KELOMPOK 2
PENYELENGGARA
PT. AJISAKA NUSA ILMU
YOGYAKARTA, 14 APRIL 2022
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................ 3
B. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 4
C. Ruang Lingkup ................................................................................ 5
D. Dasar Hukum .................................................................................. 5
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ......................................................... 7
A. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 7
B. Temuan Hasil Observasi ................................................................. 10
BAB III ANALISA .................................................................................... 11
A. Temuan Positif ................................................................................ 11
B. Temuan Negatif ............................................................................... 16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 20
A. Kesimpulan ..................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 21
LAMPIRAN ............................................................................................... 22
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan K3 pada umumnya diidentikan pada sebuah kecelakaan.
Bahkan, sebuah perusahaan dapat di klaim buruk jika terjadi kecelakaan kerja
di area kerjanya, Perusahaan cenderung menganggap permasalahan K3 hanya
merupakan tanggung jawab karyawan bagian K3 saja, padahal implementasi
K3 merupakan tanggungjawab bersama seluruh karyawan. Pemenuhan K3
tidak boleh hanya di anggap sebagai pelengkap atau persyaratan saja, namun
sebagai salah satu hal krusial dalam sebuah usaha produksi.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 Ayat 2 menyatakan bahwa “tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan” serta terdapat juga dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan
perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan.
Sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada
pasal 86 (1) menerangkan bahwa setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Kemudian
pada pasal 87 (1) menerangkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan. Sehingga dalam hal ini pemerintah telah
memberikan landasan penerapan K3 di lokasi kerja dimana
perseorangan/badan hukum/serikat sebagai penyedia tempat kerja diwajibkan
menerapkan K3 di lokasi kerja untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya
ditempat kerja Peran Ahli K3 dalam pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja (PAK) kaitannya dengan pengawasan dan pengendalian
3
potensi bahaya ditempat kerja akan menentukan keberhasilan pengusaha dan
tenaga kerja dalam mewujudkan tempat kerja yang bersih, sehat, dan nyaman.
4
3. Mengidentifikasi Penerapan Norma – Norma K3 Lingkungan Kerja,
Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dan Pengawasan K3 Kontruksi di
PT. Mega Andalan Kalasan.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pada PKL ini meliputi:
1. Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
2. Bahan Kimia Berbahaya
3. Pengawasan K3 Kontruksi
D. DASAR HUKUM
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
5
10. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
7
PT MAK yang telah mengimplementasikan standar ISO 9001, 14001,
EN 13485 dan OHSAS 18001. Sebagai induk yang juga Role Model, HE
diupayakan untuk dapat melahirkan industri-industri pendukung yang
nantinya bisa mendorong lahirnya industri baru. PT MAK juga memiliki
Sentra Pengembangan Industri Kecil Mega Andalan sebagai wadah
belajar para usahawan skala industri kecil. Difasilitasi oleh PT MAK
mereka akan menghasilkan produk yang sederhana dengan kualitas yang
memenuhi standar. PT MAK juga memiliki training center baik tentang
Teknologi Mekanik maupun pendalaman Visi Misi dan Kredo. Agar
dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berintegritas, etos kerja
tinggi dan bekerja sama dalam tim. TC juga menjadi penghubung antara
dunia pendidikan dan dunia industri melalui kegiatan pembelajaran.
3. Profil Perusahaan
Berikut merupakan profil dari PT. Mega Andalan Kalasan
Tabel Perusahaan
Keterangan Penjelasan
Nama Perusahaan PT. Mega Andalan Kalasan
Fax +62274496226
Email marketing@mak-techno.com
Website http://www.mak-techno.com
8
4. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadikan penggerak utama dalam rangkaian menuju Indonesia
negara industry
b. Misi
1) Menjadikan Center of Excellent di bidang Teknologi Mekanik
2) Membangun Sentra Industri berbasi kompetensi di bidang
Teknologi Mekanin
3) Menghimpun dan mendaya - gunakan berbagai kemamuan
Teknologi yangterserak di berbagai penjuru tanah air.
4) Membangun citra Industri yang memakmurkan masyarakat.
5) Getting falling love with MAK.
9
B. TEMUAN HASIL OBSERVASI
Berdasarkan hasil observasi berdasarkan video yang ditayangkan, diperoleh
temuan sebagai berikut:
1. Temuan Positif
a. Rambu-rambu K3 sudah terpasang pada perusahaan
b. Terdapat tempat pembuangan sarung tangan bekas pakai
c. Terdapat ruang Khusus bahan kimia berbahaya dan limbah B3
d. Bahan kimia sudah dilengkapi dengan label
e. Jumlah toilet karyawan yang memadai dan pemisahan antara toilet
laki laki dan perempuan
f. Adanya Ruang Laktasi
g. Sudah tersedia ruangan P3K yang memadai
h. Untuk kontruksi bangunan perusahaan sudah melakukan
pemeliharaan 1 tahun sekali.
2. Temuan Negatif
a. Ruang assembling tempat duduk tidak ergonomic
b. Terdapat barang yang melebihi garis batas aman
c. Ruang packing kayu insensitas pencahayaan 48,5 lux dibawah batas
50 lux
d. Ditemukannya cairan mudah terbakar yang penempatannya
bersebelahan dengan genset dapat mengakibatkan kebakaran
e. .Dinding bangunan yang ada diruang produksi terbuka atau terdapat
lubang.
f. Penyusunan barang-barang yang masih digunakan ataupun tidak
digunakan tidak rapi dan dapat menghalangi akses dalam penggunan
APAR
g. Ditemukan kotak P3K di ruang IPAL yang terhalang oleh drum yang
bisa mengakibatkan terlambatnya
10
BAB III
ANALISA
Berdasarkan observasi video lapangan di PT. Mega Andalan Kalasan Yogyakarta, ditemukan beberapa temuan beserta potensi bahaya
yang ada sebagai berikut:
A. Temuan Positif
Rekomendasi/Saran
NO Lokasi Temuan Dokumentasi Analisa Peraturan/Perundangan K3
Pengendalian
Rambu – Rambu K3 Agar tenaga kerja dapat bisa PP No. 50 Tahun 2012,
sudah terpasang di area mengetahui bahaya resiko k3 “perusahaan wajib memasang
perusahaan ditempat kerja rambu-rambu K3 sesuai dengan
standar dan pedoman teknis”
11
dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau
ahli Keselamatan Kerja”.
12
Bahan kimia sudah Untuk menghindari
dilengkapi dengan label
terjadinya kecelakaan kerja
akibat bahan kima dan
4
penyalah gunaan bahan kima
berbahaya
Jumlah toilet karyawan Menjaga kebersihan, dan Permenaker No. 5 Tahun 2018
yang memadai dan menggunakan toilet sesuai Pasal 34 ayat 3
pemisahan antara toilet dengan aturan. “Penempatun Toilet
laki laki dan perempuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus terpisah antara
Toilet laki-laki, perempuan, dan
5
penyandang cacat, serta
diberikan tanda yang jelas.”
Pasal 34 ayat 5
13
Adanya Ruang Laktasi Mempermudah karyawati
Dasar hukum ruang laktasi :
atau pengunjung perusahaan
yang mempunyai anak. Peraturan Menteri Kesehatan RI
Menjaga kebersihan ruang Nomor 15 tahun 2013 Tentang
Di Kantor Utama laktasi dan digunakan sesuai Tata Cara Penyediaan Fasilitas
6
dengan fungsinya. Khusus Menyusui Dan/Atau
Memerah Air Susu Ibu.
PASAL 3 Ayat 1, 2
Sudah tersedia ruangan Mempermudah dalam
Dasar hukum ruang p3k:
P3K yang memadai pertolongan pertama jika ada
kecelakaan kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi RI
Pasal 8 ayat 1
14
Untuk kontruksi Memastikan agar kondisi Peraturan Menteri Pekerjaan
bangunan perusahaan bangunan dalam keadaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008
sudah melakukan
pemeliharaan 1 tahun baik. Pasal 73 ayat (6), dan Pasal 76
sekali. ayat (5)
Perusahaan
8 Tentang Pedoman Pemeliharaan
dan Perawatan Bangunan
Gedung.
15
B. Temuan Negatif
Rekomendasi/Saran
No Lokasi Temuan Dokumentasi Analisa Peraturan/Perundangan K3
Pengendalian
Pasal 6
16
Dapat mengganti lampu Permenaker No 05 Tahun 2018)
Ruang packing kayu
yangpencahayaannya Pasal 3
Ruang Packing insensitas pencahayaan 48,5 memenuhi standar agar
3 Kayu lux dibawah batas 50 lux tidak menyebabkan
kecelakaan kerja atau
PAK
Permenaker No. 187 Tahun 1999
Ditemukannya cairan Membuat ruang
tentang Pengendalian Bahan Kimia
mudah terbakar yang tersendiri untuk
Berbahaya di Tempat Kerja
Ruang Genset penempatannya penyimpanan tempat
4
bersebelahan dengan genset bahan yang mudah
dapat mengakibatkan terbakar
kebakaran.
Memberikan penangan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Dinding bangunan terbuka
perbaikan dinding Transmigrasi
atau terdapat lubang. secepatnya. Nomor : PER/01/MEN/1980
Ruang Gas LPG
5 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Dalam Konstruksi Bangunan
Pasal 8
17
PP 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan
Penyusunan barang-barang Ahli K3 dapat SMK3 Pasal 2 poin c.
yang masih digunakan mensosialisasikan “menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong
ataupun tidak digunakan tentang pentingnya produktivitas.”
tidak rapi dan dapat penyimpanan barang-
Permen No. 5 Tahun 2018 Pasal 43 ayat
menghalangi akses dalam barang dengan 2
penggunan APAR kerapihan agar barang- “Ketatarumahtanggan yang baik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Area Produksi barang yang berserakan meliputi upaya:
6
tidak menyebabkan a.memisahkan alat, perkakas, dan
bahan yang diperlukan atau digunakan
Kecelakaan kerja dan
b.menata alat, perkakas, dan bahan
agar Perusahaan
sesuai dengan posisi yang ditetapkan
membuatkan gudang
khusus penyimpanan
barang-barang yang
tidak digunakan lagi.
Permenaker No.15 Tahun 2008 Pasal
Ditemukan kotak P3K di Kotak P3K
dapat 10(c)
7.
Ruang IPAL ruang IPAL yang terhalang diletakkan ditempat “Kotak P3K sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b harus
oleh drum yang bisa yang mudah diakses memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
18
mengakibatkan c.penempatan kotak P3K:
1. pada tempat yang mudah dilihat dan
terlambatnya penanganan
dijangkau, diberi tanda arah yang jelas,
P3K. cukup cahaya serta mudah diangkat
apabila akan digunakan;
2. disesuaikan dengan jumlah
pekerja/buruh, jenis dan jumlah kotak
P3K sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III Peraturan Menteri ini;
3. dalam hal tempat kerja dengan unit
kerja berjarak 500 meter atau lebih
masing-masing
unit kerja harus menyediakan kotak
P3K sesuai jumlah pekerja/buruh;
4. dalam hal tempat kerja pada lantai
yang berbeda di gedung bertingkat,
maka masingmasing unit kerja harus
menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
pekerja/buruh.
19
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dari kelompok 2 mengenai K3
limgkungan kerja, bahan kimia berbahaya, dan K3 Kontruksi di PT. Mega
Andalan Kalasan, berikut adalah kesimpulan yang kami dapatkan meliputi
Rambu-rambu K3 yang sudah terpasang di area persuahaan, Terdapat
tempat pembuangan sarung tangan bekas pakai sebagai bentuk
pengendalian biologi atau kimia, Terdapat ruang Khusus bahan kimia
berbahaya dan limbah B3 Bahan kimia juga sudah dilengkapi dengan label,
Jumlah toilet karyawan juga memadai dan sudah adanya pemisahan antara
toilet laki laki dan perempuan, Adanya Ruang Laktasi, Sudah tersedia
ruangan P3K yang memadai dan Untuk kontruksi bangunannya perusahaan
sudah melakukan pemeliharaan setiap 1 tahun sekali.
b. Terdapat beberapa temuan negative di PT. Mega Andalan Kalasan yaitu
Ruang assembling tempat duduk tidak ergonomic, Terdapat barang yang
melebihi garis batas aman, Ruang packing kayu insensitas pencahayaan
48,5 lux dibawah batas 50 lux, Ditemukannya cairan mudah terbakar yang
penempatannya bersebelahan dengan genset dapat mengakibatkan
kebakaran, dinding bangunan yang ada diruang produksi terbuka atau
terdapat lubang. Penyusunan barang-barang yang masih digunakan ataupun
tidak digunakan tidak rapi dan dapat menghalangi akses dalam penggunan
APAR, Ditemukan kotak P3K di ruang IPAL yang terhalang oleh drum
yang bisa mengakibatkan terlambatnya
2. SARAN
Saran yang dapat kami berikan untuk perbaikan penerapan K3 pada perusahaan
PT. Mega Andalan Kalasan dapat lebih ditingkatkan dan perlu perbaikan
dibeberapa aspek, dikarenakan dari penilaian resiko termasuk dalam kategori
perusahaan resiko tinggi. Untuk temuan positif diharapkan dapat
dipertahankan.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
22
Ruang Produksi
Ruang Genset
Ruang Packing Kayu
Area Produksi
Ruang Gas LPG
Ruang IPAL
23