Anda di halaman 1dari 285

Microarray (HLA Human Genotyping)

Antoni Aldo Danendra Sawal


G4C020016
HLA (Human Leukosit Antigen)
- Adalah suatu protein khusus,
yang dikode oleh gen pada
suatu lukos tertentu.

- Fungsi utama molekul HLA


adalah mengenali protein
asing dari kuman patogen
(disebut dengan peptide) yang
masuk ke dalam tubuh
kepada sel T.

- Hal ini banyak dimanfaatkan


pada proses pembuatan
vaksin dan transplantasi
organ. Ann-Margaret Little., 2019. HLA antibodies in haematopoietic stem cell transplantation.
Institute of Infection, Immunity and Inflammation, College of Medical, Veterinary and
Life Sciences, University of Glasgow, Glasgow, UK.
Microarray ?
- DNA Microarray/Chip DNA,
Biochip, gene chip.

- Microarray adalah kumpulan


molekul DNA yang terurut dengan
urutan yang diketahui.

- DNA microarray adalah teknologi


yang memungkinkan para ilmuwan
untuk secara bersamaan mendeteksi
ribuan gen dalam chip DNA dan
menganalisis ekspresi gen tersebut
dengan metode Hybridization.
Govindarajan R, Duraiyan J, Kaliyappan K, Palanisamy M., 2010. Microarray and its
applications. J Pharm Bioall Sci vol 4 : 310-2.
History
1975 Southern blotting

1980n Konsep Microarray

1995 Penggunaan miniatur microarray

Genom eukariotik lengkap pada


1997 micoarray
Methods in Molecular Biology, vol. 170: DNA Arrays: Methods and Protocols Edited by: J. B. Rampal ©
Humana Press Inc., Totowa, NJ
Prinsip Microarray
- Prinsip dari microarray adalah
mengukur jumlah hibridisasi
mRNA yang diubah menjadi
cDNA pada DNA dalam chip
tersebut.

- Kedua sampel uji/target di


tag/diberi pewarna Flourecense
Cyanine 3 dan Cyanine 5.

- Scanning dan analisis.

Marco Wiltgen & Gernot P. Tilz., 2007. DNA microarray analysis:


Principles and clinical impact, Hematology, 12:4, 271-287
Prinsip Microarray

youtube.com/watch?v=9U-9mlOzoZ8
Prinsip Microarray

https://www.youtube.com/watch?v=6ZzFihESjp0
Cara Berkerja Alat
Contoh pemanfaatannya

• Microarray sebagai alat profil ekspresi gen.

• Penemuan Obat / Farmakogenomik

• Diagnosis Penyakit

• Penelitian Toksikologi

https://www.affymetrix.com/about_affymetrix/outreac
h/educator/microarray_curricula.affx#1_2
Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan : Kekurangan :
1. Menyediakan data untuk 1. Analisis hanya untuk urutan
ribuan gen yang telah ditentukan
2. Salah satu langkah besar sebelumnya
lebih dekat untuk 2. Biaya perlatan yang mahal
menemukan obat penyakit 3. Memerlukan bahan DNA
dan kanker yang banyak
3. berbagai bagian DNA dapat
digunakan untuk
mempelajari ekspresi gen

Marco Wiltgen & Gernot P. Tilz., 2007. DNA microarray analysis:


Principles and clinical impact, Hematology, 12:4, 271-287
Faktor Kritis
1. Hanya bergantung pada hibridisasi
2. Memerlukan keahlian khusus saat
analisis microarray
3. Produksi terlalu banyak hasil dalam
satu waktu membutuhkan waktu
lama untuk analisis
Contoh Alat Microarray

Aligent
SureScan G2600D Ilumina Axon GenePix 4000B
Microarray iScan Array Scanner Microarray Scanner
Flourescence Scanner
Laboratorium luar negri yang menggunakan
Laboratorium Georgetown Lombadri Comprehensice Cancer Center,
Washington D.C, Amerika Serikat.

.
https://lombardi.georgetown.edu/research/sharedresources/gesr-and-bmis/gesr/services/.
Laboratorium luar negri yang menggunakan
Li Ka Shing Institute of Health Sciences. The Chinese University of Hong
Kong.

https://www.lihs.cuhk.edu.hk/en-
us/corefacilitiesandresources/corefacilities/geneexpressionprofiling,analysisandgenotypi
ng.aspx
Clinical Chemitry Autoanalyzer
Turbidimetri

Nama: Febri Lies Syahaya


NIM: G4C020041
Pengertian
 Autoanalyzer (Chemistry Analyzer) merupakan salah satu alat
laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial
multiple analysis. Alat ini mempunyai kemampuan pemeriksaan
yang lebih banyak berfungsi untuk analisa kimia secara otomatis.
Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis manual
dalam laboratorium, rumah sakit, dan industri.

 Sumber:
https://mohamadsofie.blogspot.com/2014/09/autoanalyze
r-chemistry-analyzer.html
Sejarah
 Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik
aliran khusus bernama “analisis aliran kontinu (CFA)”,
diciptakan pada tahun 1957 oleh Leonard Skeggs, PhD dan
pertama dibuat oleh Corporation Technicon. Aplikasi
pertama adalah untuk klinis (medis) analisis.

 Sumber:
https://mohamadsofie.blogspot.com/2014/09/autoanalyze
r-chemistry-analyzer.html
Prinsip Clinical Chemistry Autoanalyzer Turbidimetri:

Cahaya tersebar oleh partikel dalam larutan. Sebuah Turbidimeter mengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan dan grafik antara ditransmisikan intensitas cahaya dan konsentrasi partikel kemudian dapat
digambarkan Menurut Roche, tidak ditemukan gangguan pada konsentrasi terapeutik yang menggunakan obat
biasa panel. Pengecualian: Intralipid secara langsung diukur sebagai analit dalam pengujian ini dan mengarah ke
tinggi hasil trigliserida. Sampel lipemik yang berlebihan harus diencerkan secara manual sebelum dianalisis.
Bilirubin tidak mengganggu hingga tingkat indeks I 60. Hemolisis tidak mengganggu hingga H tingkat indeks
400.

Sumber: http://namrataheda.blogspot.com/2013/07/spectrophotometry-
applications-of-uv.html
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=o86K69vSiEQ&t=40s
Fungsi Chemistry Turbidimeter
 Digunakan untuk memeriksa:
 Protein Khusus: Albumin, haptoglobin, rhematoid factor, dan
lain - lain
 Penyalahgunaan zat: kokain, ethanol, metamfetamin dan lain
– lain

 Sumber: https://www.slideshare.net/puspitadiah/turbidi-
dan-neflo
Kelebihan Kekurangan
 Efisiensi waktu: Pemeriksaan  Tidak dapat menghitung sel
dengan menggunakan alat abnormal Pemeriksaan oleh
autoanalyzer dapat dilakukan
dengan cepat.
autoanalyzer ini tidak
selamanya mulus, namun pada
 Sampel: Pada pemeriksaan secara
manual sampel yang dibutuhkan kenyataannya alat ini juga
lebih banyak. Namun, pemeriksaan memiliki beberapa
otomaitis ini hanya menggunakan kekurangan seperti dalam hal
sampel sedikit saja. menghitung sel - sel
 Ketepatan Hasil :Hasil yang abnormal.
dikeluarkan oleh alat analyzer ini
biasanya sudah melalui quality
control yang dilakukan oleh intern  Sumber:
laboratorium tersebut, baik di https://www.academia.edu/
institusi Rumah Sakit ataupun 37853165/AUTOANALYZE
Laboratorium Klinik Pratama.
R_KIMIA_KLINIK
Faktor Kritis
 Kompetensi Staf Lab yang berbeda-beda (penguasaan produk
/ metode)
 Workload yang tinggi dimana semua hasil lab harus dicek dan
diwaspadai

 Sumber: https://www.patelkijateng.org/wp-
content/uploads/2018/08/Validasi-Hasil-Pemeriksaan.pdf
Contoh Alat

Sumber Gambar: Roche Cobas


6000 - YouTubem.youtube.com Sumber Gambar: Kimia Klinis, Laboratorium,
Sysmex Perusahaan gambar pn
Reagen Clical Chemistry Autoanalizer Turbidimetri

Sumber gambar: https://www.yeec.com/thread-34645-1-1.html


GCMS
(GAS CHROMATOGRAPHY–MASS
SPECTROMETRY)

FADLI SUKANDIARSYAH
G4C020001
INTRODUCTION

Gas Chromatography

GCMS
(Gas Chromatography–
Mass Spectrometry

Mass Spectrometry

Gin, J., & Imwinkelried, E. J. (2018). Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC/MS): In Scientific Evidence, Even “Gold
Standard” Techniques Have Limitations. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3245423
Ide tentang isotop dikembangkan pada tahun 1912 ketika J. J. Thomson menemukan
atom neon. Instrumen yang digunakan untuk membuat penemuan ini adalah
spektrometer massa: MS

Kromatografi gas (GC) pertama kali dijelaskan pada tahun 1952 dengan pemisahan
HISTORY campuran asam karboksilat kecil.

Pada tahun 1958, instrumen GC-MS pertama diperkenalkan. Terobosan besar


dalam GC-MS terjadi pada tahun 1968 dengan pengenalan unit pemrosesan data
pertama. Kemudian, sejak paruh kedua abad ke-20 kromatografi gas (GC:
digunakan untuk memisahkan campuran) telah digabungkan dengan spektrometri
massa dikembangkan untuk memisahkan dan menganalisis campuran dengan
sensitivitas tinggi, dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti pengukuran
senyawa organik dalam air minum, dan konsentrasi. obat dalam darah, serta alat
untuk mengembangkan produk farmasi baru.

Grayson, M. A. (2016). A History of Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC/MS). The Encyclopedia of Mass Spectrometry, 152–158. https://doi.org/10.1016/b978-0-08-043848-1.00020-1
Asam lemak
jenuh (saturated
fatty acid)

FATTY ACID Asam lemak


(ASAM LEMAK) Trans
Asam lemak tak
jenuh tunggal
(monounsaturated
fatty acid)
Asam lemak
tak jenuh
(unsaturated Asam lemak tak
fatty acid) jenuh jamak
(polyunsaturated
fatty acid)
Marret, E., Beloeil, H., & Lejus, C. (2009). Analysis of fatty acids by gas chromatography, and its relevance to research on health and
nutrition. Ann Fr Anesth Reanim, 28(3), e135-51.
FATTY ACID
Preparasi Uji pemeriksaan
(ASAM LEMAK)

Marret, E., Beloeil, H., & Lejus, C. (2009). Analysis of fatty acids by gas chromatography, and its relevance to research on health and
nutrition. Ann Fr Anesth Reanim, 28(3), e135-51.
JENIS ASAM LEMAK YANG BIASA DI LAKUKAN
UJI PEMERIKSAAN :
Asam palmitoleate Asam erukat
Asam oleat Asam dokosaheksaenoat (DHA)
Asam linoleate (omega-3) Asam laurat
Asam linoelaidat Asam palmitat
Asam α-linolenat (omega-6) Asam stearate
Asam eikosapentanoat (EPA) Asam arakidonat (AA)
CONTOH UJI ASAM LEMAK DENGAN METODE GCMS
PRINSIP

Hussain, S. Z., & Maqbool, K. (2014). GC-MS: Principle, Technique and its application in Food Science. Int J Curr Sci, 13, 116–126.
VIDEO PRINSIP

https://www.youtube.com/watch?v=my1JOqomkw0
CONTOH
HASIL
PEMERIKSAAN
ALAT GCMC

Fei, X., Ma, Y., Hu, H., & Wei, A. (2020). Transcriptome analysis and GC-MS profiling of key genes in fatty acid synthesis of Zanthoxylum bungeanum seeds.
Industrial Crops and Products, 156(August), 112870. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2020.112870
Waktu analisis lebih
cepat sehingga
efisien

Pembacaan
berdasarkan
Batas deteksi
library senyawa Kelebihan
hingga 10 ̄ ⁹ g/L
sehingga sangat
akurat

Sensifitas tinggi

Want, E. J., Cravatt, B. F., & Siuzdak, G. (2005). The expanding role of mass spectrometry in metabolite profiling and
characterization. ChemBioChem, 6(11), 1941–1951. https://doi.org/10.1002/cbic.200500151
Hanya untuk zat yang mudah Tidak dapat digunakan untuk
menguap senyawa yang bersifat korosif

Kekurangan

Senyawa tidak dapat terdeteksi


Sulit memisahkan sampel berat molekulnya jika tidak ada
dalam jumlah besar dalam library sehingga harus
membuat larutan standar agar
bisa terbaca berat molekulnya

Want, E. J., Cravatt, B. F., & Siuzdak, G. (2005). The expanding role of mass spectrometry in metabolite profiling and
characterization. ChemBioChem, 6(11), 1941–1951. https://doi.org/10.1002/cbic.200500151
Bidang
forensik

Analisis
petrokimia Analisis
dan pestisida
hidrokarbon
Aplikasi
Bidang
penggunaan
alat GCMC
Bidang
Toksikologi keamanan
klinik dan
kualitas
pangan
Kesehatan,
Analisis
farmasi dan
obat

Chauhan, A. (2014). GC-MS Technique and its Analytical Applications in Science and Technology. Journal of Analytical & Bioanalytical Techniques, 5(6). https://doi.org/10.4172/2155-
9872.1000222
Limit alat GCMC

Terdapat senyawa
isomer tertentu yang Hanya senyawa
tidak dapat dibedakan dengan tekanan uap
dengan spektrometri melebihi 10 ̂10 torr
massa contohnya yang dapat di analisis
naftalena versus dengan kromatografi
azulena) tetapi dapat di gas-spektrometri
pisahkan secara massa
kromatografis.

Terkadang sulit Bisa dianalisis


menentukan suatu senyawa
substitusi posisi jika dilakukan
pada cincin derivatisasi secara
aromatik kimia
CONTOH ALAT GCMC

GCMS-QP2010 SERIES
YL 6900 Gas (Univ. Teknologi
Chromatography Mass Malaysia)
Spectrometry https://www.utm.my/ppmu/laboratory-
(Univ. Indonesia) ISQ 7000 Single services/advance-mass-spectroscopy-lab/gcms-
high-performance-gas-chromatography-mass-
https://research.ui.ac.id/research/chromatography-
Quadrupole GC-MS spectrometry
laboratory/
https://genecraftlabs.com/id/product/thermo-
scientific-gas-chromatography-mass-spectrometry-
isq-7000-single-quadrupole-gc-ms
APLIKASI ALAT GCMS DALAM BIDANG ANALISA KLINIS

• Penetapan kadar acetaminophen pada spesimen rambut manusia

• Analisis kadar metamfetamina pada sampel darah dengan metode gc-ms

• Analisis gc-ms fluoxetine dan nyametabolit aktif norfluoxetine pada urine manusia

• Investigasi biomarker potensial napas untuk diagnosis dini kanker payudara menggunakan kromatografi gas-spektrometri
massa

• Investigasi biomarker volatile dalam darah kanker hati menggunakan mikroekstraksi fase padat dan gas kromatografi /
spektrometri massa

• Kromatografi gas / massa spektrometri untuk metabonomi: penemuan biomarker untuk diabetes mellitus

• Analisis pengenceran isotop stabil dari metabolit galaktosa pada eritrosit manusia (perchloric acid)
HEMATOLOGY
ANALYZER
FOR SIZE AND
COLOR
Hilari Rio Rosa
G4C020038
S2 Ilmu Laboratorium Klinis
INTRODUCTION
 Hematology analyzer dipasarkan oleh beberapa produsen instrumen.

 Analisis yang biasa terdapat dalam alat ini berupa 8 paramater seperti CBC
(complete blood count), three/five/six-part differential leukocyte count
dengan waktu kurang dari 1 menit dengan sampel whole blood < 200 µl
 Dengan adanya hematology analyzer maka managemen beban kerja lebih
efisien dan memberikan hasil diagnosis atau perawatan penyakit yang
lebih tepat waktu.

Molnar, J. A. (2019). Automated Blood Cell Analysis. Rodak's Hematology-E-Book: Clinical Principles and Applications, 174.
HISTORY
Impedance or low voltage
1950s
was developed by Coulter

Techicon instrument
1960s corporation introduced
darkfield optical scanning

Ortho clinical diagnostic


1970s followed with laser based
optical instrument

Automated hematology
1980s analyzer has virtually
manual method

Molnar, J. A. (2019). Automated Blood Cell Analysis. Rodak's Hematology-E-Book: Clinical Principles and
Applications, 174.
INTRODUCTION
 Parameter yang tersedia pada penganalisis hematology analyzer for size
and color meliputi persentase sel darah merah mikrositik (% Micro-R),
persentase sel darah merah makrositik (% Makro-R), persentase merah
hipokromik sel darah (% Hypo-He), persentase sel darah merah
hiperkromik (% Hyper-He), kandungan hemoglobin retikulosit (Ret-He), dan
fraksi retikulosit imatur of
 %MICROPercent (IRF).
microtic red blood cells with volume less than 60 fL

 %MACRO Percent of macrotic red blood cells with volume greater than 120 fL

 %HYPO Percent of hypochromic red blood cells with HB content equivalent to less than 17 pg

 %HYPERPercent of hyperchromic red blood cells with HB content equivalent to more than 49 pg

Schapkaitz, E. (2018). Stability of New Erythrocyte and Reticulocyte Parameters in Testing for Anemia on the Sysmex XN 9000.
Sebagai
Laboratory tes penyaring untuk Iron deficiency anemia (IDA)
Medicine. doi:10.1093/labmed/lmx095 
Saxena, R., & Pati, H. P. (Eds.). (2019). Hematopathology: Advances in Understanding. Springer.
BASIC PRINCIPLE
Low angle scatter 2o - 3o (Volume)

High angle scatter 5o - 15o (HGB concentration)

Sheath stream
Shuttle chamber
Sample stream

Saxena, R., & Pati, H. P. (Eds.). (2019). Hematopathology: Advances in Understanding. Springer.


BASIC PRINCIPLE

https://youtu.be/EQXPJ7eeesQ
PRINCIPLE FOR MEASUREMENT OF HYPO-HE

• HYPO-He dan HYPER-He dihitung


berdasarkan high-angle forward scatter
(FSC).
• Sinyal FSC diubah menjadi pikogram
(pg) menggunakan algoritme eksklusif
• Nilai RBC-He yang dihasilkan sebanding
dengan nilai mean corpuscular
hemoglobin (MCH), nilai RBC-He ini
digunakan untuk menentukan HYPO-He
dan HYPER-He
• HYPO-He adalah persentase RBC
dengan kadar hemoglobin seluler lebih
rendah dari 17 pg, sedangkan HYPER-He
adalah persentase RBC dengan kadar
hemoglobin seluler lebih tinggi. dari 49
pg.

Saxena, R., & Pati, H. P. (Eds.). (2019). Hematopathology: Advances in Understanding. Springer.


PRINCIPLE FOR MEASUREMENT OF MICRO-R AND
MACRO-R
• Nilai untuk parameter MikroR dan
MakroR diperoleh dari kedua ujung
histogram RBC.
• Histogram RBC mikrositik bergeser ke
kiri dan sering menunjukkan bahu di
sebelah kiri karena peningkatan RBC
kecil.
• Sampel dengan RBC makrositik
menghasilkan histogram yang
menunjukkan kemiringan yang lebih
panjang di sebelah kanan.
• Dengan menerapkan dua diskriminator
berbeda di area bawah dan atas
histogram, populasi mikrositik dan
makrositik dari sel darah merah dapat
ditentukan, dan parameter yang
dihasilkan mencerminkan sel darah
merah mikrositik (MikroR) dan
makrorositik (MakroR) sebagai
Saxena, R., & Pati, H. P. (Eds.). (2019). Hematopathology: Advances in Understanding. Springer.
persentase dari semuanya sel darah
KELEBIHAN, KEKURANGAN DAN FAKTOR KRITIS

KELEBIHAN
 Efisiensi waktu dan biaya
KEKURANGAN
pemeriksaan  Membutuhkan ruang yang lebar

 Volume sampel lebih sedikit  Perawatan alat

 Ketepatan hasil  Harga alat mahal

FAKTOR KRITIS
 Stabilitas sampel
 Waktu dan suhu penyimpanan
sampel Schapkaitz, E. (2018). Stability of New Erythrocyte
and Reticulocyte Parameters in Testing for Anemia
on the Sysmex XN 9000. Laboratory Medicine.
doi:10.1093/labmed/lmx095 
CONTOH ALAT %HYPO HEMATOLOGY
ANALYZER

Siemens Advia
2120i Cell-Dyn Sapphire

Sysmex XN 9000

Schapkaitz, E. (2018). Stability of New Erythrocyte and Reticulocyte Parameters in Testing for Anemia on the Sysmex XN 9000.
Laboratory Medicine. doi:10.1093/labmed/lmx095 
CONTOH LABORATORIUM YANG MENGGUNAKAN
%HYPO HEMATOLOGY ANALYZER

1. Hematology Analyzer Sysmex XN 9000


 Charlotte Maxeke Johannesburg Academic Hospital (CMJAH) Laboratory in
Johannesburg, South Africa
 Albert Einstein Israelit Morumbi Hospital, Brazil

 Sultanah Aminah Hospital, Johor Bahru, Malaysia

2. Hematology Analyzer Siemens Advia 2120i


 Cho Ray Hospital, Ho Chi Minh, Vietnam
1. Schapkaitz, E. (2018). Stability of New Erythrocyte and Reticulocyte Parameters in Testing for Anemia on the Sysmex XN 9000.
Laboratory Medicine. doi:10.1093/labmed/lmx095 
2. https://doi.org/10.1186/s12882-020-01796-8
DAFTAR PUSTAKA
 Schapkaitz, E. (2018). Stability of New Erythrocyte and Reticulocyte Parameters
in Testing for Anemia on the Sysmex XN 9000. Laboratory
Medicine. doi:10.1093/labmed/lmx095 
 Dinh, N. H., Cheanh Beaupha, S. M., & Tran, L. T. A. (2020). The validity of
reticulocyte hemoglobin content and percentage of hypochromic red blood cells
for screening iron-deficiency anemia among patients with end-stage renal
disease: a retrospective analysis. BMC Nephrology, 21(1). doi:10.1186/s12882-
020-01796-8 Saxena, R., & Pati, H. P. (Eds.). (2019). Hematopathology:
Advances in Understanding. Springer.
 https://youtu.be/EQXPJ7eeesQ diakses pada hari Jumat 20 November 2020 jam
19.01
 Molnar, J. A. (2019). Automated Blood Cell Analysis. Rodak's Hematology-E-
Book: Clinical Principles and Applications, 174.
THANK YOU

HP L C G4C020014

Hight Performance Liquid Cromatoraphy

Arifiani Agustin Amalia


PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS LABORATORIUM MEDIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
P r o d i M a g i s t e r SSEMARANG
ains Laboratorium Medik
2020
What’s on point?
01 Introduction
02 History
03 Basic Principle
04 Aplikasi di Lab Medis
05 Kelebihan dan Kekurangan
06 Perkembangan ke Depan
07 Contoh Kit/ Alat
08 Contoh Kit Insert
Introduction
H P L C
Teknik kromatografi cair (LC) yang digunakan
untuk pemisahan berbagai komponen dalam
campuran.

Digunakan untuk identifikasi dan kuantifikasi


senyawa dalam proses pengembangan obat
dan telah digunakan di seluruh dunia sejak
beberapa dekade
Bertujuan untuk memisahkan molekul dalam
waktu minimum.
Pemisahan dapat dilakukan berdasarkan :
1. Perbedaan afinitas
2. Filtrasi Gel
3. Ion yang berpasangan

Mempunyai tekakan tinggi dengan kisaran


500-6000 psi
Sumber: Chawla, G., & Ranjan, C. 2016. Principle, Instrumentation, And Applications Of UPLC:
A Novel Technique of Liquid chromatography. Open Chemistry Journal, 3(1) : 1-16.
02 PowerPoint Presentation

Sumber: Meyer, F.R., 2004, Practical High-Performance Liquid Chromatography, 4th Ed., John
Wiley & Sons, New York
Sumber: Meyer, F.R., 2004, Practical High-Performance Liquid Chromatography, 4th Ed., John Wiley & Sons, New York.

Klasifikasi HPLC Berdasarkan Sifat Fase Diam

Kromatografi Adsorbsi Kromatografi fase terikat


Memakai silika sebagai fase diamnya. Fase diam kromatografi ini adalah silika yang
dimodifikasi secara kimiawi.

Kromatografi penukar ion Kromatografi Pasangan ion


Fase diam yang digunakan adalah yang Kromatografi pasangan ion juga dapat digunakan
dapat menukar kation atau anion dengan untuk pemisahan sampel-sampel ionik dan
suatu fase gerak: polistiren resin. mengatasi masalah-masalah yang melekat pada
metode penukaran ion.

Kromatografi Eksklusi Ukuran Kromatografi Afinitas


Fase diam yang digunakan dapat berupa silika atau polimer yang bersifat Fase diam mengandung gugus-gugus molekul yang hanya dapat
porus sehingga solut dapat melewati porus (lewat diantara partikel), atau menyerap sampel. Kromatografi jenis ini dapat digunakan untuk
berdifusi lewat fase diam. Dapat digunakan untuk memisahkan atau mengisolasi protein (enzim) dari campuran yang sangat
menganalisis senyawa dengan berat molekul > 2000 dalton. kompleks
Sumber: Gerhard Kratz, Pharm Anal Acta 2016, 7:2(Suppl)
sS
http://dx.doi.org/10.4172/2153-2435.C1.030
History of HPLC Development
1989 2000
2008

1997

Sumber: Young Lin Instrument. The New YL9100 HPLC.


Basic Principle HPLC

Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan komponen analit berdasarkan kepolarannya,


setiap campuran yang keluar akan terdeteksi dengan detektor dan direkam dalam
bentuk kromatogram. Dimana jumlah peak menyatakan jumlah komponen,
sedangkan luas peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran.

Sumber: Hendayana, Sumar. 2006. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern.
Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
KOMPONEN – KOMPONEN HPLC

Sumber: Snyder, L.R., Kirkland, J.J., dan Dolan, J.W. (2010). Introduction to Modern Liquid Chromatography. Edisi 3. New
York: A John Willey & Sons Inc. Hal. 20-83, 532-542, 887-890.
Sumber: Snyder, L.R., Kirkland, J.J., dan Dolan, J.W. (2010). Introduction to Modern Liquid Chromatography. Edisi 3. New
York: A John Willey & Sons Inc. Hal. 20-83, 532-542, 887-890.
Sumber: Snyder, L.R., Kirkland, J.J., dan Dolan, J.W. (2010). Introduction to Modern Liquid Chromatography. Edisi 3. New
York: A John Willey & Sons Inc. Hal. 20-83, 532-542, 887-890.
Sumber: Snyder, L.R., Kirkland, J.J., dan Dolan, J.W. (2010). Introduction to Modern
Liquid Chromatography. Edisi 3. New York: A John Willey & Sons Inc. Hal. 20-83, 532-
542, 887-890.
Sumber: Snyder, L.R., Kirkland, J.J., dan Dolan, J.W. (2010). Introduction to Modern Liquid
Chromatography. Edisi 3. New York: A John Willey & Sons Inc. Hal. 20-83, 532-542, 887-890.
Sumber: Snyder, L.R., Kirkland, J.J., dan Dolan, J.W. (2010). Introduction to Modern Liquid Chromatography. Edisi 3. New York: A John
Willey & Sons Inc. Hal. 20-83, 532-542, 887-890.
Kelebihan dan Kelemahan
KELEBIHAN

Volume Sampel Kecil Teknik analisa dapat dilakukan


Dapat menganalisis sampel yang kecil secara kualitatif dan kuantitatif.
kuantitasnya. (0,5-500 ul)
Mampu memisahkan molekul-
Metode analitis yang cepat, peka,
molekul dari suatu campuran
akurat, tepat,.
dengan daya pisah yang tinggi.
Dapat digunakan bermacam-macam detektor
dengan kepekaan yang tinggi. Dapat digunakan untuk sample
organic. Teknik HPLC Dapat
Dapat menghindari terjadinya dilakukan di suhu kamar.
dekomposisi atau kerusakan Pilihan fase gerak dan fase
bahan analitis. diamnya luas.

Sumber: Snyder, L.R., Kirkland, J.J., dan Dolan, J.W. (2010). Introduction to Modern Liquid Chromatography. Edisi 3. New York: A John Willey & Sons Inc. Hal. 20-83, 532-542, 887-890.
KELEMAHAN

Larutan harus dicari fase diamnya


1
terlebih dahulu

Harus mengetahui kombinasi


2 optimum antara:
PELARUT, ANALIT, GRADIENT
ELUSI.

3 Sering ada larutan standar yang


tertinggal di injektor.

4 Pada kolom dengan diameter rata-


rata partikel fasa diam dengan
ukuran mikrometer:3 mm dan 5mm,
sela-sela partikel lebih mudah
tertutup oleh kotoran.
Aplikasi di Lab
Your Text Here Your Text Here Your Text Here
I hope and I I hope and I I hope and I
believe that this believe that this believe that this
Template will your Template will your Template will your
Time, Money and Time, Money and Time, Money and
Reputation. Reputation. Reputation.

Contents Contents Contents

Sumber: British Medical Journal


Vol. 299, No. 6702 (Sep. 23, 1989), pp. 783-787 (5 pages)

Contents Contents Contents

Your Text Here Your Text Here Your Text Here


I hope and I I hope and I I hope and I
believe that this believe that this believe that this
Template will your Template will your Template will your
Time, Money and Time, Money and Time, Money and
Reputation. Reputation. Reputation.
Contoh penggunaan dalam Tes Klinis/Lab Medis:

Mengukur hemoglobin terglikasi, terutama tipe lc, adalah sarana


1 pemantauan kontrol glukosa plasma jangka panjang pada
pasien diabetes

2 Memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur asam amino


utama dalam plasma dan urin.

3
Dengan teknik HPLC pertukaran ion, biogenic amine dapat
dianalisis. Ini berguna dalam menyelidiki kondisi seperti
phaeochromocytoma (terkait dengan peningkatan
4 katekolamin) atau sindrom karsinoid (peningkatan serotonin).

Analisis vitamin dan metabolitnya.


5
Pemantauan obat terapeutik dan Mengidentifikasi metabolit
obat dalam toksisitas obat.

Sumber: British Medical Journal


Vol. 299, No. 6702 (Sep. 23, 1989), pp. 783-787 (5 pages)
Sampel HPLC dalam Lab Medis

Urin  menganalisis konsentrasi obat


Serum, Plasma, Darah  sebagian besar analisis medis dengan HPLC.

Sumber: doi:10.1007/s00216-013-7272-8
Sumber :Dong, M.W. (2006). Modern HPLC for Practicing Scientists. Canada: A John Willey & Sons Inc.
Fig 1. Automated peak detection using HappyTools.

Jansen BC, Hafkenscheid L, Bondt A, Gardner RA, Hendel JL, et al. (2018) HappyTools: A software for high-throughput HPLC data processing and quantitation.
PLOS ONE 13(7): e0200280. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0200280
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0200280
Perkembangan ke Depan

UHPLC (Ultra Hight Performance Chromatography


• Dewasa ini muncul suatu instrumentasi yang disebut sebagai
UHPLC yang menawarkan efisiensi tinggi dalam analisis.
• Kromatografi cair berkinerja sangat tinggi (UHPLC) mencakup
pemisahan LC menggunakan kolom yang mengandung partikel
yang lebih kecil dari ukuran 2,5-5-µm yang biasanya digunakan
dalam HPLC.
• Manfaat menggunakan kolom yang mengandung partikel yang lebih
kecil (biasanya sub-2 μm) adalah efisiensi yang lebih besar per
satuan waktu.

Sumber: Chawla, G., & Ranjan, C. 2016. Principle, Instrumentation, And Applications Of UPLC:
A Novel Technique of Liquid chromatography. Open Chemistry Journal, 3(1) : 1-16.
CONTOH ALAT
Hemoglobin variants and
Beta-Thalasemia
Screening
https://recipe.de/products/hemoglobin-
variants/
Vitamin A and E

https://recipe.de/products/vitamin-a-e-
serum/

CONTOH
KIT

Antiepileptics
Coenzyme q10
https://recipe.de/products/antiepileptic
s-serum/
https://recipe.de/products/coenzyme-
q10-plasma/
Thank You
IMMUNO ANALYZER SIMOA
TECNOLOGI (DIGITAL
IMMUNOASSAY)
SYAMSUDIN MURSIDI
G4C020036
IMMUNO ANALYZER SIMOA TECNOLOGI

Suatu metode immunoassay yang menggunakan teknologi magnetic untuk


mendiaknosa dini suatu penyakit yang mana nanti paramagnetic standar di
gabungkan dengan sebuah antibody yang di rancang untuk mengikat target
protein tertentu saat di tambahkan sampel biologis.

David H. Wilson., et.al. 2016


Powered by Medikonia Limited 2020
Powered by Medikonia Limited 2020
Powered by Medikonia Limited 2020
Kekurangan dan kelebihan
• Kekurangan
Kekurangan simoa teknologi dari metode konvensional adalah tidak dapat digunakan
secara rutin di karenakan kuran efisien dalam segi penggerjeaan sampel dan reagennya
• Kelebihan
Kelebihan simoa teknologi dari metode konversional adalah dalam menjadi suatu
pemeriksaan yang dapat menjadi deteksi dini suatu penyakit menuar atau pun cidera
otak traumatis dan keuntungannya lagi adalah memiliki sensitifitas yang tinggi yaitu 3
log atau kisaran attomoler 10-16 M
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Desain dan Konstruksi Dasar
Instrumentasi Laboratorium
Medik

Hematology Analyzer for


Reticulocyte

Lia
Lia Kristiana
Kristiana Sari
Sari
G4C020037
G4C020037
S2
S2 Sains
Sains Laboratorium
Laboratorium Medik
Medik
Universitas
Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Semarang
Semarang
Introduction

Hematology Analyzer

Hematology Analyzer merupakan alat yang digunakan


untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung
dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-
sel yang di lewatkan.

Analisa Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hematology Analyzer Tipe 3 Part Diff dan 5 Part Diff Di Tinjau Dari Aspek Prinsip Kerja Alat: Bagas Priambodo
Retikulosit
Retikulosit merupakan sel darah merah yang masih muda, tidak berinti
dan berasal dari pematangan normoblas di sumsum tulang. Sel ini
mempunyai jaringan organela basofilik yang terdiri dari RNA dan
protoforpirin. Pemeriksaan hitung jumlah retikulosit ini penting karena
dapat digunakan sebagai indikator produktivitas dan aktivitas
eritropoesis di sumsum tulang serta membantu untuk menentukan
klasifikasi anemia.
Nurjanah Siti , Perbedaan Jumlah Retikulosit Sebelum Dan Sesudah Menstruasi; Semarang
Paramater dan manfaat pemeriksaan lainnya

• RET(#,%) menambah bantuan berharga dalam


diagnosis diferensial dan/atau pemantauan
pengobatan anemia
• IRF adalah parameter mengenai retikulosit belum
dewasa, yang dapat membantu dalam diagnosis
dini terhadap anemia dan memantau respons
sumsum tulang terhadap terapi
• RET-He untuk mengetahui hemoglobin dalam retikolusit
History of Automated
Reticulocyte Count

1980-1990
Flow cytometric methods

1990
TOA Sysmex R instruments

1992-1996
Hemetology instrument light scatter

1996
Hematology instruments – fluoresence

1997-sekarang
Fluoresence and scatter methods

Bruce H. Davis, M.D..Automated Reticulocyte Analysis: New Parameters for Anemia Diagnosis and Therapeutic Monotoring & Improved Precision and Laboratory Efficiency.
https://www.youtube.com/watch?v=Gpjr5_jd_EE
The XN-1000 printout displays the CBC, DIFF, and reticulocyte data for patient in Figures. A, CBC data; note the “& F” to indicate the fluorescent platelet count result; B, Nucleated red blood cells
(NRBCs), six-part differential, including the IG (immature granulocyte), reticulocyte count (RET), and immature reticulocyte fraction (IRF); C, Reticulocyte hemoglobin (RET-He), immature
platelet fraction (IPF), and body fluid counts, if done; D, Two scatterplots, WDF (lymphocytes, monocytes, neutrophils, eosinophils, and immature granulocytes) and WNR (WBC count, basophils,
and nucleated RBCs); E, Reticulocyte (RET) and platelet (PLT-F) scatterplots, and RBC and PLT impedance histograms; F, Sample-related flags are listed at the bottom of the printout, if any are
generated.
Parameter lainnya
• Reticulocyte % & #
• IRF
• RET-He
Faktor Kritis

Sistem keliru malaporkan jumlah retikulosit yang


tinggi pada agregasi eritrosit (cold agglutinin),
trombosit yang membesar, gumpalan platelet, leukosit
yang terfeagmentasi, malaria dan Howel-Jolly body

https://www.captodayonline.com/2019/ProductGuides/10-19_CAPTODAY_HematologyAnalyzers.pdf
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan

 Alat tidak mampu


 Cepat dan akurat menghitung sel
 Sampel sedikit abnormal
 Perawatan berkala
Contoh Alat

Mindray Sysmex XE 2100 Abbott CELL-DYN Sapphire


BC-6800 Auto Hematology Analyzer

MAPSS (multi-angle polarized


SF Cube cell analysis fluorescence flow cytometry scatter separation), three-color
technology fluorescence

https://www.captodayonline.com/2019/ProductGuides/10-19_CAPTODAY_HematologyAnalyzers.pdf
Contoh
Laboratorium
Klinik luar negeri 1. Int J Lab Hematol. France
2. Laboratoire Central d’He´matologie, Hoˆpital de
Cimiez, Nice, France
3. Laboratory of Clinical Chemistry and Hematology,
Academic Hospital of Parma, Parma, Italy

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24034163/
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/jcla.10083
https://www.researchgate.net/publication/236061623_Preliminary_evaluation_of_complete_blood_cell_count_on_Mindray_BC-6800
Terimakasih
TISSUE
PROCESSING
M A R D I YA H H AYAT I
NIM : G4C020032
Hasil histologi rutin dalam menanamkan jaringan
pada parafin (Embedding) yaitu, blok parafin. Agar
terjadi penyerapan (infiltrasi) antara jaringan
dengan parafin, dan masuk ke dalam blok parafin,
Introduction jaringan harus mengalami dehidrasi menggunakan
alkohol bertingkat. Infiltrasi/impregnasi juga
ditentukan oleh Xylene yang berfungsi sebagai
penjernih/zat perantara antara alkohol dan parafin.

Clifford M. ChapmanJournal of Histotechnology. ISSN: 0147-8885 (Print) 2046-0236 (Online) Journal homepage:
https://www.tandfonline.com/loi/yhis20 Troubleshooting in the histology laboratory
TUJUAN

Tujuan dasar dari pemrosesan jaringan adalah


untuk memberikan kekakuan/kepadatan yang
cukup pada jaringan sehingga dapat dilakukan
pemotongan menjadi bagian yang tipis untuk
pemeriksaan mikroskopis

Lau, S. K. (2019) Basic and advanced laboratory techniques in histopathology and cytology, Journal of
Histotechnology.
History

Th 1859 Th 1869
Parafin pertama kali
diperkenalkan sebagai
Pertama kali media penyematan dan
Formaldehida ditemukan telah digunakan secara luas
dan masih tetap menjadi sebagai media infiltrasi dan
gold standar untuk fiksasi pendukung untuk
jaringan. pemotongan blok jaringan.

Th 1945 Th 1951 Th 1960 Th 2004


The Tissue Tek
Edwin Weiskopf, pendiri Di Inggris Raya, Perusahaan Plastik polimer Xpress (Sakura Finetek USA)
Technicon Corporation di New Shandon-Elliot mulai ditambahkan untuk Menggunakan irisan jaringan tipis,
York, memulai produksi memproduksi pemroses mengontrol kekerasan kaset khusus, teknologi microwave
pengolah jaringan yang menjadi jaringannya yang menjadi dan meningkatkan dan solusi pemrosesan yang tepat
populer di Amerika Serikat populer di negara tersebut pemotongan. hingga 120 spesimen setiap jam.

Michael Titford, A Short History of Histopathology Technique


https://www.cellpath.com/latest-news/body-block-tissue-processing-history/
Fixation

01 NBF 10%

02 pH 6,8-7,0

03 Slising, 3-5mm

Leica Biosystems Melbourne Pty Ltd (2016) ‘Steps To Better Histology ’,


Leica, p. 140.
Lau, S. K. (2019) Basic and advanced laboratory techniques in histopathology and cytology, Journal of Histotechnology. doi:
10.1080/01478885.2019.1559501.
TAHAPAN
TISSUE PROCESSING

D e hyd rati on C l e ari n g I mp re g n at i o n


Alkohol 70% - absolut Xylene Parafin

Vo n n i e D.C . S , e t a l ( 2 0 1 8 ) I n t ro d u c t or y C h a p t e r : H i s t o l o g i c a l M i c ro t e c h n i q u e s
Prinsip Kerja Alat

Thermo Scientific (2011) ‘Spin Tissue Processor Microm STP-120’, p. 42. Available at:
https://tools.thermofisher.com/content/sfs/manuals/STP120 Instruction Manual 387718.pdf.
VIDEO

Lau, S. K. (2019) Basic and advanced laboratory techniques in histopathology and cytology, Journal of Histotechnology.
Pigmen Formalin

h t t p s : / / y o u t u . b e / k D l 9 R r WJ x s
Leica Biosystems Melbourne Pty Ltd (2016) ‘Steps To Better Histology ’, Leica.p.140
h ttp s :/ /youtu. be /k Dl9RrWJ xs
Nilai Kritis

Fiksasi yang tidak sempurna akan mengganggu hasil pewarnaan 


artefak cairan Formalin

Reagen fiksasi yang terbawa ke dalam alkohol, dapat menghambat proses


dehidrasi.

Proses dehidrasi berkepanjangan, menyebabkan blok paraffin yang dihasilkan


mungkin kering  sel mengkerut

Blok paraffin yang kering akan mengganggu proses pemotongan

Clifford M. Chapman (2019), Troubleshooting in the histology laboratory, Journal of Histotechnology ISSN: 0147-8885
(Print) 2046-0236 (Online) Journal homepage: https://www.tandfonline.com/loi/yhis20
Aplikasi di Laboratorium

Membutuhkan ruangan khusus, alat serta bahan kimia Membutuhkan ketelitian dalam mengikuti prosedur
tertentu sehingga membutuhkan persiapan khusus untuk pembuatan preparat jaringan
melakukannya.

Jaringan yang sudah melewati prosedur tissue Dapat membantu dalam proses penunjang diagnose
proseccing sangat awet, sehingga dapat disimpan dalam
waktu yang lama.
Kelebihan :
1. Tidak membutuhkan banyak reagen
2. Pengoperasian alat simpel
3. Bisa memproses ratusan cassete dalam sekali
runing

Kekurangan :
1. Pergantian reagen secara manual
2. Tidak adanya kontrol untuk mengetahui
konsentrasi reagen
Contoh
Reagen
Alat Tissue Processor

Leica TP 1020 Tissue


Processor
Citadel 1000 Kapasitas reagen 1,8L. Untuk
wadah reagen satu liter 80 Kaset
dan kapasitas hingga 60 Tissu Prosessor ASP 300S
kaset Kapasitas 94x4 sampel.
Pergantian reagen
otomatis. Suhu paraffin
Micron STP-120-3 stabil. Terdapat Ethanol
Tissue Prosessor Citadel 2L
Versi upgrade STP120 absolut untuk mencuci
Kapasitas 2L per reagen dan
dengan kapasitas kaset keranjang kaset.
120 kaset. Assesoris untuk
240. Fan penghisap bau
meningkatkan penyerapan
dan filter karbon 
&infiltrasi paraffin  waktu
mengurangi bau reagen
proses cepat
Penanganan spesimen jaringan yang tepat
sangat penting untuk memastikan bahwa
diagnosis yang akurat diperolah dari proses
KESIMPULAN penanganan sampel jaringan yang tepat.

Diagnostik berkualitas tinggi dimulai


dengan spesimen jaringan berkualitas tinggi

Lerch, M. L. et al. (2019) ‘Monitoring dehydration and clearing in tissue processing for high-quality
clinical pathology’, Biopreservation and Biobanking, 17(4), pp. 303–311.
Thank You
Automated
Microbial Culture &
Detection System
Muhammad Ihza Lisan Shidqi
NIM. G4C020017
Prodi S2 Sains Laboratorium Medis
INTRODUCTION
• Microbial culture adalah suatu metode untuk menentukan penyebab
dari suatu penyakit dengan menumbuhkan mikroba pada cawan petri.
Setelah inokulasi, maka cawan petri diinkubasi pada temperatur yang
optimum untuk pengembangbiakan mikroba tertentu.
• Kultur darah masih menjadi gold standard untuk deteksi bloodstream
infection.
• Automated microbial culture instrument merupakan alat deteksi
mikroorganisme secara otomatis. Alat ini menggunakan sampel yaitu
darah dan sterile body fluids.

Lamy, B., Dargère, S., Arendrup, M.C., Parienti, J.J. and Tattevin, P., 2016. How to optimize the use of blood
cultures for the diagnosis of bloodstream infections? A state-of-the art. Frontiers in microbiology, 7, p.697.
HISTORY
Automated Microbial Culture &
Detection System
1979 and
1971-1974 1974 - 1977
Dibuat pertama kali oleh
1988
1974  Bactomatic, Inc 1979  Abbot Labs.EDS
Johnston Lab (BD) yaitu BACTEC memperkenalkan (MS2)
225, 301, dan 406. Metode Bactosystem 1988  Difco Labs 
pemeriksaan yaitu deteksi CO2 1977  HEM Research Sentinel Labs
menggunakan radiometri memperkenalkan Metode pemeriksaan
Bactobridge Electrical Conductivity.
Metode pemeriksaan

1984 - 1989 1989 - 1992


Electrical Impedance

1984  Johnston Lab (BD)  BACTEC NR-660, 1989  Organon Teknika  BacT/Alert  deteksi
730  menggantikan teknologi BACTEC 406 perubahan pH berdasarkan kolorimetri
Metode pemeriksaan deteksi CO2 menggunakan
infrared spectrophotometry
1991  Johnston Lab (BD)  BACTEC NR-860
1992  Difco Labs  ESP System  deteksi
Ryan, M.R. and Murray, P.R., 1993. Historical evolution of perubahan tekanan menggunakan listrik
automated blood culture systems. Clinical Microbiology
Newsletter, 15(14), pp.105-108.
PRINSIP Berdasarkan Kolorimetri (BacT/Alert)
ALAT • Mikroorganisme bereaksi terhadap media kultur
(Sodium polyanethol sulfonate/SPS) menghasilkan
CO2

• CO2 yang dihasilkan menyebabkan warna dasar


botol kultur (sensor kolorimetri) berubah dari gelap
menjadi terang

• LED akan menyinari bagian sensor kolorimetri


dimana pantulan cahaya akan dibaca dengan
fotodetektor. Hasil ini dipantau dan dicatat setiap
10 menit.

• Jika terdapat kandungan CO2 maka sampel


Thorpe TC, Wilson ML, Turner JE, DiGuiseppi JL, Willert M, Mirrett S, Reller LB. BacT/Alert: an
dinyatakan positif dan dilanjutkan ke tahapan
automated colorimetric microbial detection system. Journal of clinical microbiology. 1990 Jul
PRINSIP
WEEK ALAT
Berdasarkan
(BD BACTEC)
Fluorecent

#1
Sunday 1st - Sunday 7th

BMS Diagnostics, 2014

BACTEC™ Fluorescent Series User’s Manual


Automated Microbial Culture & Detection
System

Opota O, Croxatto A, Prod'hom G, Greub G. Blood culture-based diagnosis


of bacteraemia: state of the art. Clinical Microbiology and Infection.
2015 Apr 1;21(4):313-22.
Automated Microbial Culture & Detection
System
● Kultur aerobik, anaerobik, yeast, dan mycobacteria

● Spesimen yang digunakan yaitu :


Darah,
Sterile body fluids 
cerebrospinal fluids,
aspirates pleural,
peritoneal fluids

Rohner P, Auckenthaler R. Review on evaluations of currently available


blood-culture systems. Clinical microbiology and infection. 1999 Sep
1;5(9):513-29.
KELEBIHAN DAN
KELEMAHAN ALAT
KELEBIHAN
KELEMAHAN
• Prosedur mudah
• Biaya implementasi yang
• Waktu deteksi positif cepat tinggi
(Time to positivity)
• Alat dinyalakan sepanjang
Escherichia coli ( 10 jam 36 menit)
Staphylococcus aureus (13 jam 56 waktu
menit) • Maintenance alat
• Sudah otomatis dan
terkomputerisasi

https://www.youtube.com/c/LabsforLifeProject/
Congestrì, F., Pedna, M.F., Fantini, M., Samuelli, M., Schiavone, P., Torri, A., Bertini, S. and Sambri, V., 2017. Comparison of ‘time to
detection’values between BacT/ALERT VIRTUO and BacT/ALERT 3D instruments for clinical blood culture samples. International Journal of
FAKTOR KRITIS
• Volume pada botol kultur diperhatikan  10 ml. Pediatric 4 ml

https://www.youtube.com/c/LabsforLifeProject/
CONTOH ALAT DAN LAB KLINIK

BacT/ALERT 3D BD BACTEC

RSUD Ulin Banjarmasin


RS Hasan Sadikin
Bandung
THA
NKS!
Noven Sandycho
(G4C020035)
Intoduction

 Fluorescence polarization immunoassay (FPIA) is a class of in vitro


biochemical test used for rapid detection of antibody or antigen in sample.
 Merupakan tes kuantitatif dengan memanfaatkan fluorescene untuk
membaca imunokromatografi.

Nielsen K, Lin M, Gall D, Jolley M (September 2000). "Fluorescence polarization immunoassay:


detection of antibody to Brucella abortus". Methods. 22 (1): 71–6. doi:10.1006/meth.2000.1038
History
 Dikembangkan oleh Abbott Diagnostics sekitar 70 akhir
Principle
 Prinsip FPIA didasarkan pada ukuran molekul fluoresensi yang berbeda dan
intensitas yang berbeda dari sinyal polarisasi fluoresensi

Maragos, C. (2009). Fluorescence polarization immunoassay of mycotoxins: a review. Toxins, 1(2), 196–
207. https://doi.org/10.3390/toxins1020196
https://www.youtube.com/watch?v=OdBNVrPvJMY
Aplikasi pada analyzer
 ImunologiFPIA mengukur perubahan polarisasi campuran antara fluoresen,
antigen sampel, dan antibodi yang ditentukan.

Maragos, C. (2009). Fluorescence polarization immunoassay of mycotoxins: a review. Toxins, 1(2), 196–
207. https://doi.org/10.3390/toxins1020196
(http: // creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0)
Cara Kerja
 QC pada FPIA ini menggunakan ICT khusus untuk qc alat.
 Sampel yang digunakan : Serum, WB, urine,

https://www.sycomed.com/en/analyzer/poc-
immunofluorescence-analyzer/immunoassay-
analysis-system-fluorecare
https://www.youtube.com/watch?v=1TxsxM5Yco4&t
=11s
Parameter yang diukur

https://www.sycomed.com/en/products/fluorecare-quantitative-
poc-tests
https://www.sycomed.com/en/products/fluorecare-
quantitative-poc-tests
Knowledge
 Contoh alat imunologi FPIA :

Portable Laser Fluorescence Reader FLUORECARE™


Portabler Laser-Fluorescence Reader INFINITY-V1

Sysmex FPIA-2100
Aplikasi di Lab. Luar negeri

 Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit St. Mary Seoul, Universitas Katolik Korea
222 Banpo-daero, Seocho-gu, Seoul 06591, Korea
 Nanfang Hospital, Southern Medical University ,Guangzhou, China.
 University of Florida College of Medicine, Florida, USA.
Watch out
 Kelebihan :
- Banyak parameter yang bisa diukur
- Penggunaanya lebih baik ketimbang ICT
- Murah

 Kekurangan :
- Bila molekul antigen terlalu besar, sensitivitas berkurang.
- Masih ada keterbatasan dalam parameter tertentu

 Faktor Kritis :
- Suhu dapat membuat polarisasi berjalan cepat, sehingga dapat mengurangi
sensitivitas.
- Perhatikan waktu ketika proses ICT.
Terima Kasih
CAPILLARY
ELECTROPHORESYS FOR
FRAHGMENT ANALYSIS

NURHILALIYAH
G4C020039
PENDAHULUAN

Analisis fragmen adalah metode analisis genetic


yang terdiri dari serangkaian tekhnik dimana
fragmen DNA diberi label Fluoresen, dipisahkan
dengan menggunakan Elektroforesis kapiler (CE)
dan ukuranya kemudian dibandingkan dengan
standar internal.

“ Instrumen Capillary Electrophoresis (CE) merupakan suatu


metode analisis kimia yag bertujuan untuk memisahkan berdasarkan
perbedaan dalam mobilitas elektroforesis. Teknik penerapannya
melibatkan suatu pipa kapiler dengan lebar 20-200 µm dengan efisiensi
pemisahan tinggi baik untuk molekul besar maupun kecil. Proses
analisis berlangsung cepat karena adanya perbedaan gaya
elektroosmotik dan elektroforesik.
Perrett, D. (1999) ‘Capillary
electrophoresis in clinical chemistry’,
pp. 133–150

SEJARAH

1980
1931
Jorgenson & Lukacs
Arne Tiselius

 1931 : Arne Tiselius pemisahan molekuler dan analisis kimia, Proses pemisahan baru dan
teknik analisis kimia berdasarkan elektroforesis terus dikembangkan pada abad ke-21
 Metode ini menyebar perlahan hingga munculnya metode elektroforesis zona efektif pada
tahun 1940-an dan 1950-an, yang menggunakan kertas saring atau gel sebagai media
pendukung.
 Pada 1960-an, metode elektroforesis gel yang semakin canggih memungkinkan pemisahan
molekul biologis berdasarkan perbedaan fisik dan kimia kecil, membantu
mendorong munculnya biologi molekuler salah satunya elektroforesis kapiler.
 1980 mulai terkenal pada saat Jorgenson dan luckacs menerbitkan serangkaian makalah
elektroforesis.
https://en.wikipedia.org/wiki/Electropherogram

Prinsip

Pada dasarnya elektroforesis kapiler untuk analisis fragment ini sendiri cara kerjanya sama dengan
elektroforesis gel yaitu tergantung pada molekul yang memiliki muatan listrik dan bobot yang berbeda,
sehingga ketika molekul dalam substrat terkena medan listrik molekul yang berbeda akan bergerak
kearah yang berlawanan. Biasanya, pewarna fluoresen dilekatkan pada primer, dan fragmen diperkuat
oleh PCR sebelum elektroforesis, sehingga pada alat elektroforesis kapiler standar matriks yang
digunakan harus sama karna terdapat penanda inilah yang berpendar sehingga fragmen tersebut
dideteksi kemudian terbaca dalam bentuk kurva grafik yang memiliki batas/ target.
Ng, V. (2002) ‘Capillary Electrophoresis of Nu- cleic Acids’, (4), p. 2002.
Woolley AT, Mathies RA (Oktober 1995). "Sekuensing DNA
berkecepatan sangat tinggi menggunakan chip elektroforesis kapiler".
Kimia Analitik . 67 (20): 3676–80. doi : 10.1021 / ac00116a010 . PMID
8644919 .

Woolley dan Mathies menggunakan CE untuk mengurutkan fragmen DNA dengan


akurasi 97% dan kecepatan 150 basis dalam 540 detik. Mereka menggunakan
pelabelan 4 warna dan format deteksi untuk mengumpulkan data fluoresen.
Fluoresensi digunakan untuk melihat konsentrasi setiap bagian dari urutan asam
nukleat, A, T, C dan G, dan puncak konsentrasi yang digambarkan dari deteksi ini
digunakan untuk menentukan urutan DNA.

Elektropherogram dalam analisis fragmen

Elektropherogram adalah plot ukuran fragmen


DNA. Fragmen berlabel fluoresen dipisahkan oleh
CE dan ukurannya sesuai dengan standar
internal. Puncak sesuai dengan pewarna warna
berbeda yang semuanya dapat dipecahkan dan
berukuran sepanjang sumbu x. Garis merah
menunjukkan sinyal level rendah (noise) di antara
puncak.

Suratman, A. And Waetzig, H. (2009) ‘Prevention Of Protein


Adsorption On Bare Fused-silica Capillary By Peg In Capillary Zone
Electrophoresis’, 9(3), Pp. 410–413.
Gambar alat elektroforesis kapiler

Abi 3500 8 Kapiler DNA Sequencer

https://www.thermofisher.com/id/en/home/life-science/sequencing/sequencing-learning-center/capillary-
electrophoresis-information/what-is-fragment-analysis.html
Aplikasi
• Ahli Genetika
• lokus DNA polimorfik yang mengandung • Ilmuan makanan
urutan nukleotida berulang, biasanya dengan
• dapat menggunakan Elfo kapiler untuk
2 hingga 7 nukleotida per unit berulang,
menganalisis protein untuk menentukan
jumlah nukleotida dalam unit berulang
karakteristik dan kadar protein yang berbeda.
adalah sama untuk sebagian besar
pengulangan dalam lokus mikrosatelit, tetapi
jumlah pengulangan untuk lokus tertentu
mungkin berbeda, menghasilkan alel dengan
panjang yang bervariasi, yang dapat dianalisis • Analisis fragmen dapat membedakannya
dengan analisis fragmen dan digunakan untuk ketika nukleotida berlabel pewarna
mengidentifikasi individu (misalnya, untuk digunakan sebagai pengganti primer berlabel
tujuan konservasi atau identifikasi manusia, selama langkah PCR
sidik jari).
Kelebihan Dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan
 Hemat waktu dan biaya karena  Harga instrumen terlalu mahal
pemisahan dilakukan secara untuk dimiliki
serempak dalam sekali injek
untuk sebuah sampel yang  Boros dalam penggunaan listrik
dianalisis. karena menggunakan tegangan
 Selektivitas dan sensitivitas tinggi tinggi.
 Dapat melakukan pemisahan  Peralatan yang digunakan cukup
yang sangat kompleks seperti
DNA. kompleks dan harganya mahal.
TUGAS Desain

Defi
S2 SLM UNIMUS
Identification and Suspectibility Microbiology Analyzer

Disusun oleh :
pembahasan

History
lntroduction
Vitex 2
Prinsip
Diskusi

Defi Nurul Hayati


G4C020031

Program Studi Magister Sains Laboratorium Medik


Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
RIZKY, 2013

MDRO Meningkatkan angka


MEDIA SINTETIS
(Multi Drug Resistant kematian dan angka
Organisme) kesakitan
pembahasan

History

Introduction
Vitex 2
Prinsip
Diskusi

Solusi : Pemeriksaan diagnosis yang cepat dan akurat

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13,
No. 3, Juli 2007: 129-132
William Robertz 1874 John Tyndal Beijerinck 1889
Mengamati hal yang Mempelajari efek yg
pembahsan

Mengamati bahwa media berbeda pd

lntroduction
history
serupa bahwa kaldu
prinsip
Vitex2
diskusi

cair tempat pertumbuhan mendukung pertumbuhan pertumbuhan bakteri.


penicilium glaucum tidak baik bakteri maupun Dengan penemuan
dpt dengan mudah jamur. mengevaluasi kualitas
terkontaminasi oleh antimikroba dari larutan
bakteri. antiseptic. Dengan
memotong sumuran
Melaporkan efek penghambatan
kedalam agar2 dan
dari apa yg akhirnya dikenal
mengisi sumuran dgn
dengan penisilin pada media padat
larutan antiseptik serta
mengenai area penghambatan
menemukan teknik MIC.
staphylococcus yg berdektan dgn
kontaminanan penicillium pd agar
plate
What is
pembahsan

01. Pengertian

lntroduction
history
prinsip
Vitex2
diskusi

Suatu langkah untuk automatisasi di bidang mikrobiologi


khususnya pengenalan (identifikasi) dan kepekaan (sensitifitas)
antimikroba sehingga dapat ditentukan antibiotika yang lebih
tepat ( Vanndepitte, 2003).
02. Jenis metode identifikasi dan tes kepekaan
 Konvensional : Analytical Profile Index (API) Cakram atau
dilusi Agar.
 Semi automatisasi :Technical Dedicated Reasonable (TDR)-300
 Automatisasi : VITEX 2 ( Biomerieux,2010, O’hara,2005, Forbes,
2007, Mindray,2013)

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No.
3, Juli 2007: 129-132
Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical
Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
pembahsan

lntroduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

What is Vitex 2 Alat bersistem otomatik tinggi (highly


technology? automatic system) untuk uji
pengenalan/identifikasi dan
sensitivitas antimikroba berdasarkan
prinsip Advanced Colorimetry dan
Turbidimetry.
Sehingga memungkinkan hasil
identifikasi dan sensitivitas selesai
dalam waktu 5-8 jam
pembahasa Component

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi
n

1. VITEK 2 Compact 4. Shared Printer 6. Power Conditioner


2. Compact Workstation 5. UPS (Uninterruptible 7. Test Cassettes
3. Barcode Scanner Power Supply) 8. DensiCHEK™ Plus

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical


Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
Prinsip Kerja Vitex 2

01. Prinsip
Vitex 2 merupakan alat analisis mikrobiologi generasi baru yg
prinsipnya berdasarkan metode Advanced Colorimetry dan
pembahasan

Introduction
history
Vitex 2
Turbidimetry. Metode ini mampu mengidentifikasi bakteri dlm

prinsip
Diskusi

rentang yg luas termasuk Gram negatif (GN), Gram positif


(GN), dan Corynebacterium (ANC), Bacillus (BCL), Neisseria
haemophilus (NH), dan jamur (YST).

02. Vitex 2 menggunakan software advance expert


system (AES)
Identifikasi bakteri menggunakan metode kolorimetrri. Dengan
menilai reaksi biokimia, pemakaian karbon pada substrat dan
aktivitas enzim.

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical


Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
pembahasan
Prinsip Kerja Vitex 2

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

01. Pemilihan Reagent Card

 Kartu GN : Bakteri aerob gram negatif


 Kartu GP : bakteri aerob coccus gram positif & batang tanpa
spora
 Kartu ANC : Mikroorganisme anaerob dan Corynebacterium sp
 Kartu BCL : bakteri batang gram positif yg membentuk spora
VITEX 2 menggunakan 2 kartu pada setiap pemeriksaan yaitu kartu
untuk identifikasi bakteri dan tes kepekaan antibiotika.

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical


Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
Vitex 2 Technology

 Kartu Vitek-2 terdiri atas 2 jenis kartu, kartu ID untuk


pengenalian (identifikasi) dan kartu AST untuk uji
kepekaan (sensitifitas) antibiotik. Setiap kartu
dilengkapi dengan angka sandi batang (barcode).
pembahasan

Introduction
history
 Kartu Vitek-2 memiliki asas (konsep) amung (yang

Vitex 2
prinsip
Diskusi

unik) dengan gabungan (kombinasi) 600 jenis substrat


uji kolorimetrik yang sangat khas (spesifik) untuk
membedakan antar spesies, sehingga 98% isolat klinik
dapat tertemukan (deteksi) dengan sistem tunggal ini
secara cepat.
 Menu kartu Vitek-2sangat lengkap, berikut ini tabel
jenis kartu, ketepatan pengenalian (identifikasi) dan
waktu menemukan (deteksi)

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical


Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
Vitex 2 Technology

Dalam setiap kartu kepekaan (sensitifitas) antimikroba (AST)


terdapat 16–20 jenis antimikroba dalam berbagai kepekatan
(konsentrasi), pemilihan kartu AST disesuaikan dengan jenis
bakterinya, sedangkan untuk antifungal, di satu kartu terdapat
4 jenis antifungal dalam berbagai kepekatan (konsentrasi)
pembahasan

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical


Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
pembahasan
Vitex 2 workflow

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol.


13, No. 3, Juli 2007: 129-132
Material of test

 Culture for patient sample


 Test tube rack
 Slain solution 0.45% PH 4.5-7
 stick swab
pembahasan

 DensiCHEK plus instrument To measure microorganism

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

Density
 Tube fixed pipetting (red for gram -ve and blue for gram
+ve)
 Vortex
 Tissue
 Pastuer pipette
 Powder free gloves
 Biohazard container

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical


Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
Sample of preparation
01. Bacterial suspensions prepared. A
sterile swab is used to transfer
02. a sufficient number of colonies
of a pure culture and to suspend the
pembahasan

microorganism in 3.0 mL of sterile

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

saline (0.45% NaCl) in a clear plastic


test tube.

03. Mix suspension use Vortex until


have homogenous suspension
DensiCHEK™ Plus INSTRUMENT FOR
turbidity adjustment

 Put the tube in DensiCHEKplus then rotate


3600after that instrument read density
acceptable range 0.5-0.63 for bacteria and
for yeast 1.8-2.2
 The turbidity is adjusted accordingly Table 1
pembahasan

Introduction
history
Vitex 2
and measured by DensiChekTM.

prinsip
Diskusi

 If the turbidities is less than range add more


bacterial coloney
 If turbidity is more than range
add more saline 0.45%
 To avoided contamination don't add solution
from dispenser

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology


and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007:
129-132
Tube fixed pipetting (red for gram -
ve and blue for gram +ve) From
suspension take 145mm for gram-ve
bacteria and 280mm from gram+ve
pembahasan

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

or yeast Add the above volume to 3


mm of saline

• The test suspension tube is placed into

the “cassette”, with Reagent card


•Sealed test kits are moved into the
reader/incubator automatically.
•Test kits incubate and analyze
automatically.
Diskusi
pembahasan

Watching This Vidio

prinsip
Vitex 2
history
Introduction
1. Multi-Drug Resistant Organism.

 ESBL (Extended Spectrum Beta-Lactamase)


produceri.
 Organism is E. coli, K. pneumoniae, or K.
oxytoca
pembahasan

1. If ESBL screen is positive and Expert flags

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

isolate as an ESBL producer, then verify


Ceftriaxone is resistant and label as Multi-
Drug Resistant Organism (MDRO) – ESBL
producer.
 Organism is P. mirabilis
1. If Expert flags isolate as an ESBL producer,
then verify Ceftriaxone is resistant and label
as Multi-Drug Resistant Organism (MDRO) –
ESBL producer.
Multi-Drug Resistant Pseudomonas.

Organism susceptibility tests non-susceptible to 3


of 5 drug classes
1.Cephalosporins (cefepime, ceftazidime)
2.Beta-lactam/beta-lactam beta-lactamase
pembahasan

inhibitor combination (piperacillin,

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

piperacillin/tazobactam)
3.Carbapenems (imipenem, meropenem,
doripenem)
4.Fluoroquinolones (ciprofloxacin, levofloxacin)
5.Aminoglycosides (gentamicin, tobramycin,
amikacin
Alat automatisasi identification and suspectibility
pembahasan microorgnism analyzer

Introduction
history
Vitex 2
prinsip
Diskusi

Microscan WA 96
TDR-X60
Keuntungan dan Kendala

Hasil cepat dan Akurat

pembahsan

Introduction
VITEK-2 hanya

History
Diskusi

prinsip
memerlukan waktu 1,5 jam

Vitex2
SOFTWARE KENDALA
Advanced Expert System (AES) 2 Mahal dan software harus
tersedia cukup dan
beresinmbungan

1 3

Reference : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical


Laboratory, Vol. 13, No. 3, Juli 2007: 129-132
DIMOHON
SARAN
& MASUKAN-NYA
terimakasih
USING POWERPOINT
atas perhatian-nya
GLUCOMETER

ALDHYKURNIAWAN
G4C020011
INTRODUCTION

• Glucometer
dirancang untuk mengasumsikan hubungan konsentrasi glukosa di
dalam darah. Glukometer jga merupakan pemeriksaan cepat
• Strep Test
Alat yang mnjadi mediator darah dalam pengujian
• Whole Blood
Sampel yang akan diperiksa
• Auto click
Alat yang dgunakan dalam pengambilan sampel
HISTORY
DIAWALI DENGAN PENEMUAN ELEKTRODA OKSIGEN OLEH LELAND CLARK
MELALUI MAKALAHNYA PADA 1956. CLARK DAN REKANNYA ANN LYONS
KEMUDIAN MENGEMBANGKAN ELEKTRODA ENZIM GLUKOSA PERTAMA.
BIOSENSOR YANG BERADA PADA LAPISAN TIPIS GLUKOSA OKSIDASI (GOX)
INI MENGUKUR JUMLAH OKSIGEN YANG DISERAP GOX SELAMA REAKSI
ENZIM DENGAN SUBTRACT GLUKOSA. PENEMUAN INILAH YANG
MENDASARI PENGUKURAN GLUKOSA DAN MEMBUAT CLARK DIJULUKI
“FATHER OF BIOSENSOR”.

ANTON H. CLEMENS JUGA PERNAH MENGEMBANGKAN GLUCOMETER


DENGAN MENGGUNAKAN JARUM SEBAGAI PENUNJUK PENGUKURAN YANG
UMUM DIPAKAI RUMAH SAKIT PADA ERA 1970AN. PEMANTAU GLUKOSA
UNTUK DIABETES TYPE 1 KEMUDIAN MUNCUL PADA AKHIR 1970AN, DAN
PENJUALAN PENGUKUR GLUKOSA UNTUK KEPENTINGAN DOMESTIK BARU
ADA SEKITAR 1981. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DEWASA INI KINI
MEMBUAT RANCANGAN GLUCOMETER MENJADI SEMAKIN RINGKAS DAN
CANGGIH. ADMINMEDX,2018)
BASIC PRINCIPLE

Glucometer mendeteksi glukosa dengan


mengukur reaksi redoks glukosa dehidrogenase
(GDH). Elemen konsumsi yang mengandung
bahan kimia yang bereaksi dengan glukosa dalam
tetesan darah digunakan untuk setiap
pengukuran. Untuk beberapa model elemen ini
adalah plastik test strip dengan titik kecil
diresapi dengan GDH,, Glukosa dalam darah
bereaksi dengan elektroda enzim (PQQ)
Pyrroloquinoline quinone,

(www.elsevier.com/locate/ tvjl)
GDH dioksidasi ulang dengan kemampuan reagen
mediator (pqq). Mediator kemudian dikurangi dengan
reaksi pada elektroda, yang menghasilkan arus listrik.
Muatan total yang melewati elektroda sebanding dengan
jumlah glukosa yang bereaksi dengan enzim. Selama
proses redoks, pqq direduksi menjadi polimer hijau, yang
menyebabkan warna berubah dari kuning menjadi hijau,
selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh lampu alat dari
arah bawah strip. Kemudian hasil ini akan dikonversikan
kedalam bentuk digital yang dapat kita lihat ddlm layar sebagai
hasil dari pemeriksaan. WWW.ELSEVIER.COM/LOCATE/ TVJL)
APLIKASI di LAB MEDIS

Digunakan sebagai cadangan alat


kimia lainny bila terjadi kerusakan .
KELEBIHAN
Glukometer memberikan hasil yang cepat
untuk dengan hanya selang waktu bbrp
menit kita sdh mendapatkan hasil
www.elsevier.com/locate/ tvjl)

KEKURANGAN
ketepatan dan akurasi yang kurang dan tdk bsa
dgunakan sebagai penentu akhir diagnosa.
Dan alat ini hanya dapat mmbaca 20Mg/dl- 600Mg/dl.
Faktor KRITIS
ketepatan dan akurasi glukometer dapat
dipengaruhi oleh jenis dan penyimpanan Strip, alat yg
kurang tepat.( L. Zeng, dkk. Talanta 198 (2019) 412–
416L.)
Pengembangan Kedepan

Tingkat akurasi Alat lebih


dtiingkatkan.
Alat sebaikny hanya dgunakan
dengan pihak yang brkopentsi
dabaggiannya.
C O N T O H KIT/ A L A T
Thanks
Thermalcycler Polymerase Chain Reaction
(PCR)

Imelda Putri Kusharyati


(G4C020020)
Desain Dan Kontruksi Dasar Instrumentasi Laboratorium
Medik
Prodi Magister Sains Laboratorium Medis
Thermalcycler Polymerase Chain Reaction
(PCR)

Introduction History Basic Principle

Kekurangan dan Aplikasi di Lab


Kelebihan Medis
Get a modern
Introduction

Apa itu thermalcycler PCR ?


PowerPoint Presentation
Thermal Cycle PCR ini merupakan teknik
pengujian untuk analisis kualtitatif dan
kuantitatif suatu kandungan dari produk
yang berasal dari mahluk hidup
berdasarkan DNA, baik hewan, tumbuhan,
bakteri atau mikroorganisme lainnya. Di
dalam alat Thermal Cycle PCR, sampel
DNA akan digandakan dan akan dideteksi
oleh detector yang berada didalam alat,
sehingga dapat diketahui secara kualitatif
dan kuantitatif melalui grafik.
Purnatiyo, D. (2014). Analisis Kelayakan Investasi Alat Dna Real Time
Thermal Cycler (Rt-Pcr) Untuk Pengujian Gelatin. Jurnal PASTI, 8(2),
212–226.
History
1972 Teknik PCR pertama kali dikembangkan oleh Karry
Mullis
Ph. D – Biochemistry – Univesity of California

1993 Mendapatkan hadiah nobel


Benefits of Thermalcycler Polymerase
Chain Reaction

05
04
03 Diagnosis of Hereditary disease

Application
02 Detection of microorganisms

of PCR 01 Foresic

DNA Fingerprint

DNA Sequencing
Basic Prinsiple
.
Perpanjangan atau
Penempelan primer pada penambahan
DNA target suhu 50- nukleutidan dengan
60°C. semakin tinggi suhu 72°C selama 2-
suhu aneling semakin Add Text 5 menit
spesifik Simple
PowerPoint
Anneling Presentation Elongasi

Siklus 30-40 kali


Pemutusan gugus
hidrogen dengan
suhu 90-97°C Denaturasi Siklus
Component PCR

DNA yang mengandung sekuens target yang akan


DNA diamplifikasi selama PCR
templete

Pasangan nukleotida sintetik (forward dan reverse) yang


Primers komplementer terhadap ujung 3’ dari kedua untai DNA target
Taq polymerase (yang diisolasi dari bakteri termofilik
DNA Thermus aquaticus) atau tTH yang digunakan untuk mengkatalisis proses sintesis
polymerase DNA
Terdiri dari dATP, dCTP, dGTP, dTTP dalam
jumlah yang sama; digunakan untuk proses sintesis salinan baru menggunakan
dNTPs
enzim DNA
polimerase
Menjaga suasana ionik untuk aktivitas dan stabilitas
optimum DNA polimerase
Buffer
Step of PCR (Thermal cycler)

Ali et al., 2017


Aplikasi di Laboratorium
Pembacaan Produk PCR

1. Gel electrophoresis dengan pewarnaan ethidium


bromide
(konvensional)

2. SYBR Green I fluoresence


Thermal cycler PCR
Result
Kekurangan dan Kelebihan
Waktu pemeriksaan cepat
01 Kelebihan

Tingkat ketelitian tinggi

Nilai spesifisitas yang tinggi

Preparasi sampel yang cukup rumit


Kekurangan
02 Reagen relatif mahal

Maulani, H., & Bloom, D. (2015). Sensitivitas dan Spesifisitas Polimerase Chain Reaction pada Diagnosis Her2 / Neu Karsinoma
Payudara Duktal Invasif melaporkan karsinoma payudara merupakan ( Chromogen In Situ Hybridization ), FISH ( Fluorescence In
Situ Hybridization ). Namun metode ini . 2(3), 283–290.
Alat alat PCR

C1000 Touch Thermal Cycler

1841000
Modular thermal cycler
THANK YOU
SANGER SEQUENCING
(HIV GENOTYPING)

( PRINCIPLE & METHOD )

Sumiyati (G4C020026) S2 SLM Unimus


https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
Pengertian:
Sequencing adalah metode yang digunakan
untuk menentukan urutan nukleotida (adenin, guanin,
citosin, timin) pada sekuen atau untaian DNA

The evolution of sequencing technology

https://www.pacb.com
Prinsip dasar :
 Menggunakan dideoxynucleutide triphosphates (ddNTP)
yang memiliki sebuah H pada karbon-3 dari gula ribose

 Dideoxynucleotide merupakan penghenti rantai. Dalam


reaksi sintesis jika dideoxynucleotide ditambahkan maka
sintesis akan berhenti karena 3’OH yang diperlukan untuk
penambahan nukleotide berikutnya tidak ada
https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
Tahapan :

https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
https://www.youtube.com/
https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
VIDEO

https://www.youtube.com/
Contoh alat :

Biosystem 3730 Biosystem 3500


KELEMAHAN ALAT
• Tabung kapiler bersifat fragile sehingga mudah
retak/pecah
• Kapiler tidak boleh berdebu
• Kapiler tidak boleh disentuh

Ketiga Faktor tersebut diatas dapat menyebabkan :


• Kehilangan resolusi secara bertahap
• Baseline tinggi
• Kekacauan pembacaan data
• Puncak kurve tidak beraturan
Applied Biosystems 48 capillary 3730 DNA Analyzer
Univercity of Miami Australian National Univercity
https://www.fishersci.com/shop/products
https://www.ampliedbyosystems.com
HIV GENOTYPING
• HIV genotipe merupakan istilah yang dipakai untuk menyatakan keadaan
genetik dari suatu individu atau sekumpulan individu populasi terinfeksi
HIV.
• Metode Sanger dapat menentukan sekuensing amplikon PCR region pol
HIV 1, dan analisis resistensi obat ARV dilakukan dengan Program
Database Universitas Stanford.
• Tes resistansi obat anti retro viral merupakan bagian integral dari
manajemen pasien yang terinfeksi HIV
• Metode sekuensing Sanger klasik mampu mendeteksi mutasi yang resistan
terhadap obat AVR yang mencapai minimal 10-15% dari populasi virus.
• Sejak tahun 2019, WHO merekomendasikan pengujian resistensi obat ARV
difokuskan pada region pol HIV 1
Gambar 1. Desain PCR untuk amplifikasi seluruh region pol HIV-1
A) Bagian atas ilustrasi menunjukkan keseluruhan organisasi genetik HIV-1 yang
ditunjukkan oleh genom HXB2 (GenBank accession number K03455)
B) Bagian bawah ilustrasi menunjukkan nested RT-PCR yang dirancang untuk
wilayah amplifikasi, yang terdiri dari gen protease, reverse transcriptase dan
integrase
Gambar 2. Desain sekuensing dari seluruh region pol HIV-1.
A) Gambar silinder padat menunjukkan amplikon akhir yang dihasilkan dari proses RT-PCR, yang terdiri
dari seluruh pol (PR, RT dan IN) (Gambar 1)
B) Gambar silinder abu-abu mewakili segmen urutan yang diperoleh dari masing-masing primer
pengurutan berlabel, dan orientasi dari primer pengurutan ini ditunjukkan dengan panah yang sesuai
C) Gambar silinder padat menunjukkan urutan DNA sesuai yang dihasilkan yang terdiri dari semua
segmen parsial (sesuai dengan nukleotida 2253 hingga 5096 pada genom HXB2)
REFERENCE
1. https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/
2. https://www.pacb.com
3. https://Thermofisher.com
4. https://Youtube.com
5. https://www.fishersci.com/shop/products
6. https://www.ampliedbyosystems.com
7. www.elsevier.com/locate/meegid

SEKIAN DAN TERIMA KASIH...


DIGITAL PCR
EGFR MUTATIONS

Sri Suhartati
S2 Ahli Teknologi Laboratorium Medik

Universitas Muhammadiyah Semarang


PEMBAHASAN
EGFR

DPCR
Kanker Paru-paru

Non Small
Small Cell
Cell Lung
Lung
Cancer
Cancer
(NSCLC)
(SCLC)

Salma Nurul Ahyati1 , Ika Kustiyah Oktaviyanti2 , Ida


Yuliana, Homeostasis, Vol. 2 No. 1, April 2019: 1-8
Kanker Paru-paru

Herbst et al. 2008


APA EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR (EGFR) ITU ?
Domain dan Struktur dari EGFR

Cheng et al., Modern Pathology (2012) 25, 347–369


Anatomi EGFR

Cheng et al., Modern Pathology (2012) 25, 347–369


Mutasi EGFR

Santos et al. 2011


PCR (Polymerase Chain Reaction)

Randelli Saiki dan Henry


Erlich
Thermopillus Aquaricus.

1980 Sampai Saat ini


Pertama kali

1985 1986

https://en.wikipedia.org/wiki/Kary_Mullis
https://www.bio-rad.com/en-id/applications-technologies/droplet-digital-
pcr-ddpcr-technology?ID=MDV31M4VY
Prinsip PCR
QX200 Droplet Digital PCR System
Biorad

Kits Reagen

https://www.bio-rad.com/en-id/product/qx200-droplet-digital-pcr-system?gclid=Cj0KCQiA5bz-BRD-
ARIsABjT4njFDpoppvgJ9sQXz8caCYtr5WeWYuYLLwYUZo97mzKwhQV6WgCS6XAaAj4hEALw_wcB&WT.knsh_id=cd8a7677-
7c3a-4791-9b57-633bf6173916&WT.srch=1&ID=MPOQQE4VY&WT.mc_id=170125000652
MUTASI yang dapat diperiksa pada ALAT QX200
Droplet Digital PCR System
Biorad Salah satunya EGFR L858R

https://www.bio-rad.com/en-id/product/qx200-droplet-digital-pcr-system?gclid=Cj0KCQiA5bz-BRD-
ARIsABjT4njFDpoppvgJ9sQXz8caCYtr5WeWYuYLLwYUZo97mzKwhQV6WgCS6XAaAj4hEALw_wcB&
WT.knsh_id=cd8a7677-7c3a-4791-9b57-
633bf6173916&WT.srch=1&ID=MPOQQE4VY&WT.mc_id=170125000652
ATILA Kits

EGFR Digital PCR Multiplex Mutation Screening


Kit identifies possible 63 mutation sites in a
single well in a rapid and cost-effective manner,
including G719X, Ex19Del, S768I, Ex20Ins,
T790M, L858R and L861Q mutation groups.

https://atilabiosystems.com/our-products/ddpcr-cancer-
mutation-detection-kits/
Digital PCR

Step 2: PCR Amplification of Step 3: Droplet Reading


Droplets

Step 1: Droplet Generation


Step 0: Prepare PCR-Ready
Samples prior to Starting ddPCR

https://www.bio-rad.com/en-id/applications-technologies/droplet-digital-pcr-ddpcr-technology?ID=MDV31M4VY
Digital PCR

Salianan per ul
Flousensi per tetesan

Intensitas flouresensic
Step 4: Analyze Results

https://www.bio-rad.com/en-id/applications-technologies/droplet-digital-pcr-ddpcr-technology?ID=MDV31M4VY
MUTASI EGFR

JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
MUTASI EGFR

JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
JIANG,X.W, LIU.W, YA ZHU.X, XIE XU.X . 2019. Evaluation of EGFR mutations in NSCLC
with highly sensitive droplet digital PCR assays. Hospital Capital Medical University:
593-603
Kelebihan

Kekurangan
Thank You
Next Generation
Sequencing for Non
Invasive Prenatal
Testing
Yulita Maulani
G4C020040

S2 Ilmu Laboratorium Medis


Universitas Muhammadiyah Semarang
The Evolution of Sequencing Technology

• Section Break
• Insert the title of your
subtitle Here
History

1953 1977 1987 2003

Human Genome Project: 3.3


billion-base pairs; approximately
23,000 genes
Applied Biosystems markets first
automated sequencing machine,
the model ABI 370
Frederick Sanger publishes
"DNA sequencing with
chainterminating inhibitors
Discovery of the structure of the
DNA double helix
About NGS

High throughput DNA Sequencing


Technique

Employs Micro and


Nanotechnologies Sequence thousands of
1. Reduce sample size. sequences at once.
2. Low Reagent cost
3. Less Time

Produce enormous
amount of data
NGS Workflow Concept
Video
Platform- Illumina Family
Non-Invasive Prenatal Testing
• A screening test to analyze the genetic conditions
(chromosomal disorder)
• It can be performed as early at 10 weeks of pregnancy
• Genetic conditions may vary in increase or decrease order
What can be screened

Trisomy 21

Trisomy 18

Trisomy 13

Other sex chromosome


conditions
How NIPT works
• DNA plasenta akan sangat identik dengan DNA dari bayi
• Dibutuhkan pemisahan terlebih dulu antara DNA ibu dengan DNA
bayi

Greater in genetic condition / Lesser in genetic condition

• Beberapa DNA bayi terkandung dalam darah ibu, maka darah ibu
digunakan sebagai sampel untuk mengetahui DNA dari si bayi
untuk deteksi sequencing
Video
KIT INSERT
Advantages and Disadvantages

Mampu mempelajari DNA


janin dengan menambahkan Dapat terjadi perbedaan antara
sensitivitas tingkat tinggi DNA anak dan DNA plasenta,

Paling akurat untuk Tidak bisa memberikan jawaban


menganalisis sindroma down pasti

Bisa dilakukan lebih awal pada Bisa juga memberikan false + ve


usia kehamilan 10 minggu atau false –ve tergantung
kondisinya
Kondisi genetik (kelainan
kromosom) dapat diidentifikasi
Daftar Pustaka Sumber Agenda Style
https://www.pacb.com/blog/the-evolution-of-dna-sequencing-tools/attachment/evolution-of-
sequencing-technology/

https://www.illumina.com/systems/sequencing-platforms.html

Russian Journal of Genetics, 2019, Vol. 55, No. 10, pp. 1208–1213. © Pleiades Publishing, Inc.,
2019. ISSN 1022-7954

www.mdpi.com/journal/viruses
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/PMC3841808
https://www.thermofisher.com/order/catalog/product/4458688#/4458688

https://www.youtube.com/watch?v=CZeN-IgjYCo
Thank you
NGS for NIPT

Anda mungkin juga menyukai