PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Dengan adanya praktek kerja lapangan maka mahasiswa akan
terbiasa dengan situasi yang ada di laboratoriumsebuah Rumah Sakit.
Sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan memperluas
pengalaman belajarklinik dan praktek lapangan serta keterampilan bagi
mahasiswa/i dan mendapat gambaran mengenai pelaksanaan berbagai
pemeriksaan yang tersedia di rumah sakit khususnya di RSUD Taman
Husada Bontang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Meningkatkan keterampilan serta kemampuan mahasiswa dalam
berbagai pemeriksaan laboratorium baik bidang hematologi, kimia
klinik, imunologi, bakteriologi, urinalisa. Serta,meningkatkan kerja
sama antara pihak kampus dan institusi terkait dalam hal ini RSUD
Taman Husada Bontang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Pihak Institusi Pendidikan
1. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai
pengelolaan Laboratorium RSUD Taman Husada Bontang dan
penatalaksanaan pasien.
2. Membuka wawasan kepada mahasiswa tentang Rumah Sakit secara
keseluruhan sebagai bentuk tantangan yang harus dihadapi tenaga
kesehatan.
3. Dapat meningkatkan kerjasama antara pihak Akademik dengan
Institusi/Lembaga.
2.2 Sampling
Sampling suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting membantu
diagnosa,membantu perjalanan penyakit serta menetukan diagnosa. Karena
itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium
(Gandasoebrata,2006)
Prosedur tetap penanganan specimen adalah prosedur baku yang dibuat
oleh petugas pemimpin laboratorium yang memuat aspek tata cara melakukan
penerimaan, pemberian identitas,penyimpanan specimen rujukan yang telah
dibakukan dan dilaksanakan di Instalasi Laboratorium RSUD Taman Husada
Bontang (RSUD Taman Husada Bontang,2013).
2.3 Hematologi
Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan yang penting
dilakukan sebagai pemeriksaan penegas diagnosa dokter. Pemeriksaan
hematologi yang dilakukan di RSUD TamanHusada Bontang adalah:
2.3.1 Morfologi Darah Tepi
Tujuan pemeriksaan Sediaan Apusan Darah Tepi (SADT)
adalah untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi serta eritrosit,
leukosit, trombosit dan mencari adanya parasit seperti malaria,
microfilaria dan lain sebagainya. Bahan pemeriksaan yang
digunakan biasanya adalah darah kapiler tanpa antikoagulan atau
darah vena dengan antikoagulan EDTA dengan perbandingan 1
mg/cc darah (Gandasoebrata, 2006).
Ciri sedian apusan darah tepi yang baik adalah:
1. Sediaan tidakmelebar sampai tepi kaca objek, panjangnya
1/2 sampai 2/3 panjang kaca.
Sediaan apusan darah tepi terdiri atas bagian kepala dan bagian ekor.
Pada bagian kepala sel-sel bertumpu-tumpuk terutama eritrosit, sehingga
bagian ini tidak dapat dipakai untuk pemeriksaan morfologi sel. Eritrosit
sebaiknya diperiksa dibagian belakang ekor,karena disini eritrosit terpisah
satu sama lain (Gandasoebrata, 2006).
Tujuan pemeriksaan sediaan apusan darah tepi antara lain menilai
berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit,leukosit, dan trombosit dan
mencari adanya parasit seperti malaria, tripanasoma, micrifilaria dan lain
sebagainya. Sediaan apusan yang dibuat dan dipulas dengan baik
merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil yang baik
(Gandasoebrata, 2006).
3.2.2 Bahan
- Kapas Alkohol
- Lanset
- Kertas Saring
- Masker
- Handscoon
- Pulpen
- Tissue
- Slide
3.2.4 Sampel
Adapun sampel yang digunakan dalam pemeriksaan, antara lain :
1. Darah Vena
2. Darah Kapiler
3. Plasma Darah (Anti Koagulan K3EDTA)
4. Serum
5. Urine
6. Sputum
7. Feces
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Sampling
Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting membantu
diagnosa, membantu perjalanan penyakit serta menentukan diagnosa.
Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium.
Prosedur tetap penanganan specimen adalah prosedur baku yang
dibuat oleh petugas pemimpin laboratorium yang memuat aspek tata cara
melakukan penerimaan, pemberian identitas, penyimpanan specimen
rujukan yang telah dibakukan dan dilaksanakan di Instalasi Patologi Klinik
RSUD Taman Husada Bontang.
Pra Analitik
1) Persiapan Pasien :
a) Puasa 10 14 jam termasuk menghentikan merokok dan
olahraga, boleh minum air putih.
b) Pasien dalam keadaan stabil.
c) Tidak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2
minggu terakhir.
2) Persiapan Sampel: Hindari sampel hemolisis.
3) Alat :
a) Cobas Integra 400.
b) Klinipet.
c) Centrifige.
d) Sampel Cup.
e) Tips blue atau yellow.
4) Bahan :
a) Sampel : serum.
b) R1 : Subtract larutan siap pakai terdiri dari : Citrat buffer 95
mmol/L 4,1 ; Bromcresol green 0,66 mmol/L ; Bahan pengawet
; Larutan standart ; Precinorm U atau C fas ; Aquadest.
Analitik
5) Persiapan Reagen : Campur reagen R1 dan R2 siap pakai.
6) Cara kerja :
a) Pastikan UPS hidup dan bekerja dengan baik.
b) Hidupkan monitor komputer.
c) Hidupkan Cobas Integra 400.
Pra Analitik
1) Persiapan Pasien :
a) Pasien sebaiknya puasa 12 16 jam sebelum tes.
b) Sebaiknya pasien dalam keadaan metabolisme stabil, tidak
ada pengaruh berat badan, pola makan, minum alcohol
dalam 2 minggu terakhir.
Pra Analitik
1) Persiapan pasien
a) Pasien dipuasakan 8 12 jam sebelum pengambilan darah.
b) Semua obat dihentikan dahulu, bila ada obat yang harus
diberikan ditulis pada blanko permintaan tes.
2) Persiapan sampel
a) Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan pada pagi hari arena
adanya variasi diurnal.
b) Sampel serum stabil selama < 2 jam.
3) Alat
a) Cobas Integra 400.
b) Klinipet.
c) Centripuge.
d) Sampel Cup.
e) Tips blue atau yellow.
4) Bahan
a) Sampel
Serum
b) R1: Buffer/ATP/NADP : TRIS hydroxymethyl buffer 100
mmol/L, ph 7,8 ; Mg2+ 4 mmol/L ; ATP > 1,7 mmol/L.
3.3.5 Mikrobiologi
3.3.5.1 Tes Identifikasi BTA Dengan Pewarnaan Zn
a. Pengertian
Merupakan pedoman bagi analis dalam mengerjakan
tes mikrobiologi dengan cara pewarnaan Ziehl-Neelsen.
b. Tujuan
Mengidentifikasi jenis bakteri basil tahan asam (BTA)
yang didapatkan dari sputum penderita.
c. Prinsip
Kuman akan bereaksi dengan zat warna carbol fuchsin
sehinggan kuman terlihat berbentuk batang warna merah dengan
latar belakang berwarna biru.
d. Prosedur
Pra Analitik
1) Persiapan Pasien : Bila seseorang sulit mengeluarkan sputum
maka malam hari sebelum tidur dapat diberi tablet gliseril
guayaklat 200 mg.
4.1 Hasil
Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan selama 6 minggu
dimulai dari tanggal 13 Desember 2016 sampai dengan 21 Januari 2017 maka
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium RSUD Taman
Husada Bontang (13 Desember 2016 s/d 21 Januari 2017)
No Tanggal Pemeriksaan Bidang Pemeriksaan
1. Selasa, 13-14 Desember Pengarahan di RSUD
2016 Taman Husada Bontang
4.2 . Pembahasan
Berdasarkan kerja lapangan yang telah dilakukan mulai tanggal 13
Desember 2016 hingga 21 Januari 2017, maka dapat dibuat grafik pada semua
pemeriksaan sebagai berikut:
50
40
30
49
20 42
10 22 20
9 6
0
Hematologi Kimia Darah Imunologi Rutin Klinik Bakteriologi Flebotomi
5.1 Kesimpulan
Dari praktek kerja lapangan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1) Selama praktek kerja lapangan ini kami melakukan pemeriksaan Kimia darah,
Hematologi, Mikrobiologi, Imunoserologi, Urinalisis Dan Parasitologi.
2) Mengevakuasi diri sendiri, baik dari segi teknik kerja maupun penguasaan
teori.
3) Dalam pemeriksaan laboratorium sangat membantu penentuan diagnosa atau
penyakit maupun usaha-usaha pencegahan penyakit. Tenaga terampil,
kelengkapan alat serta adanya penguasaan teori, merupakan faktor penting
dalam mengeluarkan hasil pemeriksaaan yang tepat.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Akademik
a. Sangat diharapkan hubungan kerja sama antara pihak Rumah Sakit dengan
kampus.
b. Diharapkan adanya koordinasi antara pihak kampus dengan meningkatkan
peninjauan terhadap keadaan mahasiswa dilokasi praktek.
5.2.2 Bagi Instansi
Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit sekitar dapat menerima kembali
kehadiran mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan praktek laboraturium klinik
atau kegiatan lainnya untuk tahun-tahun mendatang.
Arisnawati, Arif Masari, 2010, Praktek Belajar Klinis STIKES Wiyata Husada :
Samarinda
A.V. Hoffbrand dkk, 2005. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta.
Gips, dkk. 1989. Diagnosa dan Terapi Penyakit Hati dan Empedu. EGC: Jakarta.
Maulidah, 2013. Praktek Kerja Lapangan (PKL) Rumah Sakit Umum Daerah
Taman Husada Bontang: Bontang
RSUD Taman Husada Bontang, 2013. SOP Laboratorium RSUD Taman Husada
Bontang. Bontang
Taruk Limbong Evi, 2015. Praktek Kerja Lapangan (PKL) Rumah Sakit Umum
Daerah Taman Husada Bontang: Bontang
Gambar 1. Sysmex 800-i dan Tabung EDTA berisi sampel darah vena