Higene Perusahaan:
(penilaian kepada faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit)
• Sasaran adalah lingkungan kerja
• Bersifat teknik
Kesehatan Kerja:
(pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental dan sosial, dengan usaha-usaha terutama promotif, preventif terhadap
kemungkinan penyakit/gangguan kesehatan)
• Sasaran adalah manusia (pekerja)
• Bersifat medis
Medical:
• Pelayanan kesehatan bagi pekerja dan keluarga
• Kedaruratan Medis
• Monitor dan manajemen kasus
Public Health:
• Sasaran adalah lingkungan Masyarakat sekitar
• Bersifat teknik dan medis
Latar Belakang
• Prevalensi terjadinya :
• Penyakit akibat kerja & umum
• Kecelakaan akibat kerja
• Kecacatan
• kematian dini
• Absensi & pembayaran ganda
• Hilangnya produktivity
• Pensiun muda - kesehatan yang terganggu
• Biaya pemeliharaan kesehatan
• Turn over pekerja (Skill)
UU & Peraturan
Sumber : Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi No.: Per. 02/Men/1980
Paket Pemeriksaan Kesehatan untuk Pegawai MIGAS berdasarkan Pajanan bahaya dan Jenis Pekerjaan Beresiko:
A : Khusus terpajan bahan kimia berbahaya (B3) dalam berbagai bentuk (cair, padat, uap dll)
B : Yang berhubungan dengan bising
C : Khusus mempunyai aspek ergonomi (manual handling / repetitif) - Produksi
D : Yang berhubungan dengan tekanan panas
E : Masuk ruang terbatas
F : Bekerja diketinggian
G : Penanganan Gawat Darurat
H : Pegawai Kantin (Food Handler)
I : Pegawai kebersihan
J : Pekerja Medis
K : Perkantoran
L : Driver / Operator Crane
5. Rongent x x x x x x x x x x x x
4. Pemeriksaan tambahan
+ Khusus untuk usia > 30 tahun &
EKG x x x x x
pekerja offshore
Bila ada kelainan EKG, khusus untuk
Teadmill usia > 40 tahun & pekerja di remote
area /offshore
6. Pemeriksaan Khusus:
- Audiometri x x x x
- Spirometri x x x
Tergantung bahan yang akan
- Monitoring Biologi x x x x x x
diperiksa
Penentuan kelaikan kerja (Fitness for work):
Untuk menentukan tingkat kesehatan pekerja, dokter perusahaan / dokter
pemeriksa harus mengetahui kondisi faktor yang dapat memengaruhi kesehatan
pekerja di lingkungan kerjanya. Tingkat kelaikan kerja dapat diputuskan sebagai
berikut:
1. Laik untuk bekerja:
Mampu melakukan pekerjaan yang ditugaskan / semula
2. Laik kerja dengan catatan:
Mampu melakukan pekerjaan yang ditugas / semula, tetapi efektivitas menurun,
ada keterbatasan, harus tetap minum obat, perlu penyesuaian.
3. Tidak laik kerja sementara:
Tidak mampu secara fisik/mental melakukan pekerjaan untuk sementara waktu
(masih dapat disembuhkan).
4. Tidak laik untuk bekerja:
- Mampu melakukan pekerjaan, tetapi dapat memengaruhi kondisi medis
- Mampu melakukan pekerjaan, tetapi berisiko bagi pekerja, pekerja lain atau
komunitas
- Tidak mampu secara fisik/mental melakukan pekerjaan semula
5. Tidak mampu secara fisik/mental melakukan semua pekerjaan
Fitness for task &
Health Surveillance
Proses Fitness for Task
• Dari masing-masing Departemen akan memberikan ruang
lingkup tugas masing-masing pekerja kepada Bagian Kesehatan
• Dokter OH bersama IH akan mengidentifikasi faktor risiko kerja
dari masing-masing pekerjaan tersebut
• IH akan memberikan hasil monitoring (pengukuran) faktor
bahaya kerja di lapangan, didapatkan hasil > 50% TLV/TWA
(action level) kepada OH Doctor (Tim OH)
• Tim OH (Dokter atau Paramedis OH / Perawat OH) akan
melakukan pemeriksaan pemeriksaan spesifik untuk
menentukan Fitness for task (kelaikan kerja untuk pekerjaan
khusus)
• Kegiatan ini merupakan bagian dari permit to work untuk
pekerjaan khusus yang mempunyai risiko yang besar terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja
Fitness for Task
Berikut ini adalah jenis pekerjaan dan lingkungan hulu migas di
lepas pantai (Off shore) dan daerah terpencil (On shore):
1. Pekerjaan lapangan (pemeliharaan dan operasional)
a. Pekerjaan yang masuk ke dalam ruang terbatas.
b. Pekerjaan yang bekerja di ketinggian.
c. Bekerja di refinery
d. Bekerja sebagai operator alat berat (crane) dan supir (driver).
e. Bekerja menggunakan peralatan bantuan pernapasan (SCBA).
Pekerja yang akan berhubungan dengan faktor risiko bahaya fisik, kimia, biologi dan
ergonomi.
2. Pekerjaan di lingkungan kerja perkantoran / ruang kontrol
Pekerjaan ini mempunyai faktor risiko kerja yang berhubungan dengan ergonomi
kerja, khususnya Display Screen Equipment (DSE)
3. Pekerjaan penanganan keadaan darurat.
Pekerjaan ini mempunyai risiko kerja yang terdapat di berbagai lokasi kerja, baik
bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologi dan ergonomi.
Fitness for Task
Berikut ini adalah jenis pekerjaan dan lingkungan hulu migas di lepas pantai
(Offshore) dan daerah terpencil (Onshore):
4. Pekerja kantin.
Pekerjaan ini harus memenuhi sarat kesehatan, khususnya yang berhubungan
dengan penyakit menular, bahaya lingkungan panas, beberapa bahan kimia, dan
ergonomi kerja.
5. Pekerjaan Medis.
Pekerjaan ini harus memenuhi sarat kesehatan, khususnya yang berhubungan
dengan penyakit menular, bahaya lingkungan panas, beberapa bahan kimia, dan
ergonomi kerja.
6. Pekerjaan dengan rotasi kerja dan shift.
Untuk pekerjaan di Off shore dan On shore pada umumnya adalah pekerja rotasi,
dan pekerja shift (kecuali pekerja perkantoran dan pekerja pendukung tidak
bekerja shift)
Health Surveillance
Kapan dilakukan Health Surveillance?
Bila ditemukan atau dicurigai terdapat kondisi berbahaya yang
dapat mempengaruhi kesehatan pekerja akan dan saat sedang
bekerja
Tujuan
• Memastikan bahwa pekerja yang bekerja dengan faktor
bahaya tidak mendapatkan dampak gangguan kesehatan
• Melakukan kontrol saat pekerja melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan faktor bahaya
• Mencegah pekerja yang mempunyai status kesehatan yang
tidak laik kerja terhadap pekerjaan mengandung bahaya
tertentu untuk tidak melakukan pekerjaan tersebut.
Health Surveillance Process
• IH monitor hazard di lapangan, didapatkan hasil > 50% TLV/TWA (action
level)
• IH memberitahukan hasil tersebut ke Occupational Doctor
• Occupational Doctor akan melakukan pemeriksaan biological monitoring
dan atau pemeriksaan spesifik
• Hasil yang didapatkan akan didiskusikan bersama sehingga mendapatkan
hasil akhir
• Hasil akhir akan dikomunikasikan kepada Manajemen.
• Hasil personal akan dikomunikasikan kepada pegawai yang dilakukan
health surveillance
• Bila ditemukan hasil yang significant, maka akan dilakukan perbaikan dan
koreksi terhadap proses yang menyebabkan pajanan yang membahayakan
serta kontrol kepada pekerja
Beberapa Contoh Health Surveillance
• Pajanan Bising – HCP: pemeriksaan Audiometri
• Pajanan Benzene: pemeriksaan S-Phenyl Mercapturic Acid – Urine –
end of shift
• Pajanan Logam Berat:
– Cromium: Total Cromium in urine – end of shif / workweek
– Cadmium: Cadmiun in urine
– Pb (Lead): Lead in blood
– Mercury (Hg): Total inorganic mercury in urine – prior to shift
• Pajanan Panas (Heat Stress): monitor frekuensi nadi, tekanan
darah dan urine (dehidration). Bila diperlukan pemeriksaan
ECG
Persiapan Menghadapi Kedaruratan
Medis
(Medical Emergency Response Plan
(MERP))
Identifikasi skenario potensial kondisi darurat medis
berdasarkan penilaian faktor risiko
Perusahaan industri hulu migas harus membuat skenario MERP setelah
melakukan kajian hasil identifikasi faktor risiko:
• Risiko di dalam lokasi kerja, maka harus diidentifikasi risiko-risiko yang
sangat mungkin terjadi sebagai kejadian risiko yang besar, baik karena
kecelakaan kerja atau karena sakit. Membuat daftar risiko besar yang
dapat terjadi, yang akan digunakan sebagai referensi persiapan
pembuatan MERP, misalkan Trauma kecelakaan kerja, Penyakit Jantung,
Diabetes mellitus, dll.
• Risiko di luar lokasi kerja, maka harus diidentifikasi risiko-risiko kesehatan
di luar lokasi kerja yang dapat mempengaruhi atau masuk ke dalam lokasi
kerja yang sangat mungkin terjadi sebagai kejadian insiden yang besar.
Membuat daftar risiko besar yang dapat terjadi, yang akan digunakan
sebagai referensi persiapan pembuatan MERP, seperti kasus penyakit
menular dan penyakit-penyakit lainnya.
Identifikasi skenario potensial kondisi darurat medis
berdasarkan penilaian faktor risiko
Dengan mengetahui daftar risiko kesehatan yang dapat terjadi, maka
perusahaan akan membuat:
1. Beberapa beberapa prosedur untuk menghadapi kondisi darurat
tersebut.
2. Mempersiapkan fasilitas medis baik fasilitas peralatan dan sumber daya
manusia serta lainnya.
Peraturan Pemerintah:
• Dokter yang memimpin & menjalankan Pelayanan Kesehatan harus
mendapat persetujuan dari Kantor DEPNAKER wilayah, bersamaan
dengan izin pembentukan Pelayanan Kesehatan.
• Sesuai dengan Surat Edaran Departemen Pertambangan dan Energi
RI, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, nomor 1123 / DMT / Migas /
1982 yang menyatakan bahwa untuk kegiatan pengeboran harus
menyediakan tenaga Dokter.
Referensi Jumlah Tenaga Medis yang dibutuhkan sesuai dengan
Lokasi, Jumlah Pekerja, Waktu yang diperlukan untuk Rujukan
erosion
Data Seismik
10m
Model Geologi
32
Lokasi WA 3D: 9,000km2 3D Program
Aru
WA1
Pulau
Larat 2010 2D survey:
fishing mostly
in < 200m
WA2
Tanimbar
Eksplorasi
Pengeboran (Drilling)
OPERASI PENGEBORAN
1. Hoist attachment
2. Derrick (mast)
3. Traveling block
4. Hook
5. Injection head
6. Mud injection column
7. Turntable driving the
drilling pipes
8. Winches
Jungle
9. Motors
10. Mud pump
11. Mud pit
12. Drilling pipe
13. Cement retaining the
casing
14. Casing
15. Drill string
16. Drilling tool
Drillship Jackup
Semi submersible 35
Kegiatan Eksploitasi (Operasi)
36
Bahaya di lingkungan Offshore
Bahaya di lingkungan Offshore &
Onshore