DIBAWAH
Oleh
Kelompok 2:
NANDA TRISNA MUTHMAINNAH ( 4163341039 )
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Mini Riset ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga Mini Riset ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Mini Riset ini disusun dalam rangka untuk
melaksanakan tugas dari dosen, selaku pengampu mata kuliah Morfologi
Tumbuhan.
Pada Mini Riset ini masih banyak kekurangan baik dalam penulisan kata
maupun cara penyampaianya, Oleh karena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan Mini Riset ini.
PENULIS
( )
2
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
3
2) Bagaimana rumus bunga dan diagram bunga dari famili
malvaceae,solanaceae,liliceae,rutaceae,dan papilionaceae ?
1.3 Tujuan
1) Mengetahui bunga ini banci atau tidaknya
2) Mengetahui rumus dan diagram bunga dari famili
malvaceae,solanaceae,liliceae,rutaceae dan papilionaceae
3) Mengetahui perbedaan dan persamaan bunga dari 5 famili
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
masing teratur dalam satu lingkaran atau lebih. Dalam diagram bunga, masing
-masing bagian harus digambarkan sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin
dua bagian bunga yang berlainan digambarkan dengan gambar yang sama.
Mengingat, bahwa yang digambar pada diagram itu penampang-penampang
melintang masing-masing bagian bunga yang telah dijelaskan diatas
(Tjitrosoepomo, 2009).
Jika dari bunga yang hendak kita buat diagramnya telah kita tentukan
kedua hal tersebut, kita mulai dengan membuat sejumlah lingkaran yang
konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian
bunganya. Kemudian melalui titik pusat lingkaran-lingakran yang konsentris
itu kita buat garis tegak lurus (vertikal). Untuk bunga di ketiak daun, garis itu
menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu
batang yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun,
yang dari ketiaknya muncul bunga tadi. Bidang ini disebut bidang median.
Pada garis yang menggambarkan bidang median itu disebelah atas lingkaran
yang terluar digambarkan secara skematik penampang melintang batang
(digambarkan sebagai lingkaran kecil) dan disebelah bawahnya gambar
skematik daun pelindungnya. Pada lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-
turut dari luar ke dalam digambarkan daun-daun kelopak, daun-daun tajuk,
benang sari, dan yang terakhir penampang melintang bakal buah
(Tjitrosoepomo, 2009).
6
sampai ke putik. Secara berturut-turut, rumus bunga dimulai dari kelamin
bunga tersebut, yang ditunjukkan oleh organ reproduktifnya. Lambang-
lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang
bertalian dengan simetrisnya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan
singkatan nama bagian bunga, sedang angka-angka menunjukkan jumlah
masing-masing bagian bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-
lambang lain lagi yang memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga satu
sama lain. Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukkan hal-hal
mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut :
1. Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singaktan kata kalix (calix),
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2.Tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata
corolla(istilah untuk mahkota bunga)
3.Benang-benang sari yang dinyatakan dengan huruf A singkatan
kataandroecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
4. Putik yang dinyatakan dengan huruf G singakatan kata gymnaecium (istilah
untuk alat betina pada bunga).
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu
mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaiut huruf P
singkatan kata perigonium (tenda bunga). Dibelakang huruf-huruf tadi lalu
ditaruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-masing bagian
tadi dan diantara dua bagian bunga yang digambarkan dengan huruf dan
angka itu ditaruh koma. Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak, 5
daun mahkota, 10 benang sari dan putik yang terjadi dari sehelai daun buah.
Maka rumusnya adalah (Tjitrosoepomo, 2009).
K 5. C 5. A 10. G 1
Jika kita mengambil contoh lain yaitu bunga yang mempunyai tenda
bunga. Misalnya, lilia gereja (Lilium longiflorum Thunb.) yang mempunyai 6
7
daun tenda bunga, 6 benang sari dan sebuah putik yang terjadi dari 3 daun
buah. Maka rumusnya adalah (Tjitrosoepomo, 2009).
P 6. A 6. G 3
K 5. A 5. A 10. G 1.
P 6. A 6. G 3.
Bunga terdiri atas bagian yang steril dan bagian yang fertil (reproduktif).
Bagian steril meliputi sejumlah helai daun kelopak (sepal), kumpulannya
disebut kaliks, dan sejumlah helai daun mahkota (petal), kumpulannya
disebut korola. Kaliks dan korola, bersama-sama disebut perhiasan bunga
(periant). Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, setiap
8
helaiannya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen
(mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil). Keseluruhan
stamen disebut andresium dan keseluruhan karpel disebut ginesium. Kelopak
bunga dan mahkota bunga disebut perhiasan bunga. Warna perhiasan dan
aroma bunga serta kelenjar madu berfungsi sebagai alat pemikat agen
penyerbuk. Agen penyerbuk dapat berupa serangga, burung atau manusia.
Alat kelamin berfungsi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan
dihasilkan oleh benangsari, sedangkan sel kelamin betina dihasilkan oleh
putik. Kepala putik adalah tempat peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala
putik. Tangkai putik merupakan saluran bagi serbuk sari menuju ovarium.di
dalam ovarium terdapat bakal biji yang di dalamnya terdapat sel telur. Dalam
ovarium terdapat satu atau lebih bakal biji bergantung pada jenis
tumbuhannya. Ovarium sekaligus merupakan bakal buahnya (Mulyani, 2006).
Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga
majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu
karangan. Peneliti seperti Wolff dan Goethe di abad 18, de Candolle pada
awal abad 19, dan penelitilain menyatakan bahwa organ bunga merupakan
turunan langsung dari helaian daun. Namun, pendapat yang diterima sampai
sekarang adalah daun dan batang merupakan satu unit tunggal yang disebut
shoot. Perkembangan bunga paralel dengan cabang vegetatif, jadi tidak
9
sebagai turunannya. Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan
(benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ.
Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga
dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang
termodifikasi daunnya. Bunga tediri atas sebuah sumbu tempat daun-daun
(organ) bunga tumbuh. Bagian sumbu batang atau ranting yang merupakan
ruas yang berakhir dengan bunga disebut tangkai bunga. Ujung distal tangkai
bunga ini menggembung dengan panjang yang beragam dan bagian ini
disebut dasar bunga. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam
organ. Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota, stamen, dan putik
disebut bunga yang lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur
yang tidak lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau
keduanya. Bila hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan,
dan sebaliknya bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila
kedua macam bunga uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut
berumah satu, bila terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang
mempunyai bunga sempurna (biseksualis), bunga jantan dan bunga betina
disebut poligam (Mulyani,2006).
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
3.2 Alat Dan Bahan
A. Alat
NO ALAT JUMLAH
1 Kertas HVS 6 Lembar
2 Pulpen 1 buah TABEL
3 Penggaris 1 buah
B. BAHAN
No Bahan FAMILI
1 Allium sativum Liliceae
2 Lilium longiflorum Liliceae
3 Hibiscus tiliaceus ( waru ) Malvaceae
TABEL
4 Gossypium hirsutum Malvaceae
5 Capsicum frutescens Solanaceae
6 Nicotiana tobacum Solanaceae
7 Vigna radiata Papilionaceae
8 Vigna sinensis Papilionaceae
9 Citrus aurantifolia Rutaceae
10 Citrus hystrix Rutaceae
PROSEDUR KERJA
4. Mengidentifikasi benang sari dan putik yang dimiliki
oleh bahan yang dibawa meliputi jumlah dan
kondisinya
BAB IV
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
14
B. Tabel Penentuan Rumus Bunga
(Allium sativum)
(Lilium longiflorum)
(Hibiscus tiliaceus)
15
Kapas * K (5), [C 5, A (~)], G (5)
(Gossypium hirsutum)
(Capsicum frustescens)
(Nicotiana tobacum)
16
4. Papilionaceae Kacang Hijau K (5), C 5, A 9, G 1
(Vigna radiata)
(Vigna sinensis)
(Citrus aurantifolia)
17
Jeruk Purut K (5), C 5, A (~), G 1
(Citrus hystrix)
4.2 PEMBAHASAN
Salah satu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya
adalah diagram bunga. Yang dinamakan bagian bunga adalah suatu gambar
proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong
melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang
melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, dan juga
bagian bunga lainnya. Disamping keempat bagian pokok tadi, perlu
diperhatikan bahwa lazimnya dari daun-daun kelopak dan tajuk bunga
digambar penampang melintang bagian tengah-tengahnya. Sedangkan dari
benang sari digambar penampang melintang bakal buahnya.
Bagian-bagian bunga juga bermacam macam, bunga tunggal terdiri atas
tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga(receptaculum), kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Bagian-bagian
bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (pedunculus), daun pelindung
(bractea), daun tangkai (bracteola), tangkai daun (pedicellus), dan bunga
(flos).
Pada bunga Allium sativum ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin banci atau hermaprodit
Termasuk bunga yang simetris aktimorf
Tenda bunga berjumlah 6 yang tersusun dalam dua lingkaran
18
Benang sari berjumlah 6 yang tersusun dalam dua lingkaran
Putik ada 3 yang berlekatan
Satu bakal buahnya menumpang dan terjadi dari 3 daun buah yang
berlekatan
Pada bunga Lilium longiflorum ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin banci atau hermaprodit
Termasuk bunga yang simetris aktimorf
Tenda bunga berjumlah 6 yang tersusun dalam dua lingkaran dan
berlekatan
Benang sari berjumlah 6 yang tersusun dalam dua lingkaran
Putik ada 3 yang berlekatan
Satu bakal buahnya menumpang dan terjadi dari 3 daun buah yang
berlekatan
Pada bunga Hibiscus tiliaceusini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin banci atau hermaprodit
Termasuk bunga yang simetris aktimorf
Mahkota ada 5 berlekatan dan benang sari tak terhingga
yangberlekatan
Putik ada 5 yang berlekatan
Satu bakal buahnya menumpang dan berlekatan
Pada bunga kapas (Gossypium hirsutum ) bunga ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin banci atau hermaprodit
Termasuk bunga yang simetris aktimorf
Kelopak ada 5
Mahkota ada 5 berlekatan dan benang sari tidak terhingga yang
berlekatan
Putik ada 5 yang berlekatan
Bakal buahnya posisi menumpang dan berlekatan
Pada bunga cabai rawit (Capsicum frustescens ) bunga ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin banci atau hermaprodit
19
Termasuk bunga yang simetris zigomorf
Kelopak ada 5
Mahkotanya ada 5berlekatan dan benang sari ada 5 yang berlekatan
Putiknya ada 1 dan posisi menumpang
Pada Bunga Nicotiana tobacum bunga ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin bunga banci
Simetri bunga zigomorf
kelopak 5, berlekatan
mahkota 5, berlepasan
Benang sari ada 5
Putik ada 2 , berlekatan, posisi menumpang
Pada bunga Vigna radiata bunga ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin bunga banci
Simetri bunga zigomorf
kelopak 5, berlekatan
mahkota 5, berlepasan
Benang sari ada 9
Putik ada 1, posisi menumpang
Pada bunga Vigna sinensis bunga ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin bunga banci
Simetri bunga zigomorf
kelopak 5, berlekatan
mahkota 5, berlepasan
Benang sari ada 9
Putik ada 1, posisi menumpang
Pada bunga Citrus aurantifolia bunga ini memiliki :
Bunga ini memiliki jenis kelamin bunga banci
Simetri bunga zigomorf
kelopak 5, berlekatan
mahkota 5, berlepasan
20
Benang sari tidak terhingga
Putik ada 1, posisi menumpang
Pada bunga Citrus hystrix bunga ini memiliki :
Bunga ini memiliki alat kelamin banci
Bunga ini tidak bersimetri
Kelopaknya ada 5 saling berlekatan
Mahkotanya ada 5
Benang sarinya tidak terhingga
Putiknya hanya 1 dan bakal buahnya menempel pada putik
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari mini riset yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Rumus bunga Allium sativum adalah ,
1.2 Saran
Dalam melakukan mini riset , Sebaiknya kita menggunakan bahan yang
sederhana dan mudah didapatkan. Dan memperhatikan cara atau prosedur
dalam melakukan mini riset.
21
DAFTAR PUSTAKA
22