Anda di halaman 1dari 32

EKOLOGI INDUSTRI

Rahayu H. Akili
DEFINISI EKOLOGI INDUSTRI
• Analisis sistematis mengenai operasi
industri dengan memasukkan faktor-faktor
seperti teknologi, lingkungan, sumberdaya
alam, aspek biomedis, aspek institusi,
hukum, dan sosio-ekonomi (Evan, 1973)
Lanjutann..
• Ekologi industri merupakan bidang ilmu
yang difokuskan pada dua tujuan, yaitu
peningkatan ekonomi dan peningkatan
kualitas lingkungan. (Kristanto)
• Ekologi indsutri adalah suatu sistem yang
digunakan untuk mengelola aliran energi
atau material sehingga diperoleh efisiensi
yang tinggi dan menghasilkan sedikit
polusi.
Lanjutan...
• Kajian dengan menggunakan pendekatan
sistem untuk mengintegrasikan antara
sistem industri dan alam, serta mencari
cara untuk mendesain ulang sistem
tersebut
Lanjutan...
• Suatu sistem industri yang terpadu
diantara industri- industri yang ada di
dalamnya dan saling bersimbiosis secara
mutualisme
Lanjutan..
• Suatu pendekatan manajemen lingkungan
dimana suatu sistem tidak dilihat secara
terpisah dengan sistem sekelilingnya
tetapi merupakan bagian utuh yang saling
mendukung dalam rangka
mengoptimalkan siklus material ketika
suatu bahan baku diproses menjadi
produk
Mencari Integrasi sistem
kerja manusia ke dalam
sistem alam
Mengelola Aktivitas Manusia
menuju pembangunan
berkelanjutan
Minimasi energi dan material
Pendekatan Ekologi Industri
yang di gunakan

Minimasi dampak ekologi


dari aktivitas manusai yang
dapat diterima sistem alam
PRINSIP SUSTAINABLE
Tujuan Ekologi Industri DEVELOPMENT
• Memajukan & melaksanakan • Penggunaan SDA berkelanjutan
konsep pembangunan • Menjamin mutu hidup
berkelanjutan (sustainable masyarakat
development) • Memelihara kelangsungan hidup
• Menjaga daya dukung alam ekologi sistem alami
(environmental equity)
• Menjaga kualitas hidup
• Menjaga Kekuatan Ekonomi
Sistem Industri,
Perdagangan, dan Sektor
Komersial
PRINSIP EKOLOGI INDUSTRI
• Menggunakan close loop melalui
penggunaan kembali
• Memaksimalkan efisiensi penggunaan
material dan energi
• Meminimalkan timbulnya limbah
• Mendefinisikan semua limbah sebagai
produk potensial & mencari pasar untuk
produk tersebut
Simbiosis Industri
Rahayu H Akili
Ekologi Industri

Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua tujuan,
yaitu:
1. Peningkatan ekonomi dan
2. Peningkatan kualitas lingkungan.
Pengantar

 Simbiosis Industri adalah Simbiosis (hubungan yang saling


menguntungkan) industri difokuskan pada aliran-aliran jaringan bisnis
dengan organisasi lainnya baik dalam peta ekonomi lokal maupun
regional sebagai suatu pendekatan ekologi dari pembangunan
industri yang berkelanjutan.
 Simbiosis industri terdiri dari pertukaran antar entitas yang berbeda
yang menghasilkan keuntungan kolektif yang lebih besar
dibandingkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan tunggal.
Lanjutan...

Sinergi, atau pertukaran limbah dan dapat juga sebagai jaringan daur
ulang industri, yaitu :
 Penggunaan bersama (sharing) utilitas/infrastruktur – penggunaan
tempat mencuci alat2 dan pengelolaan sumber daya yang umum
seperti energi, air dan limbah cair.
 Penggabungan pengadaan jasa / service – menghasilkan kebutuhan
umum perusahaan untuk aktifitas yang lebih kecil misalnya
transportasi, supply makanan dan pencegahan kebakaran.
Klasifikasi Industri

 Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku


 Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
 Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
 Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
 Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Lanjutan...

 Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi


 Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
 Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
 Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
 Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
 Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Perindustrian
 klasifikasi industri

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku


 a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh
langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil
perikanan, dan industri hasil kehutanan.
 b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut
hasil-hasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri
pemintalan, dan industri kain.
 c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan
industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan
orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan
pariwisata.
Lanjutan ..

2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja


 a. Industri rumah tangga, Misalnya: industri anyaman, industri
kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
 b. Industri kecil, Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan
industri pengolahan rotan.
 Industri sedang,. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan
industri keramik.
 d. Industri besar, Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi
baja, dan industri pesawat terbang.
Lanjutan...

3. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan


 Industri primerMisalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri
makanan dan minuman.
 Industri sekunder, Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban,
industri baja, dan industri tekstil.
 Industri tertier, Misalnya: industri angkutan, industri perbankan,
industri perdagangan, dan industri pariwisata.
Lanjutan...

4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah


 Industri pertanian, Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula,
industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
 Industri pertambangan, Misalnya: industri semen, industri baja,
industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
 Industri jasa, Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan,
industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan.
Lanjutan...

5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha


 Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry),
 Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented
industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan
penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja
tetapi kurang pendidikannya.
 Industri berorientasi pada pengolahan. Misalnya: industri semen di
Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di
Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri
BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
 Industri berorientasi pada bahan baku,. Misalnya: industri konveksi
berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan
berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan
lahan tebu.
 Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose
industry), Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri
transportasi.
Ekosistem Kawasan Indsutri
Rahayu H Akili
Pengantar
• Pengertian Kawasan Industri
• Ciri Kawasan Industri
• Tujuan Pembangunan kawasan industri
• Pengertian, Tujuan dan karakteristik EIP
Kawasan Industri
• Perencanaan menyeluruh dilengkapi
dengan fasilitas jalan, transportasi, dan
fasilitas umum lainnya yang
diperuntukkan untuk kegiatan
beberapa perusahaan industry.
Lanjutan…
• klaster industri yang dirancang untuk memenuhi
berbagai kebutuhan dari perusahaan yang berbeda –
beda yang terletak dalam satu lokasi
Ciri kawasan Industri
• Lahan yang disiapkan sudah dilengkapi
prasarana dan sarana penunjang
• lahan yang dipersiapkan tersebut
terdapat suatu badan/manajemen
pengelola yang telah memiliki izin
usaha sebagai kawasan industri
Tujuan Pembangunan kawasan industri

• Mempercepat penyebaran dan pemerataan


pembangunan industri .
• Meningkatkan upaya pembangunan industri
yang berwawasan lingkungan.
• Meningkatkan daya saing investasi dan daya
saing industri.
• Memberikan kepastian lokasi sesuai tata
ruang.
Kawasan Industri berwawasan Lingkungan (EIP)

• kawasan yang terdiri dari lingkungan


alam, perusahaan industri dan
masyarakat di sekitarnya.
Tujuan EIP
• memaksimalkan penggunaan sumberdaya serta
meminimalkan pembuangan limbah melalui
pertukaran produk samping dan limbah, penggunaan
energi dan air limbah secara sirkular serta berbagi
infrastruktur antar perusahaan.
Karakteristik EIP
• EIP memperhatikan kebutuhan dan
kepentingan masyarakat sekitar serta
melibatkannya dalam proses perencanaan
kawasan.
• EIP mengurangi dampak lingkungan melalui
substitusi bahan beracun berbahaya,
penyerapan karbon dioksida, pertukaran
material serta pengolahan limbah terpadu.
Lanjutan….
• EIP memaksimalkan efisiensi energi melalui
perancangan dan pembangunan fasilitas.
• Penghematan bahan baku melalui
penerapan 3R (reduce,reuse, recycle).
• Menghubungkan perusahaan dalam EIP
baik dengan pemasok maupun pelanggan
yang berada di luar kawasan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai