DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6 / KELAS B
Kelompok VI
ii
DAFTAR ISI
B. Tujuan ............................................................................................. 2
C. Manfaat .......................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 19
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum.
Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot,
sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk
bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton),
intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan
psikologis, status kesehatan, dan gizi. Pengaruh-pengaruh tersebut
terakumulasi di dalam tubuh manusia dan menimbulkan perasaan lelah yang
dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja (beraktivitas).
1. Penurunan perhatian
2. Perlambatan dan penghambatan persepsi
3. Lambat dan susah berpikir
4. Penurunan kemauan dan dorongan untuk bekerja
1
2
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur kelelahan
2. Untuk mengetahui cara kerja dari alat pengukur kelelahan
3. Untuk dapat menganalisa data hasil pengukuran
C. MANFAAT
1. Mampu mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur kelelahan
2. Mampu mengetahui cara kerja dari alat pengukur kelelahan
3. Mampu menganalisa data hasil pengukuran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kelelahan
Kelelahan dapat diartikan sebagai suatu kondisi menurunnya efisiensi,
performa kerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh
untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan. Kelelahan dalam
penelitian ini diartikan sebagai kecepatan reaksi tenaga kerja terhadap
rangsang cahaya yang diberikan diukur dengan reaction timer. Pada
keadaan yang sehat, tenaga kerja akan lebih cepat merespon rangsang yang
diberi daripada seseorang yang telah mengalami kelelahan akan lama
merespon rangsang yang diberi. Kelelahan merupakan suatu perasaan yang
bersifat subjektif.
Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan agar tubuh
terhindar dari kerusakan lebih lanjut, sehingga akan terjadi pemulihan.
Adapun kelelahan secara umum adalah ke adan tenaga kerja yang ditandai
oleh adanya perasaan kelelahan dan penurunan kesigapan kerja, bersifat
kronis serta merupakan suatu fenomena psikososial. Kelelahan kerja
menyebabkan penurunan kinerja yang dapat berakibat pada peningkatan
kesalahan kerja, ke tidak hadiran, keluar kerja, kecelakaan kerja dan
berpengaruh perilaku kerja.
Istilah kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk
melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara
umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan
fisik atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental fatigue. Dengan
kelelahan fisik otot kita tidak dapat melakukan kegiatan apapun semudah
seperti sebelumnya. Dengan kelelahan mental kita tidak dapat memusatkan
pikiran seperti dulu. Jantung berdenyut kira-kira 70 kali dalam satu menit
pada keadaan istirahat
3
4
2. Jenis Kelelahan
a. Berdasarkan waktu terjadinya:
1) Kelelahan akut
Kelelahan yang disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh
tubuh secara berlebihan.
2) Kelelahan kronis
Kelelahan yang terjadi sepanjang hari, berkepanjangan dan kadang-
kadang telah terjadi memulai pekerjaan.
b. Berdasarkan penyebab kelelahan
5
1) Lelah visual
Lelah yang disebabkan oleh ketegangan pada organ visual akibat
pencahayaan yang kurang memadai.
2) Lelah fisik umum
Kelelahan yang disebabkan ketegangan di semua organ.
3) Lelah mental
Kelelahan psikologis yang disebabkan oleh faktor psikologis, yang
monoton, atau lingkungan kerja yang menjemukan dan pekerjaan
yang bertumpuk-tumpuk.
c. Berdasarkan proses dalam tubuh
1) Kelelahan otot
Kelelahan otot dapat ditandai dengan perasaan nyeri dan tremor
yang terdapat pada otot.
2) Kelelahan umum
Suatu perasaan yang ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk
bekerja atau bergerak yang sebabnya adalah persyarafan atau psikis.
B. PERUNDANG – UNDANGAN
1. Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 tentan Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.01/MEN/1981 tentang Kewaiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEPTS.333/MEN/1989 tentang
Pelaporan Penyakit Akibat Kerja
4. Kepmenakertrans Nomor 609 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyelesaian Kasus Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
BAB III
HASIL
10
11
1. Cara Kerja
a. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF pada ON (Hidup)
b. Reset angka penampil sehingga menunjukkan angka 000.0 dengan
menekan tombol NOL
c. Pilih rangsang cahaya atau suara yang dikehendaki dengan menekan
tombol CAHAYA atau SUARA
d. Probandus yang akan diperiksa diminta siap menekan tombol tekan
probandus (mouse), dan kemududian diminta menekan setelah
melihat cahaya atau mendengar suara dari sumber
e. Pemeriksa menekan tombol tekan pemeriksa
f. Setelah probandus menekan tombol tekan probandus (mouse), pada
penampil (display) langsung menunjukkan angka waktu reaksi
dengan satuan milidetik
g. Catat waktu reaksi
h. Tekan tombol NOL, untuk kembali ke nol
i. Ulangi pemeriksaan sampai 20 kali dan hasilnya dirata – rata
2. Prosedur Pengukuran
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Menghubungkan alat dengan sumber tenaga listrik
c. Menghidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF pada ON
d. Memastikan angka 0,000 pada alat jika angka belum menunjukan
angka 0,000 maka menekan tombol NOL untuk me-reset
e. Memilih rangsang suara atau cahaya yang dikehendaki degan
menekan tombol “suara/cahaya”.
f. Meminta probandus yang akan diperiksa untuk menekan tombol
subyek (kabel hitam), dan meminta secepatnya menekan
tombol subyek (kabel hitam) setelah melihat cahaya atau mendengar
bunyi rangsang.
g. Menekan tombol pemeriksa (kabel biru) untuk memberikan
rangsang pada responden.
12
HASIL PENGUKURAN
NAMA Wahyu Abadi Muhammad Maryono
PEKERJAAN Petugas Parkir Satpam Bag. Akademik
1 274,2 271,5 208,3
2 558,7 316,6 387,1
3 419,2 306,2 227,2
4 395,0 386,2 274,5
5 608,7 543,4 453,5
6 576,5 260,0 254,6
7 303,8 247,1 205,5
8 410,6 197,7 177,6
9 324,3 538,6 278,0
10 237,5 187,2 239,0
11 259,4 277,7 190,6
12 569,6 215,1 166,7
13 382,8 465,1 230,6
14 391,3 167,7 251,8
15 302,1 167,3 212,9
16 189,5 189,9 172,6
17 356,6 235,4 232,4
18 299,1 335,7 287.8
19 243,6 170,6 259,6
20 315,0 217,9 210,3
RATA – RATA 369,78 272,25 230,73
BAB IV
PEMBAHASAN
14
15
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum “REACTION
TIMER” antara lain yaitu :
1. Kelelahan dapat diartikan sebagai suatu kondisi menurunnya
efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan
fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan.
2. Kelelahan kerja dalam suatu industri berkaitan pada gejala-gejala
yang saling berhubungan yaitu perasan lelah dan perubahan
fisiologis dalam tubuh (syaraf dan otot tidak berfungsi dengan baik
atau tidak secepat seperti keadaan normal) yang disebabkan oleh
keadan kimiawi setelah bekerja dan dapat menurunkan kapasitas
kerja.
3. Faktor-faktor penyebab tenaga kerja :
a. Faktor Internal :
1) Usia
2) Jenis Kelamin
3) Status Gizi
b. Faktor eksternal :
1) Beban Kerja dan Masa Kerja
2) Lingkungan kerja fisik :
a) Penerangan atau pencahayaan
b) Iklim Kerja / Tekanan Panas
c) Kebisingan
3) Ergonomi
4. Praktikum kali ini mengukur kelelahan kerja pada responden dengan
menggunakan alat yang bernama “Reaction Timer”
5. Perundangan yang terkait dalam praktikum kali ini yaitu
Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 tentan Pemeriksaan
16
17
B. SARAN
1. Sebaiknya pemberian beban kerja kepada civitas bagian akademik,
karyawan dan satpam lebih diperhatikan, pemberian beban kerja
harus sesuai dengan kapasitas kerja para responden agar tidak
menyebabkan kelelahan kerja sehingga terciptanya produktivitas
kerja.
2. Lingkungan kerja fisik harus di pantau baik dari suhu, cahaya dan
kebisingan karena hal itu merupakan faktor ang menyebabkan dari
kelelahan kerja yang mungkin sering di terima oleh responden.
3. Sebaiknya mahasiswa harus mengerti dan paham bagaimana
penggunaan CO Meter dan Detector Kitagawa.
18
19
LAMPIRAN
20