disusun oleh :
Kelompok 1 Kelompok 2
1. Aang Wahyudi (110141003) 1. Avinda Deviana (110141074)
2. Adelia Ayuningtyas (110141121) 2. Ides Rachmawati (110141022)
3. Noor Vidia Sari (110141036) 3. Syafi’il Anam (110141055)
4. Susi Fauziah (110141119) 4. Yunita (110141116)
Kelompok 3
1. Aliyah (110141088)
2. Galuh Anggraeni (110141017)
3. Leila Safitri (110141170)
1. Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Terawan Agus Putranto. Sp.Rad (K) RI
selaku Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto
2. dr. Agus Sutarman, Sp B (K) Onk, MARS selaku Kepala Instalasi
Patologi
3. dr. Martina Lily Yana Sp.PK, M.Kes selaku Kasub Instalasi Patologi
Klinik
4. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, M. Comm Health Sebagai Rektor
Universitas MH. Thamrin
5. Prof. Dr. dr. Kusharipeni, MSc selaku Dekan Universitas MH. Thamrin
6. Drs. Sediarso, M.Farm, Apt. selaku Ketua Program Studi Analis
Kesehatan Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta
ii
7. Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah.T, M.Biomed selaku dosen
pembimbing pertama
8. Sumiyati Bedah, M.KM selaku dosen pembimbing kedua
9. Letnan Satu Iwan Herawan selaku dosen pembimbing lahan PKL
10. dr. Astronias B. Awusi Sp. PK, M. Kes selaku SMF PK sub instalasi
Patologi Klinik
11. dr. Febri Asterina Sp. PK selaku SMF PK sub instalasi Patologi Klinik
12. dr. Hanna Horasio Sp. PK selaku SMF sub Instalasi Patologi Klinik
13. dr. Endra Tri Prabowo Sp. PK selaku SMF sub Instalasi Patologi Klinik
14. dr. MMB. Sunarti Sp. MK selaku SMF sub Instalasi Patologi Klinik
15. Sunardi sebagai pembimbing PKL pertama
16. Tjatur Djoko Wahyudi, A.Md.AK sebagai pembimbing PKL kedua
17. Rekan-rekan di Laboratorium Departemen Patologi Klinik RS
Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto yang telah banyak membantu
dalam PKL
18. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu terselesaikannya laporan Praktek Kerja Lapangan
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iv
4. Laboratorium Mikrobiologi ............................................. 84
5. Laboratorium Urinalisa dan Feses ................................ 94
6. Laboratorium Bank Darah ............................................. 98
C. Pasca Analisa ................................................................... 104
1. Pencatatan Hasil ........................................................... 104
2. Pelaporan Hasil............................................................. 105
3. Alur Informasi di Laboratorium ...................................... 105
D. Pengendalian Mutu di Laboratorium ................................. 106
1. Ketenagaan................................................................... 106
2. Pengendalian Mutu Internal dan Eksternal ................... 107
3. Pengolahan Limbah ...................................................... 108
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis yaitu para ahli kedokteran
Tenaga para medis merupakan tenaga kerja yang siap pakai sehingga
(PKL).
1
2
PKL.
1. Umum
pengelolaan Laboratorium.
2. Khusus
b. Proses Analisa
C. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari 5 BAB, secara garis besar
3. BAB III memuat tentang gambaran khusus yang meliputi proses Pra
GAMBARAN UMUM
SOEBROTO
Rumah Sakit yang demikian megah dan besar seperti sekarang ini
maupun korban perang. Pada zaman Jepang Rumah Sakit militer ini tetap
rumah sakit militer Rikugun Biyoin dikuasai oleh tentara Jepang dan
ini dari pihak Belanda ke pihak Indonesia pada tanggal 26 Juli 1950 maka
Rumah Sakit ini disebut Rumah Sakit Tentara Pusat disingkat RSTP di
4
5
Pusat (RSTP) pun berubah menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Jenderal Gatot Soebroto sebagai wakil KSAD tahun 1958 yang bertekad
yang matang, dipakailah nama Pak Gatot untuk Rumah Sakit Pusat
RSPAD Gatot Soebroto. Saat ini Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Gatot Soebroto merupakan Rumah Sakit tingkat satu dijajaran TNI dan
alat kesehatan canggih oleh presiden Soeharto. Sekarang ini Rumah Sakit
1. Organisasi
seorang Mayor Jendral TNI yaitu Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad
(K) RI yang dibantu oleh wakil ketua dalam pengawasan Komite Medik
Pembantu Pimpinan.
