Anda di halaman 1dari 7

Note:

1. Pertanyaan Nomor 1 – 5 untuk kelompok 1 bertanya


2. Pertanyaan Nomor 6 – 10 untuk kelompok 3 bertanya

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Dari hasil temuan bahwa terdapat bahan kimia Jadi, apa Menurut hasil analisis perusahaan tersebut adalah perusahaan yang mempunyai
Kewajiban yang harus dilakukan perusahaan tersebut? potensi bahaya besar, jadi kewajiban yang harus dilakukan oleh pengurus adalah:
Sertakan Peraturan perundang undangannya. a. mempekerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan
dengan sistem kerja non shift sekurang kurangnya 2 (dua) orang.
b. mempekerjakan ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu) orang.
c. membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar.
d. melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia,
proses dan modifikasi instalasi yang digunakan.
e. melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
f. melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
g. melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang kurangnya 1 (satu)
tahun sekali.er
Pernyataan ini sudah tertera di pasal 16 ayat 1 UU No 187 tahun 1999

2. Dari hasil temuan positif sudah adanya ruang P3K. pasal 9 ayat 1 dan 2 Permenaker PER.15/MEN/VIII/2008
Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh Persyaratan ruang P3K sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
pengurus perusahaan saat membuat ruang P3K? a. lokasi ruang P3K:
1. dekat dengan toilet/kamar mandi;
2. dekat jalan keluar;
3. mudah dijangkau dari area kerja;
4. dekat dengan tempat parkir kendaraan.
b. mempunyai luas minimal cukup untuk menampung satu tempat tidur pasien dan
masih terdapat ruang gerak bagi seorang petugas P3K serta penempatan fasilitas
P3K lainnya;
c. bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan jalan yang cukup lebar untuk
memindahkan korban;
d. diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat;
e. sekurang-kurangnya dilengkapi dengan :
1. wastafel dengan air mengalir;
2. kertas tisue/lap;
3. usungan/tandu;
4. bidai/spalk;
5. kotak P3K dan isi;
6. tempat tidur dengan bantal dan selimut;
7. tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti: tandu dan/atau kursi roda;
8. sabun dan sikat;
9. pakaian bersih untuk penolong; tempat sampah; dan
10. kursi tunggu bila diperlukan.
3. untuk penemuan barang-barang yg berserakan atau untuk barang yang berserakan kami kemarin menemukan adanya barang yang tidak
tidak rapi, apa resiko kecelakaan kerja yang di akibatkan seharusnya di tempat tersebut contohnya (ada gambar menyusul).
dan bagaimana solusinya ? Sesuai dengan PP 50 tahun 2012 penerapan SMK3 pasal 2 point E “menciptakan
tempat kerja yang aman nyaman dan effisien untuk mendorong produktifitas”.
Resikonya adalah menghalangi atau menghambat dalam penggunaan APAR maupun
dalam penanganan lainnya.
Dan solusinya untuk alat kebersihan di taruh di ruangan kebersihan dan untuk barang
tidak trpakai untuk di taruh di Gudang

4. untuk yang di ruang genset di temukan adanya cairan untuk di ruang genset mengenai soal cairan bahan kimia yang berdekatan dengan
bahan kimia, itu bagaimana untuk kedepannya agar lebih mesin genset sesuai dengan Permenaker NO.187 tahun 1999 tentang pengendalian
baik ? bahan kimia berbahaya,
Itu kan kata pak Samrat kemarin di jelaskan kalau itu bahan kimia SOLAR untuk bahan
bakar genset, nahh solusinya menurut aku untuk penempatan drum solar agar tidak
di tempatkan 1 ruang dengan genset, seminim-minimnya di buatkan tembok
pembatas antara drum solar dengan genset, agar tidak adanya kecelakaan yang tidak
di inginkan karena hal sepele.
5. Sebutkan apa saja pengendalian terhadap lingkungan Kebisingan selain menimbulkan gangguan konsentrasi dalam bekerja juga dapat
kerja apabila dalam perusahaan MAK ini kebisingan nya menimbulkan ketulian. NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 decibel A (dBA). Jika
melebihi batas NAB! faktor fisika tsb pada suatu tempat kerja melampaui NAB, pengurus dan/atau
pengusaha wajib melakukan upaya-upaya pengendalian lingkungan kerja untuk
menurunkan sehingga memenuhi ketentuan yang berlaku. Yang mengacu pada
permenaker no. 5 tahun 2018 pasal 7 hirarki pengendalian meliputi upaya :
- Eliminasi
- Substitusi
- Rekayasa teknis
- Rekayasa Administratif
- Penggunaan APD
Pertama upaya eliminasi yaitu upaya untuk menghilangkan sumber potensi bahaya
yang berasal dari mesin produksi atau peralatan. Pada perusahaan MAK Kebisingan di
tempat kerja pada umumnya bersumber dari suara mesin, atau proses produksi. Misal
untuk upaya eliminasi dengan cara menghentikan penggunaan mesin/peralatan
produksi pada PT. MAK. Kemudian Apabila ternyata upaya eliminasi tidak dapat
dilakukan maka dilanjutkan dengan upaya substitusi, upaya substitusi merupakan
upaya untuk mengganti bahan, proses, atau peralatan. Misal mengganti peralatan yang
menimbulkan kebisingan dengan peralatan yang lebih kecil nilai kebisingannya.
Kemudian apabila upaya substitusi tidak dapat dilakukan maka AK3 perlu
mengusulkan dalam rapat P2K3 untuk segera dilakukan pengendaliannya melalui
metode rekayasa teknik (engineering control), misalkan memasang mufller
tambahan, memasang isolasi. Seandainya tidak mungkin dilakukan pengendalian atau
dapat dilakukan pengendalian tetapi setelah diukur ternyata masih melebihi 85 dB,
maka perlu diusulkan untuk dilakukan pengendalian administrasi (administration
control) dengan cara mengurangi jam pemajanan. Jika pengendalian administrasi
tersebut diatas juga tidak bisa dilakukan mungkin berhubung karena kesulitan untuk
melakukan sistim rotasi bagi pekerja yang bersangkutan, maka metode pengendalian
terakhir yang wajib dilakukan adalah pengurus wajib menyediakan ear muff atau ear
plug bagi para pekerja di PT. MAK.

6 Pada setiap bahan kimia memiliki MSDS, Mengapa Dalam regulasi kepmenaker 187/Men/1999 dijelaskan mengenai kewajiban
MSDS tersebut diperlukan? pengurus perusahaan untuk menyediakan MSDS dan label kepada pengurus yang
menggunakan, menyimpan, memakai, memproduksi, mengangkut bahan kimia wajib
melakukan pengendalian (pasal 2) yang sesuai dalam bentuk MSDS dan label. Dimana
MSDS merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk mencegah terjadinya
kecelakaan atau cedera saat menangani bahan kimia berbahaya. Melalui MSDS,
pengurus dapat mengetahui sifat-sifat bahaya bahan kimia yang digunakan, alat
pelindung diri yang digunakan hingga prosedur darurat bila terjadi tumpahan,
kebakaran, kebocoran, dan ledakan. Semua informasi tersebut sangatlah penting
untuk menghindari terjadinya kecelakaan bahan kimia yang bisa berakibat fatal bagi
penggunanya.

7 Bagaimana Pengolahan air limbah menurut PP Nomor 18 A. Tahap Pengolahan Air Limbah
Tahun 1999 ( Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Tahap-tahap yang digunakan untuk mengolah air limbah sangatlah detail supaya
Beracun ) ? mendapatkan hasil sesuai dengan standar.
Terdapat 5 tahap pengolahan air limbah supaya bisa dikatakan aman dan bisa
digunakan kembali.
Berikut tahapan pengolahan air limbah beserta penjelasannya:
1. Pengolahan Awal (Preliminary Treatment)
Cara yang dilakukan pada tahap awal ini ialah menyaring air limbah agar
partikel-partikel yang terkandung dapat terpisah.
Pada umumnya, air limbah akan mengandung partikel berupa potongan kayu,
plastic, pasir, dan sampah lainnya.
Penyaringan partikel ini bertujuan agar tidak merusak alat-alat instalasi
pengolahan air limbah di tahap selanjutnya.
2. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
Tahap kedua instalasi pengolahan air limbah adalah menghilangkan partikel
padat yang ada di air dengan menggunakan proses fisika.
Cara yang biasanya digunakan pada tahapan ini ialah flotasi dan sedimentasi.
Hasil dari tahap kedua ini yaitu partikel padat akan mengendap, sedangkan
partikel berupa lemak akan mengapung di permukaan air (disebut grease).
3. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Pada tahap ketiga ini merupakan pemberian mikroorganisme ke dalam air
yang bertujuan untuk menghilangkan material organik.
Mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk menghancurkan serta
menguraikan material organik yang tersisa.
Terdapat tiga cara yang dipakai pada tahap ketiga ini, yaitu lagoon system,
fixed film, dan suspended film.
4. Pengolahan Akhir (Final Treatment)
Pengolahan akhir ialah upaya untuk menghilangkan atau membunuh
organisme yang bisa menimbulkan penyakit.
Cara yang biasa digunakan adalah dengan memberi klorin pada air limbah.
Selain itu, dapat juga menggunakan sinar ultraviolet ketika ingin membunuh
organisme dalam air.

5. Pengolahan Lanjutan (Advanced Treatment)


Pengolahan lanjutan adalah memastikan bahwa air limbah komposisinya
sudah benar-benar aman untuk dibuang ke badan-badan air.

8 Apa saja kriteria atau Ketentuan dari Jumlah APAR di Setiap ruangan atau bangunan memiliki ketentuan jumlah APAR yang berbeda-beda.
Tiap Ruangan Atau Area Tertentu? Hal ini sebenarnya sudah diatur dan dirumuskan dalam peraturan NFPA dan
peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Dari kedua peraturan tersebut akan coba kami tuliskan beberapa poinnya di bawah
ini:
Kamar atau ruang berpartisi lainnya di dalam rumah
Pada ruangan kamar atau ruang-ruang berpartisi lainnya di dalam rumah sebaiknya
dipersiapkan APAR powder berkapasitas 3 kg.

Ketentuan Jumlah APAR Menurut NFPA


Perkantoran, aula dan koridor
Pada ruangan perkantoran atau aula dengan luas 200meter persegi sebaiknya
dipersiapkan APAR powder dengan ukuran 6 kg di setiap ruangan tersebut.
Lalu, untuk ruangan terbuka dan koridor sebaiknya dipersiapkan APAR powder
dengan kapasitas 6 kg di setiap 20 meter.

Area produksi atau industri


Karena di area seperti ini sangat rawan mengalami kebakaran, maka wajib
dipersiapkan APAR dengan kapasitas cukup besar.
Persiapkan pada area ini masing-masing APAR dengan kapasitas 9 kg dengan media
powder dan CO2.

Ruang berpanel elektronik


Di ruang berpanel elektronik ada ketentuan jumlah APAR tersendiri. Dikarenakan
ruangan ini berpotensi muncul kebakaran elektrikal,
maka ketentuan jumlah APAR yang harus dipersiapkan adalah APAR CO2 berukuran
6 kg dan APAR powder dengan kapasitas 4 kg.

Cara Me-manage Jumlah APAR yang Banyak Diberbagai Tempat


Jika kamu memiliki APAR diberbagai tempat di rumahmu dan beberapa di area
kantormu, pasti akan sangat ribet jika harus me-managenya satu persatu.
Maka dari itu, kami akan bagikan cara mudah untuk me-manage APAR.

9 Dari presentasi kelompok kalian saya melihat adanya


perawatan gedung di PT. MaK 1 kali dalam setahun

Mengapa harus ada perawatan gedung dan Bagaimna


cara pemeliharaannya?
10 Dari presentasi tadi kalian di jelaskan temuan jumlah
toilet dan karyawan sudah memadai,
tolong jelaskan terdapat berapa karyawan/pekerja dan
toilet yang ada di sana agar dapat di katakan
memadahi?

Anda mungkin juga menyukai