PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan kimia
Bahan kimia juga di kenal juga dengan Zat murni adalah suatu bentuk materi
yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan. Ia tidak dapat di
pisahkan menjadi komponen dengan media pemisah fisika,yaitu tanpa
memutuskan ikatan kimia.
Bahan kimia tergolong kedalam golongan zat cair yang dapat menempati
setiap ruang dan dapat menyesuaikan dengan bentuk ruang tersebut.bahan kimia
juga ada yg berbahaya,di sini di paparkan mengenai macam-macam bahan
kimia,yaitu;
2
e.Bahan kimia Irritant (Menyebabkan Iritasi)
Bahan dan formulasi yang tidak korosif tetapi dapat menyebabkan
inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Contohnya :
1) Bahan kimia iritan bentuk cair :
a) Asam mineral: asam nitrat, asam sulfat, asamklorida, asam
fluoride, asam fosfat.
b) Asam organik: asam format, asam asetat, asammonokloro asetat,
asam amkresilat.
c) Pelarut organik: karbon disulfide, ter
batubara, petroleum, hidrokarbon terklorinasi, beberapa esterdan keto
n, terpentin, basa kuat, kalium hidroksida,natrium hidroksida.
3
terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campura
n bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Hurufkode:F+.
Frase-R untuk bahan amat sangat mudah
terbakar :R12. Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil
eter(cairan) dan propane (gas).
4
B.Penanganan Antisipasi Bahan Kimia Berbahaya
Suatu bahaya kesehatan akan timbul bila seseorang kontak dengan sesuatu
yang dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan bagi tubuh dengan pajanan
berlebih, salah satunya bahan kimia. Risiko kesehatan dapat timbul dari pajanan
berbagai bahan kimia yang memiliki sifat beracun dan berbahaya. Bahan kimia
berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap, atau kabut dan
dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama, yakni:
1.Inhalasi (menghirup)
2.Pencernaan (menelan)
3.Penyerapan ke dalam kulit (kontak kulit), biasanya melalui tangan dan wajah.
Maka dari itu, mengontrol bahaya pada sumbernya adalah cara terbaik untuk
melindungi para pekerja. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi
bahaya bahan kimia di area kerja semaksimal mungkin.
5
Pemilihan APD yang sesuai didasarkan pada penilaian risiko bahan kimia
berbahaya yang digunakan atau operasi bahan kimia yang dilakukan. Proses
pemilihan harus dimulai dengan mempertimbangkan kategori APD yang
diperlukan. Bagaimana bahan kimia berbahaya bisa masuk ke dalam tubuh (dalam
arti jalan masuknya) adalah pertimbangan utama dalam menentukan kategori
APD.
Di seluruh area kerja, dimana operasi bahan kimia dilakukan atau dimana
lingkungan kemungkinan terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya, maka
standar K3LH yang tinggi harus diberlakukan. Satu yang terpenting, yakni
kewajiban menggunakan APD. Berikut panduan pemilihan APD berdasarkan
jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:
1.Pakaian Pelindung
a. Jas laboratorium
6
atau terylene dengan water repellent (pori-pori kain tidak dapat ditembus
oleh air). Jas laboratorium tidak boleh dipakai di luar daerah
laboratorium.
b. Apron
7
d.Pelindung Tangan
e.Pelindung Kaki
8
3) Konstruksi sepatu safety juga harus memperhitungkan bahaya yang ada
di lingkungan kerja seperti lantai basah, lantai licin, dan jatuhan benda
berat atau berat. Pilih sepatu dengan fitur sol luar anti slip untuk
menghindari risiko tergelincir dan fitur pelindung jari kaki berbahan
baja untuk melindungi kaki dari risiko jatuhan benda berat atau tajam
4) Bila Anda bekerja di area operasi bahan kimia mudah terbakar, maka
sepatu dengan fitur anti statis perlu digunakan
5) Untuk melindungi sepatu dari kontaminasi bahan kimia berbahaya
berbentuk debu, serat, atau partikel di udara, sepatu safety sekali pakai
atau penutup sepatu (shoe cover) sekali pakai dapat digunakan.
1). Safety Goggles: pelindung primer yang berguna untuk melindungi mata
dari percikan dan cipratan bahan kimia. Pilih safety goggles dengan ventilasi
tidak langsung (indirect ventilation) atau tanpa ventilasi (non-ventilated
goggles) saat menangani bahan kimia berbahaya.
Tidak hanya jenisnya, tipe lensa yang digunakan pada pelindung mata
dan wajah juga perlu diperhatikan. Lensa harus transparan dan tidak
mengganggu penglihatan. Berikut jenis lensa yang direkomendasikan untuk
pelindung mata dan wajah:
9
a) Polycarbonates − efektif untuk memberikan perlindungan terhadap partikel
beterbangan, namun tidak cocok memberikan perlindungan terhadap bahan
kimia korosif
b) Acrylic resins − cocok untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai
jenis bahan kimia, namun memiliki kemampuan yang lemah dalam menahan
dampak bahaya
c) Plastik − perlindungan akan lebih maksimal jika diberi lapisan anti kabut.
Catatan: Untuk memberikan perlindungan maksimal, pastikan APD
terpasang erat pada mata dan wajah. Keadaan atmosfer ruangan dan ventilasi
terbatas biasanya menyebabkan lensa menjadi berkabut. Lakukan
pembersihan sesering mungkin.
g.Pelindung Pernapasan
a) Particulate Respirator
10
kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan mengalami
penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh).
Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas
di udara dan perawatan terhadap respirator
tersebut. Cartridge atau canister harus diganti sebelum jenuh karena bisa
berdampak pada kemampuan daya serap terhadap kontaminan.
BAB III
PENUTUP
11
1. KESIMPULAN
Bahan kimia juga di kenal juga dengan Zat murni adalah suatu bentuk materi
yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan. Ia tidak dapat di
pisahkan menjadi komponen dengan media pemisah fisika,yaitu tanpa memutuskan
ikatan kimia.
Bahan kimia tidak akan selamannya berbahaya, jika kita menggunakannya
dengan baik dan benar juga sesuai dengan prosedur yang baik pula. Bahan kimia
berbahaya terbagi atas berbagai jenis, dan dari berbagai jenis bahan kimia berbahaya
itu memiliki penanganan yang bermacam-macam penanganan sesuai dengan resiko
terkennya.
APD merupakan upaya terakhir untuk meminimalkan risiko yang dapat
terjadi akibat kecelakaan atau bahaya di lingkungan kerja maupun saat operasi bahan
kimia.
2. SARAN
Bilamana kita akan melakukan praktek kimia atau observasi di laboratorium
seharusnnya kita tau terlebih dahulu apa itu laboratorium dan juga apa itu bahan
kimia serta penanganannya. Karena bahaya terkena bahan kimia sangatlah fatal bagi
diri kita terutama bahan kimia yang berbahaya, jadi kenali dan cermati prosedur-
prosedur penggunaan bahan kimia berbahaya jika kita akan melakukan kegiatan di
laboratorium dan untuk antisipasi terkenannya bahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
12
Sari, N Ratna.” Bahan Kimia”.14 Februari 2018
https://www.academia.edu/8843795/Bahan_kimia
https://www.scribd.com/doc/112299180/prosedure-penanganan-bahan-bahan-kimia
13