1. SOP K3
Tanggal. Revisi : -
Tanggal Efektif : -
• Keterkaitan
• Peringatan
• Tujuan
• Ruang lingkup
5. Tingkat penerapannya akan bergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan organisasi K3,
1. Definisi
1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah semua upaya untuk menjamin keselamatan dan
kesehatan pekerja di laboratorium dan risiko-risiko yang ada di laboratorium, sehingga dapat
melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.
2. Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat keselamatan yang digunakan oleh pengguna untuk
melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya
lingkungan kerja, kontaminasi, dan bahan patologis dalam melakukan kerja di laboratorium.
3. Alat pelindung Diri (APD)yang digunakan disini adalah Jas Laboratorium(melindungi badan),
Sarung Tangan (melindungi tangan) , Masker (melindungi hidung dari polusi zat berbahaya),
Sepatu/Kaus Kaki (melindungi kaki), dan Kacamata Lab (melindungi mata). Dan alat APD lainnya
yang diperuntukkan sesuai dengan kebutuhan.
4. Alat Pelindung Keselamatan (APK) adalah alat keselamatan yang digunakan oleh pengguna
untuk melindungi diri dari bahaya yang kemungkinan terjadi akibat kecelakaan kerja dil
laboratorium. Alat Pelindung Keselamatan (APK) yang digunakan disini adalah Alat Pemadam
Api Ringan (APAR), Rambu-Rambu Kerja, Alarm, dan Obat P3K.
2. Ketentuan Umum
1. Setiap pengguna laboratorium wajib memakai jas laboratorium dan alas kaki atau sepatu yang
tertutup.
2. Setiap pengguna laboratorium dilarang keras merokok, makan dan minum di dalam ruang
laboratorium.
3. Pekerjaan dan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dengan uap beracun atau merangsang
pernafasan, harus dilakukan di dalam almari asam.
4. Hati-hati dengan semua pekerjaan pemanasan. Hindarkan percikan cairan atau terhirupnya uap
selama bekerja.
5. Jauhkan semua senyawa organik yang mudah menguap, seperti: alkohol, eter, normal hexan,
asam sulfat, asam nitrat, HCL, aseton, dan spirtus dari api secara terbuka karena bahan mudah
terbakar. Bila pemanasan menggunakan api terbuka, nyalakan pembakar spirtus (bunsen)dengan
korek api biasa, jangan menyalakannya dengan pembakar spirtus lain yang sudah menyala, untuk
menghindari terjadinya letupan api.
6. Matikan api pada pembakar spirtus dengan menutup sumbunya, jangan mematikan api dengan
meniup untuk mencegah terjadinya kebakaran atau letupan api.
7. Jangan mencoba mencicipi bahan kimia atau mencium langsung asap atau uap dari mulut tabung
reaksi. Namun, kipaslah terlebih dahulu uap ke arah muka.
8. Jangan sekali-sekali menghisap pipet melalui mulut untuk mengambil larutan asam atau basa
kuat seperti: HNO3, HCl, H2SO4, NaOH, NH4OH, KOH dan lain-lain.
9. Gunakan pipet dengan bola penghisap untuk memindahkan bahan-bahan tersebut atau bahan
beracun lainnya ke dalam alat yang akan digunakan.
10. Segera tutup kembali bahan kimia yang disediakan dalam botol tertutup untuk mencegah
terjadinya inhalasi bahan-bahan.
11. Jangan sampai menumpahkan bahan-bahan kimia, terutama asam atau basa pekat, di meja kerja
atau lantai. Bila hal ini terjadi, segera laporkan pada laboran atau petugas laboratorium.
12. Bila terjadi kontak dengan bahan-bahan kimia berbahaya, korosif, atau beracun, segera bilas
dengan air sebanyak-banyaknya. Selanjutnya segera laporkan kepada laboran atau petugas
laboratorium.
13. Jangan menggosok-gosok mata atau anggota badan lain dengan tangan yang mungkin sudah
terkontaminasi bahan kimia.
14. Berhati-hatilah bila bekerja dengan bahan uji yang berasal dari bahan biologis, seperti saliva,
karena mungkin dapat terinfeksi kuman atau virus berbahaya seperti hepatitis.
➢ Sebaiknya gunakan sarung tangan sekali pakai, terutama bila ada luka.
Cuci segera tangan atau anggota badan lain yang kontak atau terpercik bahan tersebut.
➢ Cuci alat-alat praktikum dengan sabun dan sterilisasi dengan merendamnya dalam larutan
Natrium hipoklorit 20% selama 30 menit.
➢ Bersihkan meja laboratorium dengan air sabun dan dengan larutan Natrium hipoklorit 20%.
Tampung cairan atau larutan yang telah selesai digunakan (limbah cair) di dalam jerigen
penampungan limbah sesuai dengan karakteristik limbah cairnya.
Tinggalkan meja dan alat kerja dalam keadaan bersih dan rapi seperti semula.
3. Ketentuan khusus
1. Bahaya Api
Resiko terjadi kebakaran (sumber: bahan kimia) bahan desinfektan yang mungkin mudah menyala
(flammable) dan beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama yaitu: oksigen,
bahan yang mudah terbakar, dan panas. Akibat:
a. Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat, bahkan kematian.
Pencegahan:
segera.
2. Bahaya Listrik
Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan circuit breaker) dan
perhatikan cara menyala dan mematikannya.
Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya, laporkan pada laboran atau
petugas laboratorium. Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik
(sengatan listrik/strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas, dll.
Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain.
Keringkan bagian tubuh yang basah misalnya keringat atau sisa air wudhu.
Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas di laboratorium. Kecelakaan akibat
bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik. Berikut ini adalah hal-hal yang harus
diikuti pengguna laboratorium jika hal itu terjadi:
• Jangan panik.
• Bantu pengguna laboratorium yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber
listrik.
• Beritahukan dan minta bantuan laboran atau orang di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan
akibat bahaya listrik.
Semua bahan kimia dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan. Gangguan kesehatan yang
paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi
(Asam sulfat, Asam nitrat, Hydrochloric acid, NAOH,) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi
(HCL).
Bahan toksik (Sianida, Asam Sulfat, Asam Nitrat) jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit
dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian. Bahan korosif (asam dan basa)
akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang terpapar.
Pencegahan:
“Material Safety Data Sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk diketahui oleh
seluruh petugas laboratorium.
Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah tertelannya bahan kimia dan
terhirupnya aerosol.
Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium) dengan
benar. Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.Menggunakan
alat pelindung pernafasan (masker) dengan benar.
4. Peralatan Keselamatan
Alat pemadam kebakaran yang tepat untuk bahaya kebakaran di laboratorium harus dipasang dengan
baik ke benda yang diam yang mudah dijangkau dan tidak bisa dijatuhkan.
Tingkat toleransi minimal perlindungan mata untuk penanganan bahan kimia atau daerah sekitar
operasi
tersebut adalah:
-Goggles bersisi lembut, bertudung, dan berventilasi, atau Goggles bersisi lembut, bertudung, dan
berventilasi di atas kacamata tanpa pelindung samping, atau pelindung muka diatas kacamata
keselamatan biasa dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan.
-Pekerjaan laboratorium umum, bahkan ketika bahaya mata minimal, memerlukan kacamata
keselamatan dengan pelindung samping yang bisa dipisahkan atau kacamata dengan pelindung
samping yang bisa dipasang.
1. Peserta praktikum yang tidak mematuhi tata tertib TIDAK BOLEH masuk dan mengikuti kegiatan
praktikum di ruang laboratorium
2. Peserta praktikum yang datang terlambat (tidak sesuai kesepakatan), tidak memakai jas lab, tidak
memakai sepatu, tidak memakai baju berkerah/kaos berkerah, dan/atau tidak membawa petunjuk
praktikum, tetap diperbolehkan masuk laboratorium tetapi TIDAK BOLEH MENGIKUTI kegiatan
praktikum.
3. Peserta praktikum yang memindahkan dan/atau menggunakan peralatan praktikum tidak sesuai
dengan yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas peminjaman alat, kegiatan praktikum
yang dilaksanakan akan dihentikan dan praktikum yang bersangkutan dibatalkan.
4. Peserta praktikum yang mengumpulkan laporan praktikum terlambat satu (1) hari,tetap diberikan
nilai sebesar 75%, sedangkan keterlambatan lebih dari satu (1) hari,diberikan nilai 0%. 5. Peserta
praktikum yang telah menghilangkan, merusak atau memecahkan peralatan praktikum harus
mengganti sesuai dengan spesifikasi alat yang dimaksud, dengan kesepakatan antara laboran,
pembimbing praktikum dan kepala laboratorium. Prosentase pengantian alat yang hilang, rusak atau
pecah disesuaikan dengan jenis alat atau tingkat kerusakan dari alat.
6. Pengguna
1. Ketua Laboratorium
2. Dosen
3. Laboran
4. Asisten Praktikum
5. Mahasiswa
6. Pihak Luar
7. Form (Lampiran)
2. Pengguna laboratorium memakai Jas laboratorium ketika melakukan aktivitas di laboratorium dan
melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk SOP K3
3. Laboratorium dilarang makan dan minum di ruang kerja laboratorium dan mematuhi tata
tertibpenggunaan laboratorium
4. Pengguna laboratorium bekerja dengan menggunakan bahan kimia dan bahan uji biologis perlu
menggunakan sarung tangan & masker (Pemakaiaan APD disesuaikan dengan kategori dan resiko
dari bahaya yang ditimbulkan)
5. Setelah selesai pekerjaan,pastikan meja, alat kerja, dan ruangan kerja dalamkeadaan bersih dan alat
dan bahan diletakkan rapi seperti semula.
6. Bekerja di laboratorium dengan aman dan nyaman sesuai dengan petunjuk SOP yang diterapkan
oleh laboratorium
(Daftar Peralatan Keselamatan & Keamanan Laboratorium )
(Simbol Keselamatan di Laboratorium)
• Kualifikasi Pelaksanaan :
• Keterkaitan:
• Peralatan/Perlengkapan
1. Komputer
2. Printer
3. Berkas
4. Soal Test
5. Alat Laboratorium
1. Tujuan :
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme perekrutan calon Asisten Praktikum di
lingkungan Laboratorium Biologi.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup ketentuan, persyaratan dan prosedur dalam melaksanakan kegiatan
rekrutmen calon Asisten Praktikum.
3. Definisi
1. Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang ditugaskan menjadi
pimpinan dalam organisasi laboratorium serta membawahi anggota laboratorium, pembimbing
praktikum, staf administrasi, laboran, dan asisten praktikum serta bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di laboratorium
3. Dosen Pembimbing Praktikum adalah seorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan dan
keahliannya ditugaskan untuk mengajar suatu mata kuliah .
4. Asisten Praktikum adalah mahasiswa yang ditunjuk oleh dosen pengasuh praktikum untuk
membantu pelaksanaan praktikum .
Rekrutmen Asisten adalah proses penerimaan asisten praktikum berdasarkan syarat yang telah
ditentukan dan dilakukan pada awal semester.
4. Ketentuan umum
1. Asisten Praktikum merupakan mahasiswa dan alumni Program Studi pihak luar atas seizin
pengelola laboratorium.
2. Koordinator praktikum merupakan bagian dari Asisten Praktikum yang pemilihannya ditunjuk
oleh pengelola laboratorium. Koordinator Asisten melakukan koordinasi dengan Dosen Praktikum
terkait persiapan dan pelaksanaan praktikum.
3. Asisten Praktikum direkrut oleh pengelola laboratorium untuk membantu dosen dalam
pelaksanaan kegiatan praktikum.
4. Rekrutmen Asisten Praktikum dilakukan setiap semesternya sesuai dengan kebutuhan mata
kuliah dalam setiap unit laboratorium.
5. Ketua Laboratorium bersama dengan Dosen Koordinator Unit Laboratorium dan Laboran
menetapkan syarat dan ketentuan calon Asisten Praktikum, jadwal perekrutan, jadwal seleksi, dan
jadwal pengumuman hasil seleksi calon Asisten Praktikum.
6. Laboran membuat pengumuman perekrutan calon Asisten Praktikum beserta persyaratan yang
dibutuhkan.
praktikum.
8. Laboran merekap data pendaftar berdasarkan mata kuliah yang dipilih pada masing-masing
laboratorium. Jumlah kebutuhan asisten praktikum dilihat berdasarkan mata kuliah dan
unit praktikum.
10. Kuota penerimaan Asisten Praktikum sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan laboratorium.
11. Jika Koordinator Unit Laboratorium berhalangan hadir maka tanggung jawab penerimaan
12. Laboran mengumuman penerimaan dan pengumuman seleksi calon Asisten Praktikum
13. Aturan tambahan terkait mekanisme dan persyaratan akan ditambah kemudian sesuai
5. Ketentuan khusus
2. Calon Asisten Praktikum adalah mahasiswa aktif minimal semester 3 (tiga) dan Alumni Biologi.
-Surat permohonan menjadi asisten laboratorium yang ditujukan kepada Ketua Laboratorium
-Pas Photo 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar, 1 lembar ditempelkan ke CV dan 1 lembar dilampirkan.
4. Calon Asisten Praktikum memilih mata kuliah kebidangan praktikum dengan Nilai minimal B
diserahkan ke laboratorium.
7. Seleksi tulis (tahap II) merupakan tahap penyeleksian yang dilakukan dengan cara
8. Seleksi interview/praktek (tahap III) merupakan seleksi untuk mengetahui ketrampilan praktek,
loyalitas, perilaku, dan kerjasama.
6. Pengguna
1. Ketua Laboratorium
3. Laboran
4. Asisten Praktikum
5. Praktikan (Mahasiswa)
7. Form/lampiran
2. Koordinator Unit Laboratorium mendata kebutuhan Asisten Praktikum pada setiap mata kuliah
dalam kebidangan laboratorium
5. Ketua Laboratorium menentukan hasil seleksi administrasi berkas calon Asisten Praktikum
(hanya yang lulus seleksi administrasi mengikuti tahap selanjutnya)
7. Calon Asisten Praktikum mengikuti tes tulis (tahap II) dan praktek/ interview (tahap III)
8. Dosen Koordinator Unit Laboratorium melakukan seleksi tes tulis (tahap II) dan
praktek/interview (tahap III) kepada calon Asisten Praktikum
9. Laboran mengumumkan hasil seleksi akhir calon Asisten Praktikum atas pertimbangan Ketua
Laboratorium.
3. SOP Ulangan Praktikum
• Keterkaitan:
• Peringatan:
• Kualifikasi Pelaksanaan:
Memahami tata cara pengulangan mata kuliah praktikum di Laboratorium Program Studi Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta.
Pedoman bagi mahasiswa dalam mengulang mata kuliah praktikum di laboratorium Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta.
• Peralatan/Perlengkapan:
1. komputer
2. printer
3. dokumen
1. Tujuan:
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan pedoman terkait pelaksanaan pengulangan mata kuliah
praktikum di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta.
2. Ruang Lingkup:
Prosedur ini mencakup ketentuan dan mekanisme pengulangan mata kuliah praktikum di
Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta.
3. Definisi
1. Praktikum adalah suatu kegiatan tatap muka yang dilakukan di laboratorium atau lapangan agar
mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menguji dan mengaplikasikan teori.
2. Laboran adalah seorang tenaga fungsional yang berdasarkan persyaratan pendidikan dan
keahliannya bertugas mengelola dan menfasilitasi kegiatan praktikum dan penelitian.
3. Praktikan adalah mahasiswa program sarjana pada Prodi Biologi yang terdaftar secara sah di
lingkungan UNTIRTA yang mengambil mata kuliah praktikum yang bersangkutan.
4. Pengulangan Praktikum adalah pengambilan kembali mata kuliah praktikum yang tidak
mencukupi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
4. Ketentuan Umum
1. Praktikum mata kuliah biologi memiliki 1 sks yang merupakan bagian dari sks teori dari mata
kuliah yang bersangkutan (tidak dipisahkan).
Apabila nilai praktikum di bawah KKM (di bawah 75 yaitu 74 ke bawah) maka mahasiswa yang
bersangkutan wajib mengulangi nilai praktikum jika mengulangi mata kuliah praktikum yang
bersangkutan.
3. Mahasiswa yang mengulang mata kuliah praktikum diwajibkan mengecek nilai praktikum mata
kuliah yang bersangkutan.
4. Laboran menginformasikan dan mendata jumlah mahasiswa yang mengulang mata kuliah
praktikum pada mata kuliah praktikum tertentu.
5. Praktikan (mahasiswa) dapat mengecek nilai praktikum mata kuliah ulangan di website Prodi
atau dapat menghubungi Laboran.
6. Laboran menyerahkan nilai praktikum mata kuliah ulangan yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) kepada dosen pengampu mata kuliah praktikum yang bersangkutan.
5. Pengguna
1. Dosen
2. Laboran
3. Mahasiswa (Praktikan)
1. Mahasiswa dapat mengecek nilai praktikum mata kuliah ulangan yang ada praktikumnnya
melalui media informasi (website) atau dapat menghubungi Laboran langsung.
2. Mahasiswa yang mendapatkan nilai praktikum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM
≥ 75) dinyatakan lulus. Sedangkan yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM <
75) dinyatakan tidak lulus/ulang.
3. Laboran mendata mahasiswa yang mengulang mata kuliah praktikum baik yang lulus (KKM ≥
75) maupun yang tidak lulus (KKM < 75).
4. Mahasiswa yang lulus (KKM ≥ 75) tidak mengulang lagi praktikum, sedangkan yang tidak lulus
(KKM < 75) mengulang kembali praktikum mata kuliah yang bersangkutan.
5. Laboran merekap dan menyerahkan nilai praktikum lama bagi yang lulus dan nilai praktikum
yang baru bagi mahasiswa ulangan.
6. Dosen mengisi nilai praktikum mahasiswa beserta nilai mata kuliah praktikum di siakad online.
• Keterkaitan :
-SOP K3 di Laboratorium
• Peringatan :
• Kualifikasi Pelaksanaan :
2. Pedoman bagi dosen, laboran, asisten, dan mahasiswa Program Studi biologi dalam melakukan
kegiatan praktikum lapangan.
• Peralatan/Perlengkapan :
Jas Laboratorium, Alat Laboratorium, Bahan, Sampel Uji/Percobaan, Alat Pelindung Diri (Maker
dan Sarung Tangan), Modul Praktikum, Buku Laporan, Buku Responsi, dan Alat Tulis
Arsip
1. Tujuan :
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan pedoman terkait pelaksanaan praktikum lapangan
Program Studi Biologi.
2. Ruang lingkup :
3. Definisi :
1. Praktikum Lapangan adalah suatu kegiatan praktikum yang dilakukan di lapangan yang
bertujuan untuk mendukung mata kuliah terkait, yang dilakukan mahasiswa dengan bimbingan
dosen pengampu mata kuliah dan asisten praktikum, untuk meningkatkan aspek pengetahuan
(kognitif), ketrampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif) kerja pada saat melakukan kegiatan
lapangan.
2. Responsi adalah tes awal yang diberikan untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa
berkaitan dengan materi praktikum pada saat itu. Bentuk pertanyaan yang dapat berupa tujuan, alat
dan bahan, prosedur kerja praktikum.
3. Ketua Laboratorium adalah Staff edukatif (Dosen) yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi
dalam organisasi laboratorium dalam mengelola serta bertanggung jawab atas semua kegiatan di
laboratorium.
4. Dosen Pembimbing Praktikum adalah tenaga ahli orang yang berdasarkan persyaratan, keahlian
dan kemampuannya ditugaskan untuk membimbing mahasiswa dalam mempraktekkan teori-teori
dalam setiap mata kuliah berpraktek, yang terdiri dari tenaga pendidik/dosen tetap dan tidak tetap.
5. Laboran adalah seorang tenaga fungsional yang berdasarkan persyaratan pendidikan dan
keahliannya bertugas mengelola dan menfasilitasi kegiatan praktikum dan penelitian.
6. Asisten Praktikum adalah seseorang yang berdasarkan persyaratan pendidikan dan keahliannya
bertugas membantu dosen dalam melaksanakan praktikum. Asisten Praktikum dipimpin oleh
Koordinator Asisten Praktikum dalam hal mengkoordinasi/monitoring kegiatan praktikum.
7. Praktikan adalah mahasiswa program sarjana pada Prodi Biologi yang mengambil mata kuliah
praktikum yang bersangkutan.
4. Ketentuan umum :
2. Dosen Pembimbing Praktikum membuat TOR kegiatan praktikum lapangan yang memuat
tentang latar belakang, tujuan kegiatan, topik kegiatan, tempat & waktu kegiatan, peserta
kegiatan, , schedule kegiatan, kebutuhan alat dan bahan habis pakai, dan Rincian Aggaran Biaya
(RAB) kegiatan dan penutup.
4. Laboran membuat keperluan administrasi surat menyurat terkait pelaksanaan kegiatan praktikum
lapangan.
5. Praktikan (mahasiswa) wajib hadir kegiatan praktikum lapangan. Jika tidak hadir, maka
dianggap tidak mengikuti praktikum.
6. Jas praktikum/baju lapangan dipakai ketika melaksanakan kegiatan praktikum lapangan. Tidak
menggunakan Jas praktikum/baju lapangan maka tidak dibenarkan mengikuti kegiatan.
7. Praktikan (mahasiswa) wajib membawa buku penuntun/modul, buku respon (warna sampul
disesuaikan), buku laporan (jenis buku disesuaikan), alat tulis dan preparat yang diperlukan sesuai
modul/buku penuntun atau yang diinformasikan oleh Asisten Praktikum.
8. Praktikan (mahasiswa) berlaku sopan, santun, dan menjunjung tinggi etika akademik dan dan
9. Praktikan (mahasiswa) tidak dibenarkan merokok dan membuang sampah sembarangan ketika
berada di lapangan.
10. Praktikan (mahasiswa) tidak diperbolehkan membawa barang berharga. Setiap kehilangan dan
kerusakan barang pribadi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik barang.
11. Praktikan (mahasiswa) tidak dibenarkan menggunakan handphone ketika sedang berlangsung
materi praktikum lapangan, kecuali atas izin asisten praktikum.
12. Praktikan (mahasiswa) dibagikan ke dalam beberapa kelompok praktikum oleh Dosen
Pembimbing Praktikum atau Koordinator/Asisten Praktikum
13. Setiap materi praktikum diadakan responsi (pre test/post test). Apabila praktikan tidak sempat
mengikuti kegiatan responsi, maka praktikan tersebut tidak berkesempatan mendapatkan responsi
ulangan.
14. Laporan praktikum dibuat mandiri/kelompok, sesuai dengan jenis praktikum lapangan. Jika
tidak membuat laporan maka tidak ada nilai praktikum.
15. Format laporan praktikum lapangan menggunakan form dalam bentuk jurnal/laporan praktikum
biasa, tergantung jenis praktikum lapangan.
16. Bobot nilai praktikum lapangan terdiri dari : (disesuaikan dengan kebutuhan)
2. Laporan Praktikum 45
4. Final Praktikum 30
17. bobot nilai laporan praktikum terdiri dari : (disesuaikan dengan kebutuhan)
4. Prosedur Kerja 10
5. Hasil Pengamatan 20
6. Pembahasan 30
7. Kesimpulan 10
8. Daftar Pustaka 5
18. Syarat lulus nilai praktikum ≥ 60 % yang merupakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
praktikum mata kuliah. Apabila tidak memenuhi kriteria maka mahasiswa dapat mengambil
kembali jika mengulang mata kuliah praktikum yang bersangkutan.
19. Peraturan tambahan bagi kelancaran kegiatan praktikum lapangan akan diatur dan disampaikan
kemudian sesuai dengan kebutuhan dan jenis praktikum oleh Koordinator/Asisten Praktikum.
20. Praktikan wajib menaati semua tata tertib dan etika ketika melaksanakan kegiatan praktikum
lapangan, pelanggaran atas setiap ketentuan yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi. 21.
Sanksi bagi mahasiswa yang melanggar peraturan dan tata tertib ditetapkan oleh Koordinator/
Asisten Praktikum. Jenis sanksi akan ditetapkan kemudian.
5. Ketentuan Khusus :
1. Laboran menyediakan kebutuhan fasilitas alat laboratorium dan bahan kimia habis pakai untuk
keperluan praktikum lapangan. 2. Praktikan (mahasiswa) menyediakan kebutuhan fasilitas yang
tidak tersedia di laboratorium terutama alat sekali pakai dan alat-alat rakitan lainnya serta bahan
keperluan praktikum selain bahan habis pakai (kimia).
6. Pengguna :
7. Form (Lampiran) :
1. Form TOR Kegiatan Praktikum Lapangan 2. Form Daftar Hadir Coaching Praktikum 3. Form Daftar
Hadir Dosen. Laboran, dan Asisten Praktikum 4. Form Daftar Hadir Mahasiswa Praktikum
5. Form Jurnal Praktikum 6. Form Peminjaman Alat & Bahan Praktikum 7. Form Daftar Nilai
Praktikum 8. Form Rekapitulasi Nilai Praktikum
1. Dosen Pembimbing Praktikum membuat rencana dan TOR kegiatan praktikum lapangan.
3. Ketua Laboratorium menerima TOR kegiatan praktikum lapangan dan melakukan evaluasi serta
berkoordinasi dengan Ketua Program Studi.
6. Laboran menyediakan fasilitas alat laboratorium dan bahan kimia habis pakai untuk keperluan
praktikum lapangan.
8. Dosen Pembimbing praktikum memberikan arahan materi (coaching) kepada asisten praktikum
terkait materi praktikum lapangan.
9. Diadakan responsi kepada praktikan terkait materi praktikum (pre test/post test) oleh Asisten
Praktikum. Responsi dinilai oleh masing-masing Asisten Praktikum.
10. Praktikan menerima pengarahan dan mengikuti kegiatan praktikum lapangan dengan mematuhi
tata tertib dan prosedur yang telah ditetapkan.
11. Laboran mengatur jadwal identifikasi laboratorium dan memfasilitasi uji analisis laboratorium.
12. Mahasiswa memakai fasilitas laboratorium sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan
menjaga fasilitas laboratorium dengan baik, rapi dan bersih.
13. Praktikan mengerjakan laporan praktikum lapangan (mandiri/ kelompok) meliputi identifikasi,
pengolahan data,dan membuat laporan praktikum.
14. Asisten praktikum membimbing praktikan dalam mengerjakan analisis laboratorium dan
laporan praktikum yang diarahkan oleh Dosen Pembimbing Praktikum.
15. Praktikan (mahasiswa) mempresentasikan hasil praktikum dan mengikuti final praktikum.
16. Asisten Praktikummenentukan nilai praktikum berdasarkan hasil perolehan nilai responsi,
terampil dan aktif, laporan, dan final. nilai praktikum yang sudah di Rekap diserahkan kepada
Laboran & Dosen.
17. Laboran membuat laporan kegiatan dan arahan hasil pelaksanaan praktikum.
18. Kepala Laboratorium memverifikasi laporan kegiatan praktikum dan mengevaluasi hasil
pelaksanaan kegiatan praktikum.
• Keterkaitan
1. SOP K3 Laboratorium
• Kualifikasi Pelaksanaan
1. Memahami tata cara peminjaman peralatan dan bahan habis pakai dari Laboratorium
Biologi.
Arsip.
• Peringatan
1. Tujuan
Prosedur ini menjelaskan aturan penggunaan bahan habis pakai dan peminjaman peralatan
untuk kegiatan praktikum di lab biologi.
2. Ruang Lingkup
Procedur ini mencakup syarat dan prosedur peminjaman dan pengembalian alat, perlengkapan,
dan bahan habis pakai untuk praktikum di lapangan atau laboratorium.
3. Definisi
2. Laboran adalah orang yang bekerja untuk mendukung dan membantu staf atau praktikan di
laboratorium untuk melakukan suatu pengajaran, penelitian, dan upaya sosialisasi kepada
masyarakat umum.
3. Asisten Praktikum adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan proses seleksi asisten dan
diberi tugas untuk mendampingi mahasiswa selama praktikum.
4. Praktikan adala Mahasiswa yang melakukan penelitian mengenai teori atau prinsip tertentu
yang berkaitan dengan materi mata kuliah yang dilakukan laboratorium di laboratorium tertutup
maupun terbuka.
5. Alat Penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalan melakukan
penelitian.
6. Bahan Habis Pakai adalah bahan yang digunakan mahasiswa dalam praktikum atau penelitian
yang habis dalam satu kali pemakaian.
4. Ketentuan Umum
1. Dalam menggunakan alat untuk praktikumnya, mahasiswa (praktisi) diwajibkan untuk mentaati
Instruksi Kerja (IK) alat laboratorium.
4. Asisten atau koordinator praktikum memastikan bahwa peralatan lab dalam keadaan baik
sebelum dan sesudah peminjaman. Syarat pemberian nilai adalah siswa (praktisi) mengganti alat
dengan yang setara jika alat yang digunakan rusak atau hilang. Alat harus dikembalikan ke lab jika
dalam kondisi baik.
5. Untuk tugas praktikum yang diselesaikan di luar jam kerja. Diharapkan mahasiswa dapat
menyerahkan formulir peminjaman alat dan perlengkapan pada jam kerja laboratorium (Senin
s/d Jumat, 08.30–17.00 WIB).
5. Pengguna
1. Laboran
2. Asisten Praktikum
3. Mahasiswa (Praktikan)
6. Form (Lampiran)
1. Formulir peminjaman alat laboratorium diisi oleh mahasiswa (praktisi) dan diberikan kepada
asisten praktikum sesuai dengan praktikum yang akan dilaksanakan.
2. Asisten lab dan koordinator praktikum bekerja sama menyiapkan alat-alat yang diperlukan
sesuai dengan formulir peminjama untuk praktikum yang akan dilaksanakan.
5. Setelah kegiatan praktikum selesai, mahasiswa (praktisi) membersihkan peralatan dan sisa
bahan sebelum mengembalikannya kepada asisten.
7. Dilakukan pengecekan oleh asisten koordinator terhadap peralatan yang dipinjamkan dan
perlengkapan lainnya yang digunakan selama kegiatan praktikum.
• Keterkaitan:
1. SOP K3 di Laboratorium
• Peringatan:
2. Pedoman bagi dosen, laboran, asisten, dan mahasiswa dalam menjalankan aktivitas
praktikum di laboratoriumBiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta.
Arsip.
1. Tujuan:
2. Pedoman bagi dosen, laboran, asisten, dan mahasiswa dalam menjalankan aktivitas
praktikum di laboratoriumBiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta
2. Ruang Lingkup:
3. Definisi
4. Alat Penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian
5. Bahan Habis Pakai adalah material yang diperlukan dalam penelitian yang
bersangkutan, meliputi: bahan kimia dan material biologis (misalnya: hewan uji).
4. Ketentuan Umum
1. Peneliti wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang ada di laboratorium.
3. Peneliti wajib menggunakan jas laboratorium dan APD lainnya (sarung tangan,
masker, sepatu/kaus kaki, kacamata lab/face shield) sesuai dengan kebutuhan dan
kategori kerja penelitian.
4. Peneliti berlaku sopan santun, dan menjunjung tinggi etika akademik dalam
laboratorium
7. Peneliti wajib menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang laboratorium setiap kali
melakukan aktivitas penelitian di laboratorium.
8. Peneliti wajib mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan penelitian
di laboratorium.
9. Peneliti dilarang merokok, makan, dan minum di ruang kerja laboratorium. Makan
dan minum diizinkan di ruang asisten praktikum.
10. Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan di luar ruangan
laboratorium. Dilarang membuang sampah di dalam ruangan laboratorium.
11. Peneliti yang menggunakan alat untuk penelitian harus mengikuti petunjuk
Instruksi Kerja (IK) penggunaan alat-alat laboratorium.
13. Apabila terdapat kerusakan pada alat yang di pakai yang disebabkan oleh peneliti,
maka wajibkan menggantinya sesuai dengan jumlah dan spesifikasi alat yang rusak.
15. Peneliti yang membawa peralatan laboratorium dari tempat lain wajib
diberitahukan kepada laboran. Dilaporkan nama alat, jumlah, dan spesifikasinya.
Ditandai dan jangan di campur penempatannya dengan peralatan di laboratorium
biologi.
16. Peneliti menyediakan sendiri bahan habis pakai dan sampel uji. Apabila
menggunakan bahan habis pakai laboratorium, wajib melaporkan ke laboran.
17. Peneliti dilarang mengambil bahan habis pakai kepunyaan laboratorium tanpa
sepengatahuan laboran.
18. Proses pengambilan bahan habis pakai laboratorium harus melalui dan di
dampingi oleh laboran.
19. Penggunaan bahan habis pakai laboratorium dikenakan tarif biaya bahan habis
pakai sesuai dengan kadar dan jumlahnya.
20. Barang bawaan peneliti yang dibawa sendiri menjadi tanggung jawab peneliti
sendiri. Dilarang meninggalkan barang apapun di laboratorium tanpa seizin laboran.
Apabila terdapat kehilangan, maka pengelola laboratorium tidak bertanggung jawab.
21. Peneliti wajib mengisi kegiatan harian penelitian di buku catatan (log book)
kegiatan laboratorium.
22. Peneliti wajib memberitahu kepada laboran jika pelaksanaan penelitian telah
selesai dilakukan.
5. Ketentuan Khusus
2. Peneliti yang memakai bahan habis pakai punya laboratorium dikenakan tarif
biaya bahan habis pakai sesuai kadar dan jumlahnya. Dicatat di buku penggunaan
bahan habis pakai laboratorium.
4. Daftar tarif layanan laboratorium (alat laboratorium, bahan habis pakai, pengujian
sampel penelitian, jasa tenaga ahli, dan jasa petugas lembur) untuk penelitian
terlampir pada Surat
6. Pengguna
1. Ketua Laboratorium
2. Laboran
1. Peneliti membuat surat izin mengumpulkan data penelitian dan membuat surat izin
penggunaan fasilitas laboratorium untuk kegiatan penelitian yang ditujukan kepada
Ketua Laboratorium dengan melampirkan juga proposal riset penelitian, dengan
waktu 1 Minggu, membutuhkan persyaratan atau perlengkapan berupa :
-Form surat izin mengumpulkan data penelitian
-Form surat izin penggunaan fasilitas laboratorium
-Proposal riset penelitian
Outputnya:
-Surat izin mengumpulkan data penelitian
-Surat izin penggunaan fasilitas laboratorium
- Proposal riset penelitian
2. Ketua laboratorium menerima / menolak kegiatan penelitian dengan alasan dan
pertimbangan tertentu Ya Tidak, dalam jangka waktu 1 Hari dengan persyaratan:
Dapat menolak apabila fasilitas yang diminta tidak tersedia
Output nya:
Blangko keterangan menerima/ menolak kegiatan penelitian
3. Peneliti yang sudah mendapatkan izin penelitian dari Ka. Lab menyerahkan bukti
penerimaan izin penggunaan fasilitas laboratorium kepada Laboran, dalam jangka
waktu 1 Hari dengan persyaratan:
-Surat izin mengumpulkan data penelitian
-Surat izin penggunaan fasilitas laboratorium
Outputnya:
Permohonan izin penelitian dan penggunaan fasilitas (alat dan bahan) penelitian di
laboratorium
• Keterkaitan
1. SOP K3 di Laboratorium
• Peringatan
• Kualifikasi pelaksanaan
1. Memahami tata cara pelaksanaan penelitian di luar jam kerja di lingkungan Laboratorium
Biologi
2. Pedoman bagi pengguna laboratorium dalam melakukan penelitian di luar jam di lingkungan
Laboratorium Biologi
• Peralatan/perlengkapan
1. Jas laboratorium
2. Alat Penelitian
3. BahanHabis Pakai
• Pencatatan/pendataan
Arsip
1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan pedoman terkait pelaksanaan penelitian di luar jam kerja
di lingkungan Laboratorium Biologi
2. Ruang lingkup
Prosedur ini mencakup ketentuan dan mekanisme kegiatan penelitian di luar jam kerja
laboratorium, baik penelitian yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa, ataupun pihak luar yang
menggunakan laboratorium.
3. Definisi
1. Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang ditugaskan menjadi
pimpinan dalam organisasi laboratorium serta membawahi anggota laboratorium, pembimbing
praktikum, staf administrasi, laboran, dan asisten praktikum serta bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di laboratorium
2. Peneliti dalam pengertian luas dapat merujuk pada setiap orang yang melakukan aktivitas
menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh pengetahuan atau individu yang melakukan
sejumlah praktik-praktik di mana secara tradisional dapat dikaitkan dengan kegiatan pendidikan,
pemikiran, atau filosofis.
3. Alat penelitian adalah alat yang dipakai dalam sebuah kegiatan penelitian yang khususnya
sebagai pengukuran dan pengumpulan data.
4. Bahan habis pakai (BHP) merupakan bahan praktikum yang digunakan oleh mahasiswa yang
habis dalam satu kali pemakaian dan bahan praktikum yang diperlukan tersebut merupakan barang
persediaan laboratorium.
