Anda di halaman 1dari 38

SATUAN KERJA KHUSUS

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI


(SKK Migas)

Penerapan Program Kesehatan


Di Kegiatan Eksplorasi
Industri Hulu Migas -
dr. Kasyunnil Kamal, MS., SpOk
Staf Khusus Deputi PDB
OH Coordinator & CMO
SKK Migas
PRIVATE AND CONFIDENTIAL
Latar Belakang
RUANG LINGKUP BIDANG KESEHATAN

Higene Perusahaan:
(penilaian kepada faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit)
• Sasaran adalah lingkungan kerja
• Bersifat teknik
Kesehatan Kerja:
(pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental dan sosial, dengan usaha-usaha terutama promotif, preventif terhadap
kemungkinan penyakit/gangguan kesehatan)
• Sasaran adalah manusia (pekerja)
• Bersifat medis
Medical:
• Pelayanan kesehatan bagi pekerja dan keluarga
• Kedaruratan Medis
• Monitor dan manajemen kasus
Public Health:
• Sasaran adalah lingkungan Masyarakat sekitar
• Bersifat teknik dan medis
Latar Belakang

SASARAN ANTARA : KONTROL DAN PENURUNAN

• Prevalensi terjadinya :
• Penyakit akibat kerja & umum
• Kecelakaan akibat kerja
• Kecacatan
• kematian dini
• Absensi & pembayaran ganda
• Hilangnya produktivity
• Pensiun muda - kesehatan yang terganggu
• Biaya pemeliharaan kesehatan
• Turn over pekerja (Skill)
UU & Peraturan

Dasar Undang-Undang & Peraturan Pemerintah:


1. UU RI, No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan pada Bab XII, Kesehatan Kerja
2. UU RI no. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dan Petunjuk
pelaksanaannya Tahun 2005.
3. Permenkes no. 512 / MENKES / PER / IV / 2007, tentang Izin Praktek dan
Pelaksanaan Praktek Kedokteran.
4. PERMENAKER No. Per-01/MEN/1998, tentang penyelenggaraan pemeliharaan
kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik dari paket
JAMSOSTEK, yang beralih menjadi BPJS Kesehatan
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi no. Per-
01/Men/1976, tentang Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi no. Per-
01/Men/1979, tentang Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi Tenaga Para Medis
Perusahaan.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-02/Men/1980,
tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-01/Men/1981,
tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-03/Men/1982,
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
OH, Medical & PH Programs
• Klinik di lokasi: Pelayanan kesehatan (Promosi,
pencegahan, pengobatan, rehabilitasi)
• Pemeriksaan Kesehatan Kerja & Survei Kesehatan
(Fitness for task and Health Surveillance)
• Rehabilitation & Return to work
• Medical Emergency Response Plan: P3K,
Emergency drill, dll.
• Communicable Diseases Control Programs:
– Internal communicable diseases
– External communicable diseases
IH & OH Program
1. Health Risk Assessment (HRA)
2. Health hazard measurement and
evaluation
3. Equipment Maintenance and Calibration
4. Hazard Communication
5. Food Safety Program
Melakukan Identifikasi aspek bahaya
kesehatan di tempat kerja.

Sesuai dengan UU no.1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja, dalam


Bab II (ruang lingkup), pasal 2 & Bab III (syarat-syarat keselamatan kerja),
pasal 3, Bab V (pembinaan), pasal 9.
Lampiran I, Per 05/Men/1996, Pedoman Penerapan SMK3
II. PERENCANAAN
Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko
Dengan mengetahui aspek & dampak dari proses kerja, maka dapat
dijadikan referensi untuk melakukan monitor terhadap aspeknya, misalkan:
dengan ada lingkungan kerja panas, maka perlu dilakukan monitor tekanan
panasnya dan melakukan tindak lanjut pengendalian administrasi atau
engineering control. Selain itu adanya aspek & dampak yang dapat terjadi,
maka dapat pula dijadikan dasar untuk pemeriksaan medical check up,
misalkan: Uap dari cairan B3 yang menguap dapat menimbulkan gangguan
pernapasan, maka dalam MCU diperlukan pemeriksaan Spirometri sebagai
evaluasi kondisi fungsi paru.
Melakukan Identifikasi aspek bahaya
kesehatan di tempat kerja.

Di Industri Hulu Migas, terdapat 5 aspek Health yang teridentifikasi


+ 2 Aspek yang dapat menimbulkan faktor risiko yang harus
diperhatikan:
1. Chemical/Products: Benzene, Mercury, Welding Fumes, Asbestos.
2. Physical: Noise, Extreme Temperatures, Manual Handling, Natural
Occurring Radioactive Material (NORM), Ionizing Radiation.
3. Biological: Food Hygiene, Indoor Air Quality, Communicable
Diseases, Malaria.
4. Ergonomi & Fatigue
5. Psychosocial: Stress
6. Location: Medical Facilities, Community
7. Resourcing/Fitness: Fitness for Task, Drugs and Alcohol, Wellness,
Medical emergency.
Pemeriksaan Kesehatan (MCU)

Sesuai dengan PERMENAKERTRANS No.: Per. 02/Men/1980:


Pasal 1
Pemeriksaan Kesehatan Awal: dilakukan oleh dokter sebelum seorang
tenaga kerja diterima bekerja.
Pemeriksaan Kesehatan Berkala: dokter melakukan pemeriksaan
kesehatan waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja
Pemeriksaan Kesehatan Khusus: dokter melakukan pemeriksaan
secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu sesuai dengan
pekerjaannya
Pemeriksaan kesehatan kepada tenaga kerja disesuaikan dengan
kebutuhan seorang dokter ahli tenaga kerja yang telah
mempertimbangkan jenis pekerjaannya, lingkungan kerja dan dampak
yang mungkin terjadi kepada tenaga kerja., serta syarat kesehatan
seorang yang kerja pada lingkungan/jenis pekerjaan tertentu.
Note: Untuk lebih jauhnya dapat dilihat di dalam lampiran.
Pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala

Perusahaan memiliki dan menerapkan pemeriksaan kesehatan


karyawan dilakukan secara berkala sesuai dengan potensi bahaya di
lingkungan kerjanya. Pemeriksaan kesehatan khusus bagi karyawan
pada area yang memiliki potensi bahaya
Pemeriksaan Kesehatan Khusus :
• adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus
terhadap tenaga kerja tertentu.(Pasal 1.C)
• untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap
tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu (Pasal 5. 1)
Pemeriksaan Kesehatan Berkala:
• Pengusaha atau pengurus dan dokter wajib menyusun pedoman pemeriksaan
kesehatan berkala sesuai dengan kebutuhan menurut jenis-jenis pekerjaan
yang ada (Pasal 3. 4)
• Pedoman pemeriksaan kesehatan berkala dikembangkan mengikuti
kemampuan perusahaan dan kemajuan kedokteran dalam keselamatan kerja
(Pasal 3. 5: )

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.


02/Men/1980
Pemeriksaan kesehatan karyawan.

Parameter uji kesehatan ditetapkan berdasarkan resiko kesehatan


(health hazards), dimana karyawan baru/mutasi akan bekerja. Dilihat dari
sudut
pandang resiko tersebut, contoh:
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan darah rutin
3. Pemeriksaan urin rutin
4. Pemeriksaan radiologi
Bila penempatan telah jelas, dan faktor hazard ada, maka ditambahkan
dengan pemeriksaan khusus, misalkan:
• Spirometri: untuk karyawan yang akan bekerja dengan lingkungan debu,
uap bahan kimia, dsb.
• Audiometri: untuk karyawan yang akan bekerja di daerah bising (> 85 dB)
• Pemeriksaan EKG & Treadmill
• Pemeriksaan kimia darah
• Biomonitoring (sebagai tambahan: spesifik khusus yang terpajan hazard
tertentu)
• Dll

Sumber : Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi No.: Per. 02/Men/1980
Paket Pemeriksaan Kesehatan untuk Pegawai MIGAS berdasarkan Pajanan bahaya dan Jenis Pekerjaan Beresiko:
A : Khusus terpajan bahan kimia berbahaya (B3) dalam berbagai bentuk (cair, padat, uap dll)
B : Yang berhubungan dengan bising
C : Khusus mempunyai aspek ergonomi (manual handling / repetitif) - Produksi
D : Yang berhubungan dengan tekanan panas
E : Masuk ruang terbatas
F : Bekerja diketinggian
G : Penanganan Gawat Darurat
H : Pegawai Kantin (Food Handler)
I : Pegawai kebersihan
J : Pekerja Medis
K : Perkantoran
L : Driver / Operator Crane

PAKET MEDICAL CHECK UP PERUSAHAAN MIGAS


Menurut Usia: <30 tahun, 30 - < 40 tahun, 40 - < 50 tahun & > 50 tahun

No Parameter Pemeriksaan A B C D E F G H I J K L Keterangan


1. Anamnesa
1.1 Riwayat Kesehatan x x x x x x x x x x x x
1.2 Riwayat Pekerjaan x x x x x x x x x x x x
2. Pemeriksaan Fisik Lengkap
2.1 Tinggi Badan x x x x x x x x x x x x
2.2 Berat badan x x x x x x x x x x x x
2.3 Tekanan darah x x x x x x x x x x x x
2.4 BMI x x x x x x x x x x x x
2.5 Pemeriksaan mata x x x x x x x x x x x x
a. Visus x x x x x x x x x x x x
b. Buta Warna x x x x x x x x x x x x
c. Funduscopy x x x Bila diperlukan (Visus abnormal)
d. Tonometri (kedalaman mata) x x x Bila diperlukan (Visus abnormal)
e. Lapang pandang x x x
e. Tekanan bola mata x x x
2.6 Gigi dan mulut x x x x x x x x x x x x
Paket Pemeriksaan Kesehatan untuk Pegawai MIGAS berdasarkan Pajanan bahaya dan Jenis Pekerjaan Beresiko:
A : Khusus terpajan bahan kimia berbahaya (B3) dalam berbagai bentuk (cair, padat, uap dll)
B : Yang berhubungan dengan bising
C : Khusus mempunyai aspek ergonomi (manual handling / repetitif) - Produksi
D : Yang berhubungan dengan tekanan panas
E : Masuk ruang terbatas
F : Bekerja diketinggian
G : Penanganan Gawat Darurat
H : Pegawai Kantin (Food Handler)
I : Pegawai kebersihan
J : Pekerja Medis
K : Perkantoran
L : Driver / Operator Crane

PAKET MEDICAL CHECK UP PERUSAHAAN MIGAS


Menurut Usia: <30 tahun, 30 - < 40 tahun, 40 - < 50 tahun & > 50 tahun

No Parameter Pemeriksaan A B C D E F G H I J K L Keterangan


2.7 Organ fisik x x x x x x x x x x x x
a. THT x x x x x x x x x x x x Perhatikan untuk penyakit menular
b. Sistem Pembuluh darah & Perhatikan untuk kasus Jantung,
x x x x x x x x x x x x
Jantung Hypertensi
Perhatikan penggunaan alat
c. Sistem pernafasan x x x x x x x x x x x x pelindung diri (Fit test) dan ada
antisipasi kelainan akut
Perhatikan tanda-tanda kelainan
d. Abdomen x x x x x x x x x x x x
Gastroenteritis
e. Sistem urinary x x x x x x x x x x x x
Pemeriksaan reflek
f. Central pheripheral Nerv.
x x x x x x x x x x x x Fisiologis/Patologis, tremor, rasa
Sistem
kebal (penekanan khusus)
Perhatikan untuk penyakit infeksi
g. Kulit x x x x x x x x x x x x
dan alergi
h. Kelenjar lymph x x x x x x x x x x x x
Anatomi, Nyeri tekan, Reflek
I. Muskoloskletal dan tulang
x x x x x x x x x x x x fisiologis/patologis, kekuatan alat
belakang
gerak
Koordinasi alat gerak, rasa sakit pada
J. Kecekatan alat gerak
daerah alat gerak & sendi, Uji
(menggenggam, menangkap,
x x Phalen's (1 menit), diketok daerah
menunjuk), Uji Phalen's - Carpal
pergelangan tangan (N. Medianus) -
Tunnel Syndrom
rasa kesemutan / kesetrum
Paket Pemeriksaan Kesehatan untuk Pegawai MIGAS berdasarkan Pajanan bahaya dan Jenis Pekerjaan Beresiko:
A : Khusus terpajan bahan kimia berbahaya (B3) dalam berbagai bentuk (cair, padat, uap dll)
B : Yang berhubungan dengan bising
C : Khusus mempunyai aspek ergonomi (manual handling / repetitif) - Produksi
D : Yang berhubungan dengan tekanan panas
E : Masuk ruang terbatas
F : Bekerja diketinggian
G : Penanganan Gawat Darurat
H : Pegawai Kantin (Food Handler)
I : Pegawai kebersihan
J : Pekerja Medis
K : Perkantoran
L : Driver / Operator Crane

PAKET MEDICAL CHECK UP PERUSAHAAN MIGAS


Menurut Usia: <30 tahun, 30 - < 40 tahun, 40 - < 50 tahun & > 50 tahun

No Parameter Pemeriksaan A B C D E F G H I J K L Keterangan


3. Laboratorium
3.1 Darah Lengkap x x x x x x x x x x x x
3.2 Urine Lengkap x x x x x x x x x x x x
Kimia Darah
3.4 Gula darah
Kecuali ada riwayat kencing manis,
Gula darah sesaat / puasa x x x x x x x x x x x x lakukan pemeriksaan Gula darah
lengkap
Dapat dilakukan juga bagi yang
3.5 Fungsi Hati mempunyai riwayat kelainan Fungsi
Hati
a. SGOT x x x x x x x x
b. SGPT x x x x x x x x
c. Gamma GT x x x x x x x x
Imunologi
dapat dilakukan bila ada kelainan
a. HBsAg x x
Fungsi hati
b. TB IgG Yang dicurigai TBC
3.6 Fungsi Ginjal
a. Kreatinin x x x x x + Khusus untuk usia > 30 tahun
b. Ureum x x x x x + Khusus untuk usia > 30 tahun
c. Asam urat Khusus untuk usia > 30 tahun

3.7 Triglyserida Khusus untuk usia > 30 tahun + BMI


Cholesterol Total, LDL & HDL > Overweight
Paket Pemeriksaan Kesehatan untuk Pegawai MIGAS berdasarkan Pajanan bahaya dan Jenis Pekerjaan Beresiko:
A : Khusus terpajan bahan kimia berbahaya (B3) dalam berbagai bentuk (cair, padat, uap dll)
B : Yang berhubungan dengan bising
C : Khusus mempunyai aspek ergonomi (manual handling / repetitif) - Produksi
D : Yang berhubungan dengan tekanan panas
E : Masuk ruang terbatas
F : Bekerja diketinggian
G : Penanganan Gawat Darurat
H : Pegawai Kantin (Food Handler)
I : Pegawai kebersihan
J : Pekerja Medis
K : Perkantoran
L : Driver / Operator Crane

PAKET MEDICAL CHECK UP PERUSAHAAN MIGAS


Menurut Usia: <30 tahun, 30 - < 40 tahun, 40 - < 50 tahun & > 50 tahun

No Parameter Pemeriksaan A B C D E F G H I J K L Keterangan

5. Rongent x x x x x x x x x x x x

4. Pemeriksaan tambahan
+ Khusus untuk usia > 30 tahun &
EKG x x x x x
pekerja offshore
Bila ada kelainan EKG, khusus untuk
Teadmill usia > 40 tahun & pekerja di remote
area /offshore
6. Pemeriksaan Khusus:
- Audiometri x x x x
- Spirometri x x x
Tergantung bahan yang akan
- Monitoring Biologi x x x x x x
diperiksa
Penentuan kelaikan kerja (Fitness for work):
Untuk menentukan tingkat kesehatan pekerja, dokter perusahaan / dokter
pemeriksa harus mengetahui kondisi faktor yang dapat memengaruhi kesehatan
pekerja di lingkungan kerjanya. Tingkat kelaikan kerja dapat diputuskan sebagai
berikut:
1. Laik untuk bekerja:
Mampu melakukan pekerjaan yang ditugaskan / semula
2. Laik kerja dengan catatan:
Mampu melakukan pekerjaan yang ditugas / semula, tetapi efektivitas menurun,
ada keterbatasan, harus tetap minum obat, perlu penyesuaian.
3. Tidak laik kerja sementara:
Tidak mampu secara fisik/mental melakukan pekerjaan untuk sementara waktu
(masih dapat disembuhkan).
4. Tidak laik untuk bekerja:
- Mampu melakukan pekerjaan, tetapi dapat memengaruhi kondisi medis
- Mampu melakukan pekerjaan, tetapi berisiko bagi pekerja, pekerja lain atau
komunitas
- Tidak mampu secara fisik/mental melakukan pekerjaan semula
5. Tidak mampu secara fisik/mental melakukan semua pekerjaan
Fitness for task &
Health Surveillance
Proses Fitness for Task
• Dari masing-masing Departemen akan memberikan ruang
lingkup tugas masing-masing pekerja kepada Bagian Kesehatan
• Dokter OH bersama IH akan mengidentifikasi faktor risiko kerja
dari masing-masing pekerjaan tersebut
• IH akan memberikan hasil monitoring (pengukuran) faktor
bahaya kerja di lapangan, didapatkan hasil > 50% TLV/TWA
(action level) kepada OH Doctor (Tim OH)
• Tim OH (Dokter atau Paramedis OH / Perawat OH) akan
melakukan pemeriksaan pemeriksaan spesifik untuk
menentukan Fitness for task (kelaikan kerja untuk pekerjaan
khusus)
• Kegiatan ini merupakan bagian dari permit to work untuk
pekerjaan khusus yang mempunyai risiko yang besar terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja
Fitness for Task
Berikut ini adalah jenis pekerjaan dan lingkungan hulu migas di
lepas pantai (Off shore) dan daerah terpencil (On shore):
1. Pekerjaan lapangan (pemeliharaan dan operasional)
a. Pekerjaan yang masuk ke dalam ruang terbatas.
b. Pekerjaan yang bekerja di ketinggian.
c. Bekerja di refinery
d. Bekerja sebagai operator alat berat (crane) dan supir (driver).
e. Bekerja menggunakan peralatan bantuan pernapasan (SCBA).
Pekerja yang akan berhubungan dengan faktor risiko bahaya fisik, kimia, biologi dan
ergonomi.
2. Pekerjaan di lingkungan kerja perkantoran / ruang kontrol
Pekerjaan ini mempunyai faktor risiko kerja yang berhubungan dengan ergonomi
kerja, khususnya Display Screen Equipment (DSE)
3. Pekerjaan penanganan keadaan darurat.
Pekerjaan ini mempunyai risiko kerja yang terdapat di berbagai lokasi kerja, baik
bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologi dan ergonomi.
Fitness for Task
Berikut ini adalah jenis pekerjaan dan lingkungan hulu migas di lepas pantai
(Offshore) dan daerah terpencil (Onshore):
4. Pekerja kantin.
Pekerjaan ini harus memenuhi sarat kesehatan, khususnya yang berhubungan
dengan penyakit menular, bahaya lingkungan panas, beberapa bahan kimia, dan
ergonomi kerja.
5. Pekerjaan Medis.
Pekerjaan ini harus memenuhi sarat kesehatan, khususnya yang berhubungan
dengan penyakit menular, bahaya lingkungan panas, beberapa bahan kimia, dan
ergonomi kerja.
6. Pekerjaan dengan rotasi kerja dan shift.
Untuk pekerjaan di Off shore dan On shore pada umumnya adalah pekerja rotasi,
dan pekerja shift (kecuali pekerja perkantoran dan pekerja pendukung tidak
bekerja shift)
Health Surveillance
Kapan dilakukan Health Surveillance?
Bila ditemukan atau dicurigai terdapat kondisi berbahaya yang
dapat mempengaruhi kesehatan pekerja akan dan saat sedang
bekerja
Tujuan
• Memastikan bahwa pekerja yang bekerja dengan faktor
bahaya tidak mendapatkan dampak gangguan kesehatan
• Melakukan kontrol saat pekerja melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan faktor bahaya
• Mencegah pekerja yang mempunyai status kesehatan yang
tidak laik kerja terhadap pekerjaan mengandung bahaya
tertentu untuk tidak melakukan pekerjaan tersebut.
Health Surveillance Process
• IH monitor hazard di lapangan, didapatkan hasil > 50% TLV/TWA (action
level)
• IH memberitahukan hasil tersebut ke Occupational Doctor
• Occupational Doctor akan melakukan pemeriksaan biological monitoring
dan atau pemeriksaan spesifik
• Hasil yang didapatkan akan didiskusikan bersama sehingga mendapatkan
hasil akhir
• Hasil akhir akan dikomunikasikan kepada Manajemen.
• Hasil personal akan dikomunikasikan kepada pegawai yang dilakukan
health surveillance
• Bila ditemukan hasil yang significant, maka akan dilakukan perbaikan dan
koreksi terhadap proses yang menyebabkan pajanan yang membahayakan
serta kontrol kepada pekerja
Beberapa Contoh Health Surveillance
• Pajanan Bising – HCP: pemeriksaan Audiometri
• Pajanan Benzene: pemeriksaan S-Phenyl Mercapturic Acid – Urine –
end of shift
• Pajanan Logam Berat:
– Cromium: Total Cromium in urine – end of shif / workweek
– Cadmium: Cadmiun in urine
– Pb (Lead): Lead in blood
– Mercury (Hg): Total inorganic mercury in urine – prior to shift
• Pajanan Panas (Heat Stress): monitor frekuensi nadi, tekanan
darah dan urine (dehidration). Bila diperlukan pemeriksaan
ECG
Persiapan Menghadapi Kedaruratan
Medis
(Medical Emergency Response Plan
(MERP))
Identifikasi skenario potensial kondisi darurat medis
berdasarkan penilaian faktor risiko
Perusahaan industri hulu migas harus membuat skenario MERP setelah
melakukan kajian hasil identifikasi faktor risiko:
• Risiko di dalam lokasi kerja, maka harus diidentifikasi risiko-risiko yang
sangat mungkin terjadi sebagai kejadian risiko yang besar, baik karena
kecelakaan kerja atau karena sakit. Membuat daftar risiko besar yang
dapat terjadi, yang akan digunakan sebagai referensi persiapan
pembuatan MERP, misalkan Trauma kecelakaan kerja, Penyakit Jantung,
Diabetes mellitus, dll.
• Risiko di luar lokasi kerja, maka harus diidentifikasi risiko-risiko kesehatan
di luar lokasi kerja yang dapat mempengaruhi atau masuk ke dalam lokasi
kerja yang sangat mungkin terjadi sebagai kejadian insiden yang besar.
Membuat daftar risiko besar yang dapat terjadi, yang akan digunakan
sebagai referensi persiapan pembuatan MERP, seperti kasus penyakit
menular dan penyakit-penyakit lainnya.
Identifikasi skenario potensial kondisi darurat medis
berdasarkan penilaian faktor risiko
Dengan mengetahui daftar risiko kesehatan yang dapat terjadi, maka
perusahaan akan membuat:
1. Beberapa beberapa prosedur untuk menghadapi kondisi darurat
tersebut.
2. Mempersiapkan fasilitas medis baik fasilitas peralatan dan sumber daya
manusia serta lainnya.

Perusahaan migas akan membuat prosedur evakuasi medis sesuai dengan


skenario yang telah ada dengan mempertimbangkan kondisi:
1. Kebutuhan untuk proses stabilisasi dari penderita.
2. Kebutuhan peralatan penunjang medis.
3. Kebutuhan tenaga medis yang diperlukan sebagai pendamping evakuasi.
4. Kebutuhan transportasi baik darat, laut dan udara.
Referensi Jumlah Tenaga Medis yang dibutuhkan sesuai
dengan Jumlah Pekerja, Faktor Risiko, Transportasi &
Waktu yang diperlukan untuk Rujukan
Peraturan Pemerintah:
• Sesuai dengan PERMENAKERTRANS RI No. 03/MEN/1982, maka pengadaan
Pelayanan Kesehatan diadakan tergantung pada jumlah tenaga kerja & tingkat
bahayanya, sbb:
• Tenaga kerja lebih dari 500 orang, harus mempunyai klinik dan dokter yang
praktek setiap hari, dan bila mempunyai 3 shift , klinik melayani dalam setiap
shift.
• Tenaga kerja 200 - 500, tingkat bahaya rendah, harus mempunyai klinik, buka
tiap hari - dilayani oleh paramedis, dan dokter praktek 2 hari sekali (3 kali
seminggu).
• Dengan tingkat bahaya tinggi, pelayanan kesehatan seperti butir 1.
• Tenaga kerja 100 - 200, tingkat bahaya rendah, harus mempunyai klinik, buka
tiap hari - dilayani oleh paramedis, dan dokter praktek 3 hari sekali (2 kali
seminggu).
Referensi Jumlah Tenaga Medis yang dibutuhkan sesuai
dengan Jumlah Pekerja, Faktor Risiko, Transportasi &
Waktu yang diperlukan untuk Rujukan

Peraturan Pemerintah:
• Dokter yang memimpin & menjalankan Pelayanan Kesehatan harus
mendapat persetujuan dari Kantor DEPNAKER wilayah, bersamaan
dengan izin pembentukan Pelayanan Kesehatan.
• Sesuai dengan Surat Edaran Departemen Pertambangan dan Energi
RI, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, nomor 1123 / DMT / Migas /
1982 yang menyatakan bahwa untuk kegiatan pengeboran harus
menyediakan tenaga Dokter.
Referensi Jumlah Tenaga Medis yang dibutuhkan sesuai dengan
Lokasi, Jumlah Pekerja, Waktu yang diperlukan untuk Rujukan

Matrik keperluan tenaga medis di industri hulu migas:


Lepas Lepas
Lokasi kerja Darat Lokasi kerja Darat
pantai pantai
Aktivitas Skor Skor Waktu yang dibutuhkan untuk Rujukan
Skor Skor
ke Rumah Sakit
Seismic 1 1
< 20 menit 1 1
Operations 2 2
< 1 jam 2 2
Construction 3 3
1 - 6 jam 3 3
Demobilization 3 3
> 6 jam 4 4
Drilling 4 4
Tambahkan masing-masing katagori
Jumlah Personal Skor skor diatas dan lihat Total Skor
< 10 1 Total Total
1 Tenaga Medis yang direkomendasikan
11-20 2 Skor Skor
> 20 3 Anggota P3K terlatih 3 3
2
20-99 Perawat + Anggota P3K terlatih 4-9 4-5
100-499 3 Dokter + Anggota P3K terlatih
500-1999 4 10-11 6-8
/Perawat
> 2000 - 5000 5 Dokter + 1 atau 2 tenaga medis lainnya 9-10
Dokter + 2 atau 3 tenaga medis lainnya 11-12
Dokter (2) + 3 atau 4 tenaga medis
11-13
lainnya
SATUAN KERJA KHUSUS
PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(SKK Migas)

KANTOR PUSAT PO BOX 4775


Wisma Mulia Lantai LG, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Telepon : +62 21 2924 1607
Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710, INDONESIA Faksimile : +62 21 2924 9999
Eksplorasi
Aktivitas Seismik
Pengambilan data, Interpretasi Data Permukaan &
Bawah Permukaan

erosion

Interbedded “off-axis” Channel margin Aggradational channel


Integrasi Data
facies facies margin drape

Data Seismik
10m

Model Geologi

Hasil Interpretasi Prospek Teknologi Penunjang

32
Lokasi WA 3D: 9,000km2 3D Program

Aru

WA1

Pulau
Larat 2010 2D survey:
fishing mostly
in < 200m

WA2
Tanimbar
Eksplorasi

Pengeboran (Drilling)
OPERASI PENGEBORAN
1. Hoist attachment
2. Derrick (mast)
3. Traveling block
4. Hook
5. Injection head
6. Mud injection column
7. Turntable driving the
drilling pipes
8. Winches
Jungle
9. Motors
10. Mud pump
11. Mud pit
12. Drilling pipe
13. Cement retaining the
casing
14. Casing
15. Drill string
16. Drilling tool

Drillship Jackup
Semi submersible 35
Kegiatan Eksploitasi (Operasi)

36
Bahaya di lingkungan Offshore
Bahaya di lingkungan Offshore &
Onshore

Anda mungkin juga menyukai