Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK SAMPLING PRODUK KESEHATAN DI KAWASAN WISATA

TOURISM MEDICAL LABORATORY II

Dosen Pengampu : apt. G.A. Md. Ratih K.R.D., S.Farm.,M.Farm.


Nama : Ni Made Ari Mahayani
NIM : P07134019056
Kelas/Semester :VB

Kementrian Kesehatan RI
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Denpasar
2021
TEKNIK SAMPLING
 Pada Jurnal 1 (Formulation of Body Scrub Cream From Extract of Arabika
Green Coffee (Coffea arabica L.) as Antioxidant)
Sampel biji kopi hijau arabika dijemur terlebih dahulu agar kadar airnya
berkurang, setelah dijemur sampel ditimbang. Kemudian sampel dihaluskan dengan
blender atau ditumbuk. Simplisia lalu ditimbang dan diambil sebanyak 1 kg untuk
dimaserasi dengan pelarut etanol 70%. Proses maserasi ini berlangsung 3 x 24 jam
sambil sesekali diaduk. Kemudian disaring untuk memisahkan ampas dari maserasi.
Maserat dimaserasi ulang selama 24 jam. Setelah itu disaring kembali dan maserasi
yang dihasilkan diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 60oC.
 Pada Jurnal 2 (Body Scrub Containing Virgin Coconut Oil, Coffee Grounds
(Coffea arabica Linn) and Carbon Active Coconut Shell (Activated Carbon
Cocos nucifera L) as a Moisturiser and a Skin Brightener)
Cera de lano dicampur di atas penangas air (70°C) dan diaduk sampai
homogen dengan bahan lain. Masing-masing formula (formula I, formula II dan
formula III) ditambahkan VCO dengan aquades dan diaduk hingga terbentuk seperti
krim berwarna putih. Tambahkan bubuk kopi, arang aktif dan tepung maizena,
kemudian diaduk menggunakan homogenizer kurang lebih 5 menit sampai terbentuk
body scrub. Berikut tabel masing-masing formula:

 Pada Jurnal 3 (Formulation of the Body Scrub Cream Containing Moringa Seed
Powder (Moringa Oleifera) and its Examination Dermal Acute Irritation)
Buah kelor dipilih yang berwarna coklat tua (memiliki bentuk bulat dan utuh
kering) kemudian biji kelor dikupas kulitnya. Isi biji kelor dikeringkan dengan oven
pada suhu 60°C selama 1 jam. Setelah itu isi biji kelor dihaluskan dan diayak. Asam
stearat dan setil alkohol sebagai fase minyak dicampur dan dilebur dalam cawan
porselen sampai mencapai 70°C di atas penangas air, setelah meleleh ssuhu
diturunkan menjadi 65°C kemudian dimasukkan ke dalam cangkir piala kemudian
ditambahkan propil paraben dan impregnasi isopropil ke dalam campuran fase minyak
sambil diaduk sampai homogen. Gliserin dan air sebagai fase air dicampur dan
dipanaskan sampai suhu 80°C dalam wadah yang berbeda kemudian didinginkan
sampai suhu 65°C sambil perlahan-lahan memasukkan trietanolamin. Adonan tersebut
dicampur sehingga membentuk emulsi krim halus dan didiamkan sampai suhu turun
menjadi 40°C. Lalu dimasukkan ke dalam botol plastik.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL


 Pada Jurnal 1 (Formulation of Body Scrub Cream From Extract of Arabika
Green Coffee (Coffea arabica L.) as Antioxidant)
 Keunggulan: tanaman kopi arabika mengandung senyawa flavonoid yang
berperan sebagai antioksidan. Sifat oksidasi reduksi (redoks) senyawa fenolik,
seperti flavonoid dan asam fenolik, misalnya, membantu menetralkan atau
menstabilkan radikal bebas. Dari hasil penelitian scrub cream lembut, mudah
dioleskan dan nyaman di kulit.
 Kelemahan: adanya kendala pada saat pengujian organoleptik terjadi 3 kali
pengulangan menunjukkan bahwa formula krim lulur berubah warna setiap
kali ekstrak ditambahkan dengan konsentrasi yang berbeda, karena semakin
tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan pada suatu sediaan akan mengalami
perubahan warna yang lebih gelap. Jenis kopi arabika ini tidak mudah untuk
dirawat dan pada umumnya cukup rentan terhadap hama dan penyakit. Harga
pasaran untuk kopi arabika umumnya cukup mahal dikarenakan kopi jenis ini
sangat aromatik dan kaya akan rasa.
 Pada Jurnal 2 (Body Scrub Containing Virgin Coconut Oil, Coffee Grounds
(Coffea arabica Linn) and Carbon Active Coconut Shell (Activated Carbon
Cocos nucifera L) as a Moisturiser and a Skin Brightener)
 Keunggulan: lulur dengan bentuk krim memiliki stabilitas fisik yang dapat
meningkatkan efektivitas bahan aktif pada kulit, mudah digunakan dan
didistribusikan. Semakin lama lulur digunakan maka kulit akan semakin
lembab dan cerah.
 Kelemahan: lulur tersebut mengandung VCO, ampas kopi, dan karbon aktif
berwarna hitam pekat dengan bau khas kopi yang sangat tajam, sehingga bau
khas kopi tersebut sangat mendominasi pada lulur tersebut.
 Pada Jurnal 3 (Formulation of the Body Scrub Cream Containing Moringa Seed
Powder (Moringa Oleifera) and its Examination Dermal Acute Irritation)
 Keunggulan: penambahan biji kelor juga mampu mengoptimalkan
pencegahan kontaminasi mikroba pada sampel produk krim lulur, karena
mengandung senyawa aktif yang bersifat antimikroba, antara lain saponin,
tanin, flavonoid, dan alkaloid. Penambahan biji kelor dan bahan dasar lainnya
tidak menimbulkan efek iritasi pada kulit sehingga aman untuk digunakan.
 Kelemahan: pada pengamatan aroma tidak memberikan hasil yang signifikan
dikarenakan panelis yang tidak terlatih sehingga tidak peka terhadap aroma
produk yang dihasilkan. Produk krim lulur dalam penelitian ini menggunakan
bahan pengawet komersial yaitu metil dan propil paraben tetapi masih dalam
batas aman.

Anda mungkin juga menyukai