Anda di halaman 1dari 14

Keselamatan Kerja

Laboratorium
Power point ini disusun untuk memebuhi
tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium
Kimia dengan Dosen Pengampu: Ibu Sari,
M.Pd.
Anggota Kelompok
6
Kelas I-B
Azmi Putri Dwifani Muhammad Abdul Aziz Nurhayati

NIM. 1232080030 NIM. 1232080047 NIM. 1232080033


Laboratorium
Labolatorium adalah suatu tempat untuk
melakukan percobaan/eksperimen, penelitian/riset
serta observasi yang terkait dalam bidang Ilmiah dan
Sains. Percobaan yang dilakukan menggunakan
berbagai bahan kimia, peralatan kaca dan instrument
khusus yang jika dilakukan dengan cara tidak tepat
dapat menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan tersebut
dapat disebabkan karena kecerobohan saat
kerja,sehingga dapat membuat orang-orang
disekitarnya celaka.
Maka dari itu, diperlukan pemahaman
mengenai bahan-bahan berbahaya serta simbol-simbol
yang terdapat di laboratorium, agar semua praktikan
lebih berhati-hati dalam menggunakannya.
Hal Penting dalam K3
Laboratorium
1. Tata tertib yang jelas 4. Limbah dan pembuangan bahan
2. Stop Kontak yang harus aman dari lingkungan.
aman 5. Ruang laboratorium, meja
praktikum, serta alat-alat harus
terjaga kebersihannya.

6. Tabung pemadam kebakaran


2. Pemakaian alat dan bahan dan kit P3K ditempatkan di
yang sesuai petunjuk tempat yang strategis
3. Alat dan bahan disimpan
sesuai tempatnya.
8. Suvervisi terus
menerus dari dosen
Bahan Kimia
Sifat
Korosif 

Berbahaya
Asam Sulfat (H2SO4)
Asam Klorida (HCl)
Contoh

 Timbal (Pb)
Beracun  Raksa (Hg)
 Karbon monoksida (CO)

 Asam asetat (CH3COOH)


 Astaldehida (C2H4O)
 Aseton (CH3COCH3)
 Benzena (C6H6)
Pelarut yang mudah  Karbon disulfida (CS2)
terbakar  Etil Alkohol (C2H5OH)
 Hidrogen sulfida (H2S)

Gas yang mudah terbakar  Oksigen (O2)


 Hidrogen (H2)
 Metana (CH4)
Di dalam laboratorium terdapat bahan kimia yang
 Alumunium (Al) berbahaya dan biasanya disimpan terpisah dari bahan
 Magnesium (Mg)
Padatan dan serbuk yang  Seng (Zn) kimia yang tidak berbahaya. Alat dan bahan kimia di
mudah terbakar  Kalium (K) dalam laboratorium umumnya diberi simbol, misalnya
 Natrium (Na)
simbol huruf S yang berarti Safety (aman) dan simbol R
yang berarti Risk atau berbahaya.
Peralatan Keselamatan Kerja
01 Alat pemadam
Kebakaran
• Kain basah/karung basah: berperan menurunkan suhu dan membatasi kontak bahan
bakar dengan udara.
• Semprotan air berfungsi untuk menurunkan suhu dan menyelimuti bahan mudah
terbakar dari oksigen oleh terbentuknya uap air.
• Tabung pemadam kebakaran diantaranya:
1. Jenis busa yang merupakan disperse gas dalam cairan, berfungsi mengisolasi bahan
mudah terbakar.
2. Bubuk kering (dry powder), berfungsi mengisolasi bahan dari oksigen (udara),
melindungi bahan dari radiasi panas.
3. Gas CO2, berfungsi untuk mengisolasi bahan dari oksigen (udara).
4. Halon yaitu senyawa hidrokarbon terhalogenasi, berfungsi sebagai pembentuk selimut
yang mengisolasi bahan dari oksigen dan menyerap secara efek radikal bebas penyebab
reaksi rantai.
Peralatan Keselamatan Kerja
02 Alat-alat pelindung diri

• Jas Laboratorium, berfungsi untuk melindungi tubuh dan pakaian dari kontrak dengan
bahan kimia atau panas.
• Kacamata, berfungsi untuk melindungi mata dari percikan zat-zat seperti basa, asam,
atau kaca.
• Perisai muka (face shiedls), berfungsi untuk melindungi muka pada saat menangani
asam, basa, dan bahan percobaan yang eksplosif.
• Sarung tangan (gloves) berfungsi untuk melindungi tangan dari zat-zat kimia yang
dapat merusak kulit (iritasi).
• Model alat pemadam kebakaran (jenis slimut api)
Penanganan Kelompok Senyawa Kimia
01 Bahan Kimia Oksidator
Harus ditambah larutan preduksi (bilsufat atau ferosnafat yang ditambah H2SO4). Biarkan
reaksi sampai tuntas dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan air yang banyak.
Contoh: Amonium dikromat, ammonium perklorat, dan lain-lain.
02 Bahan Kimia Reduktor
Berbentuk gas misalnya SO2, alirkan kedalam larutan NaOH atau dalam larutan kalsium
hipoklorit (Kaporit). Sedangkan yang berbentuk padat campur dengan NaOH tambahkan air
dan kalsium hipoklorit.

03 Zat-zat Organik
Ada 4 cara penanganan zat organic, yaitu:
1. Mencampurnya (menutup permukaan) dengan NaHCO3 tambahkan air dan netralkan.
Contoh limbah: asam organic, halide asam organic, halide organic, dan senyawanya.
2. Bahan cair/padat dilarutkan dalam pelarut organic, lalu bakar dalam insenerator, termasuk
asam organic, aldehida, halide organic, dll.
3. Bahan diserap kedalam adsorben lalu bakar secara terbuka/dalam insenerator.
4. Macam-macam aldehida, asam organic tersubstitusi: Bahan cair diserap kedalam tisu,
masukan ke dalam gelas, uapkan dalam lemari asam dan uapkan, kemudian bakar.
Pencegahan Kebakaran
Laboratorium kimia termasuk rawan terhadap bahaya kebakaran. Faktor penyebab kebakaran
adalah karena kadar oksigen hanya 21% dan dapat terjadi karena senyawa-ssenyawa peroksida
seperti KMnO4 (Peroksida) K2Cr2O7 (Hidrogen peroksida) yang dapat menyebabkan bahan lain
terbakar.
Pencegahan kebakaran:
Api yang menyebabkan kebakaran terjadi apabila 3 unsur, yakni: bahan, panas, dan oksigen.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka api tidak akan terbentuk. Adapun cara lain dari
pencegahan apabila terjadi kebakaran adalah:
1. Botol yang berisi zat yang mudah terbakar sebaiknya jangn disimpan dekat api.
2. Pembakar spirtus jika tidak digunakan sebaiknya dipadamkan dan sumbunya ditutup dengan
tutup khusus.
3. Pembakar bunsen jika tidak digunakan sebaiknya dikecilkan dan tutup jalan udaranya.
4. Sisa eksperimen yang masih panas jangan dibuang ke tempat sampah dan limbahnya dibuang
berdasarkan prosedur.
Akibat
Kebakaran Gas panas akan merusak paru-paru
Koraban Panik yang seringkali
dan benda lain ikut mudah
menimbulkan hal-hal negatif.
terbakar.

Asap hasil pembakaran dapat Jika gas beracun ikut terbakar


mengakibatkan seseorang maka akan mengakibatkan hal
kekurangan oksigen fatal.
Benda Tajam
Penyebab terjadinya
Basa kuat
kecelakaan
Zat Kimia
Bromin laboratorium
Asam pekat
Fosfor

Natrium/kalium
Keracunan gas
Upaya awal terjadinya
kecelakaan
Upaya Awal di Saat Terjadinya Kecelakaan Laboratorium
Pertolongan pertama pada kecelakaan dimaksudkan untuk memberikan
perawatan darurat bagi korban sebelum pertolongan lebih lanjut
diberikan oleh dokter. Namun usaha pertolongan pertama sebelum itu
adalah:
1. Periksa Potensi Bahaya di Tempat Kejadian.
2. Panggil Ambulans atau Pertolongan untuk Melakukan Evakuasi Medis.
3. Berikan Ruang yang Cukup untuk Korban agar Dapat Bernapas Lega.
4. Lakukan Upaya Pertolongan sesuai Kondisi Korban.
Namun demikian usaha yang dilakukan PPPK harus semaksimal
mungkin dan ditunjukan untuk menyelamatkan jiwa korban, meringankan
penderitaan korban serta mencegah terjadinya cedera yang lebih parah,
dan untuk mempertahankan daya tahan tubuh korban sampai
pertolongan yang lebih dapat diberikan.
Langkah Pembuangan Limbah
01 Penetralan
Limbah asam atau basa sebelum dibuang ke saluran pembuangan harus dinetralkan dengan
asam dan NaHCO3, sedangkan basa dengan HCL.

02 Pengendapan
Ion-ion logam berat seperti Pb, Hg dapat diendapkan dengan larutan HCl. Endapan
dipisahkan kemudian ditimbun dalam tanah dan airnya dinetralkan, lalu buang lewat saluran.

03 Pembakaran
Pelarut-pelarut organic dan zat-zat organik yang tidak begitu beracun dapat dibakar ditempat
terbuka tapi aman, sedangkan zat beracun harus dibakar dalam insenerator

04 Dikubur dalam tanah


Pelarut-pelarut organic dan zat-zat organik yang tidak begitu beracun dapat dibakar ditempat
terbuka tapi aman, sedangkan zat beracun harus dibakar dalam insenerator
THANK YOU
SC
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai