Anda di halaman 1dari 13

PENILAIAN STATUS GIZI

BUKU RUJUKAN ANTROPOMETRI

HARVARD ( BOSTON)

OLEH

KELOMPOK 1

1. DIAH LISADILLA PUTHU SANJUNGAN


P07131217052
2. I GUSTI AYU RIDA NINGRUM
P07131217062
3. NI PUTU SRI RATNASARI
P07131217063
4. MARVELLA GLORY ANISHA
P07131217076

DEPARTEMEN KESEHATAN

POLTEKKES DENPASAR

JURUSAN GIZI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

2
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan dan dapat menyusun
makalah tentang “Baku Rujukan Antropometri”. Guna memenuhi tugas mata
kuliah Penilaian Status Gizi
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah
ini dari awal pembuatan hingga selesai.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang ditunjukkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 30 September 2018


Penulis

i
Daftar isi

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah baku rujukan Harvard ………………………………………………2
2.2 Standar baku rujukan Harvard ………………………………………………2
2.3 Target standar baku rujukan Harvard ……………………………………….3
2.4 Perkembangan baku rujukan Harvard ………………………………………4
2.5 Kelemahan dan kelebihan……………………………………………………4
2.6 Klasifikasi rujukan Harvard…………………………………………………4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………...8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Baku rujukan yang dikenal ada dua jenis, yaitu baku international dan
baku lokal atau nasional. Pendekatan mengenai penggunaan kedua jenis baku
tersebut muncul dari pakar dibidang gizi, D. Seckler, yang menunjuk kan
adanya baku antropometri lokal bagi Negara-negara berkembang. Dalam
tulisannya The small but healthy hyphotesis an inquiry in to the meaning and
measurement of malnutrition, Seckler menyatakan bahwa anak-anak yang
menderita malnutrisi ringan dan sedang (mild and moderate malnutrition )
termasuk kecil tetapi sehat ( small but healthy ). Hanya anak gizi buruk
dinyatakannya sebagai penderita kekurangan gizi. Oleh sebab itu , setiap
Negara dianjurkan untuk membuat baku antropometri sendiri.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa itu baku rujukan Harvard ?
2. Siapa saja yang menggunakan standar baku rujukan Harvard ?
3. Kapan baku rujukan tersebut digunakan ?
4. Dimana saja baku rujukan Harvard digunakan ?
5. Kenapa baku rujukan Harvard digunakan ?
6. Bagimana batas baku rujukan Harvard digunakan ?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui baku rujukan Harvard
2. Untuk mengetahui siapa saja yang menggunakan baku rujukan Harvard
3. Untuk mengetahui kelompok umur yang menggunakan baku rujukan Harvard
4. Untuk mengetahui dimana saja baku rujukan Harvard digunakan
5. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan baku rujukan Harvard
6. untuk mengetaui batas penggunaan baku rujukan Harvard

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Harvard (What)


Baku rujukan yang dikenal ada dua jenis, yaitu baku international dan
baku lokal atau nasional. Pendekatan mengenai penggunaan kedua jenis baku
tersebut muncul dari pakar dibidang gizi, D. Seckler, yang menunjuk kan
adanya baku antropometri lokal bagi Negara-negara berkembang. Dalam
tulisannya The small but healthy hyphotesis an inquiry in to the meaning and
measurement of malnutrition, Seckler menyatakan bahwa anak-anak yang
menderita malnutrisi ringan dan sedang (mild and moderate malnutrition )
termasuk kecil tetapi sehat ( small but healthy ).
Baku rujukan Harvard merupakan baku standar antropometri yang paling
sering digunakan di berbagai Negara.
Di Indonesia pada decade pertengahan 80-an telah dikenal secara secara
luas baku rujukan baik untuk keperluan tapis gizi ( screening ), pemantauan
status gii ( monitoring ) maupun evaluasi dan survey.
Sepanjang sejarah baru dua baku rujukan yang dipakai secara international
yaitu baku rujukan Harvard dan baku rujukan WHO-NCHS. Baku rujukan
Harvard dipublikasikan tahun 1966 oleh Derrict B. Jelliffe dalam bukunya “
The Assesment of Nutritional Status of Community”. Baku rujukan “ The
Turner Reference population”ini hanya dipakai di America dan Canada.
2.2.Standar Harvard dikhususkan (Who)
Standar Harvard tersebut dikembangkan untuk mengukur status gizi anak
balita usia tahun 0 – 5 th dari negara-negara barat maka prinsip utama dalam
modifikasi adalah disesuaikan dengan kondisi anak-anak dari negara-negara Asia
dan Afrika.

2
2.3. Target Standar Harvard (When)

Standar baku rujukan Harvard ditargetkan agar digunakan pada kelompok


umur 0-5 th dengan jenis kelamin tidak dibedakan. Yang artinya baku rujukan
Harvard digunakan pada kelompok jenis kelamin perempuan dan laki-laki namun
dengan umur 0-5 th dengan indeks BB/TB.

2.4.Perkembangan standar Harvard (Where)

. Data yang diperoleh dari penelitian stuart dari tahun 1930 – 1939 pada
sejumlah smapel anak – anak kaukasus yang relative baik status gizinya dia
Ameriks Serikat. Data ditunjukkan dalam persentil untuk berat badan terhadap
umur, dan tinggi badan terhadap umur. Dari data tersebut juga dihitung nilai
median dari berat badan terhadap tinggi badan. Sering data ini dikombinasikan
dengan baki lowa atau Meredith yang diperoleh dari survei yang dikerjakan pada
tahun 1923 terhadap sejumlah sampel anak kaukasus usia prasekolah. Dan
Indonesia pun telah 3 (tiga) kali mengadopsi dan mengupdate standar
antropometri khususnya untuk penilaian status gizi balita. Ketiga standar tersebut
antara lain : Pertama kali pada tahun 1974 – 1980 digunakannya baku standar
Harvard (USA) sebagai standar penilaian dengan antropometri status gizi anak
balita. Pada tahun 1990, digunakan baku rujukan WHO-NCHS, dan sejak 2009
digunakan baku rujukan WHO – Multicentre Growth Reference Study (WHO–
MGRS) 2005 yang ditetapkan dengan Kepmenkes nomor
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri.
2.5. Kelemahan & Kelebihan Standar Harvard (Why)
A. Kelebihan standar Harvard
Pada baku rujukan Harvard, mempunyai keunggulan pada
penggunannya yaitu tidak membedakan jenis kelamin, jadi untuk melakukan
pemantauan status gizi, memonitoring serta menyurvei relative lebih mudah
dan lebih simple.
B. Kekurangan standar Harvard

3
Dalam baku rujukan Harvard juga memiliki kekurangann sendiri Yaitu
hanya dapat digunakan dalam kelompok anak-anak yaitu kisaran 0-5 th. Serta
baku rujukan ini adalah baku rujukan pertama yang ditetapkan bersama
WHO-NCHS sehingga baku rujukan ini memiliki banyak perbedaan dalam
perhitungan angka prevalensi dan ukuran-ukuran nilai tengah ( median ) atau
nilai persent terhadap baku.
2.6. Klasifikasi status gizi dalam Harvard (How)

Untuk negara-negara sedang berkembang pada umumnya menggunakan


klasifikasi dari Harvard (Standard Harvard) tersebut dengan berbagai modifikasi.
Oleh karena standar Harvard tersebut dikembangkan untuk mengukur status gizi
anak dari negara-negara barat maka prinsip utama dalam modifikasi adalah
disesuaikan dengan kondisi anak-anak dari negara-negara Asia dan Afrika.
Sehingga untuk negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia,
klasifikasi status gizi anak didasarkan pada 50 percentile dari 100% standar
Harvard. Berdasarkan Baku Harvard, status gizi dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Gizi lebih untuk overweight, termasuk kegemukan dan obesitas
2. Gizi baik untuk well nourished
3. Gizi kurang untuk under weight, mencakup mild dan moderate PCM
4. Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwashiorkor
dan kwashiorkor
Adapun 4 macam cara pengukuran yang sering dipergunakan di bidang gizi
masyarakat serta klasifikasinya:
1. Berat badan menurut umur
Klasifikasi dari standar Harvard yang sudah dimodifikasi tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Gizi baik adalah apabila berat badan bayi / anak menurut umurnya lebih
dari 80% standar Harvard.
b. Gizi kurang adalah apabila berat badan bayi / anak menurut umur berada
diantara 60-80 % standar Harvard.

4
c. Gizi buruk adalah apabila berat badan bayi / anak menurut umurnya 60%
atau kurang dari standar Harvard.

Secara terperinci, pengukuran status gizi bayi / anak balita berdasarkan berat
dan tinggi badan adalah menggunakan tabel seperti dibawah.

Tabel Berat dan Tinggi Badan Menurut Umur (0-5 Tahun, Jenis Kelamin Tidak
Dibedakan)

UMUR BERAT BADAN (Kg) TINGGI BADAN (Cm)

Normal Kurang Buruk Normal Kurang Buruk


Tahun / Bulan
Baku Baku 80% Baku 60% Baku Baku 80% Baku 60%
0 - 3,4 2,7 2,0 60,5 43,0 35,0
1 4,3 3,4 2,5 65,0 46,0 38,0
2 5,0 4,0 2,9 68,0 49,0 40,5
3 5,7 4,5 3,4 60,0 51,0 42,0
4 6,3 5,0 3,8 62,0 53,5 43,5
5 6,9 5,5 4,2 64,5 54,5 45,0
6 7,4 5,9 4,5 66,0 56,0 46,0
7 8,0 6,3 4,9 67,5 57,5 47,0
8 8,4 6,7 5,1 62,0 52,0 48,5
9 8,9 7,1 5,3 70,5 60,0 42,5
10 9,3 7,4 5,5 72,0 61,5 50,5
11 9,6 7,7 5,8 73,5 63,0 51,5
1 0 9,9 7,9 6,0 74,5 54,5 52,5
3 10,6 8,5 6,4 78,0 65,5 54,5
6 11,3 9,0 6,8 81,5 70,0 57,0
9 11,9 9,6 7,2 84,5 72,0 60,0
2 0 12,4 9,9 7,5 87,0 74,0 61,0
3 12,9 10,5 7,8 88,5 76,0 62,5
6 13,5 11,2 8,1 92,0 78,0 64,0

5
9 14,0 11,7 8,4 94,0 80,0 66,5
3 0 14,5 11,9 8,7 96,0 82,0 67,0
3 15,0 12,0 9,0 98,0 83,5 88,5
6 15,5 12,4 9,3 99,5 84,5 70,0
9 16,0 12,9 9,6 101,5 85,5 71,0
4 0 16,5 13,2 9,9 103,5 87,5 72,0
3 17,0 13,6 10,2 105.0 89,5 73,5
6 17,4 14,0 10,6 107,0 90,0 74,5
9 17,9 14,4 10,8 108,0 91,5 75,5
5 0 18,4 14,7 11,0 109,0 92,5 76,0
Sumber : Puslitbang Gizi, Depkes RI

2. Tinggi Badan Menurut Umur


Pengukuran status gizi bayi dan anak balita berdasarkan tinggi badan menurut
umur, juga menggunakan modifikasi standar Harvard dengan klasifikasinya adalah
sebagai berikut :
a. Gizi baik yakni apabila panjang / tinggi badan bayi / anak menurut umurnya
lebih dari 80% standar Harvard.
b. Gizi kurang, apabila panjang / tinggi badan bayi / anak menurut umurnya
berada diantara 70,1-80 % dari standar Harvard.
c. Gizi buruk, apabila panjang / tinggi badan bayi / anak menurut umurnya
kurang dari 70% standar Harvard.
3. Berat Badan Menurut Tinggi
Pengukuran berat badan menurut tinggi badan itu diperoleh dengan
mengkombinasikan berat badan dan tinggi badan per umur menurut standar
Harvard juga. Klasifikasinya adalah sebagai berikut :
a. Gizi baik, apabila berat badan bayi / anak menurut panjang / tