Anda di halaman 1dari 10

QBD PAK Sesi-3

Soal
1. Jelaskan 5 prinsip dasar dalam mendiagnosis penyakit akibat kerja!
Jawaban
1. Hukum Aksi Masa
2. Teori Epidemiologi
3. Postulat Hill
4. Multidicipline Approach
5. Toksikologi, epidemiologi, hi, psikologi (hal 33)

5 prinsip dasar dalam mendiagnosis penyakit akibat kerja!


 Ada hubungan antara pajanan hazard atau faktor risiko yang spesifik dengan penyakit,
karena penyakit akibat kerja penyebabnya tunggal, walaupun dapat pula beberapa faktor
risiko di tempat kerja bersinergi memperberat PAK.
Contoh: pajanan getaran menimbulkan gangguan tulang belakang, gangguan penglihatan,
kandung kemih dan cedera vaskular
 Frekuensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi dibandingkan kejadian
pada masyarakat umum, untuk itu perlu epidemiologi sebagai dasar untuk memastikan
diagnosis di masyarakat pekerja yang terpajan, minimal frekuensi distribusi berdasarkan
karakteristik pajanan dengan memperhatikan faktor perancu.
 Semakin tinggi dosis pajanan dan/atau semakin lama terpajan, maka semakin banyak
pekerja yang mengalami gangguan kesehatan atau penyakit yang diakibatkan pajanan,
begitu sebaliknya fenomena inimerupakan doge-respons relationship.
Contoh:
 Semakin tinggi dosis panjanan dan/atau semakin lama terpajan, maka semakin berat
keluhan, gejala atau kerusakan organ terkait gangguan kesehatan atau penyakit yang
diakibatkan pajanan. Begitu sebaliknya fenomena ini merupakan doge-effect relationship.
Contoh: penggunaan pestisida organofosfat yang dilakukan oleh kebanyakan petani,
ketika penggunaannya tidak tepat memungkinkan mengganggu kerja ezim
asetilkolinesterase. Asetilkolin dapat terakumulasi apabila kerja enzim Asetilkolinesterase
(AChE) terhambat. Stimulasi tersebut menyebabkan terganggunya fungsi sistem simpatik
dalam mengatur tekanan darah sehingga adanya kenaikan tekanan darah
 PAK dapat dicegah dengan melakukan tindakan promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, yaitu tindakan manajemen risiko terhadap hazard yang memajani pekerja dan
perilaku pekerja yang berpola kerja sehat, taat SOP, menghindari, mengurangi atau
mencegah pajanan hazard pada dirinya, untuk itu perlu diketahui hazard atau risiko yang
teridentifikasi sebagai target tindakan perbaikan dan program perlindungan pekerja.
Soal
2. Sebutkan pentingnya diagnosis PAK dengan pendekatan epidemiologis, siapa yang
melakukan?
Jawaban
Pentingnya Diagnosis Pak yaitu diperlukan untuk memastikan factor risiko atau determinan
pak ada di tempat kerja, Dengan Pendekatan Epidemiologi, Siapa Yg Melakukannya
sarjana k3,hse.

Diagnosis PAK dengan pendekatan epidemiologis bagi kelompok terpajan digunakan untuk
memastikan penyebabnya yaitu pajanan di tempat kerja, karena mempunyai implikasi yang
luas antara lain untuk program pencegahandan pelayanan kesehatan, tindakan perbaikan
serikat pekerja, otoritas di bidang kesehatan dan perlindungan pekerja, selain berimplikasi
bagi individu pekerjanya sebagai penderita PAK dan dokter yang mengobatinya. Yang
melakukan diagnosis PAK adalah dokter dan dibantu oleh sarjana K3 dengan memberikan
hasil HRA.
Pendekatan epidemilogis dalam mendiagnosis PAK untuk menentukan dan mempelajari
faktor determinan dari penyakit akibat kerja terhadap kejadian kecelakaan kerja dan
distribusinya pada masyarakat pekerja. bahwa kita memahami risiko terjadinya penyakit atau
cedera dalam rangka melakukan tindakan upaya pencegahan atau pengendalian, Diagnosis
dilakukan dokter dengan dibantu oleh sarjana K3 dengan menyerahkan hasil HRA
Soal
3. Dalam melakukan diagnosis PAK dibutuhkan adanya diagnosis banding. Jelaskan alasannya
dengan contoh kasus!
Jawaban
Dikarenakan ada beberapa penyakit yang memiliki ciri dan gejala yang serupa contoh
demam vs metal fume fever demam asap logam (hal 45).

Soal
4. Jelaskan apa yang menjadi tugas dan fungsi sarjana keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan! Apa perannya dalam penegakan diagnosis yang dilakukan oleh dokter?
Jawaban
Menjaga kesehatan para pekerja degan tujuan mengoptimalkan kinerja dan produktivitas
perusahaan , melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelengara klinik atau unit
kesehatan kerja unutk meningkatkan mutu pelayanan keselamatan pasien dan melindungi
pekerja terhadap segara resiko yang dapat menimbulkan bahaya bagi ksehatan maupun
merugikan pekerja permenkes no 9 thn 2014, hal 55 (321).
Perannya dalam penegakan diagnosis yang dilakukan oleh dokter adalah memberitahukan
bahaya yang dapat menimbulkan gejala bagitupula hazard lain yang ng ada di tempat kerja
dan dampak gangguan kesehatan atau penyakit yang ditimbulkannya.

- Tugas dan fungsi S.KKK adalah dapat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelengaraan klinik dan/atau unit kesehatan kerja untuk meningkatkan mutu
pelayanan, keselamatan pasien dan melindungi pekerja terhadap segala risiko yang dapat
menimbulkan bahaya bagi kesehatan ataupun merugikan pekerja. Tugas dan fungsi
S.KKK meliputi kegiatan promotion, prevention, dan surveilans.
- Peran S.KKK dalam penegakan diagnosis yang dilakukan oleh dokter adalah S.KKK
wajib menyediakan data hasil HRA kepada dokter perusahaan , berkolaborasi membantu
dokter perusahaan untuk mendiagnosis PAK dengan menggunakan data pendukung
seperti HRA. Setelah mendapatkan data agregat yang anonim dari dokter, S.KKK dapat
melakukan tindakan diagnosis komunitas untuk melakukan tindakan pencegahan dengan
mengendalikan hazard dan risiko yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan
pekerja lainnya, bersama profesional keselamatan dan kesehatan kerja lainnya.

Soal
5. Bagaimana tugas dan fungsi sarjana K3 ketika pekerja telah benar-benar terdiagnosis terkena
suatu penyakit akibat kerja atau kasus dugaan PAK?
Jawaban
Tugas Dan Fungsi Sarjana K3 Ketika Pekerja Telah Terdiagnosis Terkena Pak Atau
Dugaan Pak Memberikan hasil HRA dimana HRA berguna untuk melihat pajanan apa saja
yang ada di tempat kerja, dan penyakit apa yang mungkin ditimbulkan akibat pajanaan
tersebut.

Tugas dan fungsi sarjana K3 ketika pekerja telah benar-benar terdiagnosis terkena suatu
penyakit akibat kerja atau kasus dugaan PAK adalah mengumpulkan dan memberikan daftar
fasilitas kesehatan rujukan yang ada dalam jejaring terjangkau dan data mengenai pasien
kepada dokter spesialis yang menangani kasus serta memastikan penjaminan biaya
kesehatan oleh perusahaan atau asuransi, dan mengurus administrasi rujukan dan jaminan
PAK. Seorang S.K3 juga berperan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis PAK,
memberi informasi kepada dokter mengenai hazard/ pajanan apa saja yang ada di tempat
kerja dan kemungkinan pajanan tersebut menyebbkan suatu dampakatau penyakit. Selain itu
S.K3 juga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis PAK melalui data yang diperoleh
berdasarkan hasil rujukan FKTP tersebut dokter dapat menentukan penanganan yang tepat
untuk pasien dan perawatan sesuai hasil diagnosis.

Ketika pekerja terdiagnosis PAK maka tugas dan fungsi sarjana K3 adalah memberikan hasil
data HRA kepada dokter untuk memudahkan dalam mendiagnosis penyakit apa yang
dialami oleh pekerja, HRA tersebut juga berfungsi untuk melihat pajanan apa yang
menyebabkan PAK kepada pekerja dan bisa dijadikan sebagai acuan perbaikan tingkat
pajanan tersebut sehingga tidak ada lagi pekerja yang terganggu akan kesehatannya.
Setelah itu S.KKK melakukan proses rujukan terhadap fasilitas Kesehatan tingkat lanjut.
6. Siti sudah 3 tahun bekerja di kantor sebuah perusahaan manufaktur, selama masa pandemi
Covid-19 siti masih diwajibkan bekerja penuh. Pertengahan September ini, siti terdiagnosis
Covid-19, siti menjadi orang kedua di perusahaannya yang terdiagnosis Covid-19. Orang
pertama yang terdignosis di perusahaannya, berbeda divisi dengan siti dan tempat kerjanya
cukup berjauhan. Apakah siti mengalami penyakit akibat kerja? Jelaskan.
Jawaban
Menurut saya siti tidak mengalami PAK diliat dari case identifikasi dengan 7 langkah
diantaranya langkah ke dua dengan menilai pajanan yang dialami riwayat pekerjaan yang
mempunyai jarak dan divisi yang berbeda dan cukup berjauhan tp biasa kita tracking lebih
lengkapnya dengan factor lain diluar pekerjaan, peranan individu.

Menurut saya siti tidak mengalami PAK. Ini merupakan kasus berbeda dan tidak terkait
dengan PAK hanya saja karena bertepatan dengan musim pandemi covid 19 ada dua
kemungkinan siti terpapar covid 19 yaitu di dalam lingkungan pekerjaan atau diluar
lingkugan kerjaanya dan siti tidak menerapkan protokol kesehatan secara baik oleh karena
itu perlu anamnesa lebih lanjut.

menurut pendapat saya siti tidak mengalami PAK karena kemungkinan ada factor inividu
yang meliputi daya imun siti yang lemah atau siti tidak menerapkan kebiasaan baru dengan
terus menerapkan protocol kesehatan dan factor lain diluar pekerjaan, namun perlu
dilakukan anamnesa untuk mendapatkan data dan setelah itu dilakukan trecking yang pernah
kontak dengan siti ataupun siti pernah kemana saja sebelum dinyatakan + covid19.
Sesi 3 -- Soal QBD PKP S2-2020 Gasal

Prof. Meily, 29 September 2020

Berdasarkan penelitian di Indonesia ditemukan bahwa ruang lingkup aktivitas atau program
promosi kesehatan di beberapa tempat kerja cenderung fokus hanya pada satu penyakit atau
salah satu masalah kesehatan. Sebagai contoh, PT. X memiliki program kesehatan senam pagi
tiap hari di halaman parkir perusahaan, berjalan cepat dan bersepeda santai tiap minggu di
Senayan (sebelum pandemic Covid-19) atas prakarsa beberapa orang yang peduli dan memiliki
harapan serta kekhawatiran akan kondisi kesehatannya. Dalam pelaksanannya hanya orang-orang
tertentu yaitu pekerja yang peduli Kesehatan yang berpartisipasi dalam program tersebut,
sehingga tidak banyak manfaat untuk masyarakat pekerja dan pemberi kerja.

1. Dalam rangka mengajak lebih banyak pekerja berpartisipasi dalam program ini…
a. Dimanakah penerapan promosi kesehatan cenderung lebih mudah untuk
dilaksanakan sehingga tujuan promosi kesehatan akan lebih mudah dicapai?
Jelaskan alasannya!
Jawab :
Penerapan promosi kesehatan cenderung lebih mudah dilaksanakan dengan
mengkombinasikan dukungan pendidikan, organisasi kerja, komunitas dan
keluarga (epistemiologi) serta ditujukan kepada para pengambil keputusan atau
pembuat kebijakan misalnya top management, sehingga dengaan adanya support
dan kesadaran kesehatan top management akan memberikan reward bagi pekerja
yang ikut berpartisipasi dan mengistirahatkan/ punishment sementara bagi
pekerja yang tidakbisa mengikuti program kesehatan dengan alasan yang tidak
sesuai.
Promosi Kesehatan bisa dilakukan dimana saja dan lebih mudah dilakukan
ditempat kerja dengan melibatkan pekerja, manajemen dan pemangku
kepentingan lainnya dalam melaksakanan program yang telah disepakati bersama
dan jadwal kegiatan dilakukan pada waktu yang telah disepakati. Promosi
Kesehatan merupakan upaya yang konsisten, bertahap, berproses serta
berkesinambungan yang bertujuan untuk membantu pekerja meningkatkan
kesehatannya karena pekerja merupakan asset.
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Pekerja (PKP) dan
Promosi Kesehatan di Tempat Kerja (PKDTK).
Jawaban :
Promosi Kesehatan Pekerja (PKP) berbeda dengan Promosi Kesehatan di Tempat
Kerja (PKDTK). Dalam PKDTK, promosi kesehatan hanyalah dilakukan untuk
mengurangi resiko-resiko kesehatan di tempat kerja. PKDTK hanya membuat
seorang pekerja sehat di tempat kerja saja tapi belum tentu sehat di luar tempat
kerja.
Sedangkan, PKP ditunjukkan untuk pekerja dengan semua resiko kesehatan yang
ada baik yang ada di tempat kerja ataupun di luar tempat kerja. Hal ini membuat
pekerja tetap akan sehat di mana saja, selain itu pekerja bisa juga menjadi agen
kesehatan di manapun ia berada.

Promosi Kesehatan pekerja bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan


kesehatan pekerja sehingga kapasitas kerjanya meningkat melalui upaya
mengubah prilaku kesehatan dari yang merugikan agar menjadi lebih baik,
sedangkan promosi kesehatan ditempat kerja adalah serangkaian kegiatan yang
terkait dengan Pendidikan dan pengorganisasian yang melibatkan organisasi
kerja, komunitas lingkungan ditempat kerja dan keluarga yang didesain khusus
untuk memperbaiki dan mendukung perubahan prilaku kesehatan

2. Seyogianya, program yang diimplementasikan sesuai dengan need and demand.


kebutuhan berdasarkan masalah Kesehatan prioritas, serta keinginan pekerja yang dapat
diterima dan mampu laksana. Elemen program pola hidup sehat bermacam ragamnya,
sebagai pengelola program PKDTK, perlu mengetahui beberapa elemen program.
a. Apa yang dimaksud dengan Pancalogi Pola Hidup Sehat Plus sebagai elemen
dasar implementasi dari program promosi kesehatan pekerja? Sebutkan elemen-
elemen tersebut dan masing-masing manfaatnya!
Jawaban :
Pancalogi Hidup Sehat yang berisi pembekalan pengetahuan mengenai pola hidup
sehat, pancalogi pola hidup sehat yang meliputi pola makan tinggi serat rendah
lemak, olahraga yang terukur dan teratur serta hidup aktif secara fisik, tidak
merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol, cukup tidur dan cukup istirahat.

Pancalogi Hidup Sehat yang berisi pembekalan pengetahuan mengenai pola hidup
sehat
Elemen Pola Hidup Sehat
A. Pancalogi
1. berpola makan sehat gizi seimbang dan bijak
Manfaat: peningkatan kebugaran fisik dan penurunan risiko CVD, obesitas dan
komorbidnya
2. berolahraga teratur dan hidup aktif hindari pola sedenter
Manfaat: penurunan resiko CVD, obesitas dan komorbidnya, osteoporosis dan
penyakit degenerative lainnya
3. tidak merokok dan menghindari asap rokok
manfaat: penurunan resiko gangguan pernapasan, CVD, kanker dan gangguan
Kesehatan akibat rokok
4. tidak minum alcohol, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
manfaat: pencegahan dampak buruk alcohol dan nafza serta ketergantungan
secara fisik maupun mental
5. cukup tidur, istirhat dan waktu luang untuk pengembangan diri dan rekreasi
manfaat: pencegahan kelelahan kejenuhan dan stress, penurunan risiko
kecelakaan dan CVD
Plus
6. berkala melakukan pemeriksaan Kesehatan
manfaat: deteksi dini penyakit sebagai dasar manajemen risiko berupa:
 terapi dan menyesuaikan kapasitas kerja
 menilai dan mengendalikan risiko Kesehatan akibat kerja
 melindungi hak dan kompensasi pekerja

7. berobat teratur, taat dan disiplin terutama pada penderita penyakit kronik
manfaat: pencegahan dan pengendalian penyakit kronik
8. mengendalikan stress
manfaat: pengendalian Kesehatan mental
9. menjaga kebersihan, hidup bersih dan sehat
pencegana PM
b. Apakah program kesehatan senam pagi dan bersepeda yang dilakukan beberapa
pekerja di PT. X termasuk dalam PKP atau PKDTK?
Program senam pagi termasuk kedalam (promosi kesehatan di tempat kerja) PKP
dan program bersepeda di senayan merupakan (promosi kesehatan pekerja)
PKDTK

bersepeda (PKP)
senam pagi (PKDTK)

3. Strategi efektif dan dukungan yang diperlukan agar program PKDTK bersifat mampu
laksana dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat pekerja serta banyak pekerja
yang berpartisipasi, perlu kombinasi dukungan aktivitas pendidikan, organisasi kerja,
lingkungan dan keluarga, jelaskan beberapa contoh aktivitas dukungan yang dimaksud.
JAWABAN :
Kombinasi dukungan pendidikan diberikan pengetahuan tentang bahaya dan efek
samping penyakit berat akibat merokok, dari segi organisasi kerjakomitmen dari top
menajemen terkait pemberian sanksi dan penghargaan bagi pekerja yang menerapkan
rokok sebagai bahaya bagi kesehatan, dari aspek lingkungan budaya bersih dan sehat
dengan menerapkan lingkungan bebas asap rokok, dan yang terkhir dari dukungan
keluarga secara attitude bahwa untuk tidak merokok demi kesehatan keluarga karena
bahaya asap rokok bagi perkokok pasif

Anda mungkin juga menyukai