Anda di halaman 1dari 12

DIPHYLLOBOTHRIUM

LATUM
Kelompok 2
PEMBAHASAN

01 Taksonomi

02 Pengertian

03 Morfologi

04 Siklus Hidup

05 Gejala Klinis

Cara Diagnosis
06
07 Pencegahan dan Pengobatan
Taksonomi
Diphyllobothrium Latum

KINGDOM ORDO
Animalia Pseudophyllidea

FILUM FAMILI
Platyhelminthes diphyllobothriidae

KELAS GENUS
Cestoda Diphyllobothrium
Pengertian
Diphyllobothrium
Latum

Diphyllobothrium latum merupakan parasit yang termasuk dalam kelas cestoda


yang dapat menyebabkan penyakit Diphyllobothriasis. Hospes definitif (Tempat
hidup parasit) cacing ini adalah manusia, anjing, kucing, babi, beruang, anjing
laut, ikan paus, singa laut. Hospes intermedier (Perantara, yaitu hospes dimana
parasit siap ditularkan kepada hospes/manusia dan yang lain) 1 yaitu golongan
copepoda antara lain genus cyclops dan diaptomus, sedangkan hospes
intermedier 2 yaitu ikan. Nama lain cacing ini adalah cacing pita ikan, the fish
tape worm, Taenia lata, broad tape worm, Dibothriocephalus latus.
Ciri-Ciri Telur Morfologi
Diphyllobothrium Latum
●Berbentuk lonjong
●Ukuran panjang 55 – 76 μm dan
lebar 41 – 56 μm
●Dinding tipis, terdapat tonjolan
pada salah satu kutubnya
●Berwarna kuning kecoklatan Ciri-Ciri Cacing Dewasa
●Berisi sel ovum
Diphyllobothrium Latum
●Cacing dewasa berukuran 3 – 13 meter
terdiri dari ± 3.000 proglotid
●Scolex memanjang ± 2 mm, mempunyai
celah isap atau lekuk (bothria)
●Proglotid berbentuk empat persegi
panjang
●Porus genitalis terlentak ventro medial,
sehingga terlihat seperti kancing baju
●Ovarium terdiri dari 2 lobus
Sejarah
Diphyllobothrium Latum

Adanya deskripsi skoleks


Cacing Pita pertama kali Bonnet dapat
diperiksa di Amerika oleh membedakan cacing ini
Wemland dari cacing pita babi
T.solium

1602 1858 1879 1977 1906

Cacing Pita Ikan dikenal Leidy menemukan Imigran yang terinfeksi


sebagai spesies yang cacing pada penderita pertama kali dilaporkan
berbeda oleh plater di yang mengalami infeksi
Switzerland. di Eropa
Siklus Hidup
Insert the title of your subtitle Here
Epidemiologi
50%
Penyakit ini di Indonesia jarang ditemukan tetapi
banyak dijumpai di negara yang banyak makan
ikan salem mentah atau kurang matang. Banyak 60%
binatang seperti anjing, kucing, dan babi
berperan sebagai hospes reservoar dan perlu
diperhatikan. 80%

40%
Gejala Klinis

Diphyllobothriasis dapat Kekurangan vitamin B12


menjadi infeksi yang dengan anemia
berlangsung lama pernisiosa dapat terjadi.
(beberapa dekade).

Infeksi masif dapat


Sebagian besar infeksi menyebabkan obstruksi
tidak menunjukkan gejala usus

Manifestasi dapat Migrasi proglotid dapat


meliputi menyebabkan kolesistitis/
ketidaknyamanan perut, kolangitis (peradangan
diare, muntah, dan kantong empedu
penurunan berat badan
Cara Diagnosis
Diphyllobothriasis

Diagnosis
ditegakkan dengan
menemukan
proglotid gravid atau
telur pada
pemeriksaan tinja
Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan
●Menjaga sanitasi dengan
tidak buang air besar
sembarangan
●Tidak memakan ikan mentah
atau setengah matang
  Pengobatan
Penderita ini diberikan obat atabrin
dalam keadaan perut kosong,
disertai pemberian Na-bikarbonas,
dosiss 0,5 g dua jam setelah
makan obat diberikan sebagai
pencahaar magnesium sulfat 15 g.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai