Anda di halaman 1dari 25

Kecelakaan Kerja

di Laboratorium
Pengertian Keselamatan Kerja
• Keselamatan (safety) kerja adalah keselamatan yang berkaitan
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaan
• Laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui
metode praktikum, yang dapat menghasilkan pengalaman
belajar
Tujuan Keselamatan Kerja
• Melindungi laboran/analis atau tenaga kerja lainnya atas hak
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas
• Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat
kerja (laboratorium)
• Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan
efisien
Laboratorium Klinik
Laboratorium klinik merupakan laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi,
kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik,
imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dgn
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang
upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Sarana dan Prasarana di
Laboratorium
1. Jas laboratorium sesuai standar.
2. Sarung tangan.
3. Masker.
4. Alas kaki/sepatu tertutup.
5. Wastafel yang dilengkapi dengan sabun (skin disinfectant) dan air
mengalir.
6. Pipetting aid, rubber bulb.
7. Kontainer khusus untuk insenerasi jarum, lanset.
8. Pemancur air (emergency shower)
9. Kabinet keamanan biologis kelas I atau II atau III (tergantung dari
jenis mikroorganisme yang ditangani dan diperiksa di laboratorium).
10. Masker N-95, kacamata goggle, tutup kepala plastik dan biosafety
laboratory level III.
Material Safety Data Sheet (MSDS)
• MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data
Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai
cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan
juga lembar keselamatan bahan.
• Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat
fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga
pengelolaan bahan buangan.
Fungsi MSDS
1. Mengetahui potensi bahan kimia
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi
pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat
kerja
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak
dengan B3
Keamanan Kerja di Laboratorium
1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
2. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata,
jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk
melindungi kaki.
3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
5. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
6. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera
keringkan dengan lap basah.
7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
9. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
10. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.
Perencanaan laboratorium
• Laboratorium terbuka dgn satu/dua ruang
• Laboratorium tertutup dgn satu/dua ruang
• Bila dua ruang, maka ruang yg satunya utk pencucian dan
sterilisasi
Peraturan Dasar Keselamatan
Kerja
• Jangan makan dan minum didlm laboratorium
• Dilarang merokok
• Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi
• Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa, dsbnya, jadi harus tetap berjalan saja
• Jangan bermain dgn alat lab yg belum tahu cara penggunaannya
• Harus selalu menulis label yg lengkap, terutama thd pemakaian bahan-bahan kimia
• Pakai baju lab, dan juga pakai sarung tangan dan gogles, terutama sewaktu menuang bahan-bahan
kimia yang berbahaya, dan ditanggalkan sebelum keluar lab
• Jangan membuat peraturan sendiri
• Anggaplah selalu bahwa semua spesimen laboratorium berpotensi menjadi infeksius, shg
tanganilah dgn hati-hati, pakai sarung tangan
• Letakkan semua spesimen dgn aman, di meja atau rak, untuk mencegah tumpahnya atau
pecahnya spesimen
• Hati-hati ketika mengambil dan memproses sampel darah tsb dpt mengandung agen infeksi (virus
hepatitis B, parasit, dll)
• Jangan sampai anda terkontaminasi dgn spesimen apapun
• Jangan memipet darah atau cairan tubuh lain atau reagen apapun menggunakan mulut
• Setelah semua pekerjaan selesai, bersihkan meja dgn kain yang
dibasahi disinfektan
• Cuci tangan anda dgn benar setelah menangani bahan-bahan
infektif dan sebelum meninggalkan laboratorium
• Wadah sekali pakai tidak boleh digunakan kembali
• Cairan mudah terbakar (eter, etanol, aseton, benzen, toluen)
sebaiknya disimpan di lab
• Eter akan terbakar dalam jarak beberapa meter dari nyala api
Hal-hal yang Timbul di
Laboratorium
• Kecelakaan kerja
Adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Biasanya menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari
yang paling ringan sampai kepada yg paling berat, ada dua yaitu:
1. kecelakaan medis : korbannya pasien
2. kecelakaan kerja : korbannya petugas lab
Penyebab Kecelakaan
Kerja
Kelompok kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak
aman dari :
1.Mesin, alat, bahan, dll
2.Lingkungan kerja
3.Proses kerja
4.Sifat pekerjaan
5.Cara kerja
Kelompok tindakan tak aman (unsafe condition), yaitu :
1.Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petugas
2.Cacat tubuh yang tidak kentara
3.Keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh
4.Sikap dan perilaku kerja yg tidak baik
Kecelakaan Kerja : Terpeleset
Adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di
laboratorium, bisa frakture, dislokasi dll
Pencegahan :
1.Pakai sepatu anti slip
2.Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar
3.Hati-hati pada lantai basah, licin, tak rata
4.Pemeliharaan lantai dan tangga
Kecelakaan Kerja : Mengangkat Beban

Bila mengabaikan kaedah ergonomic bisa berakibat cedera


punggung.
Pencegahan :
1.Beban jangan terlalu berat
2.Jangan berdiri terlalu jauh dari beban
3.Jangan mengangkat beban dgn posisi
4.Membungkuk tapi pergunakanlah tungkai bawah sambil
berjongkok
5.Pakaian penggotong jangan terlalu ketat, shg pergerakan
terhambat
Tertusuk Jarum Suntik, Tertular Virus

Dapat terjadi pada saat pengambilan sample darah/cairan tubuh


lainnya, tertusuk atau tertular virus AIDS/hepatitis B
Pencegahan :
1.Gunakan alat suntik sekali pakai
2. Jangan tutup kembali atau menyentuh
3.Jarum suntik yg telah dipakai tapi langsung dibuang ke tempat
yang telah disediakan
4.Bekerja di bawah pencahayaan yang cukup
Risiko Terjadi Kebakaran
Terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama, yaitu : oksigen, bahan
yang mudah terbakar, dan panas.
Terjadi luka bakar dari ringan, berat, mati
Timbul keracunan
Pencegahan :
1.Pengawasan dan tanda kebakaran
2.Jalan untuk penyelamatan diri
3.Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran
4.Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman
Trauma Korosif Akibat
asam
Disebabkan oleh : asam nitrat, asam sulfat, asam kromat, asam
klorida, asam asetat, asam trikloroasetat
Penanganan:
•Bilas segera bagian tubuh yg terkena larutan asam dengan air
sebanyak-banyaknya
Percikan Larutan Asam ke Kulit

• Bilas bagian kulit yang terpercik larutan asam dengan seksama


dan berulang kali dengan air sebanyak-banyaknya
• Basuh daerah kulit tersebut dengan kapas yang dibasahi larutan
natrium karbonat 5%
Percikan Larutan Asam ke Mata

• Bilas mata segera dengann air sebanyak-banyaknya yang


disemprotkan dari botol polietilen (atau karet penyemprot air)
selama 15 menit, semprotkan air ke sudut mata dekat hidung
atau bilas mata dengan air mengalir dari keran, minta pasien
untuk menutup mata yang satunya
• Setelah dibilas, teteskan 4 tetes larutan natrium bikarbonat 2%
ke dalam mata
• Panggil dokter, teruskan penetesan sampai dokter datang
Luka Akibat Pecahan Gelas
Pada gelas bersih :
- lakukan disinfeksi standar di daerah luka
- luka kecil ditutup dgn verban steril siap pakai
- bila perdarahan ringan, sedang, berat kirim
ke dokter
Pada gelas berisi bahan infektif :
- peras daerah luka beberapa menit sp keluar
darah
- basuh seluruh daerah luka dgn antiseptik
- bilas dgn air dan sabun
- basuh kembali dgn iodin dan bawa ke dokter
Jaminan Mutu
Laboratorium
Tujuan : Memberi jaminan bahwa laboratorium memberikan hasil
pemeriksaan yang benar dan relevan terhadap kondisi
klinis pasien.
Tahapan, meliputi :
1. Persiapan pasien
2. Pengambilan spesimen
3. Penanganan dan pengiriman spesimen
4. Pengontrolan metode dan reagen
5. Kalibrasi peralatan
6. Pelaporan hasil
Peralatan Keselamatan
• Alat pemadam kebakaran, harus dipasang dengan baik, tidak
mudah jatuh
• Kacamata keselamatan
• Semua bahan dan alat beri label dan tanda peringatan
• Ketersediaan dan pemakaian sarung tangan
• Pintu laboratorium terkunci
• Semua daerah penyimpanan bahan dan alat harus jelas dan
pisah dengan tempat kerja rutin
• Lorong dan pintu keluar dapat diakses dengan mudah

Anda mungkin juga menyukai