Dosen pengampu:
Dra. Adriana Y.D. Lumban Gaol, M.Kes.
DISUSUN OLEH:
Kelompok 9:
Wika Sundari
Tio Silvia Silitonga
JURUSAN BIOLOGI
UNIMED
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil mini
riset dalam mata kuliah Biologi Sel ini. Penulis berterima kasih kepada Ibu dosen
pengampu mata kuliah atas bimbingan menyangkut mata kuliah sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas
ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat
sehingga dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan ......................................................................................
.....7
4.2. Variasi bentuk dan ukuran
sel ..............................................................9
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................................
....10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mini riset adalah suatu riset sederhana yang dilakukan sebagaimana layaknya
suatu penelitian sesungguhnya (riset) namun masih dalam konteks yang paling
simpel. Mini riset sebagaimana hanya membahas suatu masalah secara garis
besarnya saja, mengupas tetapi tidak terlalu dalam. Adapun masalah-masalah
yang diteliti yaitu suatu masalah yang dianggap layak untuk diteliti dan memang
masih dibutuhkan suatu hasil penelitiannya. Artinya, walaupun sederhana namun
mini riset ini dapat mengupas suatu masalah yang memang dapat memberikan
manfaat dan berguna bagi ilmu pengetahuan maupun kehidupan.
Mini riset juga salah satu tugas pokok dari mahasiswa/i di suatu Universitas
yang menganut sistem KKNI. Hal tersebut ditujukan agar mahasiswa terbiasa
melakukan suatu penelitian kecil-kecilan yang nantinya akan menciptakan jiwa-
jiwa peneliti dalam diri mahasiswa itu sendiri.
Di dalam lingkungan sekitar, keberadaan parit atau got sangatlah dibutuhkan,
hal itu karenakan berbagai fungsi dari parit itu sendiri. Meskipun penting namun
keberadaan parit di lingkungan sekitar masih sering kurang mendapat perhatian
dari masyarakat sekitar. Di dalam parit tersebut masih sering terdapat genangan
air yang dapat menjadi sarang penyakit serta tempat tumbuh dari organisme renik
lainnya.
Mini riset ini ditujukan agar setelah mengatahui organisme apa yang terdapat
dalam air tersebut, masyarakat menjadi lebih paham akan kebersihan dan
mengetahui bahaya dari genangan air itu sendiri.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2
Yang hidup parasit pada manusia misalnya Entamoeba histolytica dan Entamoeba
gingivalis.
Kelas Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak dan dalam daur hidupnya memiliki spora. Sporanya
ada dua macam yaitu spora aseksual disebut merozoit dan spora seksual disebut
sporozoit. Hidupnya parasit. Contoh Plasmodium dan Toxoplasma. Peristiwa
keluarnya merozoit dari eritrosit ketika pecah menyebabkan suhu badan penderita
naik disebut masa sporulasi. Plasmodium vivax dan P. Ovale menyebabkan
malaria tertiana, Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana, dan
Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropikana. Toxoplasma gondii
menyebabkan penyakit toksoplasmosis. Toxoplasma masuk ke dalam tubuh
manusia melalui daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran kucing.
3
Infeksi Toxoplasma terutama membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh
embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
Dalam hal ini, ditemukan protista yaitu Paramecium caudatum.
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran
sekitar 50-350 ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot).
Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil
(Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan
inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan
metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara
transversal), dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium Sp bergerak dengan
menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.
Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi
aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk
bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan
yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola
berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Paramecium memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh
cilia atau rambut getar, mempunyai satu makronukleus dan satu atau beberapa
mikronukleus, Paramecium bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan
melintang, makronukleus membelah secara amitosis sedangkan mikronukleus
secara mitosis.Paramecium memiliki tubuh streamline yang dapat digunakan
untuk berenang. Laju renang dibantu oleh silia yang menutupi permukaan tubuh.
Paramecium bergerak dengan kecepatan 1500 µ/detik atau lebih. Selama
bergerak, silia membuat gerakan yang simultan dari anterior ke posterior, disebut
ritme metakronal.
2.2. Hipotesis
4
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
5
5. Setelah protista ditemukan, diamati:
a. Bentuk sel yang ditemukan
b. Mengukur ukuran sel yang ditemukan
6. Membuat laporan pengamatan tenatng variasi bentuk dan ukuran sel yang
diamati.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar literatur
7
Paramecium memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh
cilia atau rambut getar, mempunyai satu makronukleus dan satu atau beberapa
mikronukleus, Paramecium bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan
melintang, makronukleus membelah secara amitosis sedangkan mikronukleus
secara mitosis.Paramecium memiliki tubuh streamline yang dapat digunakan
untuk berenang.
Bentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki), memiliki
makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih,dimana mikronukleus berfungsi
sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi. Habitat
Paramecium pada air tawar yang berenang. Memiliki vakuola denyut yang
terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan
mengedarkan makanan keseluruh tubuh . Ujung sel bagian anterior lebih tumpul
atau membulat. vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya
ditengah.
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini
berukuran sekitar 50-350 ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti
(Eukariot). Paramecium Sp bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan
terlihat jika menggunakan mikroskop. Tubuh paramecium memiliki dua vakuola
kontraktil dan sejumlah vakuola makanan. Panjang tubuh berkisar antara 80-350
µm. permukaan ventral mengandung celah mulut. paramecium bereproduksi
secara aseksual dengan pembelahan transversal.
Klasifikasi Paramecium caudatum:
Kingdom : Animalia
Philum : Protozoa
Sub phylum : Ciliophora
Class : Ciliate
Subclass : Holotricha
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramecidae
Genus : Paramaecium
Species : Paramaecium caudatum
8
Variasi bentuk dan ukuran sel
1. Paramecium caudatum
Perbesaran 20x; ukuran lebar 0,05 mm; ukuran panjang 0,08 mm; bentuknya
seperti sandal (pada saat melakukan pergerakan, bentuk menjadi tidak tetap).
2. Paramecium caudatum
Perbesaran 20x; ukuran lebar 0,06 mm; ukuran panjang 0,06 mm; bentuknya
seperti sandal (pada saat melakukan pergerakan, bentuk menjadi tidak tetap).
9
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, kami menemukan bahwa
bentuk dan ukuran sel Paramecium berbeda-beda. Adanya keberagaman tersebut
membentuk suatu variasi. Seperti yang kami amati, lebar dari kedua Paramecium
berbeda yaitu 0,05 mm dan 0,06 mm; panjangnya juga berbeda yaitu 0,08 mm
dan 0,008 mm.
10
DAFTAR PUSTAKA
Halang, Bunda, Dharmono, Mahrudin, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun
Praktikum Zoologi Invertebrata. Usaha Batang PMIPA FKIP Unlam Biologi.
Banjarmasin.
11