrrgen sianida, argon, helium, nitrogen
Tabel Penggunaan Gas Bertekanan Dan Bahayanya

Gas Penggunaan Bahaya


asetilen Gas bakar Mudah terbakar, asfiksi
amoniak Bahan baku Beracun
etilen oksida Sterilisasi Beracun, mudah terbakar
hidrogen Hidrogenasi Mudah terbakar, asfiksi

Nitrogen Gas pencuci, Asfiksi


pembuatan udara inert

klor Klorinasi, oksidator Beracun, korosif


vinil klorida Produksi plastik Beracun, mudah terbakar
9. Bahan Radioaktif
 Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan
memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas
jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram.
 Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu
atau lebih golongan di atas karena memang
mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.
 Efek bahan kimia terhadap jaringan dan organ
tubuh dapat cepat juga lambat tergantung pada
jenis bahan, lama waktu kontak, dan daya tahan
tubuh.
SIMBOL BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN (B3)
 Diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3
Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Label dan
Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
 Tujuan pemberian simbol dan label pada B3 adalah
untuk mengetahui potensi bahaya dalam penanganan
B3 yang kita gunakan
B3 mudah meledak B3 mudah menyala
B3 pengoksidasi B3 beracun
B3 korosif B3 gas bertekanan tinggi
B3 Iritan B3 berbahaya bagi
lingkungan
B3 Mutagenik, Karsinogenik, Teratogenik
MSDS (Material Safety Data Sheet)
 = LDKB (Lembar Data Keselamatan
Bahan)
 Wajib dibuat dan dikeluarkan oleh
produsen bahan-bahan kimia
 Berisi informasi penting tentang
bahan kimia yang dipakai dan
berfungsi memberikan perlindungan
terhadap user.
 MSDS / LDKB berisikan 16 bagian
informasi. Sesuai aturan menteri
tenaga kerja no 187 Tahun 1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia
di Tempat Kerja
FORMAT MSDS
1. Identitas bahan dan perusahaan
2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
5. Tindakan penanggulangan kebakaran
6. Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan
7. Penyimpanan dan penanganan bahan
8. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri
9. Sifat fisika dan kimia
10. Stabilitas dan reaktifitas bahan
11. Informasi toksikologi
12. Informasi ekologi
13. Pembuangan limbah
14. Pengangkutan bahan
15. Informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku
16. Informasi lain yang diperlukan
PENANGANAN B3

 Meliputi :

•Pencampuran

•Pengadukan
•Pemanasan
•Pemindahan
Prinsip utama dalam menangani bahan-
bahan kimia

“Think before doing”


Apa maksudnya??

Maksudnya : sebelum mencampur,


mereaksikan atau memindahkan suatu
bahan kimia perlu dipikirkan kemungkinan
apa yang terjadi akibat tindakan tersebut.
Informasi yang diperlukan dalam
penanganan bahan-bahan kimia

Nama dan Sifat fisik Wujud fisik Sifat kimia Sifat bahaya
formula
bahan

TD Gas
TL Cair
Tekanan Uap Reaktivitas Toksik
Padat
Suhu Flammable
dekomposisi Eksplosif
Berat jenis
PENANGANAN BAHAN KIMIA
BERACUN
Cara menghindari bahan kimia masuk jalur pernapasan :
 Penanganan dalam ruang khusus atau lemari asam.
 Bekerja dengan arah angin dari pekerja ke sumber
emisi.
 Ruang kerja berventilasi.
 Memakai alat pelindung masker atau respirator yang
tepat.
PENANGANAN BAHAN KIMIA KOROSIF

Cara menghindari bahan kimia masuk jalur kulit:


 Penanganan bahan dengan memakai sarung tangan

atau gloves, pelindung muka dan badan.


BAGAIMANA??
Cara menghindari bahan kimia masuk jalur Mulut:

•Tidak makan, minum dan


merokok dalam ruang
kerja.

•Tidak menyimpan makanan


dan minuman berdekatan
dengan bahan beracun atau
korosif.
BAGAIMANA??
Penanganan bahan mudah terbakar
 Pisahkan tiga unsur: bahan mudah terbakar,
O2, dan Sumber Panas
BAGAIMANA ??
PENANGANAN BAHAN kimia reaktif
 Jauh dari sumber panas atau sinar matahari.
• Hindarkan dari pengadukan yang menimbulkan panas.
• hindari Pengangkutan yang menimbulkan benturan.
• Penanganan harus memakai alat pelindung:
kaca mata, pelindung muka dan badan, sarung
tangan.
• Harus ada alat pemadam kebakaran.
PENYIMPANAN B3

Cara penyimpanan didasarkan atas:


 Sifat-sifat dari bahan-bahan kimia.

 Reaksi akibat INTERAKSI bahan kimia dalam

penyimpanan.
Interaksi selama penyimpanan

Interaksi antara Interaksi antara Interaksi antara


bahan -lingkungan bahan -wadah bahan -bahan
TUGAS : BAGAIMANA SYARAT
PENYIMPANAN B3 BERIKUT :
1. Bahan mudah terbakar
2. Bahan mudah meledak
3. Bahan Oksidator
4. Bahan Beracun
5. Bahan Reaktif terhadap air
6. Bahan Reaktif terhadap asam
7. Bahan Korosif
8. Gas Bertekanan tinggi
Ditulis di kertas folio bergaris, dikumpulkan minggu depan

Anda mungkin juga menyukai