4. Ketentuan Umum
1. Peneliti wajib menaati semua tata tertib dan ketentuan Standar Operasional Prosedur (SOP)
3. Peneliti wajib memperhatikan dan mempelajari SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium.
4. Peneliti wajib memperhatikan dan mengikuti SOP Penelitian di laboratorium karena hal
tersebut berkaitan.
5. Peneliti yang menggunakan alat untuk penelitian harus mengikuti petunjuk Instruksi Kerja (IK)
penggunaan alat-alat laboratorium.
6. Penggunaan laboratorium diluar jam kerja (lembur) adalah kegiatan penggunaan fasilitas
laboratorium adalah pada jam 16.30 (sore) s.d 08.00 (pagi) atau pada libur (sabtu, minggu, dan
hari libur nasional).
7. Syarat mendapatkan izin lembur untuk melakukan kegiatan penelitian adalah dengan membuat
surat keterangan izin lembur (di luar jam kerja) yang diserahkan kepada laboran dan mengambil
kunci ruangan laboratorium.
8. Peneliti wajib menginformasikan kepada laboran jika kegiatan kerja penelitian dilaksanakan
diluar jam kerja minimal 2 (dua) hari sebelum lembur dengan menyerahkan surat keterangan
lembur.
9. Peneliti yang lembur (di luar jam kerja) wajib ditemani oleh seseorang minimal 1 (satu) orang
Asisten Peneliti (pendamping).
10. Peneliti yang lembur pada malam hari wajib melaporkan kegiatan kerja penelitian kepada
petugas keamaan (satpam) yang piket dengan memperlihatkan surat izin penelitian diluar jam
kerja.
11. Peneliti mengambil kunci laboratorium pada Laboran sehari sebelum lembur pada pukul 16.00
WIB.
13. Peneliti menyerahkan kunci kembali pada jam 09.00 pagi hari (jam kerja) dan melaporkan
fasilitas-fasilitas laboratorium yang digunakan pada saat di luar jam kerja laboratorium.
14. Peneliti tidak diperkenankan memindah tangankan kunci ruangan laboratorium tanpa
sepengetahuan laboran. Jika hal itu terjadi, maka peneliti di skor masa kerjanya.
15. Peneliti bertanggungjawab penuh terhadap penggunaan alat-alat laboratorium yang digunakan
pada saat lembur (diluar jam kerja). Apabila terjadi kerusakan atau hilang wajib mengganti dengan
alat yang sama atau sejenis atau dapat mereparasi alat yang rusak tersebut agar dapat berfungsi
normal kembali (disepakati bersama Laboran dan Ketua Lab).
16. Peniliti dilarang mengambil bahan habis pakai laboratorium pada saat lembur tanpa
sepengatahuan Laboran.
17. Laboran melakukan pengecekan alat-alat yang digunakan pada saat lembur (di luar jam kerja).
18. Laboran melaporkan kepada Ketua laboratorium jika terjadi kerusakan alat yang terjadi selama
kegiatan lembur (di luar jam kerja).
19. Ketua Laboratorium mengambil langkah-langkah perbaikan jika terjadi laporan kerusakan alat
yang terjadi setelah kegiatan lembur (di luar jam kerja).
20. Peneliti yang dilakukan diluar jam kerja (lembur) tidak melayani untuk pihak luar. Jika ada,
maka dengan pertimbangan tertentu oleh pengelola laboratorium.
5. Ketentuan khusus
1. Peneliti yang membutuhkaan pendampingan petugas (pengelola lab) dalam masa lembur (di luar
jam kerja) dikenakan insentif lembur.
2. Semua tarif layanan penelitian baik penggunaan alat laboratorium, bahan habis pakai, pengujian
sampel penelitian, jasa tenaga ahli, dan jasa petugas lembur (di luar jam kerja) dibebankan kepada
pihak peneliti sendiri.
3. Daftar tarif layanan laboratorium (alat laboratorium, bahan habis pakai, pengujian sampel
penelitian, jasa tenaga ahli, dan jasa petugas lembur) untuk penelitian terlampir pada Surat
Keputusan (SK) Ketua program studi
6. Pengguna
1. Ketua Laboratorium
2. Laboran
7. Form/lampiran
1. Laboran menyediakan 2 lembar formulir izin penelitian di luar jam kerja (lembur) yang dapat
diakses oleh peneliti baik melalui website atau diperoleh secara langsung
2. Peneliti mengisi formulir permohonan izin penelitian diluar jam kerja atas sepengetahuan dosen
pembimbing skripsi (bagi mahasiswa) dan Ketua Laboratorium
3. Jika sudah mendapatkan izin dan pengesahan, peneliti menyerahkan1 lembar surat izin
penelitian diluar jam kerja (lembur) ke Laboran maksimal 2 hari sebelum lembur
4. Peneliti menyimpan 1 lembar surat izin penelitian diluar jam kerja untuk dibawa pada saat
kegiatan di laboratorium dan ditunjukkan sewaktu-waktu petugas keamanan melakukan
pemeriksaan atau melapor
5. Laboran menerima dan mengarsipkan surat izin penelitian diluar jam kerja (lembur)
7. Peneliti menggunakan alat laboratorium harus mengikuti petunjuk Instruksi Kerja (IK) dan
menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang kerja laboratorium selama lembur
• Kualifikasi Pelaksanaan
1. Memahami tata cara peminjaman peralatan dan bahan habis pakai dari Laboratorium
Biologi.
Arsip.
• Peringatan
1. Tujuan
Prosedur ini menjelaskan aturan penggunaan bahan habis pakai dan peminjaman
peralatan untuk kegiatan praktikum di Laboratorium Biologi.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup kegiatan proses peminjaman dan pengembalian alat serta
pemakaian bahan habis pakai laboratorium.
3. Definisi
1. Kepala Laboratorium adalah anggota staf pengajar (dosen) yang bertugas sebagai
pimpinan tertinggi organisasi yang bertugas mengawasi dan mengawasi semua
kegiatan yang berkaitan dengan laboratorium.
2. Laboran adalah orang yang bekerja untuk mendukung dan membantu staf atau
praktikan di laboratorium untuk melakukan suatu pengajaran, penelitian, dan upaya
sosialisasi kepada masyarakat umum.
3. Peneliti adalah orang yang terlibat dalam aktivitas berbasis pengetahuan tertentu atau
orang yang terlibat dalam berbagai aktivitas yang biasanya terkait dengan pengejaran
pendidikan, filosofis, atau pemikiran.
4. Alat Penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalan
melakukan penelitian.
5. Bahan Habis Pakai adalah bahan yang digunakan mahasiswa dalam praktikum atau
penelitian yang habis dalam satu kali pemakaian.
4. Ketentuan Umum
5. Apabila pelaksanaan penelitian telah selesai maka peneliti wajib mengembalikan alat
penelitian sesuai batas waktu peminjaman.
6. Jika batas peminjaman melebihi waktu yang ditentukan, peneliti akan dikenakan
sanksi.
7. Asisten lab akan memeriksa kondisi peralatan di lab dan peneliti wajib mengganti
alat yang rusak sesuai dengan jumlah dan spesifikasinya jika kerusakan tersebut
disebabkan oleh penggunaannya.
9. Tarif biaya bahan habis pakai disesuaikan dengan jumlah yang dihabiskan dan harus
dibayarkan untuk persediaan bahan di laboratorium. Selain itu, denda juga akan
dikenakan pada peneliti yang tidak mengembalikan peralatan dan perlengkapan
laboratorium pada batas waktu yang ditentukan.
10. Peneliti dapat menyerahkan formulir peminjaman alat dan perlengkapan pada jam
kerja laboratorium (Senin s/d Jumat, 08.30–17.00 WIB).
5. Ketetuan Khusus
6. Pengguna
1. Ketua Laboratorium
2. Laboran
7. Lampiran (Form)
3. Asisten lab mengecek penggunaan alat apakah kosong atau terpakai dan
menyediakan peralatan dan bahan alat yang diperlukan.
6. Seorang asisten di lab memverifikasi kondisi fasilitas dan memastikan bahwa setiap
kerusakan dilaporkan dan alat dikembalikan setelah digunakan untuk penelitian.
8. Peneliti menyelesaikan biaya administrasi dengan meminjam alat dan bahan sesuai
harga yang tertera pada invoice (kwitansi) penggunaan laboratorium ke fasilitas
laboratorium.
• Keterkaitan:
• Peringatan:
• Kualifikasi Pelaksanaan:
1. Memahami tata cara pengulangan mata kuliah praktikum di Laboratorium Program
Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta.
Arsip.
1. Tujuan:
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan pedoman terkait pembuatan surat keterangan
bebas laboratorium di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Untirta.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup proses dan ketentuan dalam pembuatan surat keterangan bebas
laboratorium.
3. Definisi
3. Peneliti adalah orang yang melakukan kegiatan penelitian yang terdiri dari kalangan
dosen, mahasiswa, dan pihak luar yang melakukan kegiatan penelitian di laboratorium.
4. Alat Penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
penelitian.
5. Bahan Habis Pakai adalah material yang diperlukan dalam penelitian yang
bersangkutan, meliputi: bahan kimia dan material biologis (misalnya: hewan uji).
4. Ketentuan Umum
4. Surat keterangan bebas laboratorium dibuat, jika mahasiswa tersebut sudah bebas
dari tanggungan alat dan bahan laboratorium.
5. Pelayanan pembuatan surat bebas laboratorium adalah pada saat jam kerja (08.00 s.d
16.00). di luar batas jam kerja tersebut tidak dilayani.
5. Ketentuan Khusus
1. Ketua Laboratorium
2. Laboran
3. Mahasiswa
7. Form (Lampiran)
3. Jika mahasiswa sudah bebas dari tanggungan laboratorium, maka laboran membuat
surat keterangan bebas laboratorium.
• Keterkaitan :
• Peringatan :
• Kualifikasi pelaksanaan :
1. Memahami tata cara pembuatan surat keterangan penelitian di Laboratorium Program Studi
Biologi.
• Peralatan/perlengkapan :
Arsip
1. Tujuan :
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan pedoman terkait pembuatan surat keterangan
penelitian di Laboratorium Biologi.
2. Ruang Lingkup :
Prosedur ini mencakup proses dan ketentuan dalam pembuatan surat keterangan penelitian di
laboratorium.
3. Definisi :
1. Ketua Laboratorium adalah Staff edukatif (Dosen) yang ditugaskan menjadi pimpinan
tertinggi dalam organisasi laboratorium dalam mengelola serta bertanggung jawab atas semua
kegiatan di laboratorium.
2. Laboran adalah seorang tenaga fungsional yang berdasarkan persyaratan pendidikan dan
keahliannya bertugas mengelola dan menfasilitasi kegiatan praktikum dan penelitian.
3. Peneliti adalah orang yang melakukan kegiatan penelitian yang terdiri dari kalangan dosen,
mahasiswa, dan pihak luar yang melakukan kegiatan penelitian di laboratorium.
4. Alat Penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
penelitian.
5. Bahan Habis Pakai adalah material yang diperlukan dalam penelitian yang bersangkutan,
meliputi: bahan kimia dan material biologis (misalnya: hewan uji).
4. Ketentuan Umum :
5. Ketentuan Khusus :
1. Laboran membuat surat keterangan penelitian. Formulir surat keterangan penelitian dibuat
rangkap 2, satu untuk arsip laboratorium dan satu untuk pihak yang bersangkutan. 2.
Pengguna laboratorium menerima surat keterangan keterangan laboratorium jika sudah di
tanda tangani oleh Ketua Laboratorium. 3. Surat keterangan bebas laboratorium tersebut
dapat digunakan untuk keperluan administrasi yang bersangkutan.
6. Pengguna :
7. Form (Lampiran) :
3. Jika pengguna sudah selesai penelitian dan bebas dari tanggungan laboratorium, maka
laboran membuat surat keterangan penelitian.
5. Laboran menfotocopy surat keterangan penelitian dan membubuhi stempel (1 arsip, 1 yang
bersangkutan) dan menyerahkan kepada pengguna.
• Peringatan
Semua SOP Layanan Laboratorium dalam Masa Pandemi Covid-19 mengacu pada SOP
Penggunaan Laboratorium Dalam Masa Pandemi Covid-19
1. Tujuan
Tujuan pembuatan SOP Lab selama Pandemi COVID ini adalah sebagai acuan
kegiatan Lab terselenggara secara aman sesuai dengan protokol tatanan kehidupan
baru COVID-19
2. Ruang lingkup
9. Pengguna
1. Ketua Laboratorium
2. Laboran
3. Peneliti (Dosen, Mahasiswa, dan Pihak Luar)
10. Form (Lampiran)