KOMITE KA
MEDIK WAKA ESELON PIMPINAN
ES PEMBANTU PIMPINAN
BADAN KOMITE
PENASEHAT RISET SPI
SET INFOLAHTA
ESELON PELAYANAN
ESELON PELAKSANA
Gatot Soebroto
8
sebagai berikut :
pengembangan)
3) Kasidiklitbang
a) Kualifikasi
b) Tugas
dan pengembangan.
Klinik.
Patologi Klinik.
4) Hematologi
(1) Kualifikasi:
(2) Tugas
Hematologi.
sumsum tulang.
memberikan saran.
Hematologi.
kasub.
pasien tertentu.
dan eksternal.
b) Kaur Hematologi
(1) Kualifikasi:
(2) Tugas.
Eksternal.
Patologi Klinik.
5) Kimia
(1) Kualifikasi
(2) Tugas
Kimia.
khusus.
12
pasien tertentu.
eksternal.
b) Kaur Kimia.
(1) Kualifikasi
(2) Tugas
Klinik.
13
6) Mikrobiologi
(1) Kualifikasi
(2) Tugas
Unit Mikrobiologi.
kamar bedah.
dan eksternal
kasub.
14
b) Kaur Mikrobiologi
(1) Kualifikasi
(2) Tugas
dan Eksternal.
Patologi Klinik.
Mikrobilogi.
7) Imunologi
(1) Kualifikasi
(2) Tugas
Unit Imunologi.
khusus.
imunologi.
dan eksternal
kasub.
penggunaan antibiotik.
16
b) Kaur Imunologi.
(1) Kualifikasi
(2) Tugas
Eksternal.
Patologi Klinik.
Imunologi.
Imunologi
8) Kaur Alkes
a) Kualifikasi
b) Tugas
Klinik.
Patologi Klinik.
permasalahan Alkes.
kebutuhan.
18
kerja.
segera diatasi.
hari.
a) Kualifikasi
b) Tugas
pengeluaran Matkes.
Patologi Klinik.
a) Kualifikasi
b) Tugas
pelaporan.
biasa.
20
Patologi Klinik.
a) Kualifikasi
b) Tugas
Patologi Klinik.
urinalisa.
a) Kualifikasi
b) Tugas
pemeriksaan urinalisa.
Patologi Klinik.
a) Kualifikasi
b) Tugas
Patologi Klinik.
Kartika.
a) Kualifikasi
b) Tugas
Soebroto Puskesad.
Kalak YMU
a) Kualifikasi
b) Tugas
kebutuhan.
Laboratorium.
a) Kualifikasi
b) Tugas
pencatatan pelaporan.
a) Kualifikasi
b) Tugas
Patologi Klinik.
kebutuhan.
pelayanan Laboratorium.
25
Patologi Kliik.
a) Tugas
dinas.
lab rujukkan.
26
rawat inap.
para Kaur/Wakaur.
diatasi.
berlaku.
a) Kualifikasi
Patologi.
b) Peranan
diberikan.
sehari-hari.
berikut:
Klinik.
laboratorium klinik.
meliputi:
atau di Lapangan
sederhana.
rujukan.
lingkungan di Lapangan.
spesimen/sampel.
pemeriksaan spesimen/sampel.
organoleptic.
mikroskopik.
atau otomatis
32
darah/setara.
identifikasi.
sederhana.
Laboratorium Kesehatan.
sederhana
sederhana
Lingkungan
dan limbah
limbah
penunjang
KA RSPAD
WAKA
Kaur Alkes Kaur Matkes Kaur Admin Kaur Urin Kaur Kimia
Keterangan :
2. Tata Laksana
d. Khusus untuk petugas Dinas Pagi( Dimulai dari jam 07.30-19.30 WIB)
dan untuk petugas jaga laboratorium 24 Jam dan Bank Darah dimulai
dimulai jam 07.00-19.00 WIB dan shift malam dimulai pada 19.00-07.00
WIB
a. Visi
masyarakat.
36
b. Misi
berkelanjutan.
Gatot Soebroto
a. Visi
b. Misi
merawat penderita.
37
mutu.
D. Ketenagaan
Total dokter 437 yang mencakup seluruh spesialisasi dan sub spesialisasi
yang tersedia lebih banyak dibanding rata-rata rumah sakit di Jakarta dan
sampai Strata 3 dan non kesehatan kurang lebih 302 orang. Instalasi
GAMBARAN KHUSUS
A. Pra Analisa
1. Persiapan Pasien
malam hari.
hari.
anjuran dokter.
1) Nama Pasien
38
39
3) Tanggal Lahir
6) Diagnosis
permintaan dokter.
baik.
berikut:
tangannya.
41
System.
sebagai berikut :
pergelangan tangan.
1ml.
42
identitas.
direk jamur.
komputer
sampelnya.
2) Jika sama tulis nomor sampel pada formulir dan buku orderan.
plastik yang telah diberi identitas, sedangkan untuk feses pasien yang
sudah BAB (Buang Air Besar) diambil sedikit fesesnya dan dimasukkan
1) Urin yang datang dari askes, poli laboratorium pusat bawah, rawat
4) Dilihat kekeruhan dan kejernihan urin lalu ditulis tutup pot bila dia
ditampung seluruhnya dengan botol yang bersih dan paling lambat 1 jam
tumpah. Tidak boleh menggunakan karet kondom atau botol plastik untuk
4. Penanganan Sampel
tersebut diantar ke Sub Instalasi Patologi Klinik untuk dikelola lebih lanjut,
B. Analisa
1. Laboratorium Hematologi
1) Darah lengkap/rutin
3) Hemostasis
4) D-Dimer
6) Malaria
8) Analisa Cairan
tegangan listrik arus lemah, tiap sel yang lewat celah tersebut
a) Darah EDTA
5) Cara Kerja:
oleh alat.
1000.
System).
6) Nilai Normal
: Wanita: 38-46%
plasma.
tertentu, dalam keadaan darah berdiri tegak lurus dalam satu tabung.
c) Darah vena
5) Cara Kerja
tanda batas.
6) Nilai Normal
d. Pemeriksaan Hemostasis
(APTT) akan terbentuk bekuan fibrin. Lama terbentuknya fibrin diukur dengan
c) Rak tabung
5) Cara Kerja
a) Pastikan alat dalam keadaan “ready” (sudah terkontrol dan reagen sudah
siap).
kecepatan 3000rpm.
c) Diangkat tabung sampel yang sudah di sentrifus lalu letakkan pada rak
d) Diletakkan rak tabung pada meja sampel yang terdapat pada alat.
e) Jika alat sudah “ready”, dilihat dari layar komputer bagian sudut kiri bawah
terdapat tulisan Ready, maka sampel sudah bisa “running” dengan mengklik
50
tombol atau tanda start pada layar komputer (tombol start terletak di sudut
kanan atas).
f) Alat akan melakukan pemeriksaan secara auto analiser, (alat ini sudah
6) Nilai Normal
b. D-dimer : <550
e. Pemeriksaan D-Dimer
3) Prinsip : Sampel direaksikan dengan reagen dan secara otomatis kadar zat-zat
a) Darah EDTA
b) Pipet
5) Cara Kerja :
tanda batas.
1) Metode: Mikrovisual
hapus darah.
5) Cara Kerja
a) Diteteskan 1 tetes darah EDTA dan diletakkan di atas object glass yang
telah diberi identitas, kemudian dibuat hapusan darah dan dibiarkan kering.
g) Diamati 100 sel leukosit, kemudian dipisahkan sesuai jenisnya dan dihitung
6) Nilai Normal
g. Pemeriksaan Malaria
1) Metode: Mikrovisual
d) Object glass
5) Cara Kerja
b) Dibuat sediaan darah tebal dan tipis pada sebuah object glass.
1) Metode: Duke
3) Prinsip: Menguji sistem vaskuler serta fungsi trombosit dengan cara membuat
5) Cara Kerja
stopwatch diaktifkan.
4) Setelah tidak ada lagi darah yang keluar stopwatch dihentikan dan waktu
dicatat.
1) Metode: Duke
3) Prinsip: Mengukur waktu terjadinya proses pembekuan darah yaitu mulai darah
c) Stopwatch
5) Cara Kerja
1) Metode: Mikrovisual
a) Tabung reaksi
b) Mikropipet
6) Cara kerja
e) Diperiksa jumlah sel (jumlah sel yang diperiksa adalah jumlah sel darah
3. Dilakukan tes Rivalta dengan cara :Gelas pengukur 100 ml diisi akuades
100 ml. Diteteskan 3 tetes asam asetat glasial ke dalamnya. Diteteskan 2-3
Tulis hasil dalam buku ekspedisi, kemudian masukkan hasil kedalam LIS sesuai
7) Nilai Normal
1) Metode: Mikrovisual
3) Prinsip: Sediaan apus darah yang dibuat dengan cara melisiskan sel darah
merah serta, disentrifus selama 1 jam untuk memisahkan bufficoat dengan sel
darah merah lalu bufficoat dibuat sediaan apus darah untuk dicari sel lupus
5) Cara kerja
a) Dituang darah yang sudah didiamkan selama 2 jam ke dalam lumpang yang
berisi saringan.
d) Diambil bufficoat (letak bufficoat berada ditengah antara serum dan sel
darah).
diudara.
minyak imersi.
6) Interpretasi Hasil
2) Pengertian : Cairan sperma adalah cairan hasil sistem reproduksi pria, terdiri
3) Syarat-syarat pemeriksan:
sebelum pemeriksaan.
seluruhnya dengan botol yang bersih dan paling lambat 1 jam setelah
menampung sperma.
4) Cara Kerja
merata.
5) Pemeriksan makroskopis.
a) Warna
b) Pencairan
c) Viskositas
Normal: Dipipet sperma dengan pipet dan akan keluar sebagai tetesan kecil.
6) Pemeriksan mikroskopis
a) Motilitas
hitung E (5R)
(5) Perhitungan :
Σ𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎
𝑥100%
Σsperma dalam 5𝑅 (𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑅 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛)
Jenis R1 R2 R3 R4 R5 Jumlah
gerak
A 3 5 4 6 5 23
B 32 28 30 28 30 148
C 41 46 48 41 43 219
D 13 15 8 11 14 61
Keterangan:
c = Bergerak ditempat
d = Tidak bergerak
60
b) Kecepatan
(2) Dilihat sperma yang bergerak lurus kedepan (a) pada kotak.
(3) Dipasang stopwacth ketika sperma mulai masuk ke dalam kotak dan
reagen Provia.
(3) Penilaian
sperma.
(a) 50 g NaHCO3
(b) 10 ml formalin 35 %
(f) Hasil dikalikan 106 untuk pipet eritrosit dan dikalikan 105 jika
2) Fungsi hati (Bilirubin, SGPT, SGOT, ALP, Albumin, Total Protein, GGT)
serapan cahayanya.
e) Cara Kalibrasi : Letakkan kalibrator pada posisi 1(Diacal Auto) & posisi 2
(Diacal Lipid) pilih tes yang ingin dikalibrasi, lalu klik Run.
P),pilih Select All untuk semua test atau pilih tes yang ingin diperiksa
(Deselect All) untuk membatalkan tes, lalu Klik RUN untuk mengerjakan
kontrol.
g) Cara mengerjakan sampel : Klik Order Entry, lalu klik New Entry dan
letakkan sampel pada posisi yang sesuai dengan nomer yang dipilih, lalu
klik save langsung klik Run alat akan otomatis melakukan pemeriksaan
dan dianggap selesai jika muncul pesan pada layar monitor end of work.
c) Nilai Normal
2) Pemeriksaan Trigliserida
gliserol dan asam lemak. Gliserol akan mengalami fosforilasi dengan ATP
3) Pemeriksaan Cholesterol
b) Prinsip: HDL akan bereaksi dengan reagen dan akan membentuk warna
merah.
a) Metode: Biuret
b) Prinsip: Protein dalam serum akan bereaksi dengan ion cupri (Cu2+)dan
c) Nilai normal
c) Nilai normal
8) Pemeriksaan SGOT
9) Pemeriksaan SGPT
Chemistry)
c) Nilai normal
Pria : 8 - 38 µL
Wanita : 5 - 25 µL
fosfatase.
kromogen berwarna.
c) Nilai normal
a) Metode: Impedance
e) Cara kerja
(1) Ditekan tombol Analyze pada menu utama dan dilayar akan
(2) Kemudian diisi nomor identitas pasien yang diinginkan lalu tekan
keluar.
(3) Diletakkan serum yang akan dianalisa pada jarum sampel kemudian
tekan Analyze kembali dan sampel akan terhisap setelah itu secara
(4) Analisa akan berjalan dan ditunggu selama dalam posisi semula.
(5) Setelah itu hasil akan dikeluarkan pada layar dan di print secara
otomatis.
(6) Setelah hasil keluar maka tampilan menu pada layar akan kembali
berikutnya.
f) Nilai Normal
Cl : 95 - 105 mmol/L
68
e) Cara Kerja
(5) Dihomogenkan
(6) Setiap cup kontrol diletakkan pada tabung khusus yang sudah di
(7) Masukkan ke rak khusus dari alat, nomer 1 untuk low dan nomor 2
untuk high
(9) Tunggu hingga pintu tertutup hingga alat akan men-scan barcode
di tabung
(12) Alat siap untuk sampel pasien, lakukan dengan cara nomor 7 – 11.
3) Mikropipet negatif
5) Batang pengaduk
e) Cara Kerja
kecepatan 100rpm.
f) Nilai normal
a) Metode: Aseto-asetat
diabetes millitus.
1) Serum 4) Tissue
d) Cara kerja
e) Nilai normal
20) Ureum clearance test (UCT) / creatinin clearance test (CCT) ( pada Urin
24 Jam
a) Metode: Impedance
d) Cara kerja
8) Rumus
1,73/LPT.
urin/1440) x (1,73/LPT)
e) Nilai Normal
3) Nilai normal CCT adalah : 97 - 137 ml/menit CCT lebih besar dari nilai
a. Pemeriksaan Widal
1) Metode: Aglutinasi
c) Mikropipet dan O
d) Yellowtipe
lingkaran).
rotator.
6) Interpretasi Hasil
b. Pemeriksaan Tubex
spesifik yang terdapat dalam serum penderita demam typoid akut dan infeksi
73
Coklat) e) Selotip
5) Cara Kerja
dengan nomor well menghadap ke depan (jangan dulu pasang strip pada
kontrol pad well yang sesuai, dan campur secara hati-hati dengan menyedot
e) Tutup TUBEX TF Reaction Well Strip dengan TUBEX Sealing Tape tekan
berikut:
(1) Tahan salah satu ujung TUBEX Reaction Well Strip dengan ibu jari dan
telunjuk
strip well reaksi TUBEX Reaction Well Strip dengan sangat cepat ke
g) Tempatkan TUBEX Reaction Well Strip pada TUBEX Color Scale sebisa
mungkin mulai dari kiri. Untuk memperoleh supernatan yang jernih, biarkan
6) Interpretasi Hasil
4-10 = Positif
1) Metode: Aglutinasi
aglutinasi.
5) Cara Kerja
6) Interpretasi Hasil
penderita.
3) Prinsip: Reaksi antara antigen dalam strip dengan anti bodi dalam serum
b) Mikropipet e) Buffer
c) Yellowtipe
5) Cara Kerja
Catatan: Test Pack ini hanya untuk screening test penyakit HIV. Jika hasil
6) Interpretasi Hasil
76
e. Pemeriksaan HbsAg
3) Prinsip: Reaksi antara antigen dalam strip dengan antibodi dalam serum
b) Cup e) Yellowtipe
c) Timer
5) Cara Kerja
c) Dibiarkan selama 20 menit sampai terjadi garis merah pada titik C dan T.
Catatan: Test Strip ini hanya perkiraan kasar, bila menginginkan hasil yang
lebih akurat lakukan test anti HBs EIA. Umumnya dilakukan pada pasien dari
6) Interpretasi Hasil
3) Prinsip: Reaksi antara antigen dalam strip dengan antibodi dalam serum
b) Cup
c) Timer
d) Mikropipet
5) Cara Kerja
b) Dimasukkan kedalam strip anti Hbs sebanyak 100ul serum pasien pada
kotak sampel.
c) Dibiarkan selama 20 menit sampai terjadi garis merah pada titik C dan T.
Catatan: Test Strip ini hanya untuk perkiraan kasar, bila ingin yang lebih
akurat lakukan test anti HBs EIA. Umumnya dilakukan pada pasien dari
6) Interpretasi Hasil
2) Tujuan: Untuk mendeteksi adanya IgM (petanda infeksi primer) dan IgG
3) Prinsip: Reaksi antara antigen dalam strip dengan antibodi dalam serum
Strip d) Timer
b) Mikropipet e) Diluent
5) Cara Kerja
a) Disediakan sebuah tabung reaksi kecil dan ditempatkan pada rak tabung
yang sesuai.
IgM.
6) Interpretasi hasil
a) Negatif bila garis merah yang tampak hanya pada titik C (kontrol) saja
b) Infeksi primer bila garis merah tampak pada titik C dan M (IgM anti dengue
positif)
c) Infeksi sekunder bila garis merah tampak pada titik C dan G (IgG anti
dengue positif) atau garis merah tampak pada titik C, M dan G (IgM dan IgG
d) Pemeriksaan harus diulang bila garis merah hanya pada titik M dan G saja.
3) Prinsip: Reaksi antara antigen dalam strip dengan antibodi dalam serum
b) Cup d) Buffer
5) Cara Kerja
c) Ditambahkan 4 tetes buffer dan biarkan hingga meresap. Dibaca hasil reaksi
Catatan: Test Pack ini hanya untuk screening test. Jika hasil
6) Interpretasi Hasil
2) Metode: Aglutinasi
serum penderita.
80
4) Prinsip: Karbon yang dilapisi dengan kardiolipin bila direaksikan dengan serum
d) Yellowtipe
6) Cara Kerja
d) Setelah itu dirotator dengan kecepatan 100rpm selama 8 menit dan diamati
hasilnya.
7) Interpretasi Hasil
1) Metode: Hemaaglutinasi
3) Prinsip: Reaksi antara antibodi dengan antigen dalam serum ditandai dengan
b) Diluent e) Timer
81
f) Mikropipet g) Yellowtipe
a) Disiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan disiapkan terlebih dahulu.
guncangan).
6) Interpretasi Hasil
k. Pemeriksaan CD4
1) Metode: Imunnoflourecent
untuk mengetahui status kekebalan pasien suspect anti HIV (+) positif.
3) Prinsip: Sampel dimasukkan ke dalam alat lalu dibaca banyaknya jumlah sel
a) Reagen CD4
b) Fiksatif 50 %
c) Mikropipet otomatis
d) Vortex
82
f) Akuades
Gambar 9)
5) Cara Kerja
6) Interpretasi Hasil
1) Metode: ELFA
b) Bluetip
c) Yellowtipe
83
d) Mikropipet
akan diperiksa.
g) Dari main menu tekan status screen ”Tekan tombol A atau B pilih
h) Ditutup dengan baik strip stray cover dan SPR comparment door,
a) Dimasukkan strip SPR dan pipet SPR kedalam block SPR sesuai
pasien.
7) Interpretasi Hasil
waktu pelunturan dengan asam alkohol warna merah dari BTA tidak
a) Spirtus
b) Object glass
c) Jembatan pengecatan
d) Ose
e) Mikroskop
f) Pipet tetes
g) Lidi
i) Asam alkohol 3 %
k) Air suling/akuades
urut sampel pada bagian ujung kanan atas object glass dan
dilakukan agar lemak yang ada pada object glass dapat hilang).
menggunakan lidi.
dikeringkan di udara.
(scanty).
b. Pemeriksaan Kultur
3) Cara Kerja
aseptis.
b) Digoreskan pada media Mac Conkey agar dan Blood Agar Plate
(BAP).
TAT pemeriksaan kultur lima sampai tujuh hari. Khusus untuk kultur
c. Pewarnaan Gram
a) Lampu spirtus
b) Obyek Glass
89
c) Jembatan pengecatan
d) Pipet tetes
e) Mikroskop
g) Larutan Lugol
i) Larutan Safranin
4) Cara kerja
bunsen.
3 menit.
f) Dibuang larutan gram Gentian Violet dan bilas air, lalu genangi
100x untuk mencari adanya bakteri gram (+) atau Gram (-).
5. Interpretasi Hasil
tersebut
3) Cara kerja :
homogenkan.
dengan kode:
Enterococcus sp.
menderita sepsis.
a) Botol kultur
c) Sampel darah
3) Cara kerja
(2) Dibuka alat BacT/Alert 3D, lalu ditekan tombol gambar botol.
pemeriksaan dengan alat ini, hanya dalam waktu 24 jam alat akan
Gram.
e) Jika kultur darah (-/negatif) Media dikeluarkan dari alat dan dicatat
f) jika alat vitek tak mengeluarkan hasil uji sensitifitas maka uji
hasilnya.
f. Kultur jamur
3) Prinsip: alat akan membaca bahan kimia yang terdapat di dalam urin
yang spesifik.
c) Tissue
d) Tabung
e) Urin
5) Cara kerja
(UrocolorTM10).
b. Mikroskopik (Sedimen)
1) Metode: Mikroskopik
a) Tabung reaksi
b) Sentrifus
c) Mikroskop
5) Cara kerja
(LPB).
6) Interpretasi Hasil
c. Test Kehamilan
dalam urin dengan antigen (anti HCG) yang terdapat dalam testpack
a) Urin
5) Cara kerja
b) Ditunggu beberapa menit, jika terbentuk dua garis pada rapid test,
maka hasil dinyatakan positif, jika terbentuk satu garis maka hasil
dinyatakan negatif.
6) Interpretasi hasil
97
a) Warna
b) Konsistensi
c) Darah
d) Lendir
5) Cara kerja
(LPK)
6) Interpretasi hasil
2) Alat bahan
98
a) Feses
b) Reagen Eosin
3) Cara kerja
selama 10 menit
4) Interpretasi hasil
6. Bank Darah
b) Darah EDTA
5) Cara Kerja
digunakan.
c) Ditambahkan :
darahnya.
6) Interpretasi Hasil
+ - + A
- + + B
+ + + AB
_ _ _ O
Golongan darah Rh
serum/plasmanya.
coombs card.
a) Coombs Card
d) Plasma/Serum Donor
101
e) Plasma/Serum OS
g) Centrifuge
h) Inkubator
i) Mikropipet
j) Yellowtipe
4) Cara Kerja
b) Diambil Card Gell, tuliskan nama pasien pada bagian bawah dari
card gell.
c) Ditulis pada bagian-bagian card gell nya M1, M2, N1, N2.
Plasma OS
Minor 50 µL SDM OS 1% + 25 µL
Plasma donor
Tabel 4. Crossmatch
5) Interpretasi Hasil
gell nya.
nya.
nya.
a. Penyimpanan Darah
6 bulan-1
3 AHF -180C-(-300C) Freezer
Tahun
6 bulan-1
4 FFP -180C-(-300C) Freezer
Tahun
Keterangan :
hemoglobin 1 gr/dl.
3) PRC (Packet Red Cells): Sel Darah Merah dengan Sedikit Plasma.
defisiensi fibrinogen.
aktif.
C. Pasca Analisa
1. Pencatatan Hasil
hari. Sebelum hasil dicetak setiap kepala ruangan atau yang mewakili dari
105
2. Pelaporan Hasil
Hasil pemeriksaan pasien rawat jalan diambil oleh pasien sendiri atau
pengambilnya dilemari.
a. Rawat Inap
permintaan, keluar hasil, hasil dapat diambil oleh perawat ditempat yang
disediakan.
b. Rawat Jalan
1. Ketenagaan
laboratorium tahap Pra Analitik, tahap Analitik dan tahap Pasca Analitik.
Melakukan Quality Control sesuai program PMI secara rutin setiap pagi
RAD sehingga memperoleh hasil dari analisa berupa data angka hasil
Patologi Klinik.
setiap hari.
waktu ke waktu
3. Pengolahan Limbah
Kuning infeksius.
Limbah cair seperti bahan kimia sisa pengujian, sisa spesimen, darah dan
cairan tubuh dimasukan pada saluran limbah Rumah Sakit yang dialirkan
melalui pipa bawah tanah dan masuk jalur penanganan limbah Rumah
Sakit.
tiap sub unit pemeriksaan yang bersifat infeksius misal peralatan habis
pakai, sarung tangan, pipet, tissue, kapas, alat suntik dan sisa spesimen
110
dimasukkan di kantong kuning. Untuk spuit, alat suntik dan benda tajam
lainnya, dimasukkan pada safety box yaitu sebuah karton yang tebal
sehingga jarum tidak menembus keluar, kantong ini diberi tanda infeksius.
A. Pra Analisa
1. Hasil quality control pada saat itu tidak sesuai nilai quality control maka
sampel ulang saat pasien masih ditempat atau saat pasien mengambil
111
112
membatalkan pemeriksaan.
dan mengeras.
B. Analisa
didapat hasil yang sama maka diperiksa dengan alat sejenis yang
manual dengan membuat sediaan apus darah basah yang dibaca oleh
C. Pasca Analisa
teliti ulang pada hasil yang sudah didapat sehingga yakin saat
dengan teliti identitas ruangan asal pasien yang sesuai dengan cara
1. Quality Control (QC) alat tidak masuk, atau keluar dari range dan tidak
2. Masih ada tenaga honorer yang baru lulus dari Sekolah Menengah
115
E. Pengolahan Limbah
A. Kesimpulan
jawabkan.
dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali dari Depkes dan PDS-
terorganisir.
116
117
B. Saran
Soebroto
Sampel
Enrichment media O
Inkubasi 37 C 18- pus
24 Jam Sputum
LCS (Liquor Cerebro
darah
Spinalis)
Swab (Telinga, Hidung,
Tenggorok) DP Gram 1
Tanam Di Media
Ujung Kateter
Agar
O
Inkubasi 37 C 24 Jam
DP Gram 2
Baca Hasil
Alat Vitex 2
LIS Compact
Sampel
Alat baktec
Tanam Di Media
Agar
Inkubasi 37OC 24
Jam
DP Gram
Alat Vitex 2
Compact
Baca Hasil
LIS
Baca hasil
(pengamatan koloni)
Kapang Khamir
Hasil