Anda di halaman 1dari 17

Kelembagaan, Keahlian K3, dan Penerapan

SMK3 di PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera


Kelompok 1:
Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
Atira Nabila
Azhar Karim Zulmi
Giovan Taruna Dirgantara
Nike Agus
Novie Virtanto
Tegar Rakasiwi
BAB 1

01 02 03
Latar Belakang Dasar Hukum Gambaran Umum
Tujuan Perusahaan

04 05 06
Analisis Temuan Analisis Temuan Kesimpulan dan
Positif Negatif Saran
1. Latar Belakang
Setiap warga Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(UUD 1945 Pasal 27 ayat 2). Pekerjaan yang layak tidak terlepas dari lingkungan kerja yang
nyaman, aman dan perlindungan secara kesehatan fisik dan mental dalam lingkungan kerja.
Maka upaya perlindungan terhadap pekerjaan yang layak wajib diimplementasikan kepada
setiap perusahaan atau lingkungan pekerjaan.

Tujuan
a. Peserta Calon Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan
memberikan saran terkait pelaksanaan K3 di perusahaan PT Putera Pacitan
Indonesia Sejahtera.
b. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja
sehingga dapat bertindak secara profesional di dalam pekerjaan dan dapat
memberi kontribusi yang bertujuan menciptakan, menjaga, dan meningkatkan
penerapan K3 di tempat kerja.
02. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
3. Permenaker No. 18 Tahun 2016 tentang Dewan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Peraturan Menteri No. 4 Tahun 1987 tentang P2K3 dan Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
5. Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
6. Permenakertranskop No. 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan
7. Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan
Pesawat Angkut.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-08/MEN/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor. PER- 02/MEN/1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Kesehatan Kerja.
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER- 03/MEN/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
11. Permenaker No. 02 Tahun 1992
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 186 tahun 1999.
03. GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera (PT PPIS) merupakan mitra dari
PT HM Sampoerna yang beralamat di JL. Raya Dewi Sartika No. 20A,
Sidoharjo, Pacitan, Jawa timur. Perusahaan ini mulai beroperasi pada
tanggal 2 Januari 2006 dan diresmikan oleh Bupati Pacitan (Suyono)
yang dihadiri oleh Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) pada
tanggal 13 April 2006. Perusahaan ini mempunyai luas lahan 14.465 m 2
dengan jumlah karyawan sekitar 1535 orang, 1492 perempuan dan 43
laki-laki.
04. ANALISIS TEMUAN
POSITIF
No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan

1 Peraturan Menteri Tenaga kerja


Mengurangi resiko kecelakaan dan Transmigrasi Nomor 4 tahun
kerja, meningkatkan 1987 pasal 2 ayat 1 yang
Struktur P2K3 produktivitas berbunyi Setiap tempat kerja
dengan kriteria tertentu wajib
membentuk P2K3

2 Berdasarkan Permenaker No. 02


Tahun 1992 Pasal 9 Ayat (1),
Terdapat 3 orang ahli K3 yaitu Ahli keselamatan dan
umum yang sudah bersertifikat kesehatan kerja berkewajiban: a.
Kemnaker RI sehingga dapat Membantu mengawasi
Ahli K3 Umum
memaksimalkan fungsi pelaksanaan peraturan
pengawasan akan pelaksanaan perundangan keselamatan dan
K3 di perusahaan kesehatan kerja sesuai dengan
bidang yang ditentukan dalam
keputusan penunjukannya;
lanjutan
No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan

3 Ahli K3 Penanggulangan,perencan Keputusan Menteri Tenaga


Penanggulangan aan dan deteksi awal oleh Kerja Nomor 186 tahun 1999
Kebakaran
ahli K3 kebakaran sesuai pasal 5.
dengan keahliannya

4 Ahli Lingkungan Kerja Mengelola dan Peraturan Menteri


mengevaluasi pelaksanaan Ketenagakerjaan nomor 5
peraturan perundang- tahun 2018 pasal 45
undangan dan standar yang
berkaitan dengan bidang
K3 lingkungan kerja.
lanjutan
No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan

5 PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 14

Memudahkan dan memastikan audit (1) Pengusaha wajib melakukan


internal di perusahaan terlaksana pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
secara rutin dan berkala untuk
Internal Auditor SMK3 (2) Pemantauan dan evaluasi kinerja
mengetahui keefektifan penerapan
SMK3 K3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) melalui pemeriksaan, pengujian,
pengukuran, dan audit internal SMK3
dilakukan oleh sumber daya manusia
yang kompeten.

6 Peraturan Menteri Tenaga kerja dan


Transmigrasi No. 1 Tahun 1976 tentang
Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Menjamin kesehatan para Transmigrasi Nomor 3 Tahun 1982
Dokter Pemeriksa pasal 3 ayat 1 yang berbunyi setiap
pekerja tenaga kerja berhak mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Kerja
lanjutan
No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan

7 Operator K3 (Adanya Memastikan operator sudah - PP 50 Tahun 2012 Pasal 10


dokumen Surat Izin memiliki keahlian khusus ayat (3)
Operasi (SIO) Lisensi untuk mengoperasikan - Peraturan Menteri
Ahli K3 Pesawat Pesawat Angkat Angkut Ketenagakerjaan No 8 tahun
Angkat dan Pesawat Forklift 2020 pasal 140 ayat 4
Angkut pada Operator
Forklift)

8 Kebijakan k3 Semua karyawan dapat PP Nomor 50 tahun 2012 Pasal 7 ayat (3)
menjalankan kebiasaan kerja berbunyi “Kebijakan K3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
yang terbaik dalam bidang memuat:
kualitas lingkungan dan K3
1. visi;
2. Tujuan perusahaan
3. komitmen dan tekad
melaksanakan kebijakan
4. kerangka dan program kerja yang
mencakup kegiatan perusahaan
secara menyeluruh yang bersifat
umum dan/atau operasional”
lanjutan
No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan

9 Memiliki sasaran K3 tertulis Penerapan kebijakan K3 dapat PP Nomor 50 tahun 2012 Pasal 9 ayat
di perusahaan berjalan secara konsisten (5) berbunyi “Rencana K3 paling sedikit
memuat:
tujuan dan sasaran
skala prioritas
upaya pengendalian bahaya
penetapan sumber daya
jangka waktu pelaksanaan
indikator pencapaian
sistem pertanggungjawaban”

10 Tingkat penerapan SMK3 Sebagai bukti bahwa perusahaan PP Nomor 50 tahun 2012 Pasal 16 ayat
telah mendapatkan hasil berkomitmen dalam menerapkan (1) yang berbunyi “Penilaian penerapan
pencapaian dengan nilai kebijakan K3 SMK3 dilakukan oleh lembaga audit
98,80% pada Audit SMK3 independen yang ditunjuk oleh menteri
yang dilaksanakan oleh atas permohonan perusahaan”
lembaga audit eksternal PP Nomor 50 tahun 2012 Lampiran 2
yang ditunjuk oleh Poin C tentang ketentuan penilaian
KEMENAKER hasil audit SMK3 bahwa pada kategori
166 kriteria telah mendapatkan hasil
memuaskan
05. ANALISIS TEMUAN
No.
NEGATIF
Lokasi Potensi
Bahaya
Proba
bility/
Pemap
aran/
Kon
sek
Rating
Risiko
Saran / Rekomendasi Peraturan Perundang-undangan

Peluan Pemaja uen (termasuk pasal dan ayat)


g nan si/ (RR)
Akib
(P) (E) at

(C)

1 Rambut 6 3 1 Risiko Penerapan penggunaan Permenakertrans No.8 Tahun


bisa jatuh Sedang APD di PT PPIS harus lebih 2010
dan ikut di control / pengawasan Pasal 7
tercampur lebih diperketat lagi. (1) Pengusaha atau Pengurus
dalam Pemberian sanksi kepada wajib melaksanakan manajemen
hasil pekerja yang melanggar APD di tempat kerja
produksi penggunaan APD.
- SNI 01-4852-1998,
HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Points) adalah piranti
untuk menilai bahaya dan
menetapkan sistem pengendalian
yang memfokuskan pada
pencegahan daripada
mengandalkan sebagian besar
pengujian produk akhir (end
product testing) atau suatu sistem
pencegahan untuk keamanan
pangan.
2 Tangan 1 2 1 Risiko Pengawasan Permenakertrans No.8
tertimpa rendah penggunaan sarung Tahun 2010
barang dan tangan di area gudang Pasal 4 ayat (2) Pegawai
Terjadi harus lebih Pengawas
gesekan diperhatikan. Ketenagakerjaan atau Ahli
dengan benda Pemberian sanksi Keselamatan dan
yang akan kepada pekerja yang Kesehatan Kerja
diangkat melanggar dapat mewajibkan
penggunaan APD

3 Terganggunya 1 0.5 1 Risiko Lebih diperketat lagi UU No. 1 Tahun 1970


konsentrasi sedang untuk melakukan pasal 3 ayat (1)
bekerja. pengawasan bagi a.mencegah dan
leader masing-masing mengurangi
bagian agar tidak
kecelakaan m.
membawa
/menggunakan ponsel memperoleh
di zona yang sudah keserasian antara
ditetapkan. tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan
proses kerjanya
more info, click here
06. KESIMPULAN DAN
SARAN

Kesimpulan Saran
Dari pengamatan di area kerja PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera bahwa Penggunaan APD di PT Putera Pacitan Indonesia
ada beberapa temuan positif dan temuan negatif, temuan negatif tersebut Sejahtera harus lebih diperketat lagi setelah adanya
bisa menjadi sumber bahaya pada keselamatan, kesehatan, dan temuan negatif.
produktivitas kerja.
PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera harus lebih
Secara umum di PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera sudah terbentuk meningkatkan dan mempertahankan hasil pencapaian
P2K3 sesuai Permenaker No.04/MEN/1987 dan SMK3 sudah diterapkan SMK3 yang sudah ada dalam rangka penerapan K3.
sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012.
Pemberian Sanksi terhadap karyawan yang tidak
Penerapan K3 di PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera harus ditingkatkan menerapkan penggunaan APD di area kerja.
menjadi yang lebih baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai