Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah merupakan salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk

cair berwarna merah. Karena sifat darah yang berbeda dengan jaringan

lain, mengakibatkan darah dapat bergerak dari satu tempat ketempat lain

sehingga dapat menyebar ke berbagai kompartemen tubuh. (Nugraha G,

2015).

Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang

dapat dipakai sebagai penunjang diagnosis yang tepat dibutuhkan hasil

yang teliti, akurat dan cepat. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

bermanfaat untuk memantau perjalanan penyakit dan keberhasilan terapi

penyakit kronis misalnya demam reumatik, tuberkolosis dan penyakit

infeksi parasiter. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk mengetahui ada

tidaknya penyakit kronik pada penderita yang tidak menimbulkan kelainan

pada pemeriksaan fisik. (Widmann, 1995).

LED adalah reaksi non spesifik dari tubuh. Dikatakan demikian oleh

karena itu LED bisa meninggi pada penyakit – penyakit atau keadaan

patologis apa saja di mana terdapat reaksi – reaksi oedema degenerasi,

jaringan, suppuratio dan neorosis. (Bakri S, dkk, 1989).


2

Laju Endap Darah (LED) mengukur kecepatan pengendapan sel

darah merah di dalam plasma. Satuannya adalah mm/jam. Cara

pemeriksaan yang dianjurkan International Committee for Standardization

in Hematology (ICSH) adalah cara Westergreen. (Wirawan R, dkk, 1996).

International Council for Standardization in Haematology (ICSH)

adalah organisasi para pakar 1di bidang hematologi pertama, dan

Westergren adalah salah seorang anggota pendiri organisasi ICSH. ICSH

telah menetapkan suatu metode pemeriksaan LED pada 1965, kemudian

pada tahun 1973 oleh ICSH dipublikasikan sebagai metode standar

pemeriksaan LED. Metode pemeriksaan LED standar ICSH telah

beberapa kali mengalami revisi yaitu pada tahun 1977, 1988, dan revisi

terakhir yaitu pada tahun 1993.

(http://repository.maranatha.edu/2685/3/0910148).

Laju Endap Darah (LED), dalam bahasa inggris disebut Erytrocyte

Sedimentation Rate (ESR) atau Blood Sedimentation Rate (BSR) adalah

pemeriksaan untuk menentukan kecepatan eritrosit mengendap dalam

darah yang tidak membeku (darah berisi antikoagulan) pada suatu tabung

vertikal dalam waktu tertentu. LED pada umumnya digunakan untuk

mendeteksi dan memantau adanya kerusakan jaringan, inflamasi dan

menunjukkan adanya penyakit (bukan tingkat keparahan) baik akut

maupun kronis, sehingga pemeriksaan LED bersifat tidak spesifik tetapi

beberapa dokter masih menggunakan pemeriksaan LED untuk membuat

perhitungan kasar mengenai proses penyakit sebagai pemeriksaan


3

Skrining (penyaring) dan memantau berbagai macam penyakit infeksi,

autoimun, keganasan dan berbagai penyakit yang berdampak pada

protein plasma. (Nugraha G, 2015).

Beberapa kelebihan dan kekurangan dari cara manual metode

Westergreen. Kelebihannya adalah lebih teliti, banyak digunakan di setiap

laboratorium, lebih murah dan terjangkau. Sedangkan kekurangannya

adalah pemasangan tabung atau pipet pada saat pemeriksaan LED

berlangsung yaitu harus diletakkan dalam posisi tegak lurus, karena bila

tabung diletakkan tidak dalam posisi tegak lurus maka akan banyak

pengaruh terhadap hasil pemeriksaan. Jadi penting sekali untuk

meletakka pipet atau tabung Westergreen dalam posisi tegak lurus yang

benar, namun metode ini lebih rumit, selain itu waktu yang dibutuhkan

dalam pemeriksaan ini cukup lama yaitu selama 1 jam. (Gandasoebrata,

2004).

Menurut batas waktu yang diperbolehkan untuk penyimpanan

darah EDTA untuk pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) adalah 2 jam.

Pemeriksaan LED harus dikerjakan maksimal 2 jam setelah melakukan

sampling darah. Apabila baru dikerjakan setelah lebih dari 2 jam maka

bentuk eritrosit akan berubah, hal ini sangat besar artinya dalam

penentuan Laju Endap Darah. Dalam keadaan meningkatnya

penggumpalan atau perlekatan sel eritrosit, maka keadaan ini akan

mempercepat terjadinya Rouleaux dan akibatnya mempercepat Laju

Endap Darah (LED). (Depkes RI, 1989).


4

Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui perbandingan hasil

pemeriksaan sampel LED yang di periksa langsung dengan sampel yang

ditunda selama 2 jam menggunakan metode Westergreen.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dibahas, maka identifikasi

masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Pemeriksaan LED harus dikerjakan maksimal 2 jam setelah

melakukan sampling darah pada suhu kamar.

2. Apabila baru dikerjakan setelah lebih dari 2 jam maka bentuk

eritrosit akan berubah, hal ini sangat besar artinya dalam

penentuan Laju Endap Darah.

3. Perbandingan hasil pemeriksaan LED yang diperiksa langsung

dengan sampel yang ditunda selama 2 jam menggunakan metode

Westergreen.

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada perbandingan hasil

pemeriksaan LED yang diperiksa langsung dengan yang ditunda selama 2

jam menggunakan metode Westergreen.


5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan diatas adalah adakah perbandingan hasil pemeriksaan

sampel LED yang diperiksa langsung dengan sampel yang ditunda

selama 2 jam menggunakan metode Westergreen.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Melakukan pemeriksaan sampel LED yang diperiksa langsung

dengan sampel yang ditunda selama 2 jam menggunakan metode

Westergreen.

2. Tujuan Khusus :

Menentukan seberapa besar perbandingan nilai hasil pemeriksaan

sampel LED yang di periksa langsung dengan sampel yang ditunda

selama 2 jam menggunakan metode Westergreen.

F. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai acuan bagi pekerja

laboratorium khususnya Analis Kesehatan agar tidak menunda-

nunda mengerjakan sampel khususnya pemeriksaan Laju Endap

Darah (LED).
6

2. Agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah

Sakit, khususnya pelayanan kesehatan di instalasi Patologi Klinik.

3. Penelitian ini pun sangat bermanfaat bagi peneliti karena dengan

adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan keterampilan

bagi peneliti dalam melakukan pemeriksaan Laju Endap Darah

(LED) baik diperiksa langsung dengan sampel yang ditunda selama

2 jam.

Anda mungkin juga menyukai