Disusun oleh :
Kelompok 4 Kelas B
1. Annisa Kurniasari (R0218014)
2. Darin Ayu Linda (R0218030)
3. Femy Rahmawati (R0218046)
4. Isna Tasya Salsabilla (R0218060)
5. Marcellina Kamillia (R0218072)
6. Nur Aziza (R0218084)
7. Rena Ayu Wulandari (R0218096)
8. Sindi Kurnia Fitri (R0218108)
9. Veronica Kirana N.P.W. (R0218120)
Kelompok IV
Hari……………….Tanggal………………20……
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................1
1.3 Manfaat..................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................3
2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................3
2.2 Perundang-undangan..............................................................................6
BAB III HASIL.....................................................................................................10
3.1 Gambar Alat, Cara Kerja, Prosedur Pengukuran...................................10
3.2 Hasil Kegiatan Praktikum......................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................13
BAB V PENUTUP................................................................................................19
5.1 Kesimpulan............................................................................................19
5.2 Saran.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Adapun bebrapa tujuan penulisan yang ingin dicapai penulis dalam
Pengukuran Getaran, yakni sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu memahami efek yang dapat terjadi terhadap manusia
2. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi pengendalian untuk
meminimalisir efek yang dapat ditimbulkan dari paparan getaran tersebut
1.3 MANFAAT
Dengan disusunnya laporan ini, maka diharapkan mampu memberikan
beberapa manfaat bagi pihak-pihak antara lain sebagai berikut :
1. Mahasiswa
Mahasiswa mampu dan terampil dalam menguji dan melaksanakan
keadaan nyata yang diperoleh dari teori mata kuliah Higiene Industri
tentang getaran.
2. Program Studi
Mengetahui kemampuan dan ketrampilan mahasiswa dalam menguji dan
melaksanakan keadaan secara nyata tentang apa yang diperoleh dari teori
mata kuliah Higiene Industri tentang getaran.
iv
BAB II
LANDASAN TEORI
1) Aspek Fisik
v
2) Efek Fisiologis
Efek getaran terhadap suatu organ dan jaringan tergantung oleh organ
dan jaringannya itu sendiri. Efek getaran akan besar pada organ-organ
dan jaringan dengan frekuensi alami yang mengakibatkan resonansi
adalah 3-9 Hz untuk kesatuan-kesatuan bagian tubuh seperti dada dan
perut.
b. Getaran setempat
Getaran yang merambat dari tangan atau lengan dari operator alat yang
bergetar. Getaran ini memiliki frekuensi 20-500 Hz. Getaran dalam jangka
waktu lama menyebabkan kelainan persyarafan dan peredaran darah serta
kerusakan pada persendian tulang. Getaran setempat mengkibatkan :
1) Kelainan-kelainan pada peredaran darah dan susunan saraf
Gejala awalnya adalah pemucatan pada kekakuan ujung-ujung jari yang
timbul berulang, secara teratur dan sering akibat kedinginan. Gejala-gejala
ini timbul pada satu tangan, tetapi kemudian dapat meluas pada kedua
tangan secara asimetris. Serangan dapat berlangsung beberapa menit
sampai beberapa jam dengan tingkat rasa skiy yang berbeda , kehilangan
daya pegang dan pengendalian otot.
Masa laten terjadinya keluhan pertama sangat bervariasi, antara 1 minggu
sampai 20 tahun dengan rata-rata 3-4 tahun. Masa laten ini nampaknya
tidak tergantung dengan usia. Yang menarik bahwa tenaga kerja usia muda
yang terpapar getaran mekanis pada lengan sering memperlihatkan sinosis
daripada usia tua.
vi
2) Kerusakan-kerusakan pada persendian dan tulang
Kelainan persendian dan tulang pada tenaga kerja dengan tukulpneumatik dan
alat-alat frekuensi rendah adalah peristiwa lain dari fenomena Raynaund.
Kerusakan persendian dan tulang disebabkan oleh getaran mekanis dengan
frekuensi rendah dan amplitude besar, yang mengakibatkan kekerasan tulang-
tulang rawan pada persendian karena getaran.
C. Pengendalian Getaran
Secara garis besar, ada tiga pendekatan yang digunakan untuk mengendalikan
vibrasi atau getaran di antaranya :
vii
BAB III
HASIL
Vibration Meter
Keterangan:
B. Cara Kerja
1. Pastikan kondisi vibration meter dalam keadaan baik.
2. Hidupkan vibration meter dengan menekan tombol power “on/off”.
3. Setelah display berkedip pastikan alat sudah dalam satuan yang tepat.
Alat siap melakukan pengukuran.
4. Lakukan pengukuran dengan menempelkan sensor getaran vibration
meter ke objek dengan posisi jari terus menekan tombol power.
5. Lakukan pengukuran kurang lebih 2 menit.
6. Setelah pengukuran selesai, lepaskan jari dari tombol power vibration
viii
meter kemudian muncul angka hasil pengukuran.
7. Catat hasil pengukuran.
C. Prosedur Pengukuran
ix
BAB IV
PEMBAHASAN
x
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tersebut, getaran pada stang tidak
melebihi NAB getaran.
Dari hasil pengukuran getaran di pijakan motor dan dudukan / jok motor
diperoleh hasil yang melebihi NAB sehingga perlu adanya pengendalian yang
dilakukan antara lain dengan :
xi
2. Menambah karet pada pijakan kaki.
3. Mengisi lubang pada pijakan kaki dengan menggunakan kain atau busa
secara penuh dan padat untuk mengurangi getaran pada pijakan kaki.
4. Mengurangi getaran pada mesin dengan menggunakan Insulation.
5. Melakukan pengecekan pada mur dan baut yang ada di pijakan kaki karena
jika mur dan baut kendur akan menambah getaran yang terjadi di pijakan
kaki.
6. Melakukan perawatan atau service pada sepeda motor secara rutin.
1. Pada saat pengegasan motor dilakukan kurang ritmis atau tidak konstan
sehingga getaran yang dihasilkan tidak tetap.
2. Kurang telitinya praktikan dalam membaca hasil pengukuran.
3. Praktikan yang kurang sungguh-sungguh pada saat melakukan
pengukuran.
4. Kemungkinan praktikan yang kutang tepat dalam penempatan alat,
misalnya alat yang ditempelkan pada tempat yang diukur kurang tegak
lurus dan terlalu ditekan sehingga mempengaruhi pengukuran.
5. Keterbatasan waktu saat pengukuran sehingg terkesan terburu-buru saat
pengukuran.
xii
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Pengukuran getaran dilakukan di area parkiran gedung F Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret dengan sumber getaran yaitu sepeda motor.
Pengukuran getaran pada sepeda motor diambil dari 3 titik yaitu stang motor ,
pijakan kaki dan dudukan/jok. Berdasarkan hasil pengukuran, getaran pada Stang
Sepeda Motor sebesar 3,5 m/s2 dengan low frequency ( 10 – 1000 Hz) dan getaran
pada pijakan kaki sebesar 3,0 m/s2, Sedangkan getaran pada dudukan/jok sepeda
motor sebesar 2,8 m/s2. Menurut Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja Nilai Ambang Batas untuk
faktor fisik getaran yaitu sebesar 10 m/s2 untuk durasi paparan 1 jam dan kurang
dari 2 jam, sedangkan Nilai Ambang Batas untuk getaran yang kontak langsung
dan tidak langsung sebesar 2,4497 m/s2 untuk durasi kerja 1 jam dan kurang dari
2 jam. Sehingga dapat diambil kesimpulan dari 3 titik yang telah diukur, getaran
yang dihasilkan telah melebihi Nilai Ambang Batas sehingga perlu diadakannya
pengendalian.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil pengukuran, getaran yang dihasilkan sepeda motor telah
melebihi Nilai Ambang Batas sehingga perlu adanya pengendalian, beberapa
upaya pengendalian yang dapat dilakukan seperti penambahan bantalan pada jok
motor, penambahan karet pada pijakan kaki, mengurangi getaran pada mesin
dengan menggunakan Insulation dan melakukan perawatan atau service pada
sepeda motor secara rutin.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Sjarifah, Ipop., Ratna Fajarani., Tutug Bolet Atmojo., Haris Setyawan., Luci
Ismiyenti., Ica Yuniar Sari ., dan Ervansyah Wahyu Utomo. 2019. Buku Panduan
Praktikum Semester II Program D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Higiene
Industri. Surakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Rasjid, Rizeddin dan Haryati, Siswanto. Ergonomi dan Bahan Kimia. Surabaya :
Balai Hiperkes & KK Jawa Timur,1989
xiv
LAMPIRAN
15