Disusun oleh:
ALFIAN SYIFANTONI
PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
2023
KONDISI PERUSAHAAN
• Profil Perusahaan
PT. Battery Technology Indonesia (TWS) adalah industri yang berfokus pada penyediaan teknologi
inovatif yang berbasis material Litium (Li). PT. Battery Technology Indonesia (TWS) didirikan pada tahun
1998 oleh CEO Mr. Raymond Leung di Guangzhou Tiongkok. PT. Battery Technology Indonesia (TWS)
memiliki ± 2000 karyawan global untuk melayani pasar diseluruh dunia. PT. Battery Technology Indonesia
(TWS) selalu mengikuti praktik nilai-nilai yang berfokus pada pelanggan dan PT. Battery Technology TWS
berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif sebagai respons terhadap pesatnya pertumbuhan aplikasi
baterai litium-ion.
PT. Battery Technology Indonesia (TWS) menyediakan layanan layanan terpadu dengen kualifikasi sel
Internal, kemampuan SMT (Surface Mount Technology), dan percetakan plastik sendiri. PT. Battery
Technology Indonesia (TWS) memproduksi berbagai battery yang digunakan untuk berbagai handphone
seperti Oppo, Vivo dan memproduksi battery yang digunakan untuk sepeda listrik.
• Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi “ Menciptakan Kehidupan yang Lebih Baik Untuk Masyarakat”
b) Misi “Menjadi Pelopor Industri dalam Solusi Energi yang dapat di Isi Ulang”
3 (Tidak ada foto) Sudah adanya petugas yang memiliki Peraturan Menteri Tenaga
keterampilan dan sudah mengikutin Kerja R1 No. Per. 15/ MEN/
Adanya petugas P3K peatihan P3K
VIII/ 2008 tentang
Pertolongan pertama pada
kecelakaan di tempat kerja
menteri tenaga kerja dan
transmigrasi RI. Pasal 1, 2 (1),
3, 4, 6, 9, 10
1.2 Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran
No. Temuan Positif Detail Kesesuaian Dasar Hukum
1 Penerangan di setiap lingkungan kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja
sudah mencukupi. Dan Transmigrasi No. 1 Tahun
1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi
Bangunan, pasal 5
2 Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI No 5
tahun 2018 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja pasal
Pencahayaan pada ruangan 23
Gudang redup dan suhu ruangan
panas.
3 Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI no.5
tahun 2018 tentang
Keselamatan Kerja
Lingkungan Kerja pasal
Tidak terdapat secondary
containment pada penyimpanan 23
bahan kimia
PENUTUP
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang penulis dapat berikan untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL):
A. Pada bidang kelembagaan, keahlian dan SMK3, PT. Battery Technology Indonesia (TWS) telah
menjalankan peraturan perundang-undangan dengan baik. Berdasarkan hasil PKL di PT. Battery
Technology Indonesia (TWS) telah memiliki P2K3 dengan jumlah tenaga kerja tenaga kerja di PT.
PT. Battery Technology Indonesia (TWS) sebanyak 187 orang. PT. Battery Technology Indonesia
(TWS) memiliki ahli K3 Umum dengan SKP yang masih aktif telah sesuai dengan Peraturan mentri
Tenaga Kerja RI. No. 2 Tahun 1992 pasal 2. Namun, dilain sisi belum dilaksanakan secara maksimal
terkait work permitt terutama pada pekerjaan menggunakan alat berat.
B. Bidang konstruksi, bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran . PT. Battery Technology
Indonesia (TWS) telah menjalankan dengan baik. Terdapat instalasi keadaan gawat darurat di setiap
area kerja. Tetapi terdapat area berbahaya dikarenakan tidak adanya jalur khusus untuk pejalan kaki
dan kendaraan termasuk alat berat.
C. Di bidang Mekanik, Pesawat Uap, dan Bejana Tekan di PT. Battery Technology Indonesia (TWS)
juga telah menjalankan dengan baik, dengan adanya name plate pada bejana tekan kompreso,
namun terdapat temuan negatif seperti ban forklift tidak ada dalam keadaan baik.
D. Pada bidang Kesehatan kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya di . PT. Battery Technology
Indonesia (TWS). Juga sudah berjalan dengan baik, seperti terdapat dokumen Safety Data Sheet
(SDS) pada bahan kimia, dan dilakukannya Medical Chek Up (MCU) awal dan berkala serta
memiliki sistem ventilasi yang baik pada ruang kerja. Akan tidak tersedianya Secondary
Contaiment yang dapat menimbulkan risiko bahaya seperti tumpahan yang mengenai tenaga kerja.