Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDUAL CHARACTER DENGAN KELUHAN


COMPUTER VISION SYNDROME PADA PEKERJA PENGGUNAAN
KOMPUTER DI PT. PLN (PERSERO) GEDONG KUNING
YOGYAKARTA

Diajukan untuk memenuhi


Salah satu persyaratan dalam mencapai derajat
Sarjana Kesehatan Masyarakat

Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Diajukan Oleh
Regita Syafira
1500029247

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2018

1
PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDUAL CHARACTER DENGAN KELUHAN

COMPUTER VISION SYNDROME PADA PEKERJA PENGGUNAAN

KOMPUTER DI PT. PLN (PERSERO) GEDONG KUNING

YOGYAKARTA

Disusun oleh

Regita Syafira

1500029247

Telah Disetujui unruk Seminar Proposal

Tanggal :

Dosen Pembimbing

Subhan Zul Ardi, SKM.,M.Sc

NIY 60150804

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Muhammad Syamsu Hidayat, SE.,M.Sc.,Ph.D

NIY : 60030483

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“HUBUNGAN ANTARA INDIVIDUAL CHARACTER DENGAN KELUHAN

COMPUTER VISION SYNDROME PADA PEKERJA PENGGUNAAN

KOMPUTER DI PT. PLN (PERSERO) GEDONG KUNING YOGYAKARTA”.

Laporan penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

mrngerjakan skripsi pada program Strata-1 di Jurusan Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan skripsi ini tidak masih

terdapat banyak kekurangan, maka saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaannya skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta,

Yang menyatakan,

Regita Syafira

1500029247

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
E. Keaslian Penelitian........................................................................................6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................11
A. Telaah Pustaka.............................................................................................11
B. Landasan Teori............................................................................................16
C. Kerangka Konsep........................................................................................17
D. Hipotesis......................................................................................................18
BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................................19
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..................................................................19
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................19
B. Populasi dan Sampel...................................................................................20
D. Instrumen dan Alat Penelitian.....................................................................21
E. Variabel dan Definisi Operasional..............................................................22
F. Rencana Jalan Penelitian............................................................................25
G. Analisis Data...............................................................................................27
H. Rencana Jadwal Penelitian..........................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................29
LAMPIRAN

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 . Kerangka Konsep..........................................................................................17

7
8

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent


Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Kuesioner

8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini,perkembangan teknologi yang semakin maju khususnya

teknologi informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer.

Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke

waktu karena pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat. Saat ini

peran komputer yang sangat luas, ditambah penggunaan internet yang semakin

populer mengakibatkan pekerja menghabiskan waktunya di depan komputer.

Namun, selain sebagai alat bantu ternyata penggunaan komputer yang terlalu

lama dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Akibinu dan Mashalla (2014)

menjelaskan bahwa keluhan yang sering dirasakan oleh pengguna komputer

yaitu sakit kepala, mata kering, mata lelah, pengelihatan kabur, iritasi dan

sensasi seperti terbakar pada mata, mata kemerahan dan pengelihatan ganda.

Jenis pekerjaan yang beresiko dengan kejadian Computer Vision

Syndrom (CVS) yaitu semua pekerja yang melibakan komputer

(Rathone,2017). Keluhan Computer Vision Syndrome disebabkan karena

faktor individual antara lain: jenis kelamin, usia, penggunaan kacamata, durasi

penggunaan komputer, intensitas pencahayaan, dan jarak pandang terhadap

layar monitor hal ini dikemukakan oleh Venkatesh et al. (2016). Rata-rata

waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam

atau 69% dari total 8 jam kerja. Penggunaan komputer yang berlebihan kerap

1
2

kali mengakibatkan peningkatan risiko gangguan kerja, salah satunya adalah

gangguan kesehatan mata akibat penggunaannya yang terus-menerus

memandang monitor komputer. Semua keluhan tersebut merupakan gejala dari

Computer Vision Syndrome. Menurut American Optometric Association

(2016), Computer Vision Syndrome adalah kumpulan dari gangguan yang

terkait dengan mata dan pengelihatan yang diakibatkan penggunaan komputer

dalam waktu yang lama.

Di Indonesia kelelahan akibat komputer atau Computer vision

syndrome juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh cahyono

dimana, dari 37 petugas pengguna komputer sistem informasi di RSU Prof

Dr.R.Soeharso Surakarta didapatkan sebanyak 34 orang (91,9 % ) petugas

mengalami keluhan CVS (Cahyono, 2005).

PT.PLN (Persero) Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan Yogyakarta

yang berlokasi di Jalan Gedong Kuning No.3, Banguntapan , Bantul,

Yogyakarta. Di Yogyakarta hanya terdapat satu APJ (Area Pelayanan Jaringan)

sebagai pusat pelayanan di area Yogyakarta yang bertugas mengatur seluruh

distribusi energi listrik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini tentu

saja penggunaan komputer menjadi kegunaan yang sangat penting dalam

mewujudkan Kepuasan Pelanggan. Sesuai dengan visi perusahaan, yaitu

diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan

terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Sebagaimana diketahui,

untuk menjadi perusahaan yang unggul dan terpercaya PLN harus memiliki

standing operasi di setiap kegiatan dalam proses bisnis. Hal ini ditekankan

2
3

dengan tujuan untuk memperkecil kerugian perusahaan akibat kesalahan atau

human error sehingga kualitas pelayanan pelanggan tetap terukur dan dapat

diperbaiki secara berkelanjutan. Tentunya standing operasi ini harus dapat di

update menyesuaikan perkembangan teknologi, perubahan konsumen,

regulasi dan lingkungan disekitar perusahaan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada 14

November 2018 di PT.PLN (Persero) Gedong Kuning bahwa terdapat pekerja

berjumlah 77 orang (30 pekerja Perempuan dan 47 pekerja laki-laki) yang

menggunakan komputer baik laptop/notebook maupun personal computer

sebagai alat atau media dalam bekerja dengan waktu penggunaan komputer

pada pekerja adalah 8 jam/hari. Pada saat studi pendahuluan dilakukan

wawancara dengan beberapa pekerja dengan keluhan yang sering terjadi

ketika menggunakan komputer yaitu mata kering ,mata terasa tegang, nyeri

pada leher, nyeri pada punggung, pengelihatan kabur karena dalam sehari rata-

rata pekerja menggunakan komputer 6-7 jam dan kurangnya kesadaran pekerja

untuk menggunakan kacamata anti radiasi terhadap masalah kesehatan ketika

menggunakan komputer khususnya masalah Computer Vision syndrome.

Selain itu, belum ada yang melakukan penelitian tentang Individual Character

dengan Keluhan Computer Vision Syndrome Pada Pekerja Penggunaan

Komputer di PT. PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

Berdasarkan informasi tersebut maka peneliti ingin mengetahui

Hubungan Antara Individual Character dengan Keluhan Computer Vision

3
4

Syndrome Pada Pekerja Penggunaan Komputer di PT. PLN (Persero) Gedong

Kuning Yogyakarta

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut, dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah ada Hubungan

antara individual character dengan keluhan computer vision syndrome pada

pekerja penggunaan komputer di PT. PLN (Persero) Gedong Kuning

Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan antara individual character dengan keluhan

computer vision syndrome pada pekerja penggunaan komputer di PT. PLN

(Persero) Gedong Kuning Yogyakarta

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan keluhan Computer

Vision Syndrome pada pekerja penggunaan komputer di PT. PLN

(Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

4
5

b. Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan keluhan

Computer Vision Syndrome pada pekerja penggunaan komputer di

PT. PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

c. Untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dengan keluhan

Computer Vision Syndrome pada pekerja penggunaan komputer di

PT. PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

d. Untuk mengetahui hubungan antara Penggunaan kacamata dengan

keluhan Computer Vision Syndrome pada pekerja penggunaan

komputer di PT. PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi PT. PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan

kepada Pimpinan PT.PLN tentang Gejala dan akibat dari Computer

Vision Syndrome dengan tujuan agar perusahaan dapat melakukan

pencegahan dan pengendalian.

b. Bagi Pekerja

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan dan

informasi kepada pekerja tentang Computer Vision Syndrome

dengan tujuan agar dapat meningkatkan produktifitas pekerja.

5
6

c. Bagi Manager K3 PT. PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatakan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja pekerja saat bekerja pada komputer.

6
7

2. Manfaat Teoritis

a. Peneliti

Hasil penelitian ini di harapakan dapat menambah pengetahuan,

wawasan dan pengalaman dalam melaksanakan sebuah penelitian

terutama bidang keselamatan dan Kesehatan pekerja terutama

tentang faktor yang berhubungan dengan Computer Vision

Syndrome.

b. Fakultas Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai ilmu

pengetahuan khususnya bagi perkembangan kesehatan masyarakat

dan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan,sebelumnya

telah dilakukan penelitian tentang yang sama tentang Computer Vision

Syndrome (CVS) ,berikut ini keaslian penelitian yang dikutip :

1. Hasbi et al. (2018) dengan judul Faktor-Faktor yang berhubungan dengan

keluhan Computer Vision Syndrome pada Pekerja Operator di PT. Semen

Tonasa Pangkep.Persamaan penelitian ini yaitu pada variabel independent

7
8

dan Uji yang digunakan adalah Chi Square untuk mengetahui hubungan

Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah lokasi penelitian dan variabel

dependent . Hasil penelitian hasbi,dkk adalah Berdasarkan penelitian ini,

dapat disimpulkan : (1) Tidak ada hubungan antara istirahat mata pekerja

pada shift 1 dan shift 3 dengan keluhan Computer Vision Syndrome, dan

shift 3 mempunyai risiko 1,4 kali lebih tinggi dari shift 1 dan 2. (2) Ada

hubungan antara istirahat mata pekerja pada shift 2 dengan keluhan

Computer Vision Syndrome dan mempunyai risiko 2,3 kali lebih tinggi dari

shift 1 dan 3. (3) Tidak ada hubungan antara frekuensi kedipan pekerja

pada shift 1, shift 2, dan shift 3 dengan keluhan computer vision syndrome

dan pada shift 2 mempunyai risiko 1,6 kali lebih tinggi dari shift 1 dan 3.

(4) Tidak ada hubungan antara durasi kerja pekerja pada shift 1, shift 2,

dan shift 3 dengan keluhan computer vision syndrome.(5) Ada hubun-gan

antara masa kerja pekerja pada shift 1 dan shift 2 dengan keluhan

computer vision syndrome, dan shift 2 mempunyai risiko 2,3 kali lebih

tinggi dari shift 1 dan 3. (6) Tidak ada hubungan antara masa kerja pada

shift 3 dengan keluhan computer vi-sion syndrome pada pekerja dan

mempun-yai risiko 1,25 lebih tinggi dari shift 1 dan 2. (7) Tidak ada

hubungan antara Jarak Monitor pada shift 1, shift 2 dan shift 3 dengan

keluhan computer vision syndrome. (8) Tidak ada hubungan antara

pencaha-yaan pekerja pada shift 1, shift 2 dan shift 3 dengan keluhan

computer vision syndrome dan shift 3 mempunyai risiko 1,54 kali le-bih

tinggi dari shift 1 dan 2.

8
9

2. Jonge et al. (2018), Hubungan Lama Penggunaan Komputer Dengan

Kejadian Computer Vision Syndrome Pada Siswa Jurusan TKJ di SMK I

Tahuna. Persamaan penelitian adalah variabel independen dan

perbedaannya adalah variabel dependent dan lokasi penelitian. Hasil

Penelitian Hasil penelitian mengenai hubungan lama penggunaan

komputer dengan kejadian computer vision sindrome pada siswa jurusan

teknik komputer dan jaringan di SMK I tahuna kabupaten sangihe, dapat

disimpulkan sebagai berikut. 1) Lama penggunaan komputer pada siswa

jurusan teknik komputer dan jaringan di SMK I tahuna kabupaten sangihe

yaitu lama penggunaan < 6 jam/ hari. 2) Kejadian CVS pada siswa

jurusan teknik komputer dan jaringan di SMK I tahuna kabupaten sangihe,

yaitu CVS ringan 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan

lama penggunaan komputer dengan kejadian Computer Vision Sindrome

pada siswa jurusan teknik komputer dan jaringan di SMK I tahuna

kabupaten sangihe.

3. Maulidini (2018) dengan judul Karakteristik Responden dan Intensitas

Pencahayaan Ruang Dengan Keluhan Subjektif Computer Vision

Syndrome (CVS) Pada Karyawan kantor kampus 3 Univesitas Ahmad

Dahlan Yogyakarta. Persamaan penelitian ini yaitu pada variabel

dependen,untuk perbedaannya adalah jenis penlitian digunakan yaitu

untuk metode penelitian Nisrina adalah kualitatif sedangkan pada

penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian Nisrina

yaitu Ada korelasi antara umur, lama penggunaan komputer dan waktu

9
10

kerja dengan keluhan subyektif CVS dan Tidak ada korelasi antara

intensitas pencahayaan ruang dengan keluhan subyektif CVS.

4. Permana et al”. (2015) dengan judul Faktor Yang Berhubungan Dengan

Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Rental Komputer

Di Wilayah Unnes. Persamaan penelitian ini yaitu pada variabel

independen Sedangkan perbedaanya yaitu pada variabel dependen dan

lokasi penelitian. Hasil penelitian Melati,dkk adalah Dari 36 responden

pekerja rental komputer di wilayah kampus UNNES didapatkan hasil

bahwa ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan Computer Vision

Syndrome (CVS) pada pekerja rental komputer di wilayah kampus

UNNES dengan nilai p value= 0,005. Ada hubungan antara jarak mata

dengan monitor dengan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada

pekerja rental komputer di wilayah kampus UNNES dengan nilai p value=

0,012. Ada hubungan antara intensitas penerangan dengan keluhan

Computer Vision Syndrome (CVS) pada pekerja rental komputer di

wilayah kampus UNNES dengan nilai p value= 0,001. Ada hubungan

antara sikap kerja dengan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada

pekerja rental komputer di wilayah kampus UNNES dengan nilai p value=

0,014.

5. Priliandita (2016) dengan judul Analisis Faktor Yang Berhubungan

Dengan Keluhan Computer Vision Syndrome Pada Operator Komputer

Warung Internet Di Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember. persamaan

penelitian ini adalah vmetode pengumpulan data dengan cara observasi

10
11

dan wawancara dan analisa data menggunakan metode statistik uji chi

square. perbedaannya adalah variabel independent dan lokasi penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

siginifikan antara faktor individu yaitu waktu istirahat mata 20/20/20

dengan gejala CVS (p value = 0,006) RR = 0,146, frekuensi berkedip

dengan gejala CVS (p value = 0,000) RR = 0,070. Terdapat hubungan

yang signifikan antara faktor kondisi kerja yaitu durasi kerja dengan gejala

CVS (p value = 0,046) RR = 0,186, tingkat pencahayaan buatan dengan

gejala CVS (p value = 0,000) RR = 0,146 dan tingkat pencahayaan alami

dengan gejala CVS (p value = 0,000) OR = 0,015, penggunaan Air

Conditioner dengan gejala CVS (p value = 0,033) OR = 0,200. Terdapat

hubungan yang signifikan antara faktor VDT yaitu pengaturan VDT

dengan gejala CVS (p value = 0,000) RR = 0,146. Selain itu, pada hasil

penelitian ini juga diperoleh bahwa terdapat beberapa faktor individu dan

VDT yang tidak berhubungan dengan gejala CVS. Faktor individu yang

tidak berhubungan dengan gejala CVS yaitu usia (p value = 0,202) dan

masa kerja (p value = 0,463) dan faktor VDT yang tidak berhubungan

dengan gejala CVS yaitu jenis layar VDT (p value = 0,181) dan polaritas

VDT (p value = 0,488). Frekuensi gejala CVS ditemukan pada 35

responden (79,5%) mengeluhkan gejala CVS dan selebihnya tidak

mengeluhkan gejala CVS sebanyak 9 responden (20,5%).

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Individual Character

Karakteristik individu (individual Character) adalah ciri khas yang

menunjukkan perbedaan seseorang tentang motivasi,inisiatif,kemampuan

untuk tetap tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau memecahkan masalah

atau bagaimana menyesuaikan perubahan yang terkait erat dengan lingkungan

yang mempengaruhi kinerja individu (Rahman ,2013).

2. Pengertian Computer Vision Syndrome (CVS)

Computer Vision Syndrome (CVS) adalah masalah yang dihadapi

orang-orang yang banyak menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya

didepan layar komputer (Sulianta,2010). Jenis pekerjaan yang beresiko dengan

kejadian Computer Vision Syndrom (CVS) yaitu semua pekerja yang

melibakan komputer (Rathone,2017). Biasanya, keluhan ini disebabkan karena

adanya faktor individual antara lain: jenis kelamin, usia, penggunaan

kacamata, durasi penggunaan komputer, intensitas pencahayaan, dan jarak

pandang terhadap layar monitor Venkatesh et al”. (2016).

Menurut Kenneth C.Laudon dan Jane P.Laudon (2007) dalam buku

yang berjudul Management information systems sindrom pengelihatan

11
12

komputer dari rancangan yang tidak ergonomis adalah kondisi mata yang

tegang karena melihat layar monitor komputer untuk waktu yang

lama,Gejalanya sementara meliputi sakit kepala,pandangan kabur,serta mata

kering dan iritasi.

Menurut penelitian Permana et al”.(2015) dengan menggunakkan Uji

Chi square yang dilakukan adanya hubungan antara sikap kerja dengan

keluhan computer vision syndrome (CVS) pada pekerja rental komputer di

wilayah kampus UNNES. Dengan nilai p-value 0,014 (p < 0,05). Sikap kerja

tidak alamiah, yaitu sikap kerja yang menyebabkan posisi bagian-bagian tubuh

bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat,

punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat, dan sebagainya. Semakin

jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula

resiko terjadinya keluhan otot skeletal. Sikap kerja tidak alamiah ini pada

umumnya karena karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak

sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja (santoso,2004).

Menurut peneliti Jonge et al”. (2018) dalam jurnal yang berjudul

hubungan lama penggunaan komputer dengan Kejadian computer vision

syndrome pada Siswa jurusan TKJ di SMK I Tahuna cara pencegahan dalam

penggunaan komputer siswa-siswi dapat membagi waktu antara menggunakan

komputer dengan waktu istirahat yaitu dengan melakukan kegiatan lain seperti

berbicara dengan teman, makan,jalan-jalan dan lain sebagiannya.

3. Faktor Individu Terhadap Risiko Computer Vision Syndrome (CVS)

a. Jenis Kelamin

12
13

Berdasarkan hasil penelitian Jenis kelamin

perempuan merupakan faktor risiko CVS di mana

perempuan berisiko sebelas kali lipat dibandingkan laki-

laki untuk menderita sindrom ini (Azkadina,2012).

b. Usia

Studi yang dilakukan oleh Del-Castillo dan lemp

(2013) menujukkan bahwa Produksi air mata mengalami

penurunan seiring dengan bertambahnya usia,baik pada

wanita maupun pria. Namun angka kejadian makin tinggi

ketika seorang wanita menginjak usia menopause .

Studi yang dilakukan oleh Bhanderi et al”. (2008)

Menunjukan hubungan yang signifikan antara pengaruh

usia dengan meningkatnya kejadian CVS. Dalam penelitian

tersebut dilaporkan bahwa individual yang berusia diatas

dari 45 tahun dua kali lebih berisiko menderita CVS

dibandingkan individual yang berumur 15 sampai 25 tahun.

sedangkan Hasil penelitian Maulidini (2018) yaitu Ada

korelasi antara umur, lama penggunaan komputer dan

waktu kerja dengan keluhan subyektif CVS.

Faktor usia mempengaruhi kemampuan kepekaan

terhadap kontras cahaya dan kekuatan mata untuk

berakomodasi karena lensa berkurang elastisitasnya.

Dengan bertambahnya usia,fungsi dari mata dapat

13
14

memburuk,menjadikan titik terdekat mata dapat bergerak

lebih jauh dari fokus yang seharusnya (Iriadiastadi dan

Yassierli ,2014).

c. Masa kerja

Berdasarkan penelitian oleh Bhanderi et al”. (2008)

menemukakan Computer Vision Syndrome (CVS) lebih

tinggi pada pengguna Visual display terminal (VDT )yang

bekerja dengan komputer kurang dari lima tahun. Dimana

dalam penelitian Lumolos et al”. (2016) didapatkan

pekerja rental komputer dengan masa kerja 1-3 tahun

sebanyak 47,8% dan menunjukkan adanya pengaruh masa

kerja terhadap visus.

Berdasarkan penelitian Ibrahim et al”. (2018) dalam

jurnal yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Keluhan Computer Vision Syndrom Pada Pekerja

Operator Komputer di PT. Semen Tonasa Pangkep bahwa

cara untuk mengurangi keluhan Computer Vision Syndrome

pada pekerja adalah melakukan rotasi kerja,menggunakan

alat pelindung diri khususnya googles atau pe-lindung mata

yang bisa menyebabkan iritasi pada mata. Sehingga masa

kerja tidak berpengaruh pada keluhan Computer Vision

Syndrome. Sedangkan menurut Priliandita (2016) dalam

penelitiannya cara untuk mengurangi keluhan CVS dengan

14
15

pemberian informasi dan edukasi tentang kesehatan kerja

khususnya terkait CVS dan memberikan pelayanan

kesehatan kerja pada pekerja sektor informal seperti

operator komputer warung internet.

d. Penggunaan kacamata

Penggunaan kacamata yang bertujuan untuk

mengoreksi gangguan refraksi juga merupakan salah satu

faktor risiko dari Computer Vision Syndrome. Dalam studi

yang dilakukan Edema et al”. (2010) didapatkan bahwa

dari 136 sample, ditemukan keluhan penglihatan kabur

pada 19 subjek (59,4%), mata tegang saat menggunakan

video display terminal (VDT) sebanyak 18 subjek (56,3%),

dan keluhan sakit kepala ditemukan pada 20 subjek

(62,5%). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat keluhan

astenopia yang signifikan antara pengguna VDT yang

menggunakan kacamata dengan yang tidak menggunakan

kacamata.

15
16

B. Landasan Teori

Individual Character merupakan penjabaran dari perilaku yang

dibawa pada setiap individu untuk melaksanakan suatu kegiatan atau

pekerjaan,baik kegiatan positif ataupun negatif.Karakteristik individual

sudah melekat pada setiap diri manusia yang sifatnya dapat berubah-ubah

dan tidak stabil. Karakteristik individu dapat digambarkan dengan

kemampuan dan keterampilan dalam bekerja,pengalaman,umur,jenis

kelamin,Motivasi dan kepribadian.

Computer Vision Syndrome adalah suatu keluhan yang dialami

seseorang biasanya disebabkan oleh pekerjaan yang berhubungan dengan

komputer selama berjam-jam .Gejala yang dialami bervariasi seperti, mata

tegang, mata kabur,mata kering dan iritasi,sakit kepala, nyeri pada leher

dan punggung. Semakin lama seseorang bekerja didepan komputer maka

semakin besar peluang untuk terjadinya Computer Vision Syndrome

(CVS). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko kejadian dari

Computer Vision Syndrome (CVS) adalah Jenis Kelamin, Umur (Usia) ,

penggunaan kacamata, dan Masa kerja,.

16
17

C. Kerangka Konsep

jjVVariabel Independen

1. Umur
jjVVariabel Dependen
2. Jenis Kelamin
jjVComputer Vision Syndrome
3. Masa Kerja

4. Pengunaan Kacamata

jjVVariabel Penganggu

1. Jarak Monitor

2. Lama Istirahat

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 1 . Kerangka Konsep

17
18

D. Hipotesis

1. Ada hubungan antara usia dengan keluhan Computer Vision

Syndrome pada pekerja penggunaan komputer di PT. PLN

(Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

2. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan keluhan Computer

Vision Syndrome pada pekerja penggunaan komputer di PT. PLN

(Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

3. Ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan Computer Vision

Syndrome pada pekerja penggunaan komputer di PT. PLN

(Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

4. Ada hubungan antara Penggunaan kacamata dengan keluhan

Computer Vision Syndrome pada pekerja penggunaan komputer di

PT. PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

18
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan Analitik observasional

yaitu survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

fenomena keluhan Computer Vision syndrome itu terjadi dengan cara

pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mencari hubungan antara

individual character dengan keluhan Computer Vsion Syndrome pada pekerja

penggunaan komputer di PT. PLN (PERSERO) Gedong Kuning Yogyakarta.

Survei cross sectional ialah suatu penelitian untuk mencari hubungan

variabel bebas dan variabel terikat dengan melakukan pengukuran sesaat atau

saat bersamaan (Susilani dan Wibowo,2015).

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. PLN (PERSERO) unit Pelaksanaan

Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta yang terletak di Jl.Gedongkuning No.3

Pringgolayan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198.

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Bulan Juni 2019 - Juli 2019.

19
20

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan elemen atau subjek

riset. Populasi penelitian ini adalah Pekerja yang

menggunakan komputer di PT.PLN (Persero) Gedong

Kuning Yogyakarta Sebanyak 77 orang (30 pekerja

Perempuan dan 47 pekerja laki-laki).

Terdapat dua kriteria sampel,yaitu :

a. Kriteria Inklusi,

1) Responden yang telah bekerja didepan

komputer minimal 6 Bulan

2) Pekerja yang berusia 20-56 Tahun

3) Bersedia di Teliti

b. Kriteria Eksklusi,

1) Responden yang telah bekerja didepan

komputer >= 6 Bulan

2) Pekerja yang berusia >= 56 Tahun

3) Tidak Bersedia di Teliti

2. Sampel Penelitian
21

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total

sampling. Sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel

dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai

responden atau sampel (Sugiyono,2013). Jadi sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh Pekerja yang menggunakan

komputer di PT.PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta

Sebanyak 77 orang.

D. Instrumen dan Alat Penelitian

Instrumen penelitian adalah perangkat yang digunakan untuk

mengungkap data, sehingga data dapat dianalisis dan akhirnya dapat mencapai

tujuan yang diinginkan (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian yang

digunakan, yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini berisi

pertanyaan untuk menggali informasi dari responden tentang

Gejala Computer Vision Syndrome


22

2. Camera Hp

Kamera digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan

penelitian dan proses Pekerja yang menggunakan komputer di

PT.PLN (Persero) Gedong Kuning Yogyakarta.

3. Alat Tulis

Alat Tulis digunakan untuk mencatat hasil Penelitian.

E.Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

pada penelitian ini,terdapat 3 macam jenis variabel yang digunakan

peneliti untuk meneliti,yaitu :

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel Bebas atau disebut juga variabel independen adalah

variabel yang menyebabkan atau memengaruhi terjadinya perubahan.

Dimana faktor-faktor yang nantinya akan diukur dan dipilih oleh peneliti

untuk melihat hubungan antara fenomena atau peristiwa yang diteliti atau

diamati. Dalam penelitian ini variabel bebas yang diambil yaitu

Individual Character yang meliputi Umur,Jenis kelamin, masa kerja dan

Penggunaan kacamata.

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat atau disebut juga Variabel Dependen adalah

variabel yang merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh

peneliti dalam sebuah penelitian,untuk mengetahui ada atau tidak


23

pengaruh dari variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat yang

diambil adalah Computer Vision Syndrome.

3. Variabel Penganggu (Confounding variable)

Variabel Penganggu adalah variabel yang bersifat hipotetikal yang secara

kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan tetapi secara teoritis dapat

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel penganggu yang diambil adalah

jarak monitor dan lama istirahat.

2. Definisi Operasional

a. Individual Character

Individual Character adalah ciri khas yang ada pada setiap individu.

Faktor yang mempengaruhi Individual Character responden dalam

penelitian antara lain: jenis kelamin, usia ,masa kerja dan penggunaan

kacamata .

Alat ukur : Wawancara dengan menggunakkan lembar

Kuisioner dan observasi pekerja bagian komputer

diperusahaan

Hasil ukur :

1) Usia

Umur responden yang mengikuti penelitian. Diukur menggunakan

kuesioner dengan kriteria :

1.<40 tahun

2. ≥40 tahun
24

dengan Skala Nominal

2) Jenis kelamin

Petanda gender responden, diukur menggunakan kuesioner dengan

kriteria :

1.Laki-laki

2.Perempuan

dengan skala Nominal

3) Penggunaan kacamata

Kacamata yang digunakan untuk koreksi kelainan refraksi, diukur

menggunakan kuesioner dengan kriteria :

1.Menggunakan kacamata (Ya)

2.Tidak menggunakan kacamata (Tidak)

dengan skala Nominal

4) Lama bekerja dengan komputer

Lama bekerja responden menggunakan komputer, diukur

menggunakan kuesioner dengan kriteria:

1.< 5 tahun

2. ≥ 5 tahun

dengan skala Nominal


25

b. Kejadian Computer Vision Syndrome (CVS)

Kumpulan gejala dan tanda pada mata dan penglihatan

dengan gejala utama berupa : mata lelah dan tegang, mata kering teriritasi,

penglihatan kabur, dan nyeri kepala. Gejala diukur berdasarkan wawancara

menggunakan kuesioner dengan kriteria :

1.minimal tiga gejala utama CVS = CVS (+)

2 tidak mengeluhkan gejala sama sekali hingga mengeluhkan

kurang dari tiga gejala utama CVS = CVS (-)

dengan skala Nominal.

F. Rencana Jalan Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara bertahap,sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Tahapan ini meliputi survei tempat penelitian di PT.PLN

(PERSERO) Gedong Kuning Yogyakarta selama 1 bulan dan

mencari studi pustaka penelitian tedahulu tentang Computer Vision

Syndrome.

b. Melakukan koordinasi dengan Asisten penelitian di PT.PLN

(PERSERO) Gedong Kuning Yogyakarta.

c. Membuat Surat izin Penelitian dari Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta
26

d. Melakukan Studi Pendahuluan dengan melakukan wawancara

kepada Asisten Penelitian dan beberapa pekerja PT.PLN

(PERSERO) Gedong Kuning Yogyakarta

2. Tahap Pelaksanaan

Dengan pengumpulan data secara langsung yaitu data primer. Data

primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner ysng di adopsi dari r

oleh Wendy Strouse Watt, Thomas H Murphy, Hospitality Eyecare Center,

dan vsp.com untuk mendapatkan informasi mengenai Computer Vision

Syndrome (CVS) pada pekerja bagian komputer di PT.PLN (PERSERO)

Gedong Kuning Yogyakarta

3. Tahap Penyelesaian

Membuat penulisan laporan skirpsi mengenai hasil,pembahasan

dan kesimpulan dari peneliti yang telah dilakukan .


27

G. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis yang digunakan secara deskriptif dilakukan

terhadap setiap variabel dari hasil penelitian, yaitu variabel bebas

(independent variable), variabel terikat (dependent variable) dan

variabel pengganggu (Confounding variable), yang menghasilkan

distribusi dan persentase dari setiap variabel.

2. Analisis Bivariat

Analisis data dilakukan dengan uji statistic, Chi Square

dengan menggunakan program statistic pada Komputer. Dasar

pengambilan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat signifikan

( nilai p ), yaitu :

a. Jika nilai p>0,05 maka hipotesis penelitian Hoditerima.

b. Jika nilai p<= 0,05 maka hipotesis penelitian Ho ditolak.

( Riwidikdo, 2010 ).
28

H. Rencana Jadwal Penelitian

Pelaksanaan
N
NO Kegiatan o Maret April Juni Juli Agustus
v
3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pra
A.
Penelitian
Pengajuan
1
Judul
Penyusuna
2
n Proposal
Seminar
4
Proposal
Revisi
5 Proposal
Penelitian
B. Penelitian
Perizinan
1
Penelitian
Pengambil
an Data :
a.
2
Observasi
b.Wawanca
ra
Pasca
C.
Penelitian
Pengolahan
1 Data
Penelitian
Penyusuna
2 n Hasil
Penelitian
Ujian
3
Skripsi
29

DAFTAR PUSTAKA

Akinbinu, T.R dan Mashalla, Y.J. 2014. Impact of Computer Technology On


Health: Computer Vision Syndrome(CVS). Academic Journal. Vol.
5, No.3, Hal. 20-30.
American Optometric Association. 2016. Most Americans Experience Digital
Eye Strain from Overexposure to Computers According to Survey:
ww.aoa.org, diambil pada tanggal 01 November 2018.
Yogyakarta.
Azkadina, A.2012. “Hubungan Antara Faktor Risiko Individual dan
Komputer Terhadap Kejadian Computer Vision Syndrome”. Karya
Tulis Ilmiah, Universitas Diponegoro, Semarang.
Bhanderi, D.J., Choudhary, S., dan Doshi, V.G. 2008. A Community-Based
Study of Asthenopia In Computer Users. Indian of Journal
Ophthalmology. Vol.56, No.1, Hal. 51-55.
Cahyono, H.P. 2005. “Hubungan Penerangan dan Jarak Pandang ke Layar
Monitor Komputer dengan Tingkat Kelelahan Mata Petugas
Operator Komputer Sistem Informasi RSO Prof. DR. R. Soeharso
Surakarta”. Skripsi,Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Castillo, B.D.J.M, dan Lemp M.A. 2013. Ocular Surface Disorders. Journal
of Community Eye Heal. Vol.29, No.95, Hal. 151.
Edema, O.T, dan Akwukwuma,V.V.N. 2010. Asthenopia and Use Of Glasses
Among Video Display Terminal (VDT) Users. Ind Journal Trop
Med. Vol.5, No.2, Hal. 16-19.
Ibrahim, H. Syahrul, B. Jastam, M.S., dan Kurnianda, M. 2018. “Faktor-
Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Computer Vision
Syndrome pada Pekerja Operator Komputer di PT. Semen Tonasa
Pangkep “Al-Sihah : Public Health Science Journal. Vol.10, No.1,
Hal. 92.

Iridiastadi, H dan Yassierli. 2014. Ergonomi: Suatu Pengantar. Bandung:


Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Hal. 139.
Jonge, D.V., Sefti.R., dan Maria, J.R. 2018.“Hubungan Lama Penggunaan
Komputer Dengan Kejadian Computer Vision Syndrome pada
Siswa Jurusan TKJ di SMK I Tahuna”. journal Keperawatan.
Vol.4, No.1, Hal. 4-5.
Laudon, K.C dan Laudon, P.C. 2007. Management Information System.
Amerika Serikat: Penerbit Pearson Prentice Hall.
30

Lumolos, M.P., Polii, H., dan Marunduh, S.R. 2016. Pengaruh Lama Paparan
dan Masa Kerja Terhadap Visus pada Pekerja Rental Komputer di
Kecamatan Sario dan Malalayang Kota Manado. Journal
E-Biomedik. Vol.4, No.2, Hal. 1–5.
Maulidini, N. 2018. “Karakteristik Responden dan Intensitas Pencahayaan
Ruang dengan Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrome
(CVS) pada Karyawan Kantor Kampus 3 Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta”. Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan,
Yogyakarta. www.digilib.uad.ac.id, diambil pada tanggal 25
Februari 2019. Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Ctpta.
Priliandita, N.T. ”Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Computer Vision Syndrome pada Operator Komputer Warung
Internet di Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember”. Skripsi.
Universitas Jember, Jawa Timur. www. repository.unej.ac.id,
diambil pada tanggal 27 Februari 2019. Yogyakarta.
Permana, M.A., Koesyanto, H., dan Mardiana. 2015. Faktor Yang
Berhubungan dengan Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS)
pada Pekerja Rental Komputer Di Wilayah Unnes. Unnes Journal
of Public Health. Vol.4, No.3. Hal. 55-56.
Rahman, A. 2013. Pengaruh Karakteristik Individu, Motivasi dan Budaya
Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Keluarga Berencana
dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Donggala. e-Jurnal
Katalogis, Vol.1, No.2, Hal. 77-86.
Santoso, G. 2004, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta:
Penerbit Prestori Pustaka.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sulianta, F. 2010 . IT Ergonomik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Susilani, A.T dan Wibowo,T.A. 2015. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta : Graha Cendekia.
Venkatesh, S.H., Girish, A.T.G., Shashikala, Praveen, K., Snigdha, M., dan
Rajendra, R. 2016. A Study of Computer Vision Syndrome at the
Workplace – Prevalence and Causative Factors. Journal
Karnataka Department of Community Medicine. Vol.3. ISSN
2454-7379.

Anda mungkin juga menyukai