LINGKUNGAN KERJA
(PERMENAKER NO. 5 TAHUN 2018)
kimia;
biologi;
ergonomi; dan
psikologi
fasilitas Kebersihan;
Kebisingan
Iklim Kerja
Getaran
Gelombang Mikro
Radiasi Sinar UV
Medan Magnet
5
NILAI AMBANG BATAS KEBISINGANA
Waktu Pemaparan Per Hari Intensitas Kebisingan Dalam dBAB
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94
30 Menit 97
15 100
7,5C 103
3,75C 106
1,88C 109
0,94C 112
7
NAB
IKLIM KERJA
ISBB (°C)
Pengaturan Siklus Waktu Kerja Kategori Laju Metabolit
Rendah Sedang Berat Sangat Berat
75% - 100% 31,0 28,0 - -
50% - 75% 31,0 29,0 27,5 -
25% - 50% 32,0 30,0 29,0 28,0
0% - 25% 32,5 31,5 30,5 30,0
8
Penjelasan Isi Pedoman Teknis PERMENAKAER No. 5 Tahun 2018
tentang K3 Lingkungan Kerja
Iklim Kerja
Penambahan Tabel Laju Metabolit pada Beberapa
Pekerjaan
Penambahan Kategori Laju Metabolit
Adanya perubahan range temperatur udara dan
keterangan pada Tabel Jadwal dan Pemanasan
untuk Shift Kerja 4 Jam
9
GETARAN
10
GELOMBANG MIKRO
11
NAB
GELOMBANG MIKRO
Kekuatan Kekuatan
Power Waktu
Medan medan
Frekuensi Density pemaparan
listrik magnit
( mW/cm2 ) ( menit )
( V/m ) ( A/m )
30 kHz – 100 kHz 1842 163 6
100 kHz – 1 MHz 1842 16,3/f 6
1 MHz – 30 MHz 1842/f 16,3/f 6
30 MHz – 100 MHz 61,4 16,3/f 6
100 MHz – 300 MHz 10 61,4* 0,163* 6
300 MHz – 3 GHz f/30 6
3 GHz – 30 GHz 100 33.878,2/f1,079
30 GHz – 300 GHz 100 67,62/f 0,476
*Penambahan nilai pada kolom kekuatan medan listrik dan kekuatan medan
magnit
12
RADIASI SINAR UV
13
MEDAN MAGNET
14
NAB
MEDAN MAGNET
Lanjutan…
16
FAKTOR KIMIA
Faktor fisik bahan kimia dikelompokkan :
Padat, seperti debu, serat atau partikel yang dapat
berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral, serat
kapas dan kain.
Cair misalnya cairan semprotan pembasmi serangga,
solvent dan lain-lain
Gas dan Uap, seperti O2, N2, CO2, SO2,NH3, NO2, H2S
yang berbentuk gas, sedangkan dalam bentuk uap
misalnya pelarut cat atau tinner yang mengandung
benzene, toluene, xylene dan derifat-derifatnya, uap
pelarut atau pembersih gemuk, uap pencuci
dipercetakan/printing, uap pelarut, perekat dan
sebagainya 17
CONTOH NAB KIMIA DI AREA KERJA
18
Kualitas Udara Dalam Ruang (Office)
19
INDEKS PAJANAN BIOLOGI
Determinan,
Matriks,
Parameter tambahan.
20
FAKTOR BIOLOGI
Merupakan faktor lingkungan kerja yang berkaitan dengan makhluk
hidup seperti virus, bakteri, jamur, debu-debu organik (debu kapas),
dan makhluk hidup mikro lainnya.
Performa Ergonomi
23
FAKTOR PSIKOLOGI
Ruang Udara
Kebutuhan 1. Alami
Udara
Ventilasi 2. Buatan
3. Kombinasi
Tata Laksana
Kerumahtanggaan (5S/5R)
VI. PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI (Ps. 26 – Ps. 44)
Meliputi:
1. Bangunan Tempat Kerja
a. halaman;
• bersih, tertata rapi, rata, dan tidak becek; dan cukup luas untuk lalu lintas
orang dan barang
• saluran air pembuangan pada halaman, maka saluran air harus tertutup dan
terbuat dari bahan yang cukup kuat serta air buangan harus mengalir dan
tidak boleh tergenang.
b. gedung, meliputi dinding dan langit-langit, atap; dan lantai.
gedung dalam kondisi:
terpelihara dan bersih;
kuat dan kokoh strukturnya; dan
cukup luas sehingga memberikan ruang gerak paling sedikit 2 (dua)
meter persegi per orang.
Dinding dan langit-langit harus:
kering atau tidak lembab;
Lantai harus:
terbuat dari bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari bahan
kimia yang merusak;
datar, tidak licin, dan mudah dibersihkan; dan
Ukuran Toilet
Ruang Toilet paling sedikit berukuran:
panjang 80 cm, lebar 155 cm, tinggi 220 cm lebar pintu 70 cm.
Ruang Toilet untuk penyandang disabilitas harus memenuhi
persyaratan:
Panjang 152,5 cm;
lebar 227,5 cm;
tinggi 240 cm;
mempunyai akses masuk dan keluar yang mudah dilalui;
mempunyai luas ruang bebas yang cukup untuk pengguna kursi roda bermanuver
180 derajat;
lebar pintu masuk berukuran paling sedikit 90 cm yang mudah dibuka dan ditutup.
pintu Toilet dilengkapi dengan plat tendang di bagian bawah pintu untuk
pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas netra;
kemiringan lantai tidak lebih dari 7 (tujuh) persen; dan
mempunyai pegangan rambat untuk memudahkan pengguna kursi roda berpindah
dari kursi roda ke jamban ataupun sebaliknya.
b. Pakaian Kerja dan Ruang Ganti Pakaian
Tenaga Kerja dalam perusahaan tertentu dapat
diwajibkan memakai pakaian kerja sesuai syarat-
syarat K3 yang ditetapkan.
Pakaian kerja harus disediakan oleh Pengurus .
Dalam hal Tenaga Kerja menggunakan pakaian
kerja hanya selama bekerja, Pengurus harus
menyediakan ruang ganti pakaian yang bersih,
terpisah antara laki-laki dan perempuan serta
pemakaiannya harus diatur agar tidak berdesakan.
Ruang ganti pakaian harus tersedia tempat
menyimpan pakaian/loker untuk setiap Pekerja yang
terjamin keamanannya.
c. Tempat sampah dan peralatan Kebersihan
harus disediakan pada setiap Tempat Kerja.
Tempat sampah harus:
o terpisah dan diberikan label untuk sampah organik, non
organik, dan bahan berbahaya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
o dilengkapi dengan penutup dan terbuat dari bahan kedap
air; dan
o tidak menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang
lain.
Tempat pembuangan pembalut harus disediakan
pada ruang Toilet perempuan.
Tempat pembuangan pembalut harus:
ruang udara.
42
V. PERSONIL K3 (Ps. 45 – 57)
2. Berkala dilakukan secara eksternal paling sedikit 1 (satu) tahun sekali atau sesuai
dengan penilaian risiko atau ketentuan peraturan perundang-undangan, meliputi
sda.
3. Ulang dilakukan apabila hasil Pemeriksaan dan/atau Pengujian sebelumnya baik
secara internal maupun eksternal terdapat keraguan.
4. Khusus dilakukan setelah kecelakaan kerja atau laporan dugaan tingkat pajanan
di atas NAB
VIII. Sanksi (Ps. 71)