Anda di halaman 1dari 3

HAKIKAT DAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN, METODE ILMIAH,

SERTA KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan
hal-hal berikut sebelum kita bekerja di laboratorium.
1. Persiapan
Sebelum melakukan praktikum di laboratorium, persiapkan hal-hal berikut :
a. Jas praktikum
b. Serbet (kain lap)
c. Catatan parktikum/kertas kerja
2. Memahami materi yang akan dipraktikkan, agar terhindar dari bahaya yang mungkin terjadi.
3. Tertib selama di laboratorium
4. Memahami dan dapat menggunakan berbagai peralatan laboratorium
Berikut ini beberapa peralatan laboratorium dan kegunaannya :
5. Karakteristik bahan kimia dan bahayanya terhadap kesehatan
Berdasarkan sifat-sifatnya, bahan kimia dikelompokkan menjadi beberapa jenis meliputi bahan
mudah terbakar, bersifat racun, korosif, tidak stabil, sangat reaktif, dan gas berbahaya. Bahan
kimia berbahaya dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori berikut :
a. Bahan kimia eksplosif, contohnya oksidator, logam aktif, hidrida, alkil logam, dll.
b. Bahan kimia korosif, contohnya asam anorganik kuat, asam anorganik lemah, asam organik
kuat, asam organik lemah, alkil kuat, pelarut organik dll.
c. Bahan kimi yang merusak paru-paru, contohnya asbes.
d. Bahan kimia beracun.
e. Bahan kimia karsinogenik (pemicu pertumbuhan sel kanker).
Dalam kemasan bahan kimia biasanya tertera lambang atau tanda yang menunjukkan sifat
bahan kimia tersebut, seperti berikut ini :

6. Penanganan Bahan Beracun dan Berbahaya


a. Petunjuk umum untuk menangani buangan sampah
1) Fine Chemical, hanya dapat dibuang ke saluran pembuangan atau tempat sampah
jika :
(a) tidak bereaksi dengan air
(b) tidak eksplosif (mudah meledak)
(c) tidak bersifat radioaktif
(d) tidak beracun
(e) komposisinya diketahui jelas
2) Larutan Basa
Larutan basa yang dapat dibuang langsung ke saluran pembuangan adalah larutan
basa dari alkali hidroksida yang bebas sianida, amoniak, senyawa organik, minyak, dan
lemak. Selain dari senyawa-senyawa tersebut, sebelum dibuang harus dinetralkan
terlebih dahulu.
3) Larutan Asam
Larutan asam yang akan dibuang tidak boleh mengandung senyawa beracun dan
berbahay. Selain itu, sebelum dibuang larutan asam harus dinetralkan terlebih dahulu.
4) Pelarut
Pelarut yang dapat langsung dibuang adalah pelarut yang tidak mengandung halogen
(fluorida, klorida, bromida, dan iodida). Untuk pelarut yang mengandung halogen
diperlukan tempat pembuangan khusus.
5) Bahan Mengandung Merkuri
Untuk bahan yang megandung merkuri diperlukan kehati-hatian yang ekstra, sebelum
dibuang hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pengurus atau pengelola
laboratorium.
6) Bahan Radioaktif
Sampah radioaktif memerlukan penanganan khusus. Otoritas yang berwenang dalam
pengelolaan sampah jenis ini di Indonesia adalah Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN).
7) Air Pembilas
Air pembilas yang dibuang ke saluran pembuangan harus dipastikan tidak
mengandung merkuri, sianida, amoniak, bahan beracun dan bahan berbahaya lainnya.
b. Petunjuk Umum Penanganan Kebakaran
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika terjadi kebakaran di laboratorium adalah
sebagai berikut :
1) Jika nyala apinya kecil, lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
2) Matikan sumber arus listrik atau gardu utama agar listrik tidak menganggu upaya
pemadaman kebakaran.
3) Lokalisasi api supaya tidak merambat ke arah bahan yang mudah terbakar lainnya.
4) Jika api mulai membesar, jangan mencoba untuk memadamkan api dengan APAR.
Segera panggil mobil unit Pertolongan Bahaya Kebakaran (PBK) terdekat.
5) Bersikaplah tenang dalam menangani kebakaran dan jangan mengambil tindakan yang
mrmbayakan diri sendiri maupun orang lain.
7. Memahami Berbagai Petunjuk dan Larangan dalam Bekerja di Laboratorium
Untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium dan untuk mengindari terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan, tata tertib laboratorium harus ditaati. Untuk itu, beberapa hal berikut ini perlu
dijadikan perhatian :
a. Membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan.
b. Menggunakan kacamata pengaman atau penutup wajah.
c. Bagi yang menggunakan lensa kotak harus berhati-hati dan menjaga agar tidak ada bahan
kimia yang masuk ke mata.
d. Menggunakan sarung tangan apabila diperlukan.
e. Selama bekerja di laboratorium harus menggunakan baju laboratorium dan dikancingkan
dengan baik.
f. Bagi wanita yang berambut panjang harus mengikat rambutnya.
g. Dilarang makan dan minum di laboratorium.
h. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium.
i. Pastikan bahwa keran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan bunsen.
j. Pastikan bahwa keran air selalu dalam keadaan terttutup sebelum dan sesudah melakukan
praktikum.
k. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh dari mulut, kulit, mata dan pakaian.
l. Jika terkena bahan kimia, janganlah panik. Mintalah bantuan guru, petugas laboratorium
atau teman yang ada di dekat kalian.
m. Jangan memanaskan, emncampur, menuang, atau mengocok bahan kimia dekat dengan
wajah atau tubuh.
n. Jangan mengembalikan sisa zat ke dalam botol stok. Lakukan sesuai dengan petunjuk
pembimbing.
o. Jangan pernah memanaskan dengan sistem tertutup karena dapat terjadi ledakan.
p. Letakkan alat yang diperlukan saja di atas meja kerja.
q. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sehabis praktikum.

Anda mungkin juga menyukai