MANUSIA
A G U S TA N I A C H E L LY B U L A N NIM: 200610001
D A N I E L G E R VA S I U S NIM: 200610006
DINI KARTIKA NIM: 200610007
ERNI NIM: 1903017
L I S S A R I YA D I NIM: 200610012
M A R I S A PA J A R I A H S E P T I A N I R A H M A N NIM: 200610015
M E G A F E B R I YA N T I NIM: 200610018
M U H A M M A D A RYA P U T R A NIM: 200310007
MEMANUSIAKAN MANUSIA
Istilah “memanusiakan manusia” merupakan upaya untuk menjadikan manusia berbudaya atau
berakal budi. Sesama manusia saling menghargai, menghormati, dan tidak mengadili. Tidak ada
tindakan yang merendahkan, mencibir, atau hal lainnya yang membuat sakit hati lainnya.
Memanusiakan manusia dalam konsep : manusia dan keadilan; manusia dan cintah kasih;
manusia dan penderitaan; manusia dan tanggung jawab
Kata “adil” bearti tidak berat
sebelah/memihak manapun
sewenang-wenang nya,
sedangkan “keadilan”
pengakuan dan perlakuan yang
r seimbang Antara hak dan
ka mu s besa
ut kewajiban.
Menur
kelayakan dalam tindakan
Apa yang manusia dalam arti bila mana
dimkasud Menurut Aristo
te les kedua orang mempunyai
kesamaan dan ukuran yang telah
dengan ditetapkan
manusia dan manusia dikatakan adil
Menuru
keadilan t plato adalah orang yang
mengendalikan diri dan
perasaannya dikendalikan
Me
nur oleh akal
ut soc
r ate s keadilan akan tercipta bilamana
warga negara sudah merasakan
bahwa pemerintah sudah
melakukan tugasnya dengan baik
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga
tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
Keadilan Legal atau Keadilan Moral Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya itu disebut
keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
MANUSIA DAN CINTA KASIH
• Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang
dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan baik secara
fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan
manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan.
• Hubungan manusia dan penderitaan:
Manusia sebagai makhluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga
pemikirannya dan perasaannya. Manusia di dunia melakukan kenikmatan berlebihan akan
membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari
penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan
menyadari kesalahanya.
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB