Laboratorium
Power point ini disusun untuk memebuhi
tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium
Kimia dengan Dosen Pengampu: Ibu Sari,
M.Pd.
Anggota Kelompok
6
Kelas I-B
Azmi Putri Dwifani Muhammad Abdul Aziz Nurhayati
Timbal (Pb)
Beracun Raksa (Hg)
Karbon monoksida (CO)
• Jas Laboratorium, berfungsi untuk melindungi tubuh dan pakaian dari kontrak dengan
bahan kimia atau panas.
• Kacamata, berfungsi untuk melindungi mata dari percikan zat-zat seperti basa, asam,
atau kaca.
• Perisai muka (face shiedls), berfungsi untuk melindungi muka pada saat menangani
asam, basa, dan bahan percobaan yang eksplosif.
• Sarung tangan (gloves) berfungsi untuk melindungi tangan dari zat-zat kimia yang
dapat merusak kulit (iritasi).
• Model alat pemadam kebakaran (jenis slimut api)
Penanganan Kelompok Senyawa Kimia
01 Bahan Kimia Oksidator
Harus ditambah larutan preduksi (bilsufat atau ferosnafat yang ditambah H2SO4). Biarkan
reaksi sampai tuntas dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan air yang banyak.
Contoh: Amonium dikromat, ammonium perklorat, dan lain-lain.
02 Bahan Kimia Reduktor
Berbentuk gas misalnya SO2, alirkan kedalam larutan NaOH atau dalam larutan kalsium
hipoklorit (Kaporit). Sedangkan yang berbentuk padat campur dengan NaOH tambahkan air
dan kalsium hipoklorit.
03 Zat-zat Organik
Ada 4 cara penanganan zat organic, yaitu:
1. Mencampurnya (menutup permukaan) dengan NaHCO3 tambahkan air dan netralkan.
Contoh limbah: asam organic, halide asam organic, halide organic, dan senyawanya.
2. Bahan cair/padat dilarutkan dalam pelarut organic, lalu bakar dalam insenerator, termasuk
asam organic, aldehida, halide organic, dll.
3. Bahan diserap kedalam adsorben lalu bakar secara terbuka/dalam insenerator.
4. Macam-macam aldehida, asam organic tersubstitusi: Bahan cair diserap kedalam tisu,
masukan ke dalam gelas, uapkan dalam lemari asam dan uapkan, kemudian bakar.
Pencegahan Kebakaran
Laboratorium kimia termasuk rawan terhadap bahaya kebakaran. Faktor penyebab kebakaran
adalah karena kadar oksigen hanya 21% dan dapat terjadi karena senyawa-ssenyawa peroksida
seperti KMnO4 (Peroksida) K2Cr2O7 (Hidrogen peroksida) yang dapat menyebabkan bahan lain
terbakar.
Pencegahan kebakaran:
Api yang menyebabkan kebakaran terjadi apabila 3 unsur, yakni: bahan, panas, dan oksigen.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka api tidak akan terbentuk. Adapun cara lain dari
pencegahan apabila terjadi kebakaran adalah:
1. Botol yang berisi zat yang mudah terbakar sebaiknya jangn disimpan dekat api.
2. Pembakar spirtus jika tidak digunakan sebaiknya dipadamkan dan sumbunya ditutup dengan
tutup khusus.
3. Pembakar bunsen jika tidak digunakan sebaiknya dikecilkan dan tutup jalan udaranya.
4. Sisa eksperimen yang masih panas jangan dibuang ke tempat sampah dan limbahnya dibuang
berdasarkan prosedur.
Akibat
Kebakaran Gas panas akan merusak paru-paru
Koraban Panik yang seringkali
dan benda lain ikut mudah
menimbulkan hal-hal negatif.
terbakar.
Natrium/kalium
Keracunan gas
Upaya awal terjadinya
kecelakaan
Upaya Awal di Saat Terjadinya Kecelakaan Laboratorium
Pertolongan pertama pada kecelakaan dimaksudkan untuk memberikan
perawatan darurat bagi korban sebelum pertolongan lebih lanjut
diberikan oleh dokter. Namun usaha pertolongan pertama sebelum itu
adalah:
1. Periksa Potensi Bahaya di Tempat Kejadian.
2. Panggil Ambulans atau Pertolongan untuk Melakukan Evakuasi Medis.
3. Berikan Ruang yang Cukup untuk Korban agar Dapat Bernapas Lega.
4. Lakukan Upaya Pertolongan sesuai Kondisi Korban.
Namun demikian usaha yang dilakukan PPPK harus semaksimal
mungkin dan ditunjukan untuk menyelamatkan jiwa korban, meringankan
penderitaan korban serta mencegah terjadinya cedera yang lebih parah,
dan untuk mempertahankan daya tahan tubuh korban sampai
pertolongan yang lebih dapat diberikan.
Langkah Pembuangan Limbah
01 Penetralan
Limbah asam atau basa sebelum dibuang ke saluran pembuangan harus dinetralkan dengan
asam dan NaHCO3, sedangkan basa dengan HCL.
02 Pengendapan
Ion-ion logam berat seperti Pb, Hg dapat diendapkan dengan larutan HCl. Endapan
dipisahkan kemudian ditimbun dalam tanah dan airnya dinetralkan, lalu buang lewat saluran.
03 Pembakaran
Pelarut-pelarut organic dan zat-zat organik yang tidak begitu beracun dapat dibakar ditempat
terbuka tapi aman, sedangkan zat beracun harus dibakar dalam insenerator