FAKTOR KIMIA
A. Kondisi udara tempat kerja terdapat jenis debu tertentu
1. Keadaan udara ruangan kerja terdapat uap – uap yang berefek atau merusak sistem
organ
a. Ada uap tapi tidak menimbulkan sistem organ
b. Ada uap yang menimbulkan efek tapi ada uap pengendalian
c. Ada uap yang menimbulkan efek dan tak ada upaya pengendalian
d. Tidak ada uap yang berefek merusak sistem organ
2. Kondisi udara ruangan kerja terdapat bahan korosif
a. Tidak mengandung bahan – bahan korosif.
b. Mengandung bahan korosif dalam konsentrasi sangat kecil dan dapat
menimbulkan efek.
c. Mengandung bahan korosif tapi ada isolasi bahan – bahan dan digunakan APD.
d. Mengandung bahan korosif, tidak ada upaya pengendalian, sikap pekerja tidak
mau menggunakan APD.
3. Pekerjaan berhubungan dengan bahan racun logam dan metaloid
a. Tidak ada hubungan dengan bahan racun logam dan metaloid.
b. Berhubungan, tapi ada upaya pengendalian.
c. Berhubungan, tapi ada upaya pengendalian tapi kurang didukung oleh sikap
pekerja.
d. Berhubungan, tidak ada upaya pengendalian.
4. Tidak ada debu, ventilasi baik.
a. Ada sedikit debu, partikel debu terpengaruh gaya gravitasi, cross ventilasi yang
kurang baik.
b. Ada debu, menggunakan exhauster / cross ventilasi yang baik, partikel debu
lebih kecil, masker tidak menggunakan.
c. Terdapat debu yang dapat tertimbun dalam paru – paru
FAKTOR BIOLOGIS
1. Keadaan ruangan memungkinkan berkembangnya serangga beracun.
a. Ruang bersih tidak ada sarang laba – laba, selalu dibersihkan sehingga tidak
memungkinkan berkembangnya serangga beracun.
b. Ruang bersih, tapi ada sarang laba – laba, yang memungkinkan berkembangnya
serangga beracun.
c. Ruang kurang bersih, ada sarang laba-laba, ada lubang – lubang pada dinding dan
atap yang memungkinkan untuk sarang serangga beracun.
d. Ruang kotor, banyak sarang laba – laba, ada lubang – lubang pada dinding dan
atap yang untuk sarang serangga beracun
2. Keadaan ruangan potensial terhadap berkembangnya jamur / mold.
a. Tidak memungkinkan berkembangnya jamur, lantai kedap air, dinding kedap air,
kelembaban ruangan 60 – 95%, tidak ada genangan air, udara tidak lembab.
b. Lantai kedap air, dinding kedap air, udara lembab, tak ada genangan air.
c. Lantai dan dinding tidak kedap air, udara lembab, tak ada genangan air.
d. Lantai dan dinding tidak kedap air dan udara lembab dan ada genangan air.
3. Keadaan ruangan memungkinkan berkembangnya serangga beracun.
a. Ruang bersih tidak ada sarang laba – laba, selalu dibersihkan sehingga tidak
memungkinkan berkembangnya serangga beracun.
b. Ruang bersih, tapi ada sarang laba – laba, yang memungkinkan berkembangnya
serangga beracun.
c. Ruang kurang bersih, ada sarang laba-laba, ada lubang – lubang pada dinding dan
atap yang memungkinkan untuk sarang serangga beracun.
d. Ruang kotor, banyak sarang laba – laba, ada lubang – lubang pada dinding dan
atap yang untuk sarang serangga beracun.
4. Kondisi air produksi terhadap terjangkitnya penyakit kulit.
a. Air dari PDAM atau mata air.
b. Air dari badan air yang keadaannya jernih, tak berbau, tak berasa.
c. Air dari sungai, agak keruh, tak berbau, tak berasa.
d. Air dari sungai yang tercemar.
Menilai kesesuaian konstruksi dengan syarat kekokohan bangunan dapat dilakukan
dengan cara mengenali hal-hal sebagai berikut :
1. Apakah pintu dan jendela sesuai dengan syarat
kekokohan bangunan
2. Apakah atap dan plafon sesuai dengan syarat kekokohan
bangunan
3. Apakah lantai dan landasan mesin-mesin sesuai dengan
syarat-syarat kekokohan bangunan
4. Apakah jalan dan tangga sesuai dengan syarat-syarat
kekokohan bangunan
Menilai tingkat bahaya dari mesin, dapat dilakukan dengan caramengenali hal-hal
1. Apakah alat-alat kerja meletakkan dengan aman
2. Apakah mesin berkondisi cukup baik dengan
tidak mengakibatkan bahaya
3. Apakah ukuran mesin sesuai sehingga memiliki
rendahnya resiko bahaya
1. Gambaran pekerja :
Unit pekerja Jumlah Jenis kelamin Usia Kesehatan
1. Dinas
2. Supervisor
3. Magang
4. PSG