Anda di halaman 1dari 13

DEKALSIFIKASI

Nursin malawat
1704034050
6B
PENGERTIAN

Dekalsifikasi adalah teknik untuk menghilangkan


mineral dari tulang atau jaringan yang mengandung
garam kalsium lain sehingga seorang teknisi
laboratorium patologi mampu membuat sediaan yang
baik tanpa adanya kerusakan akibat jaringan yang keras.
TUJUAN

Untuk menghilangkan mineral dari tulang atau


jaringan yang mengandung garam kalsium.
Sehingga seorang teknis laboratorium patologi
mampu membuat sediaan yang baik tanpa
adanya kerusakan akibat yang keras.
LARUTAN YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK DEKALSIFIKASI
Adapun larutan dekalsifikasi terbagi menjadi
3 bagian utama yaitu :

Yang didasarkan Yang didasarkan


pada asam pada asam organik
mineral kuat : lemah :
1. Asam nitrit 1. Asam format Larutan chelating :
2. Parenyi”s 2. Evans krajian 1. Netral EDTA
3. Asam klorida 3. Kristensen
4. Larutan Von 4. Gooding
Ebner”s steward
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
DARI MASING-MASING LARUTAN

1. Asam mineral kuat


Asam kuat seperti asam klorida atau nitrat pada
konsentrasi hingga 10% merupakan larutan dekalsifikasi
yang paling cepat dalam proses dekalsifikasi. Namun jika
penggunaan larutan ini menggunakan waktu yang berlebihan
akan menyebabkan hilangnya pewarnaan inti dan dapat
menyebabkan jaringan menjadi lebih basah sehingga sulit
untuk dilakukan pematangan jaringan.
Lanjutan

2. Asam organik lemah


Asam lemah yang sering digunakan sebagai larutan
dekalsifikasi adalah asam format. Asam format dapat
digunakan secara sederhana dengan konsentrasi sebesar
10% atau dikombinasikan dengan formalin atau dengan
larutan penyangga. Meskipun lebih lambat dibandingkan
dengan larutan asam kuat, namun hasil yang diperoleh jauh
lebih baik dan cenderung tidak mengganggu pewarnaan
nuklir.
Lanjutan

3. Larutan chelating
Larutan Chelating seperti asam
ethylenediaminetetracetic (EDTA), bekerja dengan
menangkap ion kalsium dari permukaan kristal apatit, dan
secara perlahan-lahan mengurangi ukurannya. Proses ini
sangat lambat tapi akan menghasilkan sediaan yang
maksimal bahkan dapat membutuhkan waktu hingga
beberapa hari atau minggu tergantung dari ukuran dan
kerapatan kalsium dalam tulang.
PROSES DEKALSIFIKASI
1. Dengan menggunakan jaringan yang telah terparafinisasi,
blok dimasukkan kedalam larutan dekalsifikasi dengan
perbandingan volume sekitar 50-100 kali dari blok jaringannya.
Larutan dekalsifikasi dapat juga dicapai dengan menggunakan
menghubung berupa kasa sehingga blok jaringan dapat berada
pada dasar larutan, atau sedikit di bawah atau tengah-tengah
jaringan bagian tengah cairan.

2. Cairan harus diganti satu atau dua kali sehari sampai


decalcification selesai. Hal ini sangatlah penting mengingat
perkembangan proses dekalsifikasi dan kesempurnaan hasil.
Lanjutan

3. Pada saat penyelesaian


dekalsifikasi, jaringan
4. Setelah 10 jam selesai
langsung dipindahkan ke
dilakukan maka jaringan
alkohol 70% selama 10
dilanjutkan dengan
jam dengan beberapa kali
proses pematangan
pergantian larutan alcohol
jaringan.
dengan konsentrasi yang
sama.
End point

End point penting dalam dekalsifikasi karena dengan mengetahui


endpoint, maka Anda akan mengetahui bahwa semua kalsium telah
hilang namun tidak merusak terlalu besar pada jaringan disekitarnya,
bahkan jika proses dekalsifikasi mengalami kelebihan waktu
dikhawatirkan kerusakan jaringan disekitarnya atau target sel menjadi
hilang.
Lanjutan
Adapun beberapa metode untuk melihat kualitas dekalsifikasi adalah
sebagai berikut :
1. Metode X-ray
Metode ini merupakan metode terbaik dalam melihat kualitas
dekalsifikasi, terutama ketika spesimen berukuran besar. Pemeriksaan
menggunakan metode X-ray akan menunjukkan kerapatan dari sisa
kalsium.
2. Pengujian Reaksi Kimiawi
Sebuah reaksi kimia sederhana dapat diterapkan ketika larutan
dekalsifikasi menggunakan larutan bersifat asam terutama asam format.
Pembentukan endapan (kalsium hidroksida) setelah penambahan amonium
hidroksida menunjukkan adanya sejumlah besar kalsium yang terendapkan.
2. Pengujian Reaksi Kimiawi
Sebuah reaksi kimia sederhana dapat diterapkan ketika larutan
dekalsifikasi menggunakan larutan bersifat asam terutama asam format.
Pembentukan endapan (kalsium hidroksida) setelah penambahan amonium
hidroksida menunjukkan adanya sejumlah besar kalsium yang terendapkan.
Contoh penyakit

Penyakit yang menyerang jaringan tulang salah satunya adalah


osteosarcoma atau yang biasa disebut dengan tumor tulang.
Untuk mendiagnosis seseorang dikatakan osteosarcoma maka
perlu dilakukan suatu pemeriksaan mikroskopis tulang. Biopsi
salah satu merupakan cara yang terbaik untuk mengetahui
penyakit osteosarkoma dan dapat juga membedakannya dari
jenis kanker lainnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai