Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM PARASITOLOGI II

IDENTIFIKASI ORDO CHILOPODA

OLEH KELOMPOK 2

- RIZKY (2320191031)
- NUR LAILA AMU (2320191024)
- FADLUN BASREWAN (2320191027)
- TRISNANDA ALI (2320191003)
- MERLI BATITI (2320191015)
- DINI M. MUKALAP (2320191002)
KELAS/ANGKATAN : A/2019

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya
yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan teman-teman dan pembimbing
dalam menjalankan praktikum sehingga praktikum berjalan dengan baik.
Dalam laporan ini penulis menyajikan materi tentang Identifikasi Ordo
Chilopoda. Semoga laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan bagi
penulis serta pembaca sekalian.
Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam laporan
praktikum ini. Karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap
pembaca sangat penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gorontalo, November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................4
1.2 Tujuan praktikum.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5
2.1 Pengertian Chilopoda..............................................................................5
2.2 Siklus hidup Chilopoda............................................................................5
2.3 Klasifikasi class chilopoda.......................................................................5
2.4 Morfologi.................................................................................................5
2.5 fisiologi chilipoda.....................................................................................5
2.6 Bahaya Chilopoda....................................................................................7
2.7 Pengobatan...............................................................................................7
BAB III METODE PRAKTIKUM....................................................................9
3.1 Alat..........................................................................................................9
3.2 Bahan.......................................................................................................9
3.3 Prosedur Kerja.........................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................10
4.1 Hasil.....................................................................................................10
4.2 Pembahasan...........................................................................................10
BAB V PENUTUP.............................................................................................11
5.1 Kesimpulan..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan sehari hari kita hidup berdampingan dengan hewan. Ada
yang bersifat parasite, namun ada juga yang mneguntungkan. Misalnya
menguntungkan sebagai bahan konsumsi manusia. Udang sebagai salah satu
contoh di mana kita menggunakannya sebagai bahan konsumsi dan dapat dijual
ekonomis di pasaran. Contoh yang merugikan mungkin seperti kelabang yang
di mana dapat menimbulkan penyakit di tubuh. Kelabang ini atau yang
termasuk dalam kelas chilipoda terdapat sepasang cakar beracub yang
disebut maxilleped, digunakan untuk membunuh mangsanya (Soemadji, 2008).
Filum Arthropoda merupakan filum yang sangat  beragam dan tersebar luas
di alam ini. Diperkirakan ada kira – kira satu juta spesies arthropoda dan
sebagian besar adalah serangga. Pada kenyataannya, dua dari setiap tiga
organisme yang dikenal adalah arthropoda, dan anggota filum tersebut  ada
pada habitat yang ada di biosfer. Myriapoda adalah gabungan dari
kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas
mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah
tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung
sampah, kebun dan di bawah batu-batuan. Misalnya pada
kelas Diplopoda yaitu pada kaki seribu  yang memiliki dua pasang kaki
persegmen.
Agar memudahkan kita dalam mengidentifikasi suatu spesies yang termasuk
kedalam chilipoda, maka kita perlu mengetahui bagian-bagian tubuh,
karakteristik dan jenisnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
disusunlah laporan praktikum Identifikasi Ordo Chilopoda.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini ialah untuk mengetahui morfologi dari class
chilipoda.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Chilopoda

Chilopoda adalah Ordo dari anggota hewan tak bertulang belakang yang


termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Myriapoda. Hewan ini tergolong
hewan pemangsa (predator), makanannya adalah cacing dan serangga. Bentuk
tubuhnya pipih, jumlah segmen bisa mencapai 177, setiap segmen
mempunyai sepasangkaki, kecuali pada satu segmen di belakang kepala dan
dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata. Masing-
masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun (Campbell, 2004).
2.2 Siklus hidup lipan
Proses reproduksi dari kelabang sangat ditentukan oleh kondisi
lingkungan. Perkembangan dari kelabang termasuk lambat, bahkan pada
beberapa spesies dapat melalui sebanyak 10 fase instar. Kelabang relatif
berumur panjang; beberapa spesies telah diketahui dapat hidup hingga enam
tahun (Brotowidjoya, 2005).
  2.3 Klasifikasi Kelas Chilopoda

Kingdom          : Animalia
Phylum             : Arthropoda
Class                 : Chilopoda
Ordo                 : Scutigeromorpha
Family               : Scutigeradae
Genus                : Scolopendra
Spesies              : Scolopendra gigantean

2.4 Morfologi Chilopoda


Morfologi Chilopoda Berikut adalah morfologi Chilopoda: Tubuh agak
gepeng, Terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173 ruas). Tiap
ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala
dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu
pasang taring bisa (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya.
Pada kepala terdapatsepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen,
dua kelompok mata tunggal dan mulut ( Hala, 2007).
2.5 Fisiologi Chilopoda
1). Habitat
Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat.
Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun
dan di bawah batu-batuan. Habitatnya juga di bawah batu-batuan/timbunan
tumbuhan yang telah membusuk. Bergerak cepat dan predator. Adakalanya
merayap ke dalam ruang di lokasi tersembunyi. Lebih menyukai tempat
yang lembab. Mudah kehilangan air jika mereka tidak memiliki kutikula
lilin. Biasanya ditemukan di luar ruangan, tetapi terkadang dapat merayap
ke dalam ruangan. (Hala, 2007)
2). Sistem Pernapasan
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas, berupa satu pasang trakea
berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas.
3). Sistem Pencernaan
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
anus dan mempunyai kelenjar ludah. Kedalam pencernaan makanan ini
menempel dua buah saluran Malpighi yang berfungsi sebagai alat
eksresi. Chilopoda bersifat karnivora dengan gigi beracun pada segmen I.
4). Sistem Reproduksi
Alat reproduksi terpisah, pembuahan terjadi secara seksual yaitu dengan
pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal), dan alat reproduksi ini
dihubungkan dengan beberapa kelenjar accessories. Telur yang telah
dibuahi akan diletakkan di bawah batu, di bawah sampah, atau ditutupi oleh
tanah (Nizkon, 2011).
5). Sistem Persyarafan
Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima
rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai
alat peraba.
6). Makanan
Kelompok hewan ini adalah predator yang akan membunuh dan
mengkonsumsi berbagai invertebrata lainnya seperti laba-laba, moluska,
serangga, slaters dan kelabang lainnya. Bila bertemu mangsanya, maka akan
menyerang mangsanya dengan cara menggigit menggunakan kaki beracun
yang berguna untuk melumpuhkan mangsa. Mangsa biasanya bergerak
kemudian racun disuntikkan melalui taring dan kemudian dirobek-potong
oleh rahang dan bagian-bagian lunak dimakan (Nizkon, 2011).
7). Bentuk Pertahanan
Kelabang mampu mematahkan kaki mereka ketika kelangsungan hidup
mereka terancam dan dapat menumbuhkan bagian-bagian tubuh setelah
mereka merasa aman.
Pergerakan kelas ini tergolong cepat, dan hidup di bawah batu-batuan
atau timbunan pohon-pohon yang telah membusuk. Chilopoda yang hidup
di daerah tropis misalnya Lithibius (kelabang/lipan) yang memiliki racun
yang berbahaya, demikian pula genus Scolopendra. Hewan ini panjangnya
kira-kira 25 cm, gigitannya dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan dapat
menyebabkan hal serius bagi manusia (Brotowidjaya, 2005).
2.6 Bahaya chilopoda
Toksin dari kelabang mengandung antikoagulan dan 5 hidroksi triptamin.
Jarang dijumpai kematian akibat gigitan dari kelabang. Gigitan kelabang
menimbulkan :
1. Rasa nyeri
2. Eritema
3. Pendarahan
4. Nekrosis
2.7 Pengobatan
Bagian proksimal dari tempat gigitan dipasang tourniquet kemudian
diberikan obat golongan barbiturat, kortikosteroid, dan antihistamin. Dapat
pula diberikan obat anti racun (Jasin, 2015).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
Adapun Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah :
1. Kaca pembesar
1.2 Bahan
Adapun sampel yang digunakan pada praktikum ini ialah :
1. Lalat buah
3.3 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan sampel yang akan digunakan.
2. Gunakan kaca pembesar agar morfologi pada nyamuk tersebut dapat di
lihat dengan jelas.
3. Melakukan proses pengamatan.
4. Gambarlah dan beri keterangan pada morfologi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan kami Diperoleh Hasil Sebagai Berikut :
No Gambar Ket
Gambar 4.1 Lipan Tubuh agak gepeng, Terdiri
1 atas kepala dan badan
yang beruas-ruas (15-173
ruas). Tiap ruas memiliki
satu pasang kaki, kecuali ruas
(segmen) di belakang kepala
dan dua segmen terakhirnya.
Pada kepala terdapatsepasang
antena panjang yang terdiri
atas 12 segmen, dua
kelompok mata tunggal dan
mulut.

Gambar 4.2 Keterangan bagian-


bagian lipan

4.2 Pembahasan
Pada pengamatan kali ini kami mengamati Chilopoda atau yang disebut
dengan lipan. Dengan pengamatan yang kami lakukan Chilopoda ini memiliki
morfologi Tubuh agak gepeng, Terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas
(15-173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di
belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala
terdapat satu pasang taring bisa (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh
mangsanya. Pada kepala terdapatsepasang antena panjang yang terdiri atas 12
segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan dan telah
mengamati liapn tersebut dengan morfologinya tubuh agak gepeng,
Terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas 15-173 ruas. Tiap
ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang
kepala dan dua segmen terakhirnya, dan kepalanya mempunyai antenna.

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoya, Mukayat Djarubito. 2005. Zoologi Dasar. Penerbit :Erlangga : Jakarta


Campbell, N. A, J. B, Reece, & L. G. Mitchell. 2004. Biologi. Edisi kelima/jilid 2.

Hala,Yasminah.2007. Dasar biologi umum II.Alauddin pres:Makasar.

Jasin, maskoeri. 2015. Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.

Nizkon. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta : Erlangga.

Soemadji, dkk. 2008. Materi Pokok Zoologi/ Universitas Terbuka. Penerbit : Depdikbud .


Jakarta

DOKUMENTASI
Gambar 1: Alat yang akan digunakan

Gambar 2: Pengamatan
Lipan

LEMBAR ASISTENSI
Laporan Parasitologi II “Identifikasi Ordo Chilopoda” yang disusun oleh
kelompok 2 :

1. NUR LAILA AMU (2320191024)


2. RIZKY (2320191031)
3. MERLI M. BATITI (2320191015)
4. DINI . MUKALAP (2320191002)
5. FADLUN BASREWAN (2320191027)
6. TRISNANDA ALI (2320191003)
KELAS :A
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

N HARI/TANGGAL PERBAIKAN PARAF


O
1 Selasa, 10 November - Perbaiki bab II dan hasil
2020 pengamatan dikasih
keterangan
- Masukan gambar
pengamatan bukan gambar
hasil download
2 Rabu, 11 November .ACC
2020 80

3
LEMBAR PENGESAHAN

Lembaran pratikum parasitologi II dengan judul Identifikasi Ordo Chilopoda yang


disusun oleh kelompok 2 :

1. Nur Laila Amu (2320191024)


2. Merli Batiti (2320191015)
3. Fadlun Basrewan (2320191027)
4. Dini Mukalap (2320191002)
5. Trisnanda Ali (2320191003)
6. Risky (2320191031)
Kelas : A
Prodi : D-III Analis Kesehatan

Pada hari ini ...............tanggal.............bulan Oktober tahun 2020 telah diperiksa


dan disetujui oleh asisten dosen dan dosen pembimbing.

Gorontalo,..............2020

Asisten 1 Asisten II

Agusriyanto Yusuf. S’Pd.,M.si Hendri Djafar

Anda mungkin juga menyukai