Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTEK KLINIK

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

Di Susun :
Kelompok 8
Nama NIM
1. Welin Kalinda 200610037
2. Yusia Samara 200610038
3. Muhammad Fahmi Ansurulloh 200610040
4. Abdull Ghani Ilham 1906001

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TLM


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KLINIK
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

Di Susun :
Kelompok 8
Nama NIM
1. Welin Kalinda 200610037
2. Yusia Samara 200610038
3. Muhammad Fahmi Ansurulloh 200610040
4. Abdull Ghani Ilham 1906001

Pembimbing PKL

Dr. Khoirul Anam , S.Si., M.biomed


NIDN.1114108401

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kepala Laboratorium


Teknologi Laboratorium Medis RSUD Abdoel Wahab Sjahranie
ITKES Wiyata Husada Samarinda Samarinda

Siti Raudah, S.Si., M.Si Hj. Huzaimah ., SKM., M.SI


NIDN. 1121128501 NIP. 197007271990022002
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan karunia-
nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Klinik I dan II. Dalam
Laporan Praktikum Klinik I dan II ini kami mengalami kesulitan-kesulitan serta hambatan,
pada akhirnya Laporan Praktikum Klinik I dan II ini mungkin terdapat kesalahan-kesalahan,
Kami sebagai penulis megharapkan adanya kritik dan saran yang berguna untuk
penyempurnaan laporan Praktikum Klinik berikutnya.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah kami sebagai penulis untuk mengucapkan


terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Pimpinan RS. A. Wahab Sjahranie Samarinda yang telah mengizinkan kami untuk
melakukan Praktikum Klinik.
2. Ibu Hj. Huzaimah, SKM., M. Si. selaku kepala ruangan Instalansi Laboratorium A.
Wahab Sjahranie Samarinda, Terimakasih telah menerima kami dan menyediakan
waktu untuk membimbing, serta mengarahkan kami selama dalam pelaksanaan
Praktikum Klinik.
3. Bapak, Ibu, dan kakak-kakak ATLM di Laboratorium A. Wahab Sjahranie.
Terimakasih telah membimbing dan mengarahkan kami selama melaksanakan PKL.
4. Ibu Siti Raudah, S.Si, M.Si selaku ketua Prodi Teknologi Laboratorium Medis Institut
Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda.
5. Seluruh staf dan dosen Teknologi Laboratorium Medis Institut Teknologi Kesehatan
dan Sains Wiyata Husada Samarinda
6. Rekan serta teman-teman mahasiswa yang terlibat di dalam pelaksanaan Praktek I dan
II.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun.

Samarinda, 28 Agustus 2023

Tim Penulis,

II
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................I

KATA PENGANTAR..............................................................................................................II

DAFTAR ISI..........................................................................................................................III

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Tujuan..............................................................................................................................2

C. Manfaat..........................................................................................................................3

BAB II.......................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4

A. Profil RSUD Abdul Wahab Sjahranie.............................................................................4

B. Dasar Teori......................................................................................................................5

BAB III......................................................................................................................................8

METODE DAN CARA KERJA..............................................................................................8

A. Tempat Pelaksanaan Praktikum Klinik..............................................................................8

B. Waktu Pelaksanaan Praktikum Klinik................................................................................8

C. Prosedur Kerja...................................................................................................................8

BAB V......................................................................................................................................29

PENUTUP...............................................................................................................................29

A. Kesimpulan...................................................................................................................29

B. Saran..............................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................31

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan dan Kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, oleh karena itu setiap
individu dituntut untuk menjaga kesehatannya. Dalam usaha menjaga kesehatan seseorang, yang
paling tepat dan murah apabila tidak menunggu seseorang telah jatuh sakit. Kesehatan yang
dimiliki manusia merupakan hak dasar untuk menentukan kualitas sumber daya manusia.
Banyak faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia agar sumber daya manusia
berkualitas serta produktif diantaranya adalah faktor lingkungan, perilaku, genetic dan yang
tidak kalah pentingnya adalah pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan memegang peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat, karena dengan adanya pelayanan kesehatan seperti rumah sakit maka akan
mempermudah seseorang untuk mendapatkan tindakan apabila terjadi gangguan kesehatan.
Namun tindakan kesehatan yang dilakukan terhadap seorang pasien dirumah sakit tentunya
harus berdasarkan pada diagnosis yang tepat, sehingga tindakan yang dilakukan merupakan
tindakan yang tepat dan sesuai sehingga benarbenar memberikan dampak yang seharusnya bagi
pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan, maka tindakan tersebut memerlukan peran
laboratorium untuk dapat menentukan diagnosis penyakit yang dialami oleh seseorang.

Laboratorium merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mencakup beberapa


pemeriksaan penting yang dapat menunjang diagnosa penyakit pada seseorang diantaranya
laboratorium kimia klinik, hematologi, imunoserologi, parasitologi, dan mikrobiologi. Dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di laboratorium, maka diperlukan seorang petugas
kesehatan yang kompeten, dan telah menempuh pendidikan dalam bidang Ahli Teknologi
Laboratorium Medik, oleh karena itu hubungan antara pendidikan dan kesehatan menjadi sangat
penting dan tidak terpisahkan. Namun pendidikan yang diharapkan agar seorang analis dapat
menjadi petugas pelayanan kesehatan yang kompeten bukanlah hanya berdasarkan ilmu dan
teori yang didapatkan pada masa perkuliahan saja, melainkan perlu nya suasana nyata dan
sebenarnya dalam pembelajaran langsung yang lebih di kenal dengan Praktek Kerja Lapangan.

Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kurikulim wajib yang harus ditempuh
mahasiswa Analis Kesehatan Institusi Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada
Samarinda, dimana salah satu point yang harus dijalani adalah praktek secara langsung pada
sebuah instansi baik instansi pemerintahan maupun swasta. Diharapkan pada saat mengikuti
ptaktek kerja lapangan ini mahasiswa mampu melihat secara langsung segala hal yang terjadi di

1
dunia kerja secara nyata dan membandingkan dengan semua teori yang telah diterima pada saat
masa pembelajaran selama proses perkuliahan.

Sebagai salah satu upaya yang ditempuh institut untuk mengantisipasi permasalahan
diatas adalah dengan kewajiban setiap mahasiswanya untuk mengikuti Praktek Kerja Lapangan
disuatu lembaga atau Instansi, sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan praktek
kerja lapangan diharapkan mahasiswa dapat menambah pengalaman serta membuka cara
pandang yang lebih luas yang mungkin tidak didapatkan pada waktu perkuliahan. Mahasiswa
akan belajar mengatasi kesenjangan antara teori yang didapatkan pada masa perkuliahan dengan
permasalahan yang ada dilapangan sehingga dapat menentukan jalan keluarnya. Diharapkan
dengan adanya praktek kerja lapangan ini maka dapat meningkatkan potensi serta sebagai bekal
dalam mempersiapkan diri untuk berkompetensi secara siap dan matang berperan sebagai tenaga
Analis Kesehatan dengan memperhatikan kode etik seorang analis kesehatan

Kegiatan PKL dilakukan di instansi Rumah Sakit Tipe A yaitu RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Dengan kerja sama antara pihak Rumah Sakit
Abdul Wahab Sjahranie selaku penyedia sarana dan prasarana yang telah mengijinkan
mahasiswa untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda, khususnya di Laboratorium Patologi Klinik yang terbagi atas beberapa
laboratorium; (1) Mikrobiologi, (2) Hematologi, (3) Kimia Klinik, (4) Urinalisa, (5)
Imunoserologi, (6) Cito, Pada praktek kerja lapangan ini kami juga diperkenankan untuk
mengetahui tahapan pra analitik dank kode etik pelayanan pasien secara langsung pada ruang;
(1) Administrasi rawat jalan, (2) Administrasi rawat inap, (3) Sampling.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan mutu Pendidikan dengan memperluas pengalaman serta keterampilan bagi
mahasiswa.
b. Mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan berbagai pemeriksaan yang tersedia di
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan keterampilan serta kemampuan mahasiswa dalam berbagai pemeriksaan di
Laboratorium dalam bidang kompetensi yang didapatkan selama perkuliahan biologi
molekuler.

C. Manfaat

1. Bagi Insitusi Pendidikan

2
a. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai pengelolaan Laboratorium
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan penatalaksanaan pasien.
b. Membuka wawasan kepada mahasiswa tentang RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
secara keseluruhan sebagai bentuk tantangan yang harus dihadapi tenaga Kesehatan pada
praktek kerja.
c. Dapat meningkatkan Kerjasama antar pihak Akademik dengan Instansi/Lembaga.

2. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat mengimplementasikan teori yang didapat dari kuliah kedalam praktek
yang nyata dalam menghadapi kasus-kasus yang terjadi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa perkuliahan
dan menambah wawasan serta pengalaman.

c. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang akan ditemui apabila telah menyelesaikan
perkuliahan.

3. Bagi Instansi RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

a. Dapat membantu tenaga Kesehatan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dalam
melaksanakan pekerjaan.

b. Dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru hasil penilaian institusi Pendidikan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda adalah rumah
sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan rumah sakit rujukan tertinggi
di Kalimantan Timur. RSUD Abdul Wahab Sjahranie diresmikan pada tanggal 12 November 1977
oleh Gubernur KHD tingkat 1 Provinsi Kalimantan Timur, Bapak H. Abdul Wahab Sjahranie
untuk pelayanan rawat jalan. Namun Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie di
resmikan pada tahun 1987 sebagai Rumah Sakit Kelas B untuk mengenang jasa beliau dengan SK
Menteri Kesehatan Nomer: 1161/Menkes/SK/XX/1993, yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal
15 Desember 1993.

Pada tahun 1999, RSUD Abdul Wahab Sjahranie di tetapkan dengan status sebagai unit
Swadana, kemudian pada tahun 2008, RSUD Abdul Wahab Sjahranie ditetapkan dengan status
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2010,
RSUD Abdul Wahab Sjahranie ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B Pendidikan, dan pada
tahun 2014 RSUD Abdul Wahab Sjahranie ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas A Pendidikan.

Pada tahun 2014 RSUD Abdul Wahab Sjahranie ditetapkan dengan Status Akreditasi Nasional
Versi 2012 PRATAMA Satu tahun kemudian berubah menjadi Akreditasi Nasional Versi 2012
MADYA yang ditetapkan pada tahun 2015. Pada tahun 2017 RSUD Abdul Wahab Sjahranie
ditetapkan dengan status Akreditasi Nasional Versi 2012 PARIPURNA dan ditetapkan sebagai
Pusat Rujukan Operasi Jantung.

Permintaan akan pelayanan kesehatan saat ini semakin meningkat, hal ini tidak terlepas dari
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan dan juga adanya
upaya dari management RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk memperbaiki kualitas pelayanan
terhadap masyarakat.

RSUD Abdul Wahab Sjahranie juga sebagai Pusat Pendidikan dan Penelitian bagi
professional di bidang kesehatan baik dari pendidikan kedokteran, pendidikan keperawatan,
pendidikan analis kesehatan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya. Adapun Visi dan Misi dari
RSUD Abdul Wahab Sjahranie yaitu.

4
1. Visi

Menjadi Rumah Sakit Rujukan Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian


terbaik di Kalimantan Timur.

2. Misi

Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia, Melengkapi sarana dan


prasarana, Memberikan pelayanan Prima, Meningkatkan kesejahteraaan pegawai.

B. Dasar Teori
Biologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari sel baik pengertian maupun organella yang
di dalam sel serta fungsinya sampai ke atas molekul penyusunnya. Biologi molekuler merupakan
ilmu multi disiplin karena mencakup biologi sel, biokimia, dan genetika. TBC sebagai penyakit
menular yang berbahaya, upaya holistic sangat di perlukan mulai dari pencegahan, penularan,
penemuan dan diagnosis kasusserta keberhasilan pengobatan. Keterlambatan diagnostic kasus
TBC dapatsecara dini di perlukan metode yang sensitivitas dan spesifitas yang tinggidengan
menggunakan alat diagnostic yang akurat. Menurut WHO(2013) sensitifitas dan spesifitas TCM
untuk diagnosis TBC paru dewasa yaitu masing-masing 88% dan 99% sedangkan sensitifitas
spesifitas TCM untuk mendeteksi rifampisin resisten adalah 95% dan 98%. Tes cepat molekuler
merupakan metode penemuan terbaru untuk diagnosis TB berdasarkan pemeriksaan molekuler
yang menggunakan metode RealTime Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR) semi
kuantitatif yang menargetkan wilayah hotspot gen rpoB pada Mycobacterium tuberculosis.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih
yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi oleh HIV. Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral
(ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium
AIDS, sedangkan penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya
infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.
Sejak infeksi HIV/AIDS menjadi epidemik di seluruh negara di dunia, pemeriksaan sel T-
CD4 rutin dilakukan untuk memantau perjalanan infeksi dan sebagai indikator penurunan sistem
imun. Tes viral load HIV adalah tes yang digunakan untuk mengukur jumlah virus HIV di dalam
darah, sedangkan jumlah virus HIV di dalam darah disebut viral load, yang dinyatakan dalam
satuan kopi per mililiter (mL) darah. Dengan mengukur HIV RNA di dalam darah dapat secara
langsung mengukur besarnya replikasi virus. Pemeriksaan tes viral load (VL) merupakan standar
utama dan metode paling efektif untuk memantau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang
sedang menjalani terapi Antiretroviral (ARV).
Pada laboratorium biologi molekuler terdapat beberapa pemeriksaan untuk memantau
pengobatan penyakit TBC, HIV, dan HBV yaitu ;
5
a. TCM Genexpert
Metode tcm digunakan dalam identifikasi MTB dalam penegakan diagnosis
tuberkulosis karena hasil lebih cepat diperoleh dan memiliki sensitifitas dan spesifikasi yang
baik. Mycobacterium tuberculosis merupakan salah satu bakteri patogen intrasel yang
menimbulkan penyakit tuberkulosis (TB). Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit
yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih menjadi penyebab utama
kematian di dunia.
b. HIV Viral load
HIV Viral Load merupakan pemeriksaan virus HIV di dalam darah, yang dinyatakan
dalam satuan copies per mililiter (mL) darah. Viral load juga menjadi tolak ukur seberapa
jauh dan cepat penyakit berkembang dalam tubuh yang diketahui lewat jumlah virus di
dalam sampel darah. Semakin banyak jumlah partikel virus dalam darah artinya semakin
tinggi risiko untuk menularkan virus dan mengalami komplikasi HIV, seperti infeksi
oportunistik dan AIDS.
c. CD4
Pemeriksaan CD4 diperlukan untuk mengetahui kondisi sistem imun pada pasien
yang terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus). Orang yang terinfeksi HIV akan
memiliki jumlah sel CD4 antara 250-500 per mililiter kubik darah, jika jumlah sel CD4 di
bawah 200, maka ini mengindikasikan HIV sudah berkembang menjadi AIDS.
Ketika seseorang terinfeksi HIV, virus ini akan menyerang sel CD4 di dalam darah.
Saat sel-sel CD4 hancur, jumlahnya akan berkurang dan menyebabkan sistem kekebalan
tubuh semakin sulit untuk melawan infeksi. Karena itu, infeksi oportunistik dapat dialami
oleh pengidap HIV. Tes CD4 dilakukan dengan mengambil sampel darah. Pemeriksaan ini
dapat membantu dokter dalam menentukan apakah pasien memiliki risiko mengalami
komplikasi HIV atau tidak Serta untuk mengetahui seberapa efektif pengobatan HIV yang
dijalani oleh pasien.
d. PCR HCV & HBV.
PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah suatu metode pemeriksaan yang prinsip
kerjanya memperbanyak (amplification) DNA invitro secara enzimatis. Teknik PCR telah
dikembangkan untuk diagnosis berbagai penyakit infeksi, seperti Hepatitis, HIV, Human
Papillomavirus, dan untuk mendeteksi M. Tuberculosis.
Hepatitis C merupakan infeksi pada organ hati akibat virus hepatitis C. Virus ini akan
menyebabkan peradangan dan kerusakan pada hati. Penyakit hepatitis C yang berat dapat
memicu kegagalan hati bila terus dibiarkan. Deteksi dini diperlukan untuk mengurangi
komplikasi akibat infeksi virus ini. Pada tes PCR HCV RNA, dokter akan mencari materi
genetik virus hepatitis C, yaitu ribonucleic acid (RNA) melalui proses bernama polymerase
chain reaction (PCR).
6
Pemeriksaan HBV DNA Realtime PCR merupakan pemeriksaan kuantitatif RNA
virus Hepatitis B dalam plasma atau serum. HBV DNA diukur menggunakan PCR
(Polymerase Chain Reaction) atau metode hibridisasi. HBV DNA yang tidak terdeteksi
merupakan indikator awal adanya respon terhadap terapi anti virus. Tidak terdeteksinya HBV
DNA tidak serta merta menunjukkan hilangnya virus Hepatitis B dari dalam sel hati,
melainkan jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak terdeteksi oleh metode yang sangat
sensitif ini.

7
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN

A. Tempat Pelaksanaan Praktikum Klinik

Pelaksanaan Praktek Klinik 1 dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik dan Patologi


Anatomi RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda.

B. Waktu Pelaksanaan Praktikum Klinik

Pelaksanaan Praktek Klinik 1 dilaksanakan pada tanggal 3 Juli sampai dengan 11


Agustus 2023

C. Prosedur Kerja

1. Laboratorium Biomolekuler
a) Pemeriksaan TCM Genexpert
1) Alat & Bahan
a) Alat Genexpert
b) Laminar Airflow
c) Reagen Buffer
d) Catridge
e) Pipet Tetes
f) Fortex
g) Sputum
2) Prosedur Kerja
a) Pot dahak bertutup minimal 4 ulir, baru bersih dan bermulut lebar.
b) Periksa kekentalan warna dan volume dahak yang baik untuk
pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijauan dan kental.
c) Keadaan spesimen dahak harus bebas dari sisa makanan atau partikel
padat.
d) Regen dihomogenkan dengan sampel kemudian di inkubasi
e) Spesimen dimasukkan ke dalam katrid
f) Cartridge yang berisi spesimen dimasukkan dalam alat

b) PIMA CD-4
8
1) Alat & Bahan
a) Mikropipet+Tip
b) Sampel Darah Edta
2) Prosedur Kerja
Running Test :
a) Untuk menyalakan alat ditekan tombol power on dibelakang alat ± 5
detik.
b) Layar akan menampilkan "Run test press Ok “klik ok pada keyboard ,
lalu pintu slot catridge akan terbuka dan layar akan menampilkan “insert
New Catridge”
c) Cartride (Pima Bead) dimasukkan hingga terdengar bunyi "Klik" dan
PIMA analyzer akan secara otomatis menarik cartridge ke dalam mesin.
d) Kemudian masukkan nama operator dan nama sampel
e) Pipet sampel darah EDTA kedalam Cartridge ± 40 ul
f) Hasil ditunggu selama ± 20 menit. Setelah proses Selesai, Keluarkan
cartridge. Print hasil analisis dengan menekan tombol ok.
g) Setelah selesai, matikan alat melalui menu utama Klik (x) hingga muncul
tampilan "main menu " lalu Pilih "Power off" dan klik "OK".
Mencetak hasil :
a) Kembali ke menu utama (x) pilih “result” lalu pilih “view” klik ok.
b) layar akan menampilkan hasil lalu cetak hasilnya.

c) Pemeriksaan Ekstraksi dan Amplifikasi HIV RNA (ABBOTT M2000SP)


1) Alat & Bahan
Ekstraksi :
a) Abbott Molecular m2000sp RealTime System,
b) Disposable Tips (DITI) cone wrench. Tissue tanpa serat /kimwipes.
c) Klinipipet 1000 ul.
d) Klinipipet 500 ul.
e) Reaction Vessel 5 ml.
f) Reagent Vessel 200 ml.
g) Disposable Tips 1000 ul dengan filter.
h) Disposable Tips 200 μl dengan filter.

9
i) Disposable Tips Tray.
j) Deep Well Plate.
k) Master Mix Tubes.
l) Optical Reaction Plate.
m) Abbott Splash Free Support Base
n) Adhesive Cover.
o) Adhesive Cover Applicator
p) mSystem Wrench
q) Biohazard Bag
r) Abbott mSample Preparation System RNA Abbot Amplification System
RNA
s) Abbott internal Control HIV RNA
t) Alkohol 70%
u) Aquadest
v) Bayclin 1%
w) Bahan Pemeriksaan: serum
2) Prosedur Kerja
Persiapan Reagen Ekstraksi.
a) Rak DiTi 1000 al dimasukkan pada dinding M2000SP hingga penuh
kecuali rak nomor 1 harus kosong.
b) Kemudian pada carrier DIT 1000 pl dan 200 ul pada workable
Salah satu rak DiT harus penuh.
- Pada re-use rak diletakkan rak DiTi bekas dengan "Deep Well Plate"
di bawahnva.
c) Kemudian masukkan "Deep Well Plate" pada "Output Deck".
d) Kemudian letakkan "Reaction Vessel" pada "Sub-system Carrier" sesuai
dengan jumlah sampel dan ditutup.
e) Kemudian pasang label barcode reagen pada "Reagent Vessel" dengan
posisi barcode dikanan.
f) Kemudian masukkan "Reagent Vessel" pada "Reagent Vessel Carrier"
sesai dengan posisinya yaitu :
Reagen Vessel Carrier 1:
- Posisi 1 : mLysis

10
- Posisi 2 : Diisi dengan mLysis jika lebih dari 49 tes.
- Posisi 3 : mMicroparticles
Reagen Vessel Carrier 2 :
- Posisi 1 : mWash 1.Posisi 2 : mWash 2
- Posisi 3 : mElution Buffer
g) Kemudian vortek Internal Control dan masukkan 500 al pada botol
mLysis dan dicampur homogen.
h) Kemudian masukkan masing-masing reagen kedalam "Reagent Vessel"
sesuai dengan tempat dan urutannya. Dalam memasukkan reagen
hindari terjadinya gelembung udara pada Reagen Vessel.
i) Kemudian masukkan "Reagent Vessel Carrier" kedalam alat m2000sp
sesuai dengan nomornya.
Persiapan sampel ekstraksi.
a) Vortek hingga homogen Kalibrator dan Kontrol.
b) Kemudian masukkan 6 botol Kalibrator dengan urutan 3 Kalibrator A
dan 3 Kalibrator B dan 3 botol Kontrol dengan urutan Kontrol negatif,
Kontrol + dan Kontrol ++ kedalam rak sampel dengan barkode
menghadap kekanan. jika pertama kali pemeriksaan atau setelah 6 bulan
dikalibrasi. Untuk pemeriksaan berikutnya hanya Kontrol yang dipakai.
c) Kemudian masukkan tabung vang berisi sampel sebanyak 1 ml (1000
ml) kedalam rak sampel.
d) Kemudian buka tutup botol Kalibrator dan Kontrol dan masukkan rak
sampel kedalam alat m2000sp dimulai dari nomor 1.
e) Kemudian tutup pintu m2000sp dan lepaskan sarung tangan.
Proses Ekstrasi alat.
a) Pada layar monitor klik tulisan "ORDER" dan pilih "SAMPLE
EXTRACTION".
b) Kemudian pilih aplikasi ektraksi "0.5ml HBV DNA".
c) Kemudian kilk tullsan *Set Up Run" dan langsung pilih "Next"
d) Kemudian masukkan Lot number, tanggal kadaluarsa dan 2 nilai aktual
konsentasi yang terdapat pada kertas dari reagent pak Kalibrasi dan
Kontrol.
e) Kemudian klik tulisan "Next".

11
f) Kemudian klik tulisan "Scan" pada kiri bawah layar monitor.
g) Kemudian "PosID* akan scan barkode Kalibrator dan Kontrol pada rak
sampel nomor 1.
h) Kemudian setelah selesai masukkan nama pasien sesuai dengan urutan
sampel dan klik tulisan "Next".
i) Kemudian scroll (klik dan tahan) urutan sampel yang tertera dan klik
tulisan "Next".
j) Kemudian akan muncul peringatan pada ektraksi yang akan dijalankan,
jika pemeriksaan sebelumnya pada m2000rt semua kalibrator dapat
dibaca maka pesan ini diabaikan.
k) Kemudian klik tulisan "Next".
l) Kemudian pastikan "Reaction vessel* berada pada "Rak Subsystem
Carrier* sesual dengan gambar pada layar monitor.
m) Kemudian klik tulisan "Next".
n) Kemudian pastikan rak DiTi 1000 pl nomor 1 telah kosong dan jumlah
tips pada carrier DiTi 1000 ml dan DiTi 200 ul sesuai.Kemudian jika
pada layar monitor terlihat rak no
o) mor 1 masih terisi maka klik tulisan "Update"
p) Kemudian klik tulisan "Next".
q) Kemudian masukkan nama "Deep Well Plate" sesuai dengan nama dan
tanggal pemeriksaan yang dilakukan.
r) Kemudian masukkan nomor lot dan tanggal kadaluarsa darireagen
Abbott mSampel Preparation System.
s) Kemudian klik tulisan "Next*
t) Kemudian klik tulisan "Scan" pada kiri bawah layar monitor.
u) Kemudian "Pos/D* akan scan barkode reagen pada "Reagent Vessel dan
"LiHa* akan mengecek volume reagen yang telah dimasukkan.
v) Kemudian setelah selesai klik tulisan "Next".
AMPLIFIKASI
1) Alat:
- Abbott Molecular m2000rt RealTime System.
- Disposable Tips (DiTi) cone wrench.
2) Bahan Pemeriksaan : Plate Hasil Ekstraksi Abbott m2000sp System.

12
3) Prosedur:
a. Menghidupkan alat Abbott Molecular m2000sp.
b. Sambungkan UPS dengan sumber arus listrik.
c. Kemudian hidupkan UPS dengan menekan tombol "ON" dan
d. tunggu beberapa saat.
e. Kemudian hidupkan alat m2000rt dengan menekan tombol
f. "ON".
g. Kemudian hiduokan CPU komputer dengan menekan tombol
h. "ON".
i. Kemudian diisi nama pengguna dan passwordnya lalu klik
j. tanda "OK".
k. Kemudian klik tulisan "START" pada status instrument di layar
komputer dan lamanya proses sekitar 15 menit.
l. Kemudian instrument akan berubah status dari "STOPPED" ke
"INITIALIZING" dan akhirnya "READY".
Pengoperasian alat Abbott Molecular m2000rt.
a. Klik tulisan "Orders" kemudian pilih "Test Orders".
b. Kemudian klik tulisan "Import".
c. Kemudian klik tulisan "Set Up Run"
d. Kemudian masukkan "PC Plate" kedalam alat m2000rt.
e. Kemudian masukkan CD-R yang berisi data dari komputer m200sp dan
klik tulisan "Next".
f. Kemudian setelah daftar sampel tampil lalu dipilih pemeriksaan yang
akan diperiksa dan klik tulisan "Next".
g. Kemudian klik tulisan "Start" pada kanan bawah lavar dan biarkan alat
memproses hasil ekstraksi.
h. Pada layar monitor akan muncul tampilan perkiraan jam selesai proses.
i. Setelah pemeriksaan selesai klik tulisan "Close"Kemudian klik tulisan
Result lalu klik View By Plate untuk melihat hasil pemeriksaan.
j. Kemudian pilih nama plate PC yang akan dilihat hasilnya.
k. Kemudian untuk mencetak hasil klik "Print Result List" lalu klik tulisan
"Yes" maka hasil akan dicetak.
Mematikan alat m2000rt.

13
a. Keluarkan "PC Plate" dari dalam alat m2000rt.
b. Kemudian keluarkan CD-R dari dalam komputer m2000rt.
c. Kemudian matikan alat m2000rt dengan menekan tombol
d. "ON".
e. Kemudian kembalikan menu komputer m2000rt ke menu utama.
f. Kemudian matikan komputer m2000rt seperti komputer biasa.
g. Kemudian matikan UPS dengan menekan tombol OFF.
h. Kemudian lepaskan CPU dari sumber arus listrik.
d) Pemeriksaan Ekstraksi dan Amplifikasi HCV DNA ( ABBOTT M2000SP)
1) Alat dan bahan
Ekstraksi
a. Abbott Molecular m2000sp RealTime System.
b. Disposable Tips (DiTi) cone wrench.
c. Tissue tanpa serat / Kimwipes.
d. Klinipipet 1000 pl.
e. Klinipipet 500 pl.
f. Klinipipet 150 Ml.
g. Klinipipet 100 pl.
h. Reaction Vessel 5 ml.
i. Reagent Vessel 200 ml.
j. Disposable Tips 1000 l dengan filter.
k. Disposable Tips 200 l dengan filter.
l. Disposable Tips Tray.
m. Deep Well Plate.
n. Master Mix Tubes.
o. Optical Reaction Plate.
p. Abbott Splash Free Support Base.
q. Adhesive Cover.
r. Adhesive Cover Applicator.
s. mSystem Wrench.
t. Biohazard Bag.
u. Gelas ukur 100 ml.
v. Pipet ukur 10 ml.

14
w. Reagen

- Abbott Sample Preparation System DNA


- Abbot Amplification System DNA
- Abbott mProteinase K
- Abbott Internal Control HBV DNA
- Absolute Ethanol
- Alkohol 70%
- Aquadest
- Bayclin 1%
2) Prosedur kerja
Persiapan Reagen Ekstraksi.
a. Masukkan rak DiTi 1000 l pada dining m2000sp hingga penuh
kecuali rak nomor 1 harus kosong.
b. Kemudian pada carrier DiT 1000 l dan 200 pl pada worktable
c. Salah satu rak DiTi harus penuh.
d. Pada re-use rak diletakkan rak DiTi bekas dengan "Deep
e. Well Plate" di bawahnya.
f. Kemudian masukkan "Deep Well Plate" pada "Output Deck".
g. Kemudian letakkan
h. "Reaction Vessel" pada "Sub-system
i. Carrier" sesuai dengan jumlah sampel dan ditutup.
j. Kemudian pasang label barcode reagen pada "Reagent Vessel"
dengan posisi barcode dikanan.
k. Kemudian masukkan "Reagent Vessel" pada "Reagent Vessel
Carrier" sesuai dengan posisinya yaitu :Reagen Vessel Carrier 1:
 Posisi 1 : mLysis
 Posisi 2 : mProtease K
 Posisi 3 : mMicroparticles
 Reagen Vessel Carrier 2 :
 Posisi 1 : mWash 1
 Posisi 2 : mWash 2
 Posisi 3 : mElution Buffer
15
l. Kemudian vortek Internal Control dan masukkan 100 pl pada
botol mLysis dan dicampur homogen.
m. Kemudian dicampur dan homogenkan 17,15 ml aquadest dengan
2.45 ml reagen Protease K untuk pemeriksaan 24 sampel (jika 25 -
48 sampel dibuat duplo).
n. Kemudian masukkan 70 ml Absolute Ethanol kedalam botol
"Wash 2" dan dicampur homogen.
o. Kemudian masukkan masing-masing reagen kedalam "Reagent
Vessel" sesai dengan tempat dan urutannya. Dalam memasukkan
reagen hindari terjadinya gelembung udara pada Reagen Vessel.
p. Kemudian masukkan "Reagent Vessel Carrier" kedalam alat
m2000sp sesuai dengan nomornya.
Persiapan sampel ekstraksi.
a. Vortek hingga homogen Kalibrator dan Kontrol.
b. Kemudian masukkan 6 botol Kalibrator dengan urutan 3
c. Kalibrator A dan 3 Kalibrator B dan 3 botol Kontrol dengan
urutan Kontrol negatif, Kontrol + dan Kontrol ++ kedalam rak
sampel dengan barkode menghadap kekanan. jika pertama kali
pemeriksaan atau setelah 6 bulan dikalibrasi. Untukpemeriksaan
berikutnya hanya Kontrol yang dipakai.
d. Kemudian masukkan tabung yang berisi sampel sebanyak 1 ml
(1000 pl) kedalam rak sampel.
e. Kemudian buka tutup botol Kalibrator dan Kontrol dan masukkan
rak sampel kedalam alat m2000sp dimulai dari nomor 1.
f. Kemudian tutup pintu m2000sp dan lepaskan sarung tangan.
Proses Ekstrasi alat.
a. Pada layar monitor klik tulisan "ORDER" dan pilih "SAMPLE
EXTRACTION".
b. Kemudian pilih aplikasi ektraksi "0.5ml HBV DNA".
c. Kemudian klik tulisan "Set Up Run" dan langsung pilih "Next"
d. Kemudian masukkan Lot number, tanggal kadaluarsa dan 2 nilai
aktual konsentasi yang terdapat pada kertas dari reagent pak
Kalibrasi dan Kontrol.

16
e. Kemudian klik tulisan "Next".
f. Kemudian klik tulisan "Scan" pada kiri bawah layar monitor.
g. Kemudian "Pos/D" akan scan barkode Kalibrator dan Kontrol
pada rak sampel nomor 1.
h. Kemudian setelah selesai masukkan nama pasien sesuai dengan
urutan sampel dan klik tulisan "Next".
i. Kemudian scroll (klik dan tahan) urutan sampel yang tertera dan
klik tulisan "Next".
j. Kemudian akan muncul peringatan pada ektraksi yang akan
dijalankan, jika pemeriksaan sebelumnya pada m2000rt semua
kalibrator dapat dibaca maka pesan in diabaikan.
k. Kemudian klik tulisan "Next".
l. Kemudian pastikan "Reaction vessel' berada pada"Rak Subsystem
Carrier" sesuai dengan gambar pada layar monitor.
m. Kemudian klik tulisan "Next".
n. Kemudian pastikan rak DiTi 1000 ul nomor 1 telah kosong dan
jumlah tips pada carrier DiTi 1000 pl dan DiTi 200 pl sesai.
o. Kemudian jika pada layar monitor terlihat rak nomor 1 mash terisi
maka klik tulisan "Update".
p. Kemudian klik tulisan "Next".
q. Kemudian masukkan nama "Deep Well Plate" sesuai dengan
nama dan tanggal pemeriksaan yang dilakukan.
r. Kemudian masukkan nomor lot dan tanggal kadaluarsa dari
reagen Abbott mSampel Preparation System.
s. Kemudian klik tulisan "Next".
t. Kemudian klik tulisan "Scan" pada kiri bawah layar monitor.
u. Kemudian "PosID" akan scan barkode reagen pada "Reagent
Vessel" dan "LiHa" akan mengecek volume reagen yang telah
dimasukkan.
v. Kemudian setelah selesai klik tulisan "Next"
w. Kemudian klik tulisan "Start" untuk memulai proses ekstraksi.
x. Kemudian lihat perkiraan waktu selesai ekstraksi untuk
memperkirakan kapan waktu proses "Mastermix" dapat dilakukan.

17
Persiapan Proses Mastermix Addition.
a. 20 - 30 menit sebelum waktu ekstraksi selesai segera keluarkan
reagen Mastermix dari kulkas.
b. Kemudian hidupkan alat m2000rt sesuai prosedurnya.
c. Kemudian proses ekstraksi selesai yang ditandai dengan
berkedipnya ketiga lampu alarm pada alat m2000sp.
d. Kemudian pada layar monitor klik tulisan "Close" sebanyak 2 kali
lalu klik tulisan "Close Proses".
e. Kemudian buka pintu alat m2000s.
f. Kemudian didaerah "Output Deck with Chiller"
masukkan"Reagen Amplifikasi" dengan tutup telah dibuka
kedalam"Abbott Assay Reagent Holder".
g. Kemudian masukkan tabung Master Mix kosong dengan tutup
terbuka kedalam "Master Mix Holder' pada posisi nomor 1.
h. Kemudian letakkan "PC Plate" yang baru pada "Chilled PCR
Plate Holder".
i. Kemudian kosongkan rak DiTi 1000 pl nomor 1.
j. Kemudian tut pintu alat m2000sp.
Proses Mastermix Addition.
a. Pada layar monitor klik tulisan "Orders" lalu pilih "Master Mix
Addition"
b. Kemudian pilih nama "Deep Well Plate" yang akan ditambahkan
dengan reagen mastermix.
c. Kemudian klik tulisan "Set Up Run" yang terdapat pada sisi kiri
layar monitor.
d. Kemudian diperiksa apakah nama plate dan sampel sesuai lalu
klik tulisan "Next".
e. Kemudian masukkan nama "PC Plate" yang disamakan dengan
nama "Deep Well Plate" lalu klik tulisan "Next".
f. Kemudian klik tulisan update untuk mengosongkan rak DiTi
1000 pl pada nomor 1.
g. Kemudian klik Scan sehingga "PosID" akan scan barkode pada
reagen mastermix.

18
h. Kemudian setelah selesai periksa posisi tabung "Master
Mix"berada pada posisi 1 dan "PC Plate" berada pada posisinya.
i. Kemudian klik tulisan "Next".
j. Kemudian klik tulisan "Start" untuk memulai proses mastermix
selama + 15 menit.
k. Kemudian setelah selesai buka pintu m2000sp.
l. Kemudian tutup seluruh lubang "PCR Plate" dengan "Adhesive
Cover".
m. Kemudian dirapikan dengan "Aplikator" hingga semua lubang
tertutup rapat.
n. Kemudian angkat "PC Plate" dan diletakkan pada "Tempat PCR
Plate" dan siap dipindahkan ke alat m2000rt.
o. Memindahkan Data dari alat m2000sp ke m2000rt.
p. Klik tulisan "Result" kemudian pilih "View By PCR Plate"
q. . Kemudian pilih nama PCR Plate yang dinginkan.
r. Kemudian masukkan CD-R pada driver dan klik tulisan"Export".
s. Kemudian klik tulisan "Start" pada kanan bawah layar monitor
dan ditunggu hingga proses pemindahan selesai.
t. Kemudian keluarkan CD-R dari driver.
u. Kemudian PCR Plate dan CD-R dibawa ke instrument m2000rt
Amplifikasi
1) Alat dan bahan
a. Abbott Molecular m2000rt RealTime System.
b. Disposable Tips (DiTi) cone wrench.
c. Bahan Pemeriksaan : Plate Hasil Ekstraksi Abbott m2000sp
System.
2) Prosedur kerja
Menghidupkan alat Abbott Molecular m2000sp.
a. Sambungkan UPS dengan sumber arus listrik.
b. Kemudian hidupkan UPS dengan menekan tombol "ON" dan
tunggu beberapa saat.
c. Kemudian hidupkan alat m2000rt dengan menekan
tombol"ON.

19
d. Kemudian hiduokan CPU komputer dengan menekan
tombol"ON".
e. Kemudian diisi nama pengguna dan passwordnya lalu klik
tanda "OK".
f. Kemudian klik tulisan "START" pada status instrument di
layar komputer dan lamanya proses sekitar 15 menit.
g. Kemudian instrument akan berubah status dari "STOPPED"
ke "INITIALIZING" dan akhirnya "READY".
Pengoperasian alat Abbott Molecular m2000rt.
a. Klik tulisan "Orders" kemudian pilih "Test Orders".
b. Kemudian klik tulisan "Import".
c. Kemudian klik tulisan "Set Up Run"
d. Kemudian masukkan "PC Plate" kedalam alat m2000rt.
e. Kemudian masukkan CD-R yang berisi data dari komputer
m200sp dan klik tulisan "Next".
f. Kemudian setelah daftar sampel tampil lalu dipilih
pemeriksaan yang akan diperiksa dan klik tulisan "Next".
g. Kemudian klik tulisan "Start" pada kanan bawah lavar dan
biarkan alat memproses hasil ekstraksi.
h. Pada layar monitor akan muncul tampilan perkiraan jam
selesai proses.
i. Setelah pemeriksaan selesai klik tulisan "Close"
j. Kemudian klik tulisan Result lalu klik View By Plate untuk
melihat hasil pemeriksaan.
k. Kemudian pilih nama plate PC yang akan dilihat hasilnya.
l. Kemudian untuk mencetak hasil klik "Print Result List" lalu
klik tulisan "Yes" maka hasil akan dicetak.
Mematikan alat m2000rt.
a. Keluarkan "PC Plate" dari dalam alat m2000rt.
b. Kemudian keluarkan CD-R dari dalam komputer m2000rt.
c. Kemudian matikan alat m2000rt dengan menekan
tombol"ON".

20
d. Kemudian kembalikan menu komputer m2000rt ke menu
utama.
e. Kemudian matikan komputer m2000rt seperti komputer biasa.
f. Kemudian matikan UPS dengan menekan tombol OFF.
g. Kemudian lepaskan CPU dari sumber arus listrik.

e) Pemeriksaan Ektraksi dan Amplifikasi HBV DNA ( ABBOTT M2000SP)


1) Alat dan bahan
Ekstraksi
a. Abbott Molecular m2000sp RealTime System.
b. Disposable Tips (DiTi) cone wrench.
c. Tissue tanpa serat / Kimwipes.
d. Klinipipet 1000 pl.
e. Klinipipet 500 pl.
f. Klinipipet 150 Ml.
g. Klinipipet 100 pl.
h. Reaction Vessel 5 ml.
i. Reagent Vessel 200 ml.
j. Disposable Tips 1000 l dengan filter.
k. Disposable Tips 200 l dengan filter.
l. Disposable Tips Tray.
m. Deep Well Plate.
n. Master Mix Tubes.
o. Optical Reaction Plate.
p. Abbott Splash Free Support Base.
q. Adhesive Cover.
r. Adhesive Cover Applicator.
s. mSystem Wrench.
t. Biohazard Bag.
u. Gelas ukur 100 ml.
v. Pipet ukur 10 ml.
w. Reagen
- Abbott Sample Preparation System DNA

21
- Abbot Amplification System DNA
- Abbott mProteinase K
- Abbott Internal Control HBV DNA
- Absolute Ethanol, Alkohol 70%, Aquadest, Bayclin 1%
2) Prosedur kerja
Persiapan Reagen Ekstraksi.
a. Masukkan rak DiTi 1000 l pada dining m2000sp hingga penuh
kecuali rak nomor 1 harus kosong.
b. Kemudian pada carrier DiT 1000 l dan 200 pl pada worktable
c. Salah satu rak DiTi harus penuh.
d. Pada re-use rak diletakkan rak DiTi bekas dengan "Deep
e. Well Plate" di bawahnya.
f. Kemudian masukkan "Deep Well Plate" pada "Output Deck".
g. Kemudian letakkan
h. "Reaction Vessel" pada "Sub-system
i. Carrier" sesuai dengan jumlah sampel dan ditutup.
j. Kemudian pasang label barcode reagen pada "Reagent Vessel"
dengan posisi barcode dikanan.
k. Kemudian masukkan "Reagent Vessel" pada "Reagent Vessel Carrier"
sesuai dengan posisinya yaitu :Reagen Vessel Carrier 1:
 Posisi 1 : mLysis
 Posisi 2 : mProtease K
 Posisi 3 : mMicroparticles
 Reagen Vessel Carrier 2 :
 Posisi 1 : mWash 1
 Posisi 2 : mWash 2
 Posisi 3 : mElution Buffer
l. Kemudian vortek Internal Control dan masukkan 100 pl pada botol
mLysis dan dicampur homogen.
m. Kemudian dicampur dan homogenkan 17,15 ml aquadest dengan 2.45
ml reagen Protease K untuk pemeriksaan 24 sampel (jika 25 - 48
sampel dibuat duplo).

22
n. Kemudian masukkan 70 ml Absolute Ethanol kedalam botol "Wash
2" dan dicampur homogen.
o. Kemudian masukkan masing-masing reagen kedalam "Reagent
Vessel" sesai dengan tempat dan urutannya. Dalam memasukkan
reagen hindari terjadinya gelembung udara pada Reagen Vessel.
p. Kemudian masukkan "Reagent Vessel Carrier" kedalam alat m2000sp
sesuai dengan nomornya.
Persiapan sampel ekstraksi.
a. Vortek hingga homogen Kalibrator dan Kontrol.
b. Kemudian masukkan 6 botol Kalibrator dengan urutan 3
c. Kalibrator A dan 3 Kalibrator B dan 3 botol Kontrol dengan
urutan Kontrol negatif, Kontrol + dan Kontrol ++ kedalam rak
sampel dengan barkode menghadap kekanan. jika pertama kali
pemeriksaan atau setelah 6 bulan dikalibrasi. Untukpemeriksaan
berikutnya hanya Kontrol yang dipakai.
d. Kemudian masukkan tabung yang berisi sampel sebanyak 1 ml
(1000 pl) kedalam rak sampel.
e. Kemudian buka tutup botol Kalibrator dan Kontrol dan masukkan
rak sampel kedalam alat m2000sp dimulai dari nomor 1.
f. Kemudian tutup pintu m2000sp dan lepaskan sarung tangan.
Proses Ekstrasi alat.
a. Pada layar monitor klik tulisan "ORDER" dan pilih "SAMPLE
EXTRACTION".
b. Kemudian pilih aplikasi ektraksi "0.5ml HBV DNA".
c. Kemudian klik tulisan "Set Up Run" dan langsung pilih "Next"
d. Kemudian masukkan Lot number, tanggal kadaluarsa dan 2 nilai
aktual konsentasi yang terdapat pada kertas dari reagent pak
Kalibrasi dan Kontrol.
e. Kemudian klik tulisan "Next".
f. Kemudian klik tulisan "Scan" pada kiri bawah layar monitor.
g. Kemudian "Pos/D" akan scan barkode Kalibrator dan Kontrol
pada rak sampel nomor 1.

23
h. Kemudian setelah selesai masukkan nama pasien sesuai dengan
urutan sampel dan klik tulisan "Next".
i. Kemudian scroll (klik dan tahan) urutan sampel yang tertera dan
klik tulisan "Next".
j. Kemudian akan muncul peringatan pada ektraksi yang akan
dijalankan, jika pemeriksaan sebelumnya pada m2000rt semua
kalibrator dapat dibaca maka pesan in diabaikan.
k. Kemudian klik tulisan "Next".
l. Kemudian pastikan "Reaction vessel' berada pada"Rak Subsystem
Carrier" sesuai dengan gambar pada layar monitor.
m. Kemudian klik tulisan "Next".
n. Kemudian pastikan rak DiTi 1000 ul nomor 1 telah kosong dan
jumlah tips pada carrier DiTi 1000 pl dan DiTi 200 pl sesai.
o. Kemudian jika pada layar monitor terlihat rak nomor 1 mash terisi
maka klik tulisan "Update".
p. Kemudian klik tulisan "Next".
q. Kemudian masukkan nama "Deep Well Plate" sesuai dengan nama
dan tanggal pemeriksaan yang dilakukan.
r. Kemudian masukkan nomor lot dan tanggal kadaluarsa dari reagen
Abbott mSampel Preparation System.
s. Kemudian klik tulisan "Next".
t. Kemudian klik tulisan "Scan" pada kiri bawah layar monitor.
u. Kemudian "PosID" akan scan barkode reagen pada "Reagent
Vessel" dan "LiHa" akan mengecek volume reagen yang telah
dimasukkan.
v. Kemudian setelah selesai klik tulisan "Next"
w. Kemudian klik tulisan "Start" untuk memulai proses ekstraksi.
x. Kemudian lihat perkiraan waktu selesai ekstraksi untuk
memperkirakan kapan waktu proses "Mastermix" dapat dilakukan.
Persiapan Proses Mastermix Addition.
a. 20 - 30 menit sebelum waktu ekstraksi selesai segera keluarkan
reagen Mastermix dari kulkas.
b. Kemudian hidupkan alat m2000rt sesuai prosedurnya.

24
c. Kemudian proses ekstraksi selesai yang ditandai dengan
berkedipnya ketiga lampu alarm pada alat m2000sp.
d. Kemudian pada layar monitor klik tulisan "Close" sebanyak 2 kali
lalu klik tulisan "Close Proses".
e. Kemudian buka pintu alat m2000s.
f. Kemudian didaerah "Output Deck with Chiller"
masukkan"Reagen Amplifikasi" dengan tutup telah dibuka
kedalam"Abbott Assay Reagent Holder".
g. Kemudian masukkan tabung Master Mix kosong dengan tutup
terbuka kedalam "Master Mix Holder' pada posisi nomor 1.
h. Kemudian letakkan "PC Plate" yang baru pada "Chilled PCR
Plate Holder".
i. Kemudian kosongkan rak DiTi 1000 pl nomor 1.
j. Kemudian tut pintu alat m2000sp.
Proses Mastermix Addition.
a. Pada layar monitor klik tulisan "Orders" lalu pilih "Master Mix
Addition"
b. Kemudian pilih nama "Deep Well Plate" yang akan ditambahkan
dengan reagen mastermix.
c. Kemudian klik tulisan "Set Up Run" yang terdapat pada sisi kiri
layar monitor.
d. Kemudian diperiksa apakah nama plate dan sampel sesuai lalu klik
tulisan "Next".
e. Kemudian masukkan nama "PC Plate" yang disamakan dengan
nama "Deep Well Plate" lalu klik tulisan "Next".
f. Kemudian klik tulisan update untuk mengosongkan rak DiTi 1000
pl pada nomor 1.
g. Kemudian klik Scan sehingga "PosID" akan scan barkode pada
reagen mastermix.
h. Kemudian setelah selesai periksa posisi tabung "Master
Mix"berada pada posisi 1 dan "PC Plate" berada pada posisinya.
i. Kemudian klik tulisan "Next".

25
j. Kemudian klik tulisan "Start" untuk memulai proses mastermix
selama + 15 menit.
k. Kemudian setelah selesai buka pintu m2000sp.
l. Kemudian tutup seluruh lubang "PCR Plate" dengan "Adhesive
Cover".
m. Kemudian dirapikan dengan "Aplikator" hingga semua lubang
tertutup rapat.
n. Kemudian angkat "PC Plate" dan diletakkan pada "Tempat PCR
Plate" dan siap dipindahkan ke alat m2000rt.
o. Memindahkan Data dari alat m2000sp ke m2000rt.
p. Klik tulisan "Result" kemudian pilih "View By PCR Plate"
q. . Kemudian pilih nama PCR Plate yang dinginkan.
r. Kemudian masukkan CD-R pada driver dan klik tulisan"Export".
s. Kemudian klik tulisan "Start" pada kanan bawah layar monitor
dan ditunggu hingga proses pemindahan selesai.
t. Kemudian keluarkan CD-R dari driver.
u. Kemudian PCR Plate dan CD-R dibawa ke instrument m2000rt
Amplifikasi
1) Alat dan bahan
a. Abbott Molecular m2000rt RealTime System.
b. Disposable Tips (DiTi) cone wrench.
c. Bahan Pemeriksaan : Plate Hasil Ekstraksi Abbott m2000sp System.
2) Prosedur kerja
Menghidupkan alat Abbott Molecular m2000sp.
a. Sambungkan UPS dengan sumber arus listrik.
b. Kemudian hidupkan UPS dengan menekan tombol "ON" dan tunggu
beberapa saat.
c. Kemudian hidupkan alat m2000rt dengan menekan tombol"ON.
d. Kemudian hiduokan CPU komputer dengan menekan tombol"ON".
e. Kemudian diisi nama pengguna dan passwordnya lalu klik tanda
"OK".
f. Kemudian klik tulisan "START" pada status instrument di layar
komputer dan lamanya proses sekitar 15 menit.

26
g. Kemudian instrument akan berubah status dari "STOPPED" ke
"INITIALIZING" dan akhirnya "READY".
Pengoperasian alat Abbott Molecular m2000rt.
a. Klik tulisan "Orders" kemudian pilih "Test Orders".
b. Kemudian klik tulisan "Import".
c. Kemudian klik tulisan "Set Up Run"
d. Kemudian masukkan "PC Plate" kedalam alat m2000rt.
e. Kemudian masukkan CD-R yang berisi data dari komputer
m200sp dan klik tulisan "Next".
f. Kemudian setelah daftar sampel tampil lalu dipilih pemeriksaan
yang akan diperiksa dan klik tulisan "Next".
g. Kemudian klik tulisan "Start" pada kanan bawah lavar dan biarkan
alat memproses hasil ekstraksi.
h. Pada layar monitor akan muncul tampilan perkiraan jam selesai
proses.
i. Setelah pemeriksaan selesai klik tulisan "Close"
j. Kemudian klik tulisan Result lalu klik View By Plate untuk
melihat hasil pemeriksaan.
k. Kemudian pilih nama plate PC yang akan dilihat hasilnya.
l. Kemudian untuk mencetak hasil klik "Print Result List" lalu klik
tulisan "Yes" maka hasil akan dicetak.
Mematikan alat m2000rt.
a. Keluarkan "PC Plate" dari dalam alat m2000rt.
b. Kemudian keluarkan CD-R dari dalam komputer m2000rt.
c. Kemudian matikan alat m2000rt dengan menekan tombol"ON".
d. Kemudian kembalikan menu komputer m2000rt ke menu utama.
e. Kemudian matikan komputer m2000rt seperti komputer biasa.
f. Kemudian matikan UPS dengan menekan tombol OFF.
g. Kemudian lepaskan CPU dari sumber arus listrik.

27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan Biologi Molekuler
a. Hasil

Jumlah sampel

GeneXpert PIMA Vira Load PCR


No Tanggal CD4 HIV

1. 09/08/2023 15 8 20

2. 10/08/2023 20 5 25

3. 11/08/2023 15 6 40

b. Pembahasan
Laboratorium Biologi Molekuler adalah laboratorium kesehatan yang memberikan
pelayanan untuk pasien yang bertugas dalam melakukan layanan pemeriksaan molekuler.
Hasil dari pemeriksaan digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis, menunjang
diagnosis, membuat diagnosis banding, memantau perjalanan penyakit, menilai beratnya
penyakit, dan menentukan prognosis.
a. Genexpert
Metode TCM digunakan dalam identifikasi MTB dalam penegakkan diagnosis
tuberkulosis karena hasil lebih cepat diperoleh dan memiliki sensitifitas dan
spesifisitas yang baik Mycobacterium tuberculosis merupakan salah satu bakteri
patogen intrasel yang menimbulkan penyakit tuberkulosis (TB). Tuberkulosis (TB)
merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih
menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pada praktek hari pertama didapatkan
sampel sputum sebanyak 15 sampel dikerjakan dengan prosedur kerja pot dahak
bertutup minimal 4 ulir, baru bersih dan bermulut lebar. Periksa kekentalan warna dan
volume dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijauan dan
kental. Keadaan spesimen dahak harus bebas dari sisa makanan atau partikel padat.
Regen dihomogenkan dengan sampel kemudian di inkubasi. Spesimen dimasukkan
ke dalam katrid. Cartridge yang berisi spesimen dimasukkan dalam alat. Tuberkulosis
adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain: M.tuberculosis,
28
M. africanum, M. bovis, M. Leprae dan sebagai nya yang juga dikenal sebagai Bakteri
Tahan Asam (BTA) (Kemenkes,2018). Gejala utama penderita TBC adalah
batukberdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk tersebut dapat diikuti dengan
gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas, lemas, nafsu
makan menurun, berat badan turun, malaise, keringat malam tanpa aktivitas fisik,
demam lebih dari sebulan. Gejala- gejala tersebut juga dapat ditemukan pada penyakit
selain TBC, seperti bronkitis, bronkitis kronis, asma, kanker paru-paru dan lain-lain.
Sumber penularannya adalah penderita TB paru BTA positif, yaitu pada saat penderita
batuk atau bersin yang dapat menyebarkan kuman diudara melalui droplet air liur.
Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan hidup di udara pada suhu kamar
selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi jika droplet tersebut terhirup kedalam
saluran pernapasan dan daya tahan tubuh seseorang yang lemah. Faktor yang
mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita TBC adalah daya tahan
tubuh yang rendah, antara lainnya yaitu infeksi HIV/AIDS, dan gizi buruk
(malnutrisi). Infeksi HIV menyebabkan kerusakan luas pada sistem kekebalan seluler
(cellular immunity), sehingga jika terjadi infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, dan
orang yang terkena akan menjadi sakit parah dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.

Praktik klinik di laboratorium biomolekuler selama 3 hari didapatkan total sampel


sebanyak 50 sampel sputum.

29
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja nyata dan untuk
dapat menggali potensi mahasiswa. Dari Kegiatan PKL dan membuat laporan ini,
maka praktikan dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Rumah Sakit Umum
Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
2. Praktikan ditempatkan di bagian Ruang Sampling, Laboratorium Imunoserologi,
Kimia Klinik, Cito, BTA, Kultur, Urinalisa dan Hematologi.
3. Selama kegiatan PKL, praktikan melakukan tugas layaknya melakukan
pemeriksaan dilapangan kerja namun ada beberapa yang mungkin harus
dilakukan oleh petugas Lab yang Ahlinya. Lalu, tugas yang kita kerjakan saat di
Lab kita menuliskan di buku laporan (logbook) sebagai bukti pelaporan.
4. Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan, praktikan mengalami beberapa kendala
yaitu, antara lain:
a. Penggunaan sistem alat yang automatic yang pertama kali praktikan gunakan
di kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sehingga kesulitan untuk
menggunakannya
b. Untuk mengatasi beberapa kendala yang dihadapi praktikan yaitu:

c. Dalam penggunaan sistem alat yang automatic, praktikan harus lebih banyak
belajar dan bertanya jika tidak tahu dengan pendamping Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
d. Selalu bersikap ramah dan bangun kekerabatan dengan karyawan lain agar
cepat beradaptasi di lingkungan kerja dan kekerabatan tentu akan
meningkatkan semangat di tempat kerja dan juga berdampak pada hal yang
positif lainnya di tempat kerja.
B. Saran

Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda, praktikan mendapatkan beberapa saran diharapkan
berguna kedepannya untuk pelaksanaan PKL jauh lebih baik lagi dikemudian hari.
30
Saran dari praktikkan yaitu bagi praktikkan selanjutnya, bagi Program Studi Sarjana
Terapan Teknologi Laboratorium Medik Institut Teknologi Kesehatan dan Sains
Wiyata Husada Samarinda. Saran–saran yang ingin praktikkan sampaikan yaitu,
antara lain:
1. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL, harus lebih banyak bertanya kepada
kakak tingkat (senior) mengenai pengalamannya selama kegiatan PKL.
2. Selama pelaksanan PKL, hendaknya mahasiswa dapat menjaga nama baik
Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda dengan
attitude yang baik selama kegiatan PKL.

31
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes.2017. Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB menggunakan Tes Cepat


Molekuler .Jakarta : Kemenkes
Kurniawan , E., Raveinal, Fayzar , & Arsyad Z. (2016). Nilai Diagnostik Metode Real Time
PCR GeneXpert Pada Tuberkolisis Paru BTA Negative. Retreived Desember
12, 2017
Syahrurachman, 2010. Tuberculosis. Jakarta : EGC
WHO.2015. Global Tuberculosis Report 2015. Geneva : WHO.

32

Anda mungkin juga menyukai