Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia Yang
Diampu Oleh Dosen
OLEH :
KELOMPOK 5
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Critical Jurnal Review ini. Critical
Journal Review ini dibuat sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia Di Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Tahun Akademik 2019-2020.
Tugas ini berisi bagaimana kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jurnal
yang membahas tentang “Tingkat Aktivitas Sel Endokrin Penghasil Folikel Stimulating
Hormon (FSH) Terkait Pemberian Pasak Bumi”. Dimana dalam jurnal ini kita
membahas idnetitas jurnal, isi jurnal, kesimpulan dan saran.
Kami menyadari bahwa ini jauh dari kata sempurna baik isi maupun bentuk
penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh Karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Critical Journal Review ini dengan
segala kerendahan hati ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................1
C. Manfaat..........................................................................................................1
3.1 Pendahuluan...................................................................................................3
3.2 Metode ...........................................................................................................3
3.3 Cara kerja.......................................................................................................3
3.4 Tahapan dan prosedur kerja...........................................................................4
3.5 Hasil pembahasan...........................................................................................4
BAB V PENUTUP....................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sehubungan dengan adanya tugas Critical Journal Review sehingga mengharuskan kita
untuk membuat critical jurnal, critical jurnal ini untuk melihat bagaimana isi dari jurnal, baik dari
pendahuluan, materi dan metode, hasil dan kesimpulan jurnal.Pada dasarnya semua jurnal yang
telah ditulis oleh para penulis untuk dipelajari. Kita harus sangat berterimakasih kepada para
penulis jurnal, karena mereka telah memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga kita dapat
belajar dari jurnal jurnal mereka. Oleh karena itu, kami membuat Critical Journal ini, untuk
materi pembelajaran dan juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia.
Dalam critical journal review ini kita membahas tentang Tingkat Aktivitas Sel Endokrin
Penghasil Folikel Stimulating Hormon (FSH) Terkait Pemberian Pasak Bumi. Sel endokrin
adalah system kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormone yang tersikulasi ditubuh
melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ organ lain.
1.2 Tujuan
Mengulas isi jurnal yang berkaitan dengan Tingkat Aktivitas Sel Endokrin Penghasil
Folikel Stimulating Hormon (FSH) Terkait Pemberian Pasak Bumi.
1.3 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang tingkak aktivitas sel
endokrin penghasil folikel stimulating hormone (FSH) Terkait Pemberian Pasak Bumi.
1
BAB II
IDENTITAS JURNAL
Judul : Tingkat Aktivitas Sel Endokrin Penghasil Folikel Stimulating Hormon (FSH)
Terkait Pemberian Pasak Bumi
Halaman : 1 - 10
Tahun : 2012
2
BAB III
ISI JURNAL
3.1 PENDAHULUAN
Serbuk akar pasak bumi seberat 1 gram dengan air seduhan 100 ml diminum pria dewasa
sekali setiap hari selama 3 hari dapat meningkatkan libido dan nafsu makan. Pasak bumi atau
tongkat Ali merupakan tumbuhan Indonesia dan Malaysia termasuk bangsa Simarou-baceae.
Profil pohon ramping mencapai tinggi 15 m, daun tipe pinatus, berderet menyirip teratur. Bunga
adalah diocious, bunga jantan dan betina berada pada pohon berbeda. Buah masak berwarna
hijau gelap kemerahan. Peranan pasak bumi dalam membangkitkan libido tikus jantan tua yang
lemah daya seksual berumur 24 bulan dikaji oleh Ang. Pemberian minum dengan dosis 50
mg/100 g bb (bb=berat badan) fraksi air pasak bumi yang diberikan dua kali sehari selama 10
hari meningkatkan tingkah laku menguap atau yawning dan meregangkan tubuh atau stretching
yang dianggap sebagai gerakan yang mencerminkan adanya timbul nafsu libido tikus tua.
Walaupun demikian informasi/data dari kerja pasak bumi yang berkaitan dengan pencetus atau
triger hormonal pada hipofisis masih sangat sedikit. Oleh karena itu perlu untuk diteliti tingkat
aktifitas sel-sel yang memproduksi hormon tertentu dihipofisis setelah pemberian seduhan pasak
bumi, sehingga akan dapat diketahui sel sel hormon reproduksi tertentu apa saja yang aktfitasnya
dipengaruhi oleh pemberian pasak bumi. Penelitian akan mengungkap kerja pasak bumi
berkaitan dengan fungsi hipofisis dalam menghasilkan hormon reproduksi FSH. Hormon FSH
pada laki-laki dan hewan jantan misalnya tikus putih jantan berfungsi merangsang pertumbuhan
saluran seminalis dan testis, dan berperan penting pada tingkat permulaan sperma-togenesis
misalnya pembentukan sperma togonium. Konsentrasi FSH serum meningkat selama pubertas
dari kadar yang rendah pada masa anak anak.
3.2 METODE
Penelitian dilakukan pada Februari - Juli 2010, tempat pembuatan serbuk akar pasak bumi
dilakukan di laboratorium Hewan Coba dan Toksikologi Puslitbang Biomedis dan Farmasi
Depkes Jakarta. Akar tanaman pasak bumi diperoleh dari pasar jamu di Banjarmasin.
Pemeliharaan tikus putih dan perlakuan pasak bumi dilakukan di kandang laboratorium Patologi
FKH IPB. Sedangkan pengamatan tingkah laku dan pembuatan preparat histologi dan
imunohistokimia dilakukan di laboratorium Histologi FKH IPB Bogor.
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
4.1 KELEBIHAN
5
Dalam pemaparan tahap dan prosedur kerja dipaparkan satu satu dengan sangat detail
seperti cara pembuatan simplisia, penyeduhan pasak bumi dan perlakuan tingkah laku
Menggunakan table yang dapat memudahkan kita dalam melihat hasil yang berada
ditabel itu. Yakni seperti table 3 yakni table rerata umlah sel sel penghasil FSH
dihalaman 5
Disertai dengan pendapat para ahli, seperti dihalaman 2, “pratomo menjelaskan bahwa
pemberian…..”
Hasilnya dijelaskan satu persatu secara rinci
4.2 KEKURANGAN
Gambar gambar yang disajikan tidak jelas dan tidak berwarna sehingga terlalu sulit
mengerti maksud dari gambar tersebut
BAB V
6
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa jurnal ini tentang Tingkat Aktivitas Sel
Endokrin Penghasil Folikel Stimulating Hormon (FSH) Terkait Pemberian Pasak Bumi.
Pemberian pasak bumi dosis seduhan 18 mg/200 g bb dalam 1 ml aquades menyebabkan
tanggapan/respon libido lebih baik dibanding kontrol secara nyata.Pasak bumi dosis seduhan 18
mg/200 g bb dalam 1 ml aquades merupakan triger stabiliser untuk sel-sel produsen hormon FSH
pada hipofisis. Dan jurnal ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing yang dimana
memiliki kelebihan prosedur kerja jelas, menggunakan table, memaparkan prndapat para ahli,
hasilnya dijelaskan satu persatu. Dan memiliki kekurangan yakni gambar yang dipaparkan
kurang jelas maksudnya.
5.2 SARAN
Diharapkan dengan adanya tugas ini dapat sebagai tambahan tentang materi Tingkat
Aktivitas Sel Endokrin Penghasil Folikel Stimulating Hormon (FSH) Terkait Pemberian Pasak
Bumi. Agar menjadi lebih baik, sebaiknya pembaca juga harus memahami isi jurnal dengan baik,
dan juga dapat menambah wawasan tentang aktivitas sel endokrin.