Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ALAT BANTU PENGMAS (PENGUSIR KECEMASAN) :


DENGAN ELECTRIC DIFFUSER DAN KOMBINASI MUSIK
ALAMI

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :
Haura Labibah Salsabil Sulaksono; 22020116140123; 2016
Salsabila Nur Istigfari; 22020116120051; 2016
Abel Kristanto Widodo; 21070116140152; 2016

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Tujuan................................................................................................... 2
1.4. Luaran................................................................................................... 3
1.5. Manfaat................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 4
2.1. Manfaat Aromaterapi ........................................................................... 4
2.2. Manfaat Terapi Musik .......................................................................... 4
2.3. Rancangan Alat Pengusir Kecemasan (PENGMAS) ........................... 5
BAB III TAHAP PELAKSANAAN.................................................................................... 6
3.1. Skema Pelaksanaan .............................................................................. 6
3.2. Bahan dan Alat yang Digunakan.......................................................... 6
3.3. Prosedur Pelaksanaan ........................................................................... 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................................. 9
4.1. Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ....................................... 116
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............................ 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................................ 18
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Dikembangkan ......................................... 19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ................................................................................. 6


Gambar 3.2 Tampak XYZ .......................................................................................... 7
Gambar 3.3 Tampak Atas ........................................................................................... 8

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya ..................................................................... 9


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Program ....................................................................... 9

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting bagi
manusia untuk mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan
mental penting seperti halnya dengan kesehatan fisik pada umumnya.
Kesehatan mental yang baik akan memungkinkan bagi setiap orang untuk
dapat menyadari potensi yang dimiliki oleh mereka, bekerja secara
produktif, berkontribusi pada komunitas mereka, hingga mampu
mengatasi tekanan kehidupan yang normal (Ayuningtyas, Misnaniarti, &
Rayhani, 2018).
Gangguan kesehatan mental merupakan suatu kondisi dimana
individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap kondisi
di sekitarnya. Ketidakmampuan individu dalam memecahkan masalah
sehingga dapat menimbulkan stress yang berlebih dan menjadikan
kesehatan mental individu tersebut lebih rentan bahkan mengarah pada
gangguan kesehatan mental (Putri, Wibhawa, & Gutama, 2014).
Gangguan mental memiliki berbagai gejala bagi penderitanya, seperti
kecemasan (ansietas), depresi yang ditunjukkan dengan kehilangan
semangat, mengalami gangguan tidur, hingga adanya pemikiran untuk
melakukan bunuh diri dan menyakiti diri sendiri.
Gangguan mental emosional merupakan salah satu masalah yang
paling sering ditemui pada usia remaja. Berdasarkan Riskesdas (2013),
prevalensi gangguan kesehatan mental emosional di Indonesia sebesar
6,0%, dimana sebesar 5,6 % terjadi pada usia 15 – 24 tahun dengan gejala
yang paling sering terjadi adalah depresi dan kecemasan. Rentang usia
tersebut merupakan fase transisi yang mengalami perubahan dari
perkembangan anak menjadi dewasa yang memiliki periode kritis.
Perubahan secara fisiologis, fisik, psikologis, dan sosial yang cepat dapat
memicu konflik baik secara internal dan eksternal bagi individu. Apabila
individu tidak dapat beradaptasi dengan baik, maka akan berdampak pada
pematangan karakter yang tidak sesuai dan berakhir pada gangguan
mental emosional. Penanganan oleh tenaga kesehatan guna mengatasi
gangguan kesehatan mental emosional baik secara farmakalogi dengan
mengkonsumsi obat dan nonfarmakologi, seperti konseling, ataupun
dengan menggunakan terapi, seperti aromaterapi, terapi musik, meditasi,
yoga, taichi, hypnosis, dan lain sebagainya terus dikembangkan hingga
saat ini.
Adanya gangguan mental emosional yang tidak bisa diremehkan
dan masih adanya sistem kesehatan yang belum cukup menanggapi beban
2

gangguan mental yang dapat membuat kesenjangan antara kebutuhan akan


perawatan dan persediaannya yang sangat besar. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan sebesar 85% orang di Negara berkembang tidak mendapatkan
pengobatan atas gangguannya karena biaya yang mahal, serta tenaga
kesehatan mental yang kurang dari 1 per 100.000 populasi (Ayuningtyas
, Misnaniarti, & Rayhani, 2018)
Oleh sebab itu, diperlukannya penanggulangan dalam menanggapi
prevalensi gangguan kesehatan emosional yang sering terjadi untuk
mengoptimalkan kondisi kesehatan mental melalui “Alat Bantu
PENGMAS (Pengusir Kecemasan) : dengan Electric Diffuser dan
Kombinasi Musik Alami” yang dapat dijadikan salah satu bentuk terapi
dalam menurunkan tingkat kecemasan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang kami kembangkan dalam program kreativitas mahasiswa ini adalah
bagaimana membuat suatu alat bantu “PENGMAS (Pengusir
Kecemasan)”, sebagai alternatif terapi komplementer yang dapat
dilakukan dengan mudah secara mandiri sebagai bentuk tindakan primer
sebelum menuju ke fasilitas kesehatan sehingga dapat menanggapi
gangguan kesehatan emosional dalam menurunkan tingkat kecemasan.

1.3. Tujuan
Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta ini ditujukan guna
mencapai solusi atas permasalahan kesehatan mental bagi masyarakat,
melalui inovasi pengembangan alat terapi komplementer yang
diformulasikan menggunakan aromaterapi dengan teknologi electric
diffuser dan kombinasi musik alami.
Adapun tujuan khusus dari karsa cipta ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan modifikasi alat diffuser dengan pengaplikasian aromaterapi
berbahan dasar essensial oil tanaman nilam, sebagai alternatif
mengatasi gangguan depresi dan kecemasan
2. Mengembangkan formulasi aromaterapi melalui teknologi electric
diffuser dengan kombinasi musik alami.
3. Melakukan pengujian alat bantu PENGMAS melalui uji fungsionalitas
dan uji kualitas.
4. Pengembangan riset di bidang kesehatan dalam mengatasi
permasalahan gangguan mental dan emosional, dalam kajian ilmu
keperawatan dan psikoterapi.
5. Melakukan publikasi hasil karsa cipta.
3

1.4. Luaran
Luaran yang diharapkan dari karsa cipta ini adalah sebagai berikut:
1. Laporan kemajuan dan laporan akhir program karsa cipta pembuatan
alat bantu PENGMAS.
2. Artikel ilmiah terkait pengembangan aromaterapi berbasis teknologi
diffuser serta terapi musik alami sebagai solusi mengatasi gejala
kecemasan dan gangguan mental emosional.
3. Prototipe atau Produk Fungsional sebagai salah satu alat yang dapat
dijadikan sebagai bentuk tindakan primer sebelum menuju ke
fasilitas kesehatan yang dapat dilakukan secara mandiri, efisien, dan
menggunakan biaya efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan
sebagai salah satu gangguan kesehatan mental emosional.
4. Publikasi populer dalam berbagai media massa maupun website
nasional.

1.5. Manfaat
Hasil dari PKM-KC ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Terciptanya produk aromaterapi yang mampu menurunkan tingkat
kecemasan sebagai bentuk gangguan kesehatan mental emosional.
2. Memberikan solusi bagi masyarakat dalam mengatasi gejala depresi
dan kecemasan melalui formulasi penggunaan produk aromaterapi
dan musik alami, yang dapat dilakukan secara mandiri sehingga lebih
efektif dan efisien.
3. Terciptanya alat bantu PENGMAS dapat dijadikan sebagai fasilitas
terapi komplementer sebagai bentuk tindakan primer sebelum ke
fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga dapat mencegah gangguan
kesehatan jiwa sebagai manifestasi klinis dari gangguan kesehatan
mental emosional.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manfaat Aromaterapi


Pemberian aromaterapi terhadap gangguan kesehatan mental sudah
terbukti dengan adanya penelitian–penelitian yang membuktikan
keefektifan dalam penggunaannya. Pemberian aromaterapi dibagi menjadi
kedalam tiga teknik, yaitu inhalasi (dihirup), difusi (disemprotkan ke
udara), dan massage. Mekanisme minyak essential yang dikandung dalam
bentuk aromaterapi ini secara langsung akan menstimulasi otak melalui
saraf olfaktori yang ada di hidung. Minyak essential yang terhirup akan
menstimulasi sel reseptor olfaktori di dalam epitelium hidung. Setelah
terstimulasi, sinyal dibawa menuju sistem limbic dan hipotalamus di otak
melalui saraf olfaktori. Salah satu sinyal yang mencapai korteks di
olfaktori akan melepaskan neurotransmitter, seperti serotonin yang akan
mempengaruhi emosi (kecemasan, depresi, dan lain sebagainya) yang
berhubungan dengan kandungan dari minyak essential aromaterapi.
Penelitian lain yang membuktikan keefektifan pemberian
aromaterapi dalam menurunkan tingkat kecemasan ditunjukkan dengan
adanya tiga kelompok, yaitu kelompok sebelum, kelompok setelah, dan
kelompok kontrol. Pada kelompok sebelum dan setelah pemberian
aromaterapi terbukti sekitar 30% mengalami penurunan tingkat kecemasan
dari skala tinggi ke skala rendah, sedangkan untuk kelompok kontrol
dalam pemberian aromaterapi sekitar 2,6%-3% secara intensif
menunjukkan penurunan tingkat kecemasan (Paula, Luis, R Olivia, & Joao,
2017). Penggunaan aromaterapi dengan memanfaatkan kandungan dari
minyak essential yang akan mempengaruhi emosional sudah terbukti
keefektifannya dengan adanya penelitian – penelitian terdahulu.

2.2. Manfaat Terapi Musik


Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Russel (1992)
menyatakan bahwa penggunaan terapi musik dapat efektif menurunkan
tingkat kecemasan begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Barnason
(1995) dan Ratcliff (2014) menunjukkan bahwa tingkat mood
berhubungan dan bergantung pada musik yang disukai. Penelitian yang
dilakukan dengan membandingkan penggunaan aromaterapi lavender dan
terapi musik menunjukkan bahwa sama–sama memiliki keefektifan dalam
menurunkan tingkat kecemasan (Kent, Hoos, Krueger, Abbott, &
Pendleton, 2014).
5

2.3. Rancangan Alat Pengusir Kecemasan (PENGMAS)


Prototipe karya pada Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta
ini yaitu “Alat Bantu PENGMAS (Pengusir Kecemasan) : dengan
Electric Diffuser dan Kombinasi Musik Alami”. Produk berbasis
aromaterapi pada alat ini akan menggunakan tanaman nilam yang
merupakan salah satu nilai tambah, karena merupakan kekayaan sumber
daya di Indonesia yang belum banyak dimanfaatkan dan merupakan salah
satu komoditas ekspor pemasok di dunia terbesar yang dimanfaatkan
dalam industri parfum, kosmetik, antiseptic, insektisida, dan pengobatan
aromaterapi yang sedang berkembang pesat. Dalam pengobatan
aromaterapi, tanaman nilam memiliki efek sedative yang mampu
memberikan efek relaksasi dan penyembuhan fisik, mental, dan
emosional. Untuk sentra produksi tanaman nilam di Indonesia terdapat di
daerah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, dan
Nanggroe Aceh Darussalam, serta berkembang juga di provinsi Lampung,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalteng, dan Daerah lainnya.
Menurut Ditjen perkebunan (2006), Indonesia merupakan pemasok minyak
nilam terbesar di pasaran dunia hingga mencapai kontribusi sekitar 70%.
Selain dari tanaman nilam sebagai bahan dasar minyak essential
dalam pembuatan produk dasar aromaterapi dari alat terapi ini,
penggunaan kombinasi terapi musik dengan musik alami akan
mempercepat pembawaan perasaan suasana emosional sehingga dapat
mengoptimalkan kondisi kesehatan mental. Musik alami merupakan
bentuk integrasi antara musik klasik dan dengan suara – suara alam,
seperti suara burung, ombak, gemericik air, angin, dan lain sebagainya.
Pemilihan musik alami ini selain memenuhi syarat untuk dapat
dijadikan terapi musik, tetapi juga sebagai salah satu terapi kesehatan
yang sudah terbukti keefektifan untuk meningkatkan relaksasi,
memperbaiki kondisi fisik, dan psikis bagi individu berbagai tingkatan
usia. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dengan menggunakan
musik alami terjadi penurunan kecemasan secara efektif pada kelompok
intervensi dengan nilai untuk pretest 62,25±7,304, posttest 41,65±5,976,
sedangkan pada kelompok kontrol pretest 46,55±12,76, posttest
43,00±12,35 (Wijayanti, Johan, Rochana, Anggorowati, & Chasani,
2016).
Oleh sebab itu, kombinasi alat bantu terapi “PENGMAS”
aromaterapi nilam dan musik alami diharapkan dapat lebih efektif untuk
menurunkan tingkat kecemasan yang dialami oleh individu karena efek
dari senyawa aromaterapi nilam yang memiliki efek sedative mampu
meningkatkan relaksasi dan pemberian terapi musik dengan jenis musik
alami yang terbukti mampu mempengaruhi terhadap perasaan emosi
sehingga mampu lebih efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan.
6

BAB III
TAHAP PELAKSANAAN

3.1. Skema Pelaksanaan


Adapun pelaksanaan PKM-KC ini memiliki skema sebagai berikut:

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

3.2. Bahan dan Alat yang Digunakan


Dalam mendukung pelaksanaan dalam pembuatan prototipe
PENGMAS sebagai berikut :
1. Aromaterapi diffuser electric
2. Lampu LED sensor Gerak
3. Micro SD 64 GB
4. Mini speaker portable Bluetooth (wireless)
5. Aromaterapi Nilam (Minyak Essential)
6. Roll Kabel
7

3.3. Prosedur Pelaksanaan


3.3.1. Studi literatur
Perancangan modifikasi aroma diffuser ini kami aplikasikan
berdasarkan kajian pada penelitian terdahulu serta tinjauan dari
berbagai jurnal dan review literature. Efektivitas kerja alat bantu
terapi yang dikombinasikan dengan teknologi electric diffuser
dengan kombinasi musik alami ini, telah disesuaikan dengan kajian
ilmu psikoterapi, yakni ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk
mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Persiapan
yang dilakukan adalah dengan mencari berbagai data sekunder
maupun informasi tambahan baik mengenai sistem kerja maupun
alat dan bahan yang kami gunakan. Metode ini kami lakukan
melalui studi literatur yang ada maupun bimbingan oleh dosen atau
orang yang ahli dalam hal bidang PKM kami.

3.3.2. Desain
Desain awal produk aroma diffuser dengan kombinasi musik
alami yang kami rancang yakni sebagai berikut :

Gambar 3.2 Tampak XYZ


8

Gambar 3.3 Tampak Atas

3.3.3. Uji Fungsionalitas


Tahap selanjutnya, setelah melakukan desain awal produk
diffuser dengan kombinasi musik alami, kami melakukan cek
fungsionalitas. Pengujian ini bertujuan unttuk menemukan
kesalahan atau kekurangan pada perangkat lunak yang diuji, serta
menguji apakah produk diffuser yang dibuat sudah memenuhi
kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan produk tersebut.

3.3.4. Uji Kualitas


Setelah penyempurnaan fungsi alat, kami melakukan pengujian
kualitas kerja produk aroma diffuser dengan kombinasi musik
alami yang kami buat, dan melakukan uji efektivitas kerja
aromaterapi dan musik alami serta pengaruhnya terhadap relaksasi
tubuh dan pikiran. Dalam tahap ini, kami juga melakukan
pengujian kualitas melalui uji hedonic, yang dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat kepuasan seseorang terhadap produk kami.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang diperlukan 1.875.000
2 Bahan Habis Pakai 2.800.000
3 Perjalanan 800.000
4 Lain: Administrasi, Publikasi, Seminar 5.400.000
Jumlah 10.875.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Program

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Reaktualisasi
konsep
Persiapan
administrasi
Penyiapan peralatan
pendukung
Persiapan bahan
baku
Desain/perancangan
2 Pelaksanaan
Uji fungsionalitas
Uji kualitas
3 Penyusunan
laporan dan
pengolahan data
10

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, D., Misnaniarti, & Rayhani, M. (2018, Maret ). Analisis Situasi


Kesehatan Mental Pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi
Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, IX(1).
Kent, V., Hoos , L., Krueger , O., Abbott, S., & Pendleton, J. (2014). Comparison
of Essntial Oils and Relaxing Music on Reducing Anxiety.
https://pdfs.semanticscholar.org/f39e/f3694248a4b877f2ae3bf34b7e1a772
01814.pdf.
Paula, D., Luis, P., R Olivia, P., & Joao, S. M. (2017). Aromatherapy in the Control
of Stress and Anxiety. Alternative and Integerative Medicine.
Putri, A. W., Wibhawa, B., & Gutama, A. S. (2014). Kesehatan Mental Masyarakat
Indonesia (Pengetahuan, dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan
Kesehatan Mental) .
Wijayanti, K., Johan, A., Rochana, N., Anggorowati, & Chasani, S. (2016). Musik
Suara Alam Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Kritis . Nursecop.
Ditjen, P. (2006). Statistik Perkebunan Nilam di Indonesia. Jakarta: Ditjen.
Riskesdas. (2013, Desember 1). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013. RISKESDAS 2013.
.
11
12
13
14

4. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Madya Sulisno, S.Kp., M.Kes


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 197405052010121001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pemalang, 5 Mei 1974
6 Alamat Email masmadyasulisno@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08174186001

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S-2/Magister S-3/Doctor

Nama Institusi Universitas National Cheng Kung -


Indonesia Universit Universitas
Indonesia
Jurusan/Prodi Ilmu Keperawatan Ilmu Keperawatan -
Tahun Masuk- 1993-1999 2001-2003 -

C. RekamJejak Tri Dharma PT

C.1 Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1 Manajemen Keperawatan Wajib 4
2 Keperawatan Holistik Wajib 3
3 Caring Wajib 3

C.2 Penelitian

Penyandang Tahun
No Judul Penelitian Dana
1 Strategi Case Manager Dalam Mengelola Mandiri 2015
Kasus Pasien Rawat Inap
2 Hubungan Self Efifcacy dan Stress Kerja Mandiri 2015
pada Perawat dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
Lempengan difusser 1 paket 250.000 250.000
elektrik aroma terapi
Mesin kabut (chip) 5 buah 30.000 150.000
Mini speaker Bluetooth 3 buah 70.000 210.000
portable (wireless)
Micro SD ultra 64 GB 1 buah 210.000 210.000
Listrik 45 watt 150.000 150.000
Pelampung bensin 3 buah 140.000 420.000
Tombol (volume, 1 paket 25.000 25.000
on/off)
Baterai cas 2000mAh 3 buah 65.000 195.000
Roll kabel 1 gulung 40.000 40.000
Lampu LED ceiling 3 buah 75.000 225.000
sensor gerak
- SUB TOTAL (Rp) 1.875.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Aroma terapi nilam 2000 ml 1.400.000 / 2.800.000
(Minyak Essesnsial) 1000 ml
- SUB TOTAL (Rp) 2.800.000
3. Perjalanan Volume HargaSatuan Nilai (Rp)
(Rp)
Transportasi 50.000 50.000
(pembelian)
Transportasi 3 kali 250.000 750.000
(penyuluhan dan uji
coba kualitas)
- SUB TOTAL (Rp) 800.000
4. Lain – Lain Volume HargaSatuan Nilai (Rp)
(Rp)
Biaya print 500 lembar 500 250.000
Publikasi di jurnal/ 1 kali 3000.000 3000.000
seminar/ conference
Cetakbrosur 500 lembar 2.500 1.250.000
Endorsement 8 kali 75.000 600.000
Dokumentasi 300.000
- SUB TOTAL (Rp) 5.400.000
TOTAL (1 + 2 + 3 + 4) (Rp) 10.875.000
(Sepuluhjuta Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/mi
nggu)
Penanggung
Haura Labibah
jawab konsep
Salsabil
Ilmu ide, konsultasi
1 Sulaksono/ Kesehatan 14
Keperawatan dengan
220201161401
pembimbing,
23
penulisan PKM
Penanggung
jawab
Salsabila Nur kesekretariatan,
Ilmu
2 Istigfari/22020 Kesehatan 14 mediasi dengan
Keperawatan
116120051 responden (uji
kualitas),
penulisan PKM
Abel Kristanto Merancang
Widodo/ Teknik desain dan
3. Industri 10
210701161401 Industri pembuatan
52 PENGMAS.
18
19
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Dikembangkan

Anda mungkin juga menyukai