Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PRAKTIKUM

BIOLOGI

HYRUDINEA

Oleh :

Kelas: F

Kelompok: 2

M WILDAN NAUFALDI 200110170113

ELVARINA FADHILLAH S P 200110170120

WIJAYANTI RIA PUTRI 200110170130

BIMA PUTRA SEJATI 200110170290

RAMDAN AGUS SAPUTRA 200110170295

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS


FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

I. PENDAHULUAN .................................................................................................3

1.1. Latar Belakang ...............................................................................................3

1.2. Identifikasi Masalah .......................................................................................4

1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................................4

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN ..........................................................................5

III. PEMBAHASAN .................................................................................................

III. KESIMPULAN ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lintah dan pacet adalah hewan yang tergabung dalam filumAnnelida subkelas
Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut.
Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing
tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo
medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi)
secara medis.

Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Anggota kelas


hirudinea hidup di lingkungan akuatik dan terrestrial. Panjang Hirudinea bervariasi
dari 1–30 cm. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan
tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit
hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan
memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah
Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah
mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan
menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti
pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah
sebanyak mungkin.

Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada
habitat kesukaannya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya
melekat pada daun atau batang pohon (di luar air). Semua spesies lintah adalah
karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis
invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.
1.2 Identifikasi Masalah

 Bagaimanakah Anatomi Lintah (Hirudinea) ?


 Bagaimanakah Ciri-ciri Lintah (Hirudinea) ?
 Bagaimanakah struktur tubuh Lintah, sistem pencernaan, sistem pernapasan serta
system reproduksi yang terdapat pada lintah?

1.3 Maksud dan Tujuan

 Untuk mengetahui Anatomi Lintah (Hirudinea)


 Untuk mengetahui bagaimana cirri-ciri Lintah (Hirudinea)
 Untuk mengetahui Struktur tubuh Lintah, sistem pencernaan, sistem
pernapasan serta system reproduksi yang terdapat pada lintah.
 Untuk mengetahui apa saja kegunaan dari lintah.
II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Hirudinea adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang


yang termasuk dalam filum Annelida. Anggota jenis cacing ini tidak
mempunyai rambut, parapodia, dan seta. Lintah (Hirudinaria javanica)
atau pacet (Haemadippza zeylania) itu merupakan contoh dari Hirudinae.
Tempat hidup hewan ini ada yang berada di air tawar, air laut, dan di
darat. Anda pasti sudah mengetahui bila lintah merupakan hewan pengisap
darah, pada tubuhnya terdapat alat pengisap di kedua ujungnya yang
digunakan untuk menempel pada tubuh inangnya. Pada saat mengisap,
lintah ini mengeluarkan zat penghilang rasa sakit dan mengeluarkan zat
anti pembekuan darah sehingga darah korban tidak akan membeku.
Setelah kenyang mengisap darah, lintah itu akan menjatuhkan dirinya ke
dalam air. Bentuk tubuh lintah ini pipih, bersegmen, mempunyai warna
kecokelatan, dan bersifat hemaprodit. Pada musim kawin, klitelum akan
keluar. Setelah terjadi perkawinan, alat tersebut mensekresikan kokon
untuk menyimpan telur dan sperma.

III. PEMBAHASAN
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Novia K. 2011. Anatomi Lintah (Hirudine).


https://noviakl10jambi.wordpress.com/2011/04/29/anatomi-lintah-hirudine/. 18 Maret
2017

Wikipedia. 2016. Hirudinea. https://id.wikipedia.org/wiki/Hirudinea. 18 Maret


2018

Anda mungkin juga menyukai