KIMIA KLINIK
(REAGEN GLORY® DIAGNOSTICS)
EDISI REVISI
PENYUSUN
DGD. DHARMA SANTHI
Penulis
DAFTAR ISI
KEWAJIBAN PRAKTIKAN
PERLENGKAPAN PRAKTIKAN disiapkan sebelum memasuki laboratorium
Perlengkapan di bawah ini harus disediakan dan dibawa setiap kali akan
melakukan praktikum.
Laporan Sementara Paktikum (lihat di petunjuk format
sementara praktikum)
Memakai jas lab, warna putih, terbuat dari bahan sederhana,
dan disarankan yang berlengan panjang.
Berpakaian rapi, sopan dan bersepatu (tidak boleh pakai
sandal) dan disarankan memakai kacamata untuk keselamatan
mata Anda.
Perlengkapan lainnya yang akan banyak membantu kelancaran
kerja anda, antara lain: alat tulis, korek api, lap kain, tissue,
sabun/detergen, pisau lipat, gunting kecil.
Pereaksi dan peralatan yang diperlukan. Pereaksi di kiri,
peralatan di kanan, dengan cara diurut dari atas ke bawah. Bila
perlu, sertai dengan gambar rangkaian peralatan.
Diagram percobaan, untuk mempermudah urutan kerja yang
akan dilakukan, dan gambaran percobaan keseluruhannya.
Cara kerja dan pengamatan Merupakan singkatan prosedur
kerja yang berbentuk kalimat pendek berupa poin-poin
pengerjaan.
TATA ALIRAN KERJA DAN PENGATURAN LAB
Semua praktikan pada hari pelaksanaan praktikum, menunggu
waktu masuk lab, kemudian masuk laboratorium dengan tertib
Tanda waktu masuk tepat sesuai jadwal. Praktikan langsung
masuk, mengumpulkan laporan praktikum sebelumnya dan
mengisi daftar hadir/absensi, kemudian menuju meja masing-
masing.
Diwajibkan mengikuti penjelasan dari pemimpin kelompok atau
asisten yang ditunjuk (sekitar 15 menit)
Mengajukan bon peminjaman peralatan yang diperlukan,
misalnya termometer, buret, dll., kepada petugas di lab.
Asisten akan membantu untuk mengatur permintaan keperluan
zat/pereaksi yang diperlukan untuk percobaan pada hari
tersebut.
Selesai menerima penjelasan praktikum, praktikan kembali ke
meja masing-masing, dilanjutkan dengan peminjaman alat dan
pengambilan bahan-bahan kimia yang diperlukan di tempat
yang disediakan secara bergiliran. Kemudian pemasangan
peralatan, yang terlebih dahulu dibersihkan atau dikeringkan.
Bekerjalah dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
Bilamana menghadapi kesulitan atau keraguan, janganlah
segan-segan untuk menanyakan kepada asisten kelompoknya.
Peralatan yang dipakai bersama dan akan diletakkan oleh
petugas pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
Baca dan pahami prosedur percobaan ketika bekerja di lab. Jika
Anda tidak mengerti, bertanyalah pada asisten atau dosen
pemimpin praktikum. Bekerja tanpa memahami akan
mengakibatkan kecelakaan fatal!!
Setelah selesai percobaan laporkan dan seerahkan hasil
percobaan (sintesis), yang ditempatkan dalam botol kecil yang
bersih dan diberi label yang berisi nama, NIM, kelompok, nama
zat, beratnya dan data fisik.
Buatlah laporan sementara yang di acc oleh asisen
laboratorium.
Kembalikan semua alat yang dipinjam pada hari tersebut dalam
keadaan bersih dan kering, diperiksa petugas mengenai
keutuhan dan jumlahnya. Laporkan juga semua kerusakan alat
yang anda lakukan kepada petugas
Campuran reaksi/zat supaya dipindahkan ke tempat/labu
kepunyaan sendiri, tutup dengan baik dan diberi
tulisan/peringatan. Jagalah dari kemungkinan tertumpah atau
terbakar.
Waktu untuk pulang, bersihkanlah meja dan lantai tempat anda
bekerja sebelum anda pulang. Apabila ada percobaan yang
belum selesai dan perlu dilanjutkan hari berikutnya harus
mendapat persetujuan dosen.
Setelah selesai pratikum Anda harus sudah mengecek:
- Apakah alat-alat yang dipinjam pada hari itu sudah
dikembalikan?
- Apakah tempat/meja kerja Anda (dan lantai) sudah bersih
kembali?
- Apakah laporan sementara Anda sudah di-
acc/ditandatangan oleh asisten?
- Apakah kran air dan listrik di meja Anda sudah dimatikan?
Jika sudah selelsai, dipersilakan meninggalkan lab
SPEKTROFOTOMETRI
Dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang
atau lebih banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel.
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya
yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan
hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi: “jumlah radiasi cahaya
tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau
ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari
konsentrasi zat dan tebal larutan”.
Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi apabila peralatan
yang digunakan memenuhi kriteria-kriteria berikut:
1. Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sel sampel berupa
sinar dengan dengan panjang gelombang tunggal
(monokromatis).
2. Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan
tidak dipengaruhi oleh molekul yang lain yang ada bersama dalam
satu larutan.
3. Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas penampang
(tebal kuvet) yang sama.
4. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar pendafluor.
Artinya larutan yang diukur harus benar-benar jernih agar tidak
terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid atau
suspensi yang ada di dalam larutan.
5. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi akan
menggangu kelinearan grafik absorbansi versus konsntrasi.
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Urea/ BUN dalam
serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Urea/ BUN
dalam serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Urea/ BUN dalam sampel
serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Urea dalam sampel akan dihirolisis oleh enzim urease menjadi amonia dan
karbon dioksida. Dengan adanya NADH dan Oxoglutarat, Amonia yang
terbentuk dikonversi menjadi glutamat dengan bantuan enzim glutamat
dehydrogenae (GIDH).
Reaksi Enzimatis :
Urease
Urea + H2O 2NH4+ + CO2
GIDH
2 – Oxoglutarat + NH4+ + 2NADH L – Glutamate + 2NAD++ 2H2O
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan working reagent: Campur 4 ml R1 dengan 1 ml R2
4. Siapkan larutan CAL/ Standar
5. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
6. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
KALKULASI
A sampel
Kadar Urea = X C Standar mg/dL
A standar
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Kreatinin dalam
serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Kreatinin dalam
serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Kreatinin dalam sampel
serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Prosedur pemeriksaan merupakan modifikasi dari metode Jaffe (reaksi
pikrat). Dalam kondisi alkali, Kreatinin bereaksi dengan ion pikrat
membentuk kompleks kemerahan. Kecepatan pembentukan kompleks
dalam interval waktu tertentu sebnding dengan konsentrasi kreatinin
dalam sampel.
Reaksi Kinetis :
pH > 12
Kreatinin + Asam Pikrat Kompleks berwarna kemerahan
370C
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan working reagent: Campur 4 ml R1 dengan 4 ml R2
4. Siapkan larutan CAL/ Standar
5. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
6. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
KALKULASI
A sampel
Kadar Kreatinin = X C Standar mg/dL
A standar
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Glukosa dalam
serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Glukosa dalam
serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Glukosa dalam sampel
serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Dalam reaksi Trinder, glukosa dioksidasi menjadi D-glukonat oleh glucose
oxidase (GOD) serta terbentuk hidrogen peroksida. Reaksi oksidasi antara
phenol dan 4-aminoantipyrine (4-AA) yang dikatalisasi oleh Peroksidase
(POD) membentuk quioneimine yang berwarna merah yang sebanding
dengan konsentrasi glukosa dalam sampel.
Reaksi Enzimatis :
GOD
-D-Glucose + H2O + O2 D-Gluconate + H2O2
H2O2
4-AA + Phenol Quinoneimine + H2O
POD
ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Yellow tip
- Blue tip
- Mikropipet
- Spektrofotometer
- Stopwatch
- Tabung reaksi 3 ml
- Beaker glass
Bahan :
- Aquadest
- Reagen RI (Monoreagen): Buffer phosfate 100 mmol/L, pH 7.5,
glucose oxidase > 10 KU/L, Peroksidase > 2 KU/L, 4-
Aminooantipyrine 0.5 mmol/L, phenol 5mmol/L
- Kalibrasi/ Standar/ CAL: Standar Glucosa 100 mg/dL (5.55 mmol/L)
- Sampel serum
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan reagen R1 dan Kalibrasi
4. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
5. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
KALKULASI
A sampel
Kadar Glukosa = X C Standar mg/dL
A standar
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Asam Urat dalam
serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Asam Urat
dalam serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Asam Urat dalam sampel
serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Uricase mengoksidasi asam urat menjadi allantoin dan hidrogen peroksida.
Dengan adanya peroksidase (POD) dan hidrogen peroksida (H2O2),
campuran dichlorophenol (DCPS) dan 4-aminoantipyrine (4-AA) dioksidasi
membentuk Quinoneimine yang sebanding dengan konsentrasi asam urat
di dalam sampel.
Reaksi Enzimatis :
Uricase
Asam Urat + 2H2O + O2 Allantoin + H2O2
H2O2
4-AA + DCPS Quinoneimine + 4H2O
POD
ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Yellow tip
- Blue tip
- Mikropipet
- Spektrofotometer
- Stopwatch
- Tabung reaksi 3 ml
- Beaker glass
Bahan :
- Aquadest
- Reagen RI (Monoreagen): Buffer phosfate 100 mmol/L, pH 7.8,
uricase > 50 U/L, Peroksidase > 1 KU/L, Ascorbate Oxidase >
0.1 mmol/L, 4-Aminooantipyrine 0.32 mmol/L, DCPS 2 mmol/L,
non-ionic tensioactives 2g/L (w/v)
- Kalibrasi/ Standar/ CAL: Standar Asam Urat 6 mg/dL (357 µmol/L)
- Sampel serum
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan reagen R1 dan Kalibrasi
4. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
5. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
KALKULASI
A sampel
Kadar Asam Urat = X C Standar mg/dL
A standar
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Choleterol Total
dalam serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Choleterol Total
dalam serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Choleterol Total dalam
sampel serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Pengukuran Cholesterol Total dalam serum melibatkan tiga enzim, yaitu:
Cholesterol Esterase (CE), Cholesterol Oxidase (CO), dan Peroksidase
(POD). Reaksi oksidasi antara phenol dan 4-aminoantipyrine (4-AA) yang
dikatalisasi oleh Peroksidase (POD) membentuk quioneimine yang
sebanding dengan konsentrasi cholesterol total dalam sampel.
Reaksi Enzimatis :
CE
Cholesteryl esters Cholesterol + Fatty Acids
CO
Cholesterol + O2 Cholestenone + H2O2
H2O2
4-AA + Phenol Quinoneimine + 4H2O
POD
ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Yellow tip
- Blue tip
- Mikropipet
- Spektrofotometer
- Stopwatch
- Tabung reaksi 3 ml
- Beaker glass
Bahan :
- Aquadest
- Reagen RI (Monoreagen): PIPES 200 mmol/L, pH 7.0, Sodium
Cholate 1 mmol/L, Cholesterol Esterase > 250 U/L, Cholesterol
Oxidase > 250 U/L, Peroksidase > 1 KU/L, 4-Aminooantipyrine
0.33 mmol/L, Phenol 4 mmol/L, non-ionic tensioactives 2g/L
(w/v)
- Kalibrasi/ Standar/ CAL: Standar Cholesterol 200 mg/dL (5.18
mmol/L)
- Sampel serum
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan reagen R1 dan Kalibrasi
4. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
5. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
Blanko Standar Sampel
Reagen R1 1.0 mL 1.0 mL 1.0 mL
Aquadest 10 µl - -
Standar - 10 µl -
Sampel - - 10 µl
KALKULASI
A sampel
Kadar Cholesterol Total = X C Standar mg/dL
A standar
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Ƴ-GT dalam serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Ƴ-GT dalam
serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Ƴ-GT dalam sampel serum
normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Gamma-glutamyltrasferase (Ƴ-GT) mengkatalisis perpindahan Ƴ-glutamyl
dari Ƴ-glutamyl-3-carboxy-4-nitroanilide menjadi glycylglycine dengan
membentuk L- Ƴ-glutamyl- glycylglycine dan 5-amino-2-nitro-benzoate.
Jumlah 5-amino-2-nitro-benzoate yang terbentuk dimonitor secara kinetis
pada panjang gelombang 405nm, sebanding dengan aktivitas enzim Ƴ-GT
dalam sampel.
Formula ini merupakan metode satndar dari IFCC yang terdapat dalam
Clin.Chem Lab Med 2002;40(7): 734 – 738.
Reaksi Enzimatis :
Ƴ-GT enzim
(L-Ƴ-glutamyl)-3-carboxy-4-nitroanilide
GLYCYGLYCINE
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest. Absorbansi larutan dibaca dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 500 nm
3. Siapkan working reagent: Campur 4 ml reagen R1 dengan 1 ml
regen R2
4. Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
5. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
KALKULASI
Kadar Ƴ-GT = ΔA/min X 1111 U/L
Sampel dengan ΔA/min mencapai 0.2 pada 405 nm, sebaiknya diencerkan
1 : 10 dengan larutan normal saline. Hasil yang diperoleh dikalikan 10
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Total Protein dalam
serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Total Protein
dalam serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Total Protein dalam sampel
serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Dalam reaksi Biuret, kelat terbentuk antara ion Cu2+ dengan ikatan
peptide pada protein dalam larutan alkaline, kemudian membentuk
kompleks yang berwarna violet (ungu) yang dapat terukur secara
fotometri. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi
protein di dalam sampel.
Reaksi Enzimatis :
pH > 12
Cu2+ + Serum Protein Kompleks Protein - Tembaga
25 – 370C
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan reagen R1 dan Kalibrasi
4. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
5. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
A sampel
Kadar Total Protein = X C Standar mg/dL
A standar
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Bilirubin Total
dalam serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Bilirubin Total
dalam serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Bilirubin Total dalam
sampel serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Bilirubin diubah menjadi Azobilirubin yang berwarna oleh diazotized
sulfanilic acid yang dapat terukur secara fotometri. Dari dua fraksi bilirubin
dalam serum – bilirubin – glucoronide dan bilirubin bebas yang berikatan
dengan albumin, hanya bilirubin – glucoronide yang beraksi secara
langsung, sedangkan bilirubin yang berikatan dengan albumin akan
bereaksi setelah reaksi pertukaran dari protein dengan bantuan
accelerator. Perbedaan dari dua pengukuran bilirubin total (dengan
accelerator) dan bilirubin direct (tanpa accelerator) memungkinkan
perhitungan bilirubin indirect.
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan working reagents: Campur 1 ml reagen RN dengan 4 ml
reagen RT
4. Siapkan Standar/ Kalibrasi: Rekonstitusi vial dengan menambahkan
secara tepat 1.0 ml aqua destilasi. Homogenkan campuran dan
biarkan selama 5 – 10 menit sebelum dipergunakan.
5. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
6. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
Tabung Reagen Sampel Sampel CAL
Blanko Blanko
Aqua destilasi 100 µL - - -
Sampel - 100 µL 100 µL -
CAL - 100 µL
RT - 1.0 mL - -
Working reagents 1.0 mL - 1.0 mL 1.0 mL
KALKULASI
INTERPRETASI HASIL
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar Bilirubin Direct
dalam serum.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiwa dapat melakukan pemeriksaan kadar Bilirubin Direct
dalam serum menggunakan reagen Glory® Diagnostics
b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Bilirubin Direct dalam
sampel serum normal dan patologis
c. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan
PRINSIP
Bilirubin diubah menjadi Azobilirubin yang berwarna oleh diazotized
sulfanilic acid yang dapat terukur secara fotometri. Dari dua fraksi bilirubin
dalam serum – bilirubin – glucoronide dan bilirubin bebas yang berikatan
dengan albumin, hanya bilirubin – glucoronide yang beraksi secara
langsung, sedangkan bilirubin yang berikatan dengan albumin akan
bereaksi setelah reaksi pertukaran dari protein dengan bantuan
accelerator. Perbedaan dari dua pengukuran bilirubin total (dengan
accelerator) dan bilirubin direct (tanpa accelerator) memungkinkan
perhitungan bilirubin indirect.
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan serta dikondisikan dalam
suhu percobaan 370C.
2. Siapkan spektrofotometri dengan absorbansi 0 menggunakan
aquadest
3. Siapkan working reagents: Campur 1 ml reagen RN dengan 4 ml
reagen RD
4. Siapkan Standar/ Kalibrasi: Rekonstitusi vial dengan menambahkan
secara tepat 1.0 ml aqua destilasi. Homogenkan campuran dan
biarkan selama 5 – 10 menit sebelum dipergunakan.
5. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah diberi label blanko,
standar, sampel
6. Dipipet masing-masing ke dalam tabung :
Tabung Reagen Sampel Sampel CAL
Blanko Blanko
Aqua destilasi 100 µL - - -
Sampel - 100 µL 100 µL -
CAL - 100 µL
RD - 1.0 mL - -
Working reagents 1.0 mL - 1.0 mL 1.0 mL
KALKULASI
INTERPRETASI HASIL
Allain., C.C., Poon, L.S., Clau, C.S.G. Richmond, W dan Fu. 1974. Clinical
Chemistry. 20 : 470
Day, R.A, dan Underwood A.L, 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi
Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal 390
Gornall, A. G., Bardawill, C.S., dan david, MM. 1994. Journal of Biol.
Chem.177:751
Walters, M.I dan Gerarde, H.W. 1970. Microchemichal Journal. 15. 231
Whitfield, J.B., Moss, D.W., Neale, G., Orme, M., dan Breckenridge, A.
Brit.Meed.J.1: 136