Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
  Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh
individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.sedangkan itu etika merupakan
cerminan dari sebuah mekanisme kontrol yang dibuat dan diterapkan oleh dan
untuk kepentingan suatu kelompok sosial atau profesi. Kehadiran organisasi
profesi dengan kode etik profesi diperlukan untuk menjaga martabat serta
kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk
penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian.
Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu (Alwi, dkk, 2002). Contohnya
dokter, dokter gigi, apoteker, SKM, SKp, wartawan, hakim, pengacara, akuntan,
bidan dan perawat. Ciri-ciri pekerjaan/profesi menurut Mnt. Hanafiah & Amir
(1998) yaitu mengikuti pendidikan sesuai standar nasional, pekerjaannya
berlandaskan etika profesi, mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada
keuntungan, pekerjaannya legal, melalui perizinan, anggota-anggotanya belajar
sepanjang hayat, dan anggota-anggotanya bergabung dalam suatu organisasi
profesi. Profesi kesehatan adalah pekerjaan yang memenuhi kriteria, diberikan
kewenangan untuk melaksanakan pelayanan kepada klien maupun tenaga
kesehatan lain, mempunyai pendidikan formal untuk memperoleh pengetahuan,
sikap dan keterampilan, melaksanakan pelayanan melalui kode etik dan standar
pelayanan yang diakui masyarakat, profesional (KBBI), bersangkutan dengan
profesi, pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir).
Sebelum membahas mengenai organisasi sebaiknya kita mengetahui tentang
apa itu organisasi dan profesi itu sendiri. W.J.S. Poerwadarminta (dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia) organisasi yaitu susunan dan aturan dari berbagai

1
bagian (orang, dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. Selanjutnya
menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Chester I. Bernard, organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Dari berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa organisasi
merupakan suatu perserikatan manusia antara dua orang atau lebih yang
didalamnya terdapat susunan dan aturan serta sistem aktivitas kerja untuk
mencapai tujuan bersama.
Selanjutnya yaitu mengenai profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan
yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
yang mengandalkan suatu keahlian. Adapun karakteristik dari profesi antara lain
adalah mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus, dilaksanakan
sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu), dilaksanakan sebagai
sumber utama nafkah hidup dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang
mendalam.
Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi
profesi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
memiliki profesi yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Merton
mendefinisikan bahwa organisasi profesi adalah organisasi dari praktisi yang
menilai/ mempertimbangkan seseorang atau yang lain mempunyai kompetensi
professional dan mempunyai ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi
sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu.
Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama yaitu, kebutuhan hukum
untuk melindungi masyarakat dari anggota profesi yang tidak dipersiapkan
dengan baik dan kurangnya standar dalam bidang profesi yang dijalani.
Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk anggotanya dalam menghadapi
tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja kearah positif terhadap
perubahan-perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial.
Setiap orang yang berkecimpung dalam suatu kegiatan yang bersifat profesi
dan keahlian yang memiliki suatu kemampuan khusus berupa kompetensi, maka
akan memiliki suatu organisasi profesi sebagai wadah menyalurkan aspirasi dan

2
wadah komunikasi dalam rangka menjadi rasa persatuan sesama profesi yang
dijalankan sebagai tanggung jawab rasa kebersamaan.
Dunia kesehatan dikenal beberapa organisasi kesehatan yang telah lama
berdiri dan eksis dalam memperjuangkan aspirasi anggota didalamnya dan juga
baru berdiri dalam beberapa tahun ini. Organisasi tersebut antara lain : IDI, IBI,
PPNI, HAKLI, ISFI, AIA, PATELKI, IAKI, PAMKI, ILKI, HKKI, PERSAGI.
Organisasi yang berhaluan pada kelaboratoriuman antara lain adalah PATELKI,
IAKI, PAMKI, ILKI dan HKKI. Untuk organisasi profesi laboratorium kesehatan
hanya PATELKI dan IAKI.
PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia)
adalah organisasi profesi analis kesehatan yang mandiri, profesional, peduli serta
aktif dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan. Tujuan untuk
meningkatkan harkat dan martabat tenaga Analis Kesehatan. Wadah sekaligus
sarana pembinaan dan pengembangan anggota dalam meningkatkan mutu
profesionalisme, sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota, serta
peningkatan kesejahteraan anggota. PATELKI merupakan organisasi yang cukup
tua, berdiri sejak tanggal 26 April 1986 di Jakarta dan telah diakui di Asia
tenggara sebagai organisasi profesi laboratorium dan pihak Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Anggota yang mempunyai latar belakang pendidikan Sekolah Menengah
Analis Kesehatan (SMAK) atau Akademi Analis Kesehatan (AAK) atau Akademi
Analis Medis (AAM) atau Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan (PAMAK)
atau Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Program Studi Analis Kesehatan
atau Teknologi Laboratorium Kesehatan yang menyatakan diri sebagai anggota.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana fungsi organisasi profesi (PATELKI) terhadap Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan di Indonesia
2) Apa tujuan dari organisasi profesi (PATELKI)

3
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahi fungsi organisasi profesi (PATELKI) terhadap Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan di Indonesia
2) Untuk mengetahi Apa tujuan dari organisasi profesi (PATELKI)

4
BAB II
TINJAUAN PENULISAN

A. Sejarah laboratorium di Indonesia dan Organisasi PATELKI


Sejarah perkembangan laboratorium kesehatan di dunia dimulai sejak awal
diketemukannya mikroba oleh Antony van Leeuwenhoek (1632 – 1723) yang
kemudian menjadikannya menjadi salah seorang penemu mikrobiologi. Kemudian
dilanjutkan dengan beberapa penemuan di dunia mikrobiologi lainnya seperti
Louis Pasteur (1822 – 1895) penemu teori biogenesis dan penemu protozoa
penyebab penyakit serta penemu vaksin, Robert Koch (1843 – 1910) penemu
penyakit Anthrax dan terkenal dengan Postulat Koch. Tidak ada buku sejarah
yang otentik tentang perkembangan laboratorium di Indonesia, namun menelusuri
berbagai catatan dan masukan dari beberapa orang yang terlibat dalam proses
terbentuknya laboratorium kesehatan di Indonesia.
Perkembangan tersebut adalah sejak dimulainya pemerintah penjajahan
Belanda pada abad ke -16, pada tahun 1851 sekolah dokter Jawa didirikan oleh dr.
Bosch, kepala pelayanan kesehatan sipil dan militer dan dr. Bleeker di Indonesia.
Kemudian sekolah ini terkenal dengan nama STOVIA (School Tot Oplelding Van
Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi. Dalam rangka
mengembangkan kesehatan masyarakat di Indonesia pada saat itu kemudian
didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran di Bandung pada tahun 1888.
Kemudian pada tahun 1938, pusat laboratorium ini berubah menjadi Lembaga
Eykman dan selanjutnya disusul didirikan laboratorium lain di Medan, Semarang,
Makassar, Surabaya dan Yogyakarta. Laboratorium-laboratorium ini mempunyai
peranan yang sangat penting dalam rangka menunjang pemberantasan penyakit
seperti malaria, lepra, cacar dan sebagainya bahkan untuk bidang kesehatan
masyarakat yang lain seperti gizi dan sanitasi.
Pada tahun 1968 dalam rapat kerja kesehatan nasional, dicetuskan bahwa
puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu yang kemudian
dikembangkan oleh pemerintah (Departemen Kesehatan) menjadi Pusat Pelayanan

5
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Salah satu kegiatan pokok puskesmas
mencakup antara lain adalah laboratorium.Kemudian terjadi perkembangan
pelayanan laboratorium kesehatan selain yang diselenggarakan oleh pemerintah
khususnya swasta dengan berdirinya Laboratorium Klinik “CITO ” pada tanggal
10 April 1967 oleh Bapak. H. Achmad Djoeahir. Berlokasi di salah satu jalan
utama kota Semarang, yaitu Jalan Imam Bonjol No. 206. Kemudian disusul
dengan Prodia yang didirikan di Solo pada tahun 1973 sebagai yayasan yang juga
melayani pemeriksaan laboratorium. Sampai sekarang perkembangan
laboratorium sudah sedemikian pesatnya dan seiring dengan perkembangan
teknologi laboratorium kesehatan yang semakin modern maka semakin banyak
berdiri laboratorium klinik swasta di Indonesia.
Adanya laboratorium kesehatan di Indonesia tidak bisa terlepas dari sumber
daya kesehatan yang menjalankan kegiatan pelayanan di laboratorium, maka
pemerintah kemudian mendirikan institusi pendidikan analis kesehatan. Cikal
bakal keberadaan institusi pendidikan analis kesehatan adalah dengan
didirikannya pusat pelatihan tenaga kesehatan oleh dr. Y. Sulianti bersamaan
dengan didirikan Proyek Bekasi (tepatnya Lemah Abang) sebagai proyek
percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat
pedesaan di Indonesia. Selanjutnya berdiri Sekolah Pengatur Analis (SPA) yang
didirikan pada tahun 1958 di Medan dan Yogyakarta. Masa pendidikan pada saat
itu adalah 2 tahun yang berasal dari lulusan SD. Lulusannya dapat melanjutkan
pendidikan kekhususan selama 2 tahun lagi yaitu jurusan kimia dan jurusan
bakteri. Termasuk juga dengan berdirinya Sekolah Penjenang Kesehatan bagian F
pada tahun 1970an. Tahun 1982 karena adanya kebijakan pemerintah berubah
namanya menjadi Sekolah Menengah Analis Kesehatan dan tahun 1998
dikonversi menjadi D-III Akademi Analis Kesehatan.
Perkembangan institusi pendidikan analis kesehatan mengalami
perkembangan yang pesat. Seperti halnya kebijakan pemerintah untuk
menggabungkan akademi-akademi kesehatan di institusi negeri menjadi
Politeknik Kesehatan dan mengilhami pendirian sekolah-sekolah tinggi kesehatan
yang juga menyelenggarakan pendidikan Diploma III dan Diploma IV Analis

6
Kesehatan. Atas kerja keras dan komitmen organisasi profesi analis kesehatan
maka sampai saat ini telah ada institusi penyelenggara S1 Analis Kesehatan
dengan nama S1 Teknologi Laboratorium Kesehatan yang berada di Makassar
(Yanu).
PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia)
adalah organisasi profesi analis kesehatan yang mandiri, profesional, peduli serta
aktif dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan. Tujuan untuk
meningkatkan harkat dan martabat tenaga Analis Kesehatan. Wadah sekaligus
sarana pembinaan dan pengembangan anggota dalam meningkatkan mutu
profesionalisme, sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota, serta
peningkatan kesejahteraan anggota.PATELKI merupakan organisasi yang cukup
tua, berdiri sejak tanggal 26 April 1986 di Jakarta dan telah diakui di Asia
tenggara sebagai organisasi profesi laboratorium dan pihak Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Anggota yang mempunyai latar belakang pendidikan Sekolah Menengah
Analis Kesehatan (SMAK) atau Akademi Analis Kesehatan (AAK) atau Akademi
Analis Medis (AAM) atau Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan (PAMAK)
atau Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Program Studi Analis Kesehatan
atau Teknologi Laboratorium Kesehatan yang menyatakan diri sebagai anggota.

B. Visi dan Misi


a. Visi Patelki
Menjadikan ahli teknologi laboratorium kesehatan yang mandiri, bekerja
secara professional serta berdaya saing internasional.
b. Misi Patelki
Menghimpun semua tenaga ahli teknologi laboratorium kesehatan dalam
wadah organisasi Patelki, guna meningkatkan kemampuan dasar manajerial
secara professional dalam bentuk jaringan informasi dan komunikasi baik di
dalam maupun diluar negeri.

7
C. Struktur Organisasi
Organisasi Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia
terdiri dari organisas tingkat pusat, wilayah sampai tingkat cabang. Pengurus
organisasi Tingkat Pusat bernama Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia disingkat DPP. PATELKI. Struktur
Organisasi Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium
Kesehatan Indonesia adalah sebagai berikut :
 Ketua Umum
 Ketua-ketua
 Sekretaris Jenderal
 Sekretaris – Sekretaris
 Bendahara Umum
 Bendahara – bendahara
 Ketua - Ketua Departemen
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) kali
periode kepengurusan. Pengurus Tingkat Wilayah bernama Dewan Pimpinan
Wilayah Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia disingkat
DPW.PATELKI. Struktur organisasi Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia adalah sebagai berikut :
 Ketua
 Wakil-wakil Ketua
 Sekretaris
 Wakil - wakil sekretaris
 Bendahara
 Wakil - wakil bendahara
 Ketua - Ketua Bidang
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) kali
periode kepengurusan. Pengurus Tingkat Cabang bernama Dewan Pimpinan
Cabang Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia disingkat

8
DPC. PATELKI. Struktur Organisasi  Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia adalah sebagai berikut :
 Ketua
 Wakil Ketua
 Sekretaris
 Wakil Sekretaris
 Bendahara
 Wakil Bendahara
 Ketua - Ketua Seksi
Ketua Dewan Pimpinan Cabang hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) kali
periode kepengurusan. Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan
Pimpinan Cabang Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia
perlu mengangkat Dewan Pembina. Dan Anggota terdiri dari:
 Anggota Biasa :
Anggota lulusan SMAK AAK, AAM, Pendidikan Tinggi Analis
Kesehatan.
 Anggota Luar Biasa :
Anggota yang mempunyai profesi menunjang pelayanan laboratorium
kesehatan yang menyatakan diri sebagai anggota.
 Anggota Kehormatan :
Pejabat pemerintah, swasta, masyarakat yang berjasa atau diperlukan
jasanya bagi organisasi.

D. Kode Etik PATELKI


Kode etik PATELKI adalah perangkat yang dimiliki oleh PATELKI untuk
mengatur tata cara, aturan main, dan etika kerja dalam penyelenggaraan pelayanan
pemeriksaan laboratorium kesehatan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun
oleh swasta.
Pelaksanaannya dikendalikan oleh Majelis Kode Etik yang berada di tingkat
Pusat dan tingkat Wilayah. Kode etik PATELKI mengatur kewajiban anggota

9
terhadap profesi, terhadap diri sendiri, terhadap pasien/pengguna jasa, terhadap
teman sejawat dan terhadap masyarakat.

E. Fungsi dan Tujuan PATELKI


a. Fungsi PATELKI
1) Sebagai wadah pembinaan dan pengembangan anggota sesuai dengan tujuan
organisasi.
2) Sebagai wadah untuk peran serta usaha mensukseskan pembangunan
nasional.
3) Sebagai sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota, antar para anggota
dengan anggota organisasi lain yang sejenis serta antara organisasi dengan
organisasi lain.
b. Tujuan PATELKI
1) Menghimpun seluruh Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan di seluruh
Indonesia untuk mempersatukan diri dalam meningkatkan peran serta secara
aktif, terarah dan terpadu bagi Pembangunan Nasional
2) Mengadakan upaya dan peran serta dalam Pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi bidang laboratorium kesehatan baik nasional, regional
maupun internasional.
3) Mengusahakan pembinaan dan meningkatkan mutu status para tenaga Ahli
Teknologi Kesehatan sebagai tenaga profesional dan kader pembangunan
nasional.
4) Membina komunikasi dan kerjasama antara anggota,dan anggota organisasi
sejenis.
5) Membantu usaha-usaha pemerintah dalam mempersiapkan perencanaan dan
mensukseskan program pembangunan nasional (Bab V pasal 6 Anggaran
Dasar).

F. Keuntungan mengikuti Organisasi PATELKI


1) Mengikuti pelatihan dan pertemuan ilmiah maupun organisasi
2) Meningkatkan kemampuan berorganisasi

10
3) Memperjuangkan kebutuhan anggota melalui organisasi
4) Memperoleh fasilitas finansial yang ditawarkan organisasi bagi anggota
(asuransi-dalam proses, potongan utk ikut pertemuan ilmiah, pelatihan, dsb)
5) Berada pada ‘Information Highway’ dalam ilmu Medical Laboratory
Technology.

G. Tugas Pokok Pranata Laboratorium Kesehatan


Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi
anatomi (histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi
molekuler), biologi dan fisika.

H. Hak dan Kewajiban Pranata Laboratorium Kesehatan


1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses specimen
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun specimen, yang berkisar
dari sederhana sampai komplek
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari yang sederhana
sampai dengan yang canggih
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastkan akurasi dan keabsahan,
mengkonfirmasi hasil abnormal, melaksanakan prosedur pengendalian mutu
dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan data hasil uji
5. Mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk menentukan
manfaat kepraktisannya
6. Membantu klilnisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk
memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam
menginterpretasi hasil
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknis
laboratorium
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia)
adalah organisasi profesi analis kesehatan yang mandiri, profesional, peduli serta
aktif dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan. Tujuan untuk
meningkatkan harkat dan martabat tenaga Analis Kesehatan. Wadah sekaligus
sarana pembinaan dan pengembangan anggota dalam meningkatkan mutu
profesionalisme, sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota, serta
peningkatan kesejahteraan anggota.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, mohon kritik dan
saranya agar kedepannya lagi lebih baik dari sekarang.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://patelkijakartapusat.blogspot.com/2010/02/anggaran-dasar-patelki.html.
http://patelkikebumen.blogspot.com/2010/12/tujuan-organisasi.html.
http://depsi.fst.unair.ac.id/wp-content/uploads/2011/04/Etika-Profesi.pdf
http://organisasiku.blogspot.com/2011/04/etika-profesi-analis-kesehatan.html
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/eika-profesi-analis-kesehatan.html
http://izzaucon.blogspot.co.id/2014/06/organisasi-profesi.html

13

Anda mungkin juga menyukai