Anda di halaman 1dari 64

PETUNJUK

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan BimbinganNya penyusun dapat menyelesaikan buku petunjuk praktikum
mikrobiologi dapat terselesaikan.
Bersama ini perkenalkanlah penyusun mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. DR. Bambang Harsono, MBA, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti
Wiyata Kediri.
2.

Drg. Bambang Noerjanto, MS. Sp. RKG (K) selaku Rektor Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

3. Dr. Hartatik tuna,M.kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
4. Kepala program studi SI FARMASI
5. Serta semua pihak yang belum penyusun sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan buku petunjuk praktikum mikrobiologi.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan buku
petunjuk praktikum mikrobiologi.

Kediri, Agustus 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR.......................................................................................
2. DAFTAR ISI.............................................................................................
3. PENGENALAN BUDAYA K3........................................................................
4. DAFTAR ISI.....................................................................................................
SEMESTER 1
5. ALAT-ALAT PRAKTIKUM............................................................................
6. MACAM-MACAM REAGENT......................................................................
7. MIKROSKOP...................................................................................................
8. PEMBUATAN SEDIAAN ...
9. PEWARNAAN SEDERHANA........................................................................
10. PEWARNAAN GRAM Positif dan Gram Negatif...........................................
11. PEMBUATAN MEDIA....................................................................................7
12. MPN COLIFORM ...........................................................................................
13. ALT (Angka Lempeng Total)............................................................................
14. Uji Sensitifitas anti Biotik................................................................................

PENGENALAN BUDAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


(K3) DI LABORATORIUM
Keterampilan bekerja di laboratorium maupun dunia kerja dapat
diperoleh melalui kegiatan praktikum.Di samping itu ada kemungkinan bahaya
yang terjadi di laboratorium seperti adanya bahan kimia yang karsinogenik,
bahaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik dalam penggunaan alat listrik
(kompor, oven, dll).Di samping itu, orang yang bekerja di Laboratorium
dihadapkan pada resiko yang cukup besar, yang disebabkan karena dalam
setiap percobaan digunakan :
1. Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah meledak, mudah terbakar,
korosif, karsinogenik, dan beracun.
2. Alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tubuh.
3. Alat listrik seperti kompor listrik, yang dapat menyebabkan sengatan
listrik.
4. Penangas air atau minyak bersuhu tinggi yang dapat terpecik.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di laboratorium, hal yang harus
dilakukan pada saat bekerja di Laboratoriumantara lain :
1. Tahap persiapan
a. Mengetahui secara pasti (tepat dan akurat) cara kerja pelaksanaan
praktikum serta hal yang harus dihindari selama praktikum, dengan
membaca petunjuk praktikum.
b. Mengetahui sifat bahan yang akan digunakan sehingga dapat terhindar
dari kecelakaan kerja selama di Laboratorium. Sifat bahan dapat
diketahui dari Material Safety Data Sheet (MSDS).
c. Mengetahui peralatan yang akan digunakan serta fungsi dan cara
penggunaannya.
d. Mempersiapkan Alat Pelindung Diri seperti jas praktikum lengan
panjang, kacamata goggle, sarung tangan karet, sepatu, masker, dll.
2. Tahap pelaksanaan
a. Mengenakan Alat Pelindung Diri.

b. Mengambil dan memeriksa alat dan bahan yang akan digunakan.


c. Menggunakan bahan kimia seperlunya, jangan berlebihan karena dapat
mencemari lingkungan.
d. Menggunakan peralatan percobaan dengan benar.
e. Membuang limbah percobaan pada tempat yang sesuai, disesuaikan
dengan kategori limbahnya.
f. Bekerja dengan tertib, tenang dan hati-hati, serta catat data yang
diperlukan.
3. Tahap pasca pelaksanaan
a. Cuci peralatan yang digunakan, kemudian dikeringkan dan kembalikan
ke tempat semula.
b. Matikan listrik, kran air, dan tutup bahan kimia dengan rapat (tutup
jangan tertukar).
c. Bersihkan tempat atau meja kerja praktikum.
d. Cuci tangan dan lepaskan jas praktikum sebelum keluar dari
laboratorium.
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Peralatan Keselamatan Kerja Pribadi - Pakaian yang Sesuai

Pakailah pakaian kerja yang sesuai dengan pekerjaan di Laboratorium.


Gunakan selalu jas lab lengan panjang. Gunakan sepatu tertutup yang layak
untuk keamanan bekerja di laboratorium. Gunakan selalu kacamata pelindung
dan sarung tangan ketika bekerja dengan zat-zat yang berbahaya dan iritan.

Jangan pernah menggunakan lensa kontak ketika bekerja di laboratorium


kimia. Gunakanlah selalu kacamata pelindung yang sesuai.

Sepatu terbuka, sandal atau sepatu hak tinggi tidak boleh digunakan di
laboratorium.

Rambut yang panjang harus selalu diikat dan dimasukkan ke dalam jas lab,
sementara itu mahasiswa yang memakai jilbab harus memasukkan jilbabnya ke
dalam jas lab juga, hal ini untuk menghindari kontak dengan zat-zat berbahaya,
mesin yang bergerak dan nyala api.

Selalu cuci tangan dan lengan anda sebelum meninggalkan laboratorium.

Melakukan Percobaan

Jangan pernah melakukan pekerjaan, penyiapan sampel atau percobaan tanpa


adanya pengawasan asisten/dosen laboratorium.

Selalu persiapkan prosedur keselamatan kerja sebelum bekerja di laboratorium.


anda harus mengacu pada Material safety Data Sheet (MSDS) setiap kali
bekerja dengan zat-zat kimia tertentu.

Cek semua peralatan sebelum digunakan. Apabila terdapat kerusakan, segera


laporkan pada petugas laboratorium untuk segera diganti/diperbaiki.

Pilihlah tempat yang tepat untuk melakukan percobaan. Percobaan yang


melibatkan zat-zat berbahaya dan beracun harus dilakukan di dalam lemari
asam.

Diskusikan selalu setiap perkembangan dalam percobaan kepada asisten atau


dosen pemimpin praktikum.

Jangan meninggalkan suatu percobaan tanpa pengawasan, terutama percobaan


yang menggunakan bahan-bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar.

Penanganan Khusus Zat-zat Beracun dan Berbahaya

Anda harus mengetahui sifat fisik dan kimia zat-zat yang akan digunakan
dalam setiap percobaan. Baca dan pahami MSDS (Material Safety Data
Sheet) tiap-tiap zat !

Beri label pada botol reagen dan sampel yang anda gunakan.

Simpan zat-zat kimia di lokasi yang sesuai.

Jangan membuang zat-zat kimia ke wasbak !

Pindahkan zat-zat kimia sisa, residu atau zat tak terpakai ke botol-botol atau
jurigen yang khusus untuk zat-zat sisa, yang tersedia di laboratorium.

Jangan pernah memipet sesuatu dengan mulut, gunakan bola hisap pushball

Segera bersihkan setiap tumpuhan zat kimia maupun air dengan lap kering.

Laporkan setiap kejadian bila anda ragu cara menanggulanginya

Bahan Kimia

Bahan-bahan kimia di laboratorium harus dianggap beracun dan berbahaya.


jangan makan dan minum di laboratorium ! Cucilah tangan anda setiap
akan meninggalkan laboratorium! dan bila perlu segera minum susu setelah
melaksanakan praktikum.

Selalu buka pintu dan jendela serta nyalakan lemari asam dan blower ketika
bekerja di laboratorium. Kerjakan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa
yang mudah menguap dan mudah terbakar di dalam lemari asam !

Jika anda menyimpan zat-zat yang mudah menguap di meja anda, tutuplah
selalu wadah yang digunakan untuk menyimpan zat tersebut !

Jika anda menumpahkan zat kimia di meja anda, segera bersihkan dengan
lap kering atau tissu. Buanglah tissu pada tempatnya, jangan buang sampah
di dalam wasbak !

Jika anda terkena zat kimia, segeralah cuci dengan sabun dan bilaslah
dengan air mengalir yang banyak. kecuali apabila anda terkena tumpahan
atau cipratan brom, fenol atau asam-asam pekat, hindari membilas dengan
air !!

Jika terkena H2SO4 pekat, laplah bagian tubuh anda yang terkena asam
sulfat pekat dengan tissue kering atau lap kering. Kemudian setelah
beberapa saat, cucilah bagian tubuh anda dengan air sabun dan air mengalir
yang banyak.

Zat-zat kimia berikut sangat iritan, kecuali jika dalam konsentrasi encer :
asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), asam asetat
(CH3COOH), larutan kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida
(NaOH). Berhati-hatilah!

Dimetilsulfoksida, walaupun tidak iritan, tapi cepat sekali terserap oleh


kulit. Berhati-hatilah !
Selain pengetahuan mengenai penggunaan alat dan teknis pelaksanaan di

laboratorium, pengetahuan resiko bahaya dan pengetahuan sifat bahan yang


digunakan dalam percobaan.Sifat bahan secara rinci dan lengkap dapat dibaca
pada Material Safety Data Sheet (MSDS) yang dapat didownload dari internet.
Berikut ini sifat bahan berdasarkan kode gambar yang ada pada kemasan bahan
kimia:
7

Tabel 1. Simbol berbahaya


Toxic (sangat beracun)
Huruf kode:
T+

Bahan ini dapat menyebabkan


kematian atau sakit serius bila
masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, pencernaan atau
melalui kulit

Corrosive(korosif)
Huruf kode:
C

Bahan ini dapat merusak


jaringan hidup, menyebabkan
iritasi kulit, dan gatal.

Huruf kode:
E

Bahan ini mudah meledak


dengan adanya panas, percikan
bunga api, guncangan atau
gesekan.

Huruf kode:
O

Bahan ini dapat menyebabkan


kebakaran. Bahan ini
menghasilkan panas jika kontak
dengan bahan organik dan
reduktor.

Huruf kode:
F

Bahan ini memiliki titik nyala


rendah dan bahan yang bereaksi
dengan air untuk menghasilkan
gas yang mudah terbakar.

Explosive (bersifat
mudah meledak)

Oxidizing
(pengoksidasi)

flammable (sangat
mudah terbakar)

Harmful (berbahaya)
Huruf kode:
Xn

Bahan ini menyebabkan luka


bakar pada kulit, berlendir dan
mengganggu pernapasan.

Tabel 2. Beberapa Jenis Kecelakaan Yang Sering Terjadi


Jenis
kecelakaan
Syok Listrik

Kebakaran

Terhirup gas
beracun

Cara Pencegahannya

Pertolongan yang diberikan

Menggunakan sandal
atau sepatu saat
menghubungkan
listrik ke sumbernya
Jauhkan zat yang
mudah terbakar api

Matikan sumber listrik, cabut sambungan


dari sumber, Jangan memegang korban
saat kena strum, tenangkan korban dan
bawa ke dokter
Basahi handuk dan kurungkan ke atas api
yang menyala, siapkan tabung pemadam
kebakaran. Dan jauhkan bahan-bahan lain
yang mudah terbakar api.
Usahakan pasien untuk muntah, bawa ke
tempat yang tenang dan udara bersih

Tersiram zat
kimia

Jangan menghirup
gas sembarangan
Gunakan masker
jika hendak
praktikum kimia
Jangan taruh zat
kimia di tepi meja
Gunakan pakaian
khusus ketika akan
bekerja dengan
bahan-bahan kimia
Bacalah dengan
teliti label zat yang
ada di botol

Jangan langsung dilap bagian kulit yang


terkena cairan. Alirkan air ke atas bagian
kulit yang terkena tumpahan.

ALAT DAN REAGENT


TUJUAN

: Untuk mengetahui nama, bentuk dan fungsi alat yang ada di


laboratorium bakteriologi.
Untuk mengetahui reagent yang digunakan di laboratorium
bakteriologi dan fungsinya.

No
.
1.

Nama Dan Gambar


Ose Bulat

Fungsi
-

Untuk penanaman kuman pada


media padat/cair

2.

Ose Jarum

Untuk pembuatan sediaan

Untuk penanaman kuman pada


media yang membutuhkan
tusukan KIA, Semi Solid.

3.

Untuk pembuatan sediaan

Untuk pewarnaan kuman dengan

Staining Jar
system celup
-

10

Bak pengecatan

4.

Devicator/Evicator

Untuk
mengikubasi/mengeramkan
kuman secara anaerob oksigen

5.

Incubator

- Untuk mengikubasi kuman secara


aerob

6.

Oven

Untuk sterilisasi alat dengan suhu


160-170C selama 1 jam

Untuk mengeringkan media


dengan suhu 70C

7.

Petri Dish/Plate

11

Memiliki 1 pintu dari stainless

Untuk tempat media padat

8.

Autodave

Untuk sterilisasi mesia dengan


suhu 121C atau 250F selama 15
menit dengan tekanan 1-1,5 atas.
Waktu 15 menit dihitung (1 jam)
pada saat suhu 121C

Menggunakan prinsip uap air


bertekanan

9.

Tabung reaksi

Untuk tempat media padat dan


cair

10.

Tabung centrifuge

Untuk centrifuge darah dalam


pembuatan plasma citrat.

11.

Tabung durhan

Untuk melihat pembentukan gas


oleh kuman pada media gulagula

12

Penggunaan tabung ini


dimasukkan ketabung
khan/reaksi dengan posisi
terbalik

12.

Obyek glass datar

Untuk tempat sediaan atau


preparat

Untuk tes koagulasi dan katalase

13.

Objek glass cekung

Untuk sediaaan tetes gantung

14.

Colony counter

Untuk menghitung jumlah koloni


kuman pada media plate

15.

Inkase

Untuk mengurangi kontaminasi


pada penanaman kuman

13

16.

Asbes

Untuk membantu saat pemanasan


diletakan diatas kaki tiga

17.

Beaker glass

Untuk melarutkan media cair

18.

Mortir

Untuk menghaluskan sampel

kaki tiga

Untuk penopang erlenmeyer atau

19

becker glass saat melarutkan.

19.

Maat pipet

Untuk menghisap larutan dalam


jumlah yang sedikit atau tetes

14

20.

Gelas ukur
-

Untuk mengukur cairan atau


aquadest saat melarutkan.

21.

Erlen meyer

Digunakan untuk melarutkan


media padat.

Digunakan untuk melarutkan


media cair klau tidak langsung
dipakai.

22.

23.

Lampu spiritus

Bunsen

Untuk mensterilkan ose

Untuk menflaming mulut tabung

Untuk menfiksasi

Untuk memanaskan / melarutkan


media

15

Untuk menflaming plate

24.

Staining Jar

25

Jembatan perwarnaan

26

Jangka sorong

MACAM-MACAM REAGENT
1. PZ
Phisiologi Zuur yang isinya NaCl 0,85%
Digunakan

: - untuk pembuatan suspense kuman

16

untuk pewarnaan sediaan


kuman dengan system celup
bak pengecetan

untuk mewarnai sediaan


kuman dengan system tuang
bak pengecetan

untuk menghitung zona


jernih yang terbentuk pada
pemeriksaan antibiotic

2. Oil Imersi
Digunakan

: - untuk pengamatan mikroskop menggunakan lensa

Objektif
3. Xylol / Xylene
Digunakan

: - untuk membersihkan lensa objektif 100 kali pada


mikroskop

Caranya

: - kapas putih (biasa) Xylol dan dioleskan ke lensa


obyektif pada mikroskop

Topik

: Mikroskop

Tujuan

: untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop

MIKROSKOP
Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil
(jasad renik) yang tidak tampak oleh mata telanjang.
1) System Optik
Terdiri dari

: a. Okulator
b. Obyektif
c. Kondensor
d. cermin

2) System Mekanik
Terdiri dari

a. Tabung / Tabus
b. Makrometer
c. Mikrometer
d. Revolver Nois Picce
e. Meja Objek / Stage
f. Penjepit
g. Sekrup penggerak
h. Kerangka body
i. Food / kaki
j. Diafragma

SISTEM OPTIK
a. Okulair / Eyepiece
Gunanya

untuk memperbesar bayangan

semu terakhir sehingfa dapat dilihat oleh mata.


Ada dua macam :
1. Monokulair / satu okulair
2. Binokulair / dua okulair

Ukuran yang tertera 5x, 10x, 15x

b. Objektif / Noisepiece

Gunanya

Mempunyai perbesaran

: untuk memperbesar bayangan benda

1.

5x, 10x, 20x yang dikenal dengan low dry

2.

40x, 50x yang dikenal dengan high dry

3.

97x, 100x yang menggunakan Oil Immersi

Tingkat numeris
Adalah

salah satu

factor penting untuk

mengefisiensikan

penggunaan lensa obyektif dengan kondensor.


c. Kondensor
Kondensor adalah lensa cembung yang bersifat menfokuskan sinar
dan mempertegas pencahayaan benda.

Terdiri dari :
1. Lensa datar
2. Lensa cembung

d. Cermin

Gunanya

Terdiri dari :

: untuk mengumpulkan / menangkap sumber cahaya

1. Cermin Datar
Digunakan apabila menggunakan sinar dari alam / lansung
Contoh : sinar matahari
2. Cermin Cekung
Digunakan apabila menggunakan sibar buatan / tak langsung
Ada 2 sinar buatan :
a. sinar dari dalam
contoh : lampu dari dalam mikroskop
b. sinar dari luar
contoh : lampu TI / Ruangan

SISTEM MEKANIK
a. Tabung atau Tubus
Tempat lensa okulair
b. Makrometer
Menaik turunkan tubus secara tepat agar bayangan dapat terfokus
c. Mikrometer
Menaik turunkan tubus secara sangat lambat agar bayangan dapat terfokus
d. Revolver Nolse Piece
Lensa okulair
e. Meja Objek / Stage
Tempat sediaan yang akan diperiksa
f. Penjepit
Untuk menjepit sediaan yang akan diperiksa
g. Sekrup penggerak
Penggerak sediaan yang akan diperiksa
h. Kerangka / body
Untuk menyangga mikroskop
i. Foot / kaki
Dasar mikroskop
j. Diafragma
Mengatur intensitas cahaya yang masuk

GAMBAR MIKROSKOP

Cara Menggunakan MIkroskop


Dapat dibagi menjadi :
1. Cara Kering

Menggunakan objektif 5x, 10x, 40x, dan 45x


Tehnik :
a. mikroskop harus dalam posisi tegak.
b. carilah sumber cahaya dengan menggunakan cermin
Caranya :
-

Objektif 5x / 10x ditenpatkan dilubang stage

Kondensor diturunkan penuh

Diafragma ditutup penuh

Mata didekatkan lensa okulair

Putar-putarlah cermin sampai mendapatkan lapang pandang


yang terang

c. setelah didapat lapang pandang yang terang, letakkan sediaan pada


meja sediaan dan jepitlah dengan jepit sediaan.
d. Objektif diturunkan sampai hamper menyentuh sediaan (dengan
mkrometer)
e. Carilah bayangan benda. Naikan objektif dengan menggunakan
makrometer secara perlahan.

f. Setelah bayangan benda terfokus, putarlah micrometer sampai


bayangan benda terlihat jelas.

Menggunakan Objek 40x, 50x


Tehnik :
a. mikroskop harus dalam posisi tegak
b. Carilah sumber cahaya dengan menggunakan cermin
Caranya :
-

Objektif 40x, 50x ditempakan di lubang stage#

Kondensor dinaikan setengah

Diafragma dibuka setengah

Mata dekatkan lensa okuler

Putar-putarlah cermin sampai mendapatkan lapang pandang


yang terang

c. Gantilah objektif 5x, 10x, dengan objektif 40x, 50x


d. Setelah bayangan benda terfokus, putarlah micrometer sampai
bayangan benda jelas terlihat.
2. Cara Basah

Cara ini menggunakan objektif 100x dan menggunakan minyak


cedar / oil immersion

Guna minyak cedar adalah mengurangi pembiasan sinar karena sinar


yang masuk terlalu kuat.

Tehnik :
a. Mikroskop dalam posisi tegak
b. Carilah sumber cahaya dengan menggunakan cermin
Caranya :
-

Objektif 5x, 10x ditempatkan dilubang stage

Kondensor diturunkan penuh

Diafragma ditutup penuh

Mata didekatkan lensa okulair

Putar-putarlah cermin sampai mendapatkan lapang pandang


yang terang

c. Setelah di dapat lapang pandang yang terang, letakkan sediaan

pada meja dan jepitlah dengan penjepit sediaan.


d. Objektif diturunkan sapai hampir menyentuh sediaan
e. Carilah bayangan benda. Naikkan objektif dengan menggunakan
makrometer secara perlahan.
f. Setelah bayangan benda terfokus, putarlah micrometer sampai
bayangan benda terlihat jelas.
g. Setelah terlihat jelas dilanjutkan dengan :
-

Kondensor dinaikan penuh

Diafragma dibuka penuh

Sediaan diberi minyak cedar

Obkektif diganti 100x

h. Penjelas bayangan dengan menggunakan micrometer.

Penanganan dan Pemeliharaan Mikroskop


1. Setelah dipakai harus dibersihkan dengan kain halus / kapas
2. Perhatian :
- Untuk objektif 10x dan 45x dibersihkan dengan kapas dan tidak boleh
tersentuh minyak cedar
- Untuk objek 100x dibersihkan dengan kapas berxylol
- Untuk alat-alat mekanik dibersihksan dengan kapas / kain kering
3. Cara penyimpanan mikroskop
-

Mikroskop dalam posisi tegak

Kondensor diturunkan penuh

Diafragma ditutup

Cermin desejajarkan

Objektif 10x ditempatkan tepat pada lubang stage

Objektif diturunkan penuh

Simpan mikroskop dalam kotak yang kering dan bersih

4. Cara membawa mikroskop


Mikroskop dibawa dalam posisi tegak, tangan kanan memegang tangkai
mikroskop dan tangan kiri memegang dasar mikroskop
- Alat :

a. Mikroskop
b. Objek Glass
c. Cover Glass
d. Lampu
- Bahan / objek : preparat bakteri
- Prosedur
Menggunakan cara basah :
a. Mikroskop harus dalam posisi tegak
b. Mencari sumber cahaya dengan cermin pada mikroskop
Caranya :
-

Objek 100x ditempatkan diatas lubang stage

Kondensor dinaikkan penuh / diafragma dibuka penuh

Tetesi preparat dengan oil immersion

Putar-putarlah cermin sampai dapat lapang pandang yang


terang.

c. Setelah dapat lapang pandang yang terang, letakkan sediaan pada


meja sediaan dan jepit dengan penjepit sediaan.
d. Objek diturunkan sampai hampir menyentuh sediaan
e. Mencari bayangan benda, naikkan objek dengan menggunakan
makrometer dengan perlahan
f. setelah bayangan benda terfokus, putarlah makrometer sampai
bayangan benda jelas terlihat.
DISKUSI
a. Mikroskop
Yaitu suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil (jasad
renik ) yang tidak tampak oleh mata telanjang.
b. Bagian-bagian mikroskop :
1. Sistem Optic
a). Okulair
b). Objektif
c). Kondensor

d). Cermin
2. Sistem Mekanik
a) Tabung / Tabus
b) Makrometer
c) Mikrometer
d) Revolven noise piece
e) Meja Objek / Stage
f) Penjepit
g) Sekrup penggerak sediaan yang akan diperiksa
h) Kerangka / body
i) Foot / Kaki
j) Diafragma
3. Cara menggunakan mikroskop
a) Cara kering
b) Cara basah
4. Cara penyimpanan mikroskop
a) Mikroskop dalam posisi tegak
b) Kondensor diturunkan penuh
c) Diafragma diturunkan penuh
d) Cermin disejajarkan
e) Objektif 10x ditempatkan tepat pada lubang stage
f) Objektif diturunkan penuh
g) Simpan mikroskop dalam kotak yang kering dan bersih
5. Cara membawa mkroskop
a) Mikroskop dibawa dalam posisi tegak
b) Tangan kanan memegang tangkai mikroskop
Tangan kiri memegang dasar mikroskop

10

PEWARNAAN
Macam-macam pewarnaan
1. Regresif staining

: pewarnaan mengunakan lebih dari satu macam cat

( Gram, ZN, KG )
2. Progresif staining : pewarnaan yang mengunakan 1 macam cat saja
(Lugol, Fucshin, Methylen Blue)
3. Negatif staining

: pewarnaan yang diwarnai latar belakangnya ( Kapsul )

4. Metha cromatik staining ( Pewarnaan granula)


PEWARNAAN SEDERHANA
TUJUAN

:
* untuk melihat morfologi kuman
* untuk melihat susunan kuman

ALAT

:
* Objek glass
* ose bulat/jarum
* lampu spiritus
* Mikroskop

BAHAN

:
* Pz
* Oil imersi
* kuman

Prosedur Kerja
A. Pembuatan Sediaan
1. Siapkan semua alat dan bahan.
2. Sterilkan objek glass dengan difiksasi diatas api dan tetesi dengan pz
(kuman dari media padat plate).
3. Panaskan ose bulat dengan api diatas lampu spiritus sampai merah
membara dan dinginkan.
4. Ambil kuman dalam tabung/plate yang telah diflaming dengan ose bulat,
kemudian oleskan pada objek glass searah dengan jarum jam dan

11

keringkan.
5. Sediaan difiksasi (dipanasi diatas api) dan diwarnai.
B. Prosedur pewarnaan sederhana
1. Sediaan digenangi dengan cat gentian violet (gram 1) 1-5 menit.
2. Cat dibuang dan dicuci diair mengair dan di keringkan
3. Sediaan ditetesi dengan Oil Immersi dan diamati dibawah mikroskop
dengan perbesaran 100 x lensa objektif.
Hasil :
Batang
Cat

Malacite
Green

Methylen
Blue

Bentuk Batang
Batang
Susunan menyebar menyebar
Warna Hijau
Biru

Fucshin
Batang
menyebar
merah

Gentian
Violet
Batang
menyebar
unggu

Coccus
Cat

Malacite
Green

Bentuk Coccus
Susunan Bergerombol
Warna Hijau

Methylen
Blue

Fucshin

Gentian
Violet

Coccus
Coccus
Coccus
Bergerombol Bergerombol Bergerombol
Biru
merah
unggu

12

PEWARNAAN GRAM
TUJUAN

untuk membedakan kuman Gram positif dan kuman Gram negatif

untuk melihat susunan dan morfologi kuman

untuk melihat sifat kuman terhadap pewarnaan

untuk membantu klasifikasi kuman


PRINSIP

:
* Kuman Gram positif
Dituangi Gram 1 (gentian violet) berwarna unggu, kemudian
digenangi gram 2 (lugol) agar cat semakin kuat dan bila
dilunturkan dengan Gram 3 ( alkohol 70%) tidak luntur bila
digenangi fucshin tidak terserap sehinga kuman tetap berwarna
unggu.
* Kuman Gram Negatif
Dituangi Gram 1 (gentian violet) berwarna unggu, kemudian
digenangi gram 2 (lugol) dilunturkan dengan Gram 3 ( alkohol
70%) luntur, digenangi fucshin terserap sehinga kuman merah.

ALAT :
* Objek glass
* ose bulat/jarum
* lampu spiritus
* Mikroskop
BAHAN

:
* Pz
* Oil imersi
* kuman
* Gram 1 : Gentian Violet
* Gram II : Lugol
* Gram III : Alkohol 70%
13

* Gram IV : Fucshin
Prosedur Kerja
1. Sedian difiksasi
2. Digenangi Gram 1 selama 3-5 menit, cat dibuang di cuci dengan air mengalir
kecil.
3. Digenangi Gram II selama 1 menit, cat dibuang.
4. Digenangi Gram III selama 10 detik, alkohol dibuang dicuci dengan air mengalir
kecil.
5. Digenangi Gram IV selama 3-5 menit, cat dibuang dicuci dengan air mengalir
kecil.
6. Dikeringkan dan diperiksa memakai mikroskop perbesaran 100X
HASIL
Sifat pewarnaan

Gram Positif

Gram Negatif

Bentuk

Coccus

Batang

Susunan

Bergerombol

Menyebar

Warna

Unggu

Merah

BENTUK KUMAN
1. Batang Gram Negatif
* Echerichia coli
* Klebsiella
* Salmonella
* Shigella
* Proteus
* Pseudomonas
* Vibrio cholera
2. Batang Gram positif
* M. tuberculosa
* M.lepra
* C. difteri
3. Coccus Gram Positif

14

* Staphylococcu

* Diplococcus

* Sarkina

* Tetracoccus

UJI KEPEKAAN ANTIBIOTIK


Tujuan

: Uji kepekaan kuman terhadap antimikroba terutama antibiotic.

Prinsip

: Suatu jeniskuman dapat peka terhadap antibioktik atau


antimikroba dapat diketahui secara invitro dengan cara
membiakkan bakteri pada media yang diberi disk aantibiotik
atau antimikroba.

Bahan

: Suspensi kuman.

Media

: Nutrient broth, Agar Mueller-Hilton (MH Agar)

Kuman control : Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC


25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853
Media harus mampu menghasilkan zona hambatan dari control
kuman sesuai ketentuan (lihat tabel). Media MH sebaiknya tidak
terlalu di panaskan.
Agar memenuhi persyaratan sbb:
o Diameter dan potensi sesuiai dengan ketentuan.
o Disimpan dalam -20C
o Disk untuk dipakai sehari-hari disimpan dalam 4C --- 1 bulan
o Sebelum dipakai container disk dilakukan pada suhu kamar lalu
agar tidak basah waktu dipakai.
Standart kekeruhan

: tabung yang dipakai harus sama dengan tabung ukur yang


akan dibandingkan

Metode

: Kirby Baner/ modifikasi

Cara pemeriksaan

15

1. Strain berasal dari kultur murni.


Satu ose penuh strain ditanam dalam broth/inkubasi 27 C 2-3 jam.
Kekeruhan broth dibandingkan dengan standar, untuk menyesuaikan
dipakai broth steril/ PZ.
2. Dengan swab steril kultur dalam broth ditanam merata pada agar MH.
Sebelum distreak, swab diperas dahulu pada dinding tabung (dengan
menekan sambil diputar).
3. Cara streak:
a. Meliputi seluruh permukaan plate zig-zag merata.
b. Plate setelah ditanami, dibiarkan beberapa menit pada temperature
kamar dalam keadaan tertutup.
c. Disk antibiotic diletakkan dengan pinset/ jarum steril pada permukaan
plate agar agak ditekan, tiap disk diperkirakan jaraknya, agar zona
jernih yang terjadi tidak saling bertubrukan. Satu plate maksimum
tujuh disk.
d. Setelah diinkubasi 37 24 jam zona hambalas diukur diameternya
dengan penggaris. Cawan petri tetap ditutup pengukuran dilaksanakan
dari dasar plate (dibalik). Hasil pengukuran dicocokkan dengan tabel
satuan mio.
Control kualitas

Selalu digunakan control kuman yang murni.

Media perlu diuji sterilitas dan spesifisitasnya.

Disk antibiotiknya tidak kadaluarsa.

Cara pelaporan

: Ada 3 kategori:

1. Resisten (R)
2. Intermediate (I)

16

3. Sensitif (S)
Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Koloni kuman harus murni dan diketahui spesiesnya.


2. Koloni kuman sudah diinkubasi terlebih dahulu minimal 2 jam.
3. Peneneman harus merata.
4. Jangan diinkubasi pada suhu yang terlalu tinggi beberapa antibiotic rusak
oleh panas.
Amtibiotik

: zat-zat yang dibuat oleh organisme hidup yang aktif terhadap


organisme hidup lainnya.

Zat-zat antibater berdasarkan cara kerja :


1. Obat-obat bakteriostastik
Adalah obat-obatan yang dalm konsentrasi yang dapat diterima oleh tubuh,
hanya menghambat pertumbuhan kuman.
Ex : Kloramfenikol, Sulfonamida, Tetrasiklin, dll.
2. Obat-obat bakterisidal
Adalah obat-obatan yang membunuh kuman karena daya kerjanya yang
cepat mematikan kuman.
Ex : Penisilin, Sefalosforin, Aminoglikosida, Asam nalidiksat, dll.

Obat-obat bakterisidal merupakan zat-zat terapeusin yang lebih efektif


dari pada obat-obat bakteriostatik.

Sasaran obat :
1. Hambatan sintesis peptidoglikan dinding sel
Ex : Penicilin, Bacitrasin, Vankomisin, Sikloserin
2. Mengganggu permeabilitas selaput sitoplasma
Ex : Triosidin, Gramisidin, Polimiksin, Antibiotika polien anti jamur
3. Menghambat sintesis protein

17

Ex : Aminoglikosida, Tetrasiklin
4. Menghambat sintesis asam nukleat
Ex : Rifampisin

18

DAFTAR DIAMETER ZONE DAN PERKIRAAN YANG SESUAI DENGAN


NILAI MIC
Bahan antimikrobial

Amikacin
Ampicillina-Gram
negatif
bakteri dan
enterococcus
AmpicillinaStaphylococcus dan
organisme yang
peka thd Penicillin G
Ampicillina- spesies
Haemophilus
Carbenicillin bila
diujikan pada
spesies Proteus dan
E.coli
Carbenicillin bila
diujikan pada
Pseudomonas
aeroginosa
Cephalohinc
Chloramphenicol
Clindamycin
Colistind
Emythromycin
Gentamicin
Kanamycin
Sethicillin bila
diujikan pada
Staphylococcus
Neomycin
Penicillin G- bila
diujikan pada
Staphylococcus
Penicillin G- bila
diujikan pada
organisme lainnya
Polymycin
Streptomycin
Tetracycline
Tobramycin

Kadar
g
lempen
g
10
10

Zone diameter (mm)


Resie Intermedie
Peka
t
t

Nilai MIC
Reiste
Peka
n
g/ml
g/ml
32
8
32
8

11
11

12-13
12-13

14
14

10

20

21-28

29

32b

0,2

10

19

20

2,0

100

17

18-22

23

32

16

100

13

14-16

17

250

125

30
30
2
10
15
10
30
5

14
12
14
8
13
12
13
9

15-17
13-17
15-16
9-10
14-17
13-14
14-17
10-13

18
18
17
11
18
15
18
14

32
25
2
-d
8
16
25
-

10
?2,5
?
2
4
6
3

30
10 unit

12
20

13-16
21-23

17
29

10
0,1

10 unit

11

12-21

22

32

1,5

300
10
30
10

8
11
14
11

9-11
12-14
15-18
12-13

12
15
19
14

50
15
12
16

6
4
4

19

Vancomycin
Sulfonamides

Trimethoprimsulfamethoxasole
HitrofurantoinG
Halidixic acidG

30
250300
1,25
23,75
300
30

9
12

10-11
13-16

12
17

350

???
100

10

11-16

16

200

25

14
18

15-16
14-??

17
19

100
32

25
12

Dari : National Committee for Laboratory


a. Golongan untuk lempeng ampicilln dan amoxicillin
b. Strain resisten dari S.aureus pembentuk penicillinase. Strain resisten terhadap
amoxicillin dan juga pembentuk penicillinase.
c. Golongan untuk lempeng cephalothin, cephalexin, cephazolin, cephacetrile
dan cephapirin
d. Colistin dan polymyxin sulit menyebar dalam agar, kemantapan tes difusi
kurang sekali dan korelasi MIC tidak dapat dilakukan dengan tepat.
Dipergunakan untuk tes isolasi dari infeksi saluran kemih.

20

METODE MPN (MOST PROBABLE NUMBER)


Mpn coli/coliform : Perkiraan terdekat jumalh kuman E.coli atau
coliform dalam 100ml sampel.
Tujuan

: Untuk memperkirakan jumlah kuman E.coli


atau coliform dalam 100 ml sampel, sehingga
diketahui apakah sampel tersebut tercemar atau
tidak secara bakteriologis.

Prinsip pemeriksaan

: Kuman E.coli dan coliform merupakan

indicator adanya pencemaran di dalam air.


Dengan

media

tertentu

kuman

E.coli

dan

coliform dan dibiakan dan dilihat ada tidaknya


gas dalam media.
Bahan yang diperiksa

: Air minum, air bersih, air pemandian

umum, air kolam renang masing-masing volume


sampel 200 ml.
Ada 2 ragam MPN Langsung yaitu :

Ragam I : 511

Untuk spesimen yang sudah diolah atau angka kumannya di


perkirakan rendah.

Ragam II : 555

Untuk sampel yang belum diolah atau angka kumannya di


perkirakan tinggi.
Pemeriksaan MPN E.coli / coliform ragam 511 :
Alat :
-

Pipet ukur
Tabung reaksi
Botol sampel volume

250 cc

21

Tabung durham
Tabung reaksi
Oce bulat
Oce jarum

Bahan :

Sampel 200 ml
Media LB I dan LB II

22

Media BGLB
EMB
Biokimia reaksi

Syarat

mikrobiologis

air

Permenkes

RI

No.416/Menkes/PER/IX/1990)
1) Kualitas air minum
-

P
A
R
A
M
E
T
E
R
C
o
l
i
t
i
n
j
a
T
o
t
a
l
c
o
l
i
f
o
r
m

KAD
AR
MAK
S.

KETERANGAN

95% sampel yang


diperiksa selama
1 tahun kadang
boleh ada.

3400
ml
tapi
tidak
boleh
berturut-turut.

2) Kualitas air bersih


- T
J
o
t
a
l

23

50

Bukan air perpipaan

o
l
i
f
o
r
m
-

10

20
0

20
0

3) Kualitas air pemandian umum


-

T
o
t
a
l

c
o
l
i
f
o
r
m
4) Kualitas air kolam renang
-

T
o
t
a
l
c
o
l
i
f
o
r
m
J
u

24

Air perpipaan

m
l
a
h
k
u
m
a
n
-

25

Skema : 511
Sampel

@10 ml

1ml

LB I @ 10 ml

LB III @ 5 ml

1. P
0,1ml r
e
s
u1
m
t
i
v
- e
-

T
e
s
Inkubasi 37o C 24 Jam
t
Media yang memiliki gas@
terbanyak
ditanam pada media BGLB (sesuai nomor urut).
1 mata ose
Media yang paling keruh ditanam pada media EMB dan IMVIC
1

2
BGLB 4 ml

Indol, MR VP, Citrat


-

EMB

Inkubasi 37o C 24 Jam

2.
Confirme
d Test
(Tes
Penegasan
3. )
Complet
ed Test
(Tes
Pelengk
ap)

Identifikasi

Metode MPN menggunakan 3 macam ragam, yaitu :

a. Ragam 511
26

Digunakan untuk spesimen yang sudah diolah atau


angka kumannya diperkirakan rendah yaitu 5 x 10
ml, 1 x 1ml,1 x 0,1 ml.

Tabel I. Tabel MPN Ragam 511

27

Jumlah
Tabung
Gas

(+)

0,

0
0
0
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5

0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
- 28
0
1

1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1

In
de
x
MP
N
Pe
r
10
0
ml

2
2
4
2,2
4,4
4,4
6,7
5
7,5
7,6
10
8,8
12
12
16
15
20
21
27
38
96
24
0

29

b. Ragam 555
-

Digunakan untuk spesimen yang belum diolah atau


yang angka kumannya rendah yaitu 5 x 10ml,
5 x 1ml, 5 x 0, 1ml.

Tabel II. Tabel MPN Ragam 555


Jum

lah

Tab

In

ung

(+)

Gas
- -

Gas
-

0,

ml

ml

1
-

<
2
2
4
2
4
4
6
6
5
-

30

ung

(+)

10

lah

Tab

Jum

10

ml

ml

2
2
3
3
2
3
4
-

7
7
9
9
12
8
11
11
14
14
17
17
13
17
17
21
26
22

3
4
6
4
7
9
7
1
1
1
1
1
2
2
3
2

31

3
5
9
1
2
-

MPN TAK LANGSUNG

Tujuan : Memperkirakan jumlah E.coli / coliform dalam

10 ml sampel, sehingga diketahui apakah sampel


tersebut tercemar atau tidak.
Prinsip : Kuman E.coli / coliform merupakan indicator

pencemaran dalam air. Dengan metode tertentu


kuman E.coli dan coliform dibiarkan dan dilihat adanya
pembentukan gas dalam media.
Media : MCB (Mac Conkey Broth), ECB (E.coli Broth),

BGLB

(Briliant

Green

IMVIC.
Skema :

Sampel

10ml
PDF 90ml (P10-1)
32

1. P
r
Lactosa Bile Broth),
e
1ml
s
u
m
t
1ml
i
v
-2
-3
e
PDF 9ml (P10 )
PDF 9ml(P10 )
T
e
s
t

@1ml

@1ml

@1ml

MCB 9ml

Inkubasi 37o C 24 Jam


Media yang memiliki gas terbanyak ditanam pada media BGLB (sesuai
nomor urut). Media yang paling keruh ditanam pada media EMB dan
IMVIC
-

@ 1 mata ose

2.
Confirm
ed Test
(Tes
Penegasa
n)

BGLB 4 ml
-

33

3.
Completed
Test (Tes
Pelengkap)

Indol, MR VP, Citrat

EMB

Inkubasi 37o C 24 Jam

Identifikasi dan Pembacaan Hasil


Escherechia coli : Metallic sheen. IMVIC : ++-Coliform : Berlendir, Banyak. IMVIC : --++

a. Ragam III: 3 x 10 ml, 3 x 1 ml, 3 x 0,1 ml


-

Adalah ragam alternatif untuk ragam II, apabila


jumlah

tabung

terbatas

begitu

pula

persediaan

media juga terbatas. Cara pelaksanaannya seperti


ragam II.
-

Tabel III Tabel MPN Ragam 333


-

Jumlah
Tabung

(+)

Gas

I
n
d

34

M
P
N
P
0
0
0
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
3
-

0
0
1
0
0
1
1
2
0
0
1
1
2
2
0
-

0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
-

35

er
<
3
3
3
4
7
7
1
1
1
1
9
1
4
1
5
2
0
2
1
2
8
2
3
3
9
6
4
4
3

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

0
0
1
1
1
2
2
2
3
3
3
3

1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
3

36

7
5
1
2
0
9
3
1
5
0
2
1
0
2
4
0
4
6
0
1
1
0
0
1
4
0
0

TOTAL PLATE COUNT (TPC)/ ALT

Tujuan

: Untuk menghitung jumlah kuman dalam

1ml atau 1 gram sampel.


-

Prinsip

Inokulasi

dalam

ml/gram

yang

langsung

sampel/cuplikan

diinkubasi

dengan

waktu

tertentu dan suhu yang sesuai. Kemudian dihitung


jumlah koloni secara visual.
Media

: Nutrient agar, PDF, Buffer fosfat.

Skema pemeriksaan :

10ml

90ml
pengencer

9ml
pengencer

9ml
pengencer

NA @15ml

Inkubasi suhu 37C selama 24 jam

Syarat perhitungan :

Dipilih

cawan

petri

dari

pengenceran

yang

menunjukkan jumlah koloni antara 30-300. Jumlah


koloni rata-rata dari kedua cawan dihitung lalu
dikalikan

dengan

factor

pengencerannya.

Hasil

dinyatakan sebagai angka lempeng. Total dalam tiap


gram contoh. Untuk beberapa kemungkinan lain

37

1 ml

yang berada dari pernyataan di atas.


i.

Bila

Maka diikuti petunjuk sebagai berikut :


hanya

salah

satu

diantara

kedua

cawan

petri

pengenceran yang sama menunjukan jumlah antara 30300 koloni. Dihitung rata-rata dari kedua cawan dikalikan
ii.

dengan factor pengenceran.


Bila pada cawan petri dari kedua tingkat pengenceran yang
berurutan menunjukkan jumlah antara 30-300 koloni maka
dihitung jumlah koloni dan dikalikan factor pengenceran
kemudian diambil angka rata-rata. Jika angka pengeceran
yang lebih tinggi didapati jumlah koloni lebih besar dari 2
kali jumlah koloni pada pengenceran terendah (misal pada
pengenceran 10-2 diperoleh 140 koloni pada pengenceran
10-3 diperoleh 32 koloni maka dipilih jumlah koloni pada

iii.

tingkat pengenceran 10-2 yaitu 140 koloni).


Bila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang
menunjukan jumlah antara 30-300 koloni, maka dicatat
angka sebenarnya dari tingkat pengeceran terendah dan

iv.

dihitung sebagai Angka Lempeng Total perkiraan.


Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan
disebabkan karena factor inhibitor, maka angka lempeng
total dilaporkan sebagai kurang dari 1 dikalikan factor

v.

pengencer terendah.
Bila jumlah koloni per-cawan lebih dari 300 maka cawan
dengan

tingkat

pengenceran

tertinggi

dibagi

dalam

beberapa sector (2,4 atau 8). Jumlah koloni dikalikan


dengan factor pembagi dan factor pengencernya. Hasil

vi.

dilaporkan sebagai Angka Lempeng Total perkiraan.


1
Bila jumlah koloni lebih dari 200 pada 8 bagian cawan,
maka jumlah koloni adalah 200x8x factor pengenceran.
Angka Lempeng Total perkiraan dihitung sebagai lebih
besar dari jumlah koloni yang diperoleh.
38

MEDIA :

A. SENSITIFITAS ANTIBIOTIK
-

MH Agar
100 ml 6 plate

12 plate

Aquadest

34 gram / 1000 ml 200 ml

100 / 6 12

= 200 ml

= 6,8 gram

B. MEDIA ALT (Angka Lempeng Total)


- NAP
- 12 plate

@ 15 ml

- Aquadest

12 15 ml

= 180 ml

20 gram 180 ml

= 3,6 ml

C. MEDIA MPN (Most Probable Number)


1. Indol
-

6 Tabung Khan

@ 2,5 ml

Aquadest

6 2,5 ml

Pepton

22,5 gram / 1000ml 15 ml

= 15 ml

= 0,1 gram
-

5 gram / 1000 ml 15 ml

NaCl
= 0,1 gram

2. MR VP
39

6 set

12 tabung khan

@ 4 ml

Aquadest

12 4 ml= 48 ml

17 gram / 1000 ml 48 ml

=0,8 gram

6 tabung khan

@ 2,5 ml

Aquadest

22,5 gram / 1000 ml 30 ml

= 0,4 gram

6 tabung khan

@ 4 ml

Aquadest

3. Citrate
6 2,5 ml = 15 ml

4. KIA
6 4 ml = 24 ml

55 gram / 1000 ml 24 ml

= 1,3 gram

5. EMB
100 ml 6 plate

6 plate

Aquadest

37,5 gram / 1000 ml 100

100/6 6 = 100 ml
= 3,8 gram

6. LB I (Dalam tabung reaksi diisi durham 1 set 2 tabung reaksi) @ 10 ml


-

2 tabung 10 ml

Aquadest

20

ml
-

13 gram / 1000 ml 20 ml

= 0,3 gram

7. LB I (Dalam tabung reaksi diisi durham 1 set 5 tabung reaksi) @ 5 ml


-

5 tabung 5 ml

Aquadest

ml
-

3 (13 gram / 1000 ml) 25 ml

= 0,3 gram

8. BGLB (1 set, 7 tabung khan dan diisi durham) @ 4ml


7 4 ml = 28 ml

Aquadest

40 gram / 1000 ml 28 ml

40

= 1,1 gram

25

9. MCB (1 set, 9 tabung reaksi dan diisi durham) @ 9 ml


9 9 ml = 81 ml

Aquadest

35 gram / 1000 ml 81 ml

= 2,8 gram

10. ECB (1 set, 9 tabung khan dan diisi durham) @ 4 ml


-

9 9 ml = 36 ml

Aquadest

37 gram 36 ml = 1,3 gram

D. MEDIA PELARUT
1. Letheen Broth
a. Erlenmeyer

90 ml

b. Tabung reaksi @ 9 ml

18 ml

108 ml

37,8 gram / 1000 ml 108

= 4,1 gram

Twen 80

5/1000 ml 108 = 0,5 ml

Aquadest

108 0,5 = 107,5 ml

2. PZ (Pisiologi Zuur)
-

Auadest

100 ml
5 gram / 1000

NaCl

= 0,9 gram

3. PDF
a. Erlenmeyer

90 ml

b. Tabung reaksi @ 9 ml

18 ml

- Aquadest
-

Pepton

108 ml
25,5gram/1000ml108 ml

= 2,8 gram

4. Buffer phosphate
KH2PO4 17 gram

Stock

Aquadest 250 ml dan di adkan sampai 1000 ml

41

E. REAGENT IMVIC
1. Indol (Kovac)
-

R/ paradimethyl ammonium benzaldehide 4 gram

Alcohol 96% / 70%

80 ml

HCl pekat

40 ml

2. VP
-

R/ KOH 40% (40 gram + 100 ml aquadest)

Alfa naftol 5% (5 gram + 100 ml aquadest)

3. MR
-

R/ Methyl red

0,1 gram

Alcohol 96% amil alcohol

300 ml

Aquadest

500 ml

F. BTB 4%
-

R/ BTB

0,4 gram

Alcohol 96%

Aquadest 100 ml

50 ml

42

G. PEWARNAAN
1. CAT INDUK

Basic Fuchsin
- 5 gram basic fuchsin + 95 ml alcohol 96%
-

Methylen Blue
- 5 gram methylen blue + 95 ml alcohol 96%
-

Kristal Violet
- 5 gram kristal violet + 95 ml alcohol 96%
-

Gentian Violet
- 5 gram gentian violet + 95 ml alcohol 96%
-

Safranin
- 5 gram safranin + 95 ml alcohol 96%
-

43

Malachit Green
- 5 gram malacit green + 95 ml alcohol 96%
-

2. PEWARNAAN SEDERHANA

Fuchsin
- 10 ml cat induk fuchsin + 90 ml aquadest
-

Methylen Blue
- 10 ml cat induk methylen blue + 90 ml aquadest
-

Kristal Violet
- 10 ml cat induk kristal violet + 90 ml aquadest
-

Malachite Green
- 10 ml cat induk malachite green + 90 ml aquadest
-

3. PEWARNAAN GRAM

Gram I (Gentian Violet)


- 5 gram gentian violet + 95 ml alcohol 95%
- Pengencer 10 ml cat induk gentian violet + 90 ml aquadest
-

Gram II (Induk Logol)


- Iodium Kristal
- KI
- Aquadest

1 gram
2 gram
300 ml

Gram III
- Alcohol 96%

73 ml

- Aquadest

27 ml

44

Gram IV (Fuchsin)
- 5 gram fuchsin + 95 ml alcohol 95%
- Pengencer 10 ml cat induk fuchsin + 90 ml aquadest

45

CARA PEMBUATAN MEDIA


-

Media ada yang dibuat setelah steril, karena media tersebut tidak
tahan panas dan rusak pada suhu tinggi. Media yang pembuatannya
harus steril adalah SSA, TCBS, WB, SA, Selenit broth, BAP, urea.
Media padat setelah ditimbang dilarutkan dalam Erlenmeyer dan
media cair dilarutkan dalam beaker glass.

1. Media pada plate


EMB, MSA, NAP,

Misalnya

Buat 12 plate

Pelarut aquadest

Pembuatan Steril plate di oven. Ditimbang masing-

200 ml

masing media dimasukkan Erlenmeyer dan ditambah


200ml aquadest dipanaskan sampai larut, setelah larut
sesuaikan pHnya dengan yang diminta, ditrerilkan di
autoclave, media yang sudah steril keluar dari autoclave
di tuang pada plate steril didekat api bunse setelah
membeku, disimpan pada almari es posisi agar di atas.
2. Media cair bertabung durham
BGLB, LB I, LB III, MCB, ECB,

Misalnya

Pembuatan

Ditimbang masing-masing media dimasukkan beaker glass ditambah


aquadest sesuai kebutuhan dan dipanaskan sampai larut, sesuaikan pHnya
yang diminta, tuang pada tabung yang dalamnya diberi tabung durham
sesuai ukuran masing-masing. Hilangkan udara yang ada ditabung durham,
tutupdengan kapas berlemak, steril di autoclave, setelah dingin disimpan di
lemari es.

Untuk gula-gula pelarutnya indol ditambah indicator BTB 0,4% baru


dituang pada tabung, hilangkan udara di dalam tabung durham tutup kapas

46

bewarna sesuai jenis media, setelah steril di autoclave, dingin simpan di


lemari es.
-

47

3. Media cair
NB, Bouillon, PDF, PZ

Misalnya

Pembuatan

Ditimbang

masing-masing

media

dimasukkan beaker glass ditambah aquadest sesuai


kebutuhan dan dipanaskan sampai larut, sesuaikan
pHnya sesuai yang diminta, tuang pada tabung sesuai
ukuran masing-masing, tutup dengan kapas berlemak,
steril diautoclav, setelah dingin disimpan di lemari es

48

4. Media padat miring


NAS, Citrat, KIA

Misalnya

Pembuatan Ditimbang media dimasukkan Erlenmeyer


ditambah aquadest sesuai kebutuhan, dilarutkan di atas
api Bunsen sampai homogeny, sesuaikan pHnya, dituang
pada tabung sesuai ukuran, disteril di autoclave setelah
steril dimiringkan, setelah membeku simpan pada lemari
es.

- DAFTAR PUSTAKA
-

Dwidjoseputro, D.2005. Dasar- dasar Mikrobiologi. Jakarta: PT


Penerbit Djambatan.

Jawetz, E., Joseph Melnick&Edward Aldeberg.1996. Mikrobiologi


Kedokteran, diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan R. F
Maulany.Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC.

49

Anda mungkin juga menyukai