Anda di halaman 1dari 2

Determinan Kesehatan Kerja

Ialah pra kondisi yng menguntungkan bagi masyarakat pekerja yang keberadaannya diperlukan untuk
mencapai tujuan akhir kesehatan kerja yakni mencapai kesehatan masyarakat pekerja dan produktivitas
kerja yang setinggi - tingginya.

Determinan kesehatan kerja mencakup tiga faktor utama yakni : beban kerja, beban tambahan akibat
dari lingkungan kerja dan kemampuan kerja.

1. Beban kerja

Beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan.
Tingkat ketepatan penempatan seseorang pada suatu pekerjaan, di samping didasarkan pada beban
optimum juga dipengaruhi oleh pengalaman, keterampilan, motivasi dan sebagainya. Kesehatan kerja
berusaha mengurangi atau mengatur beban kerja para karyawan dengan cara merencanakan suatu alat
yang dapat mengurangi beban kerja.

2. Beban Tambahan

Beban tambahan adalah berupa kondisi atau lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan
pekerjaan. Disebut beban tambahan karena lingkungan tersebut mengganggu pekerjaan, dan harus
diatasi oleh pekerja yang bersangkutan. Beban tambahan ini dapat dikelompokkan menjadi 5 faktor,
yaitu:

a. Faktor fisik: penerangan yang tidak cukup, suhu udara panas dll.

b. Faktor kimia: bau gas, bau asap, debu dll.

c. Faktor biologi: nyamuk, lalat, kecoa, lumut dll.

d. Faktor fisiologis: peralatan kerja yang tidak sesuai.

e. Faktor sosial-psikologis: adanya klik, gosip, cemburu dll.

Agar faktor-faktor tersebut tidak menjadi beban tambahan kerja, maka lingkungan kerja harus ditata
secara sehat atau lingkungan kerja yang sehat. Lingkungan kerja yang tidak sehat akan menjadi beban
tambahan bagi pekerja atau karyawan, misalnya:

a. Penerangan atau pencahayaan uang kerja yang tidak cukup dapat menyebabkan kelelahan mata.

b. Kegaduhan dan bising dapat mengganggu konsentrasi, mengganggu daya ingat, dan dapat
menyebabkan kelelahan psikologis.

c. Gas, uap, asap, dan debu yang terhirup lewat pernapasan dapat mempengaruhi berfungsinya
berbagai jaringan tubuh, yang akhirnya menurunkan daya kerja.
d. Binatang, khususnya serangga (nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya) disamping mengganggu
konsentrasi kerja, juga merupakan pemindahan (vektor) dan penyebab penyakit.

e. Alat-alat bantu kerja yang tidak ergonomis (tidak sesuai dengan ukuran tubuh) akan menyebabkan
kelelahan dalam bekerja yang cepat.

f. Hubungan atau iklim kerja yang tidak harmonis dapat menimbulkan kebosanan, tidak betah kerja
dan sebagainya, yang akhirnya menurunkan produktivitas kerja.

3. Kemampuan kerja

Kemampuan seseoarang dalam melakukan pekerjaan berbeda dengan seseorang yang lain, meskipun
pendidikan dan pengalamannya sama, dan bekerja pada suatu pekerjaan atau tugas yang sama.
Perbedaan ini disebabkan karena kapasitas orang tersebut berbeda. Kapasitas adalah kemampuan yang
dibawa dari lahir oleh seseorang yang terbatas. Artinya kemampuan tersebut dapatberkembang karena
pendidikan atau pengalaman, tetapi sampai pada batas-batas tertentu saja.

Pekerja yang ketrampilannya rendah akan menambah beban kerja mereka, sehingga berpengaruh pada
kesehatan mereka. Oleh karena kebugaran, pendidikan, dan pengalaman mempengaruhi tingkat
ketrampilan pekerja maka ketrampilan atau kemampuan pekerja senantiasa harus ditingkatkan melalui
program-program pelatihan, kebugaran, dan promosi kesehatan.

Peningkatan kemampuan tenaga kerja ini akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja.
Program perbaikan gizi melalui pemberian makanan tambahan bagi pekerja kasar merupakan faktor
yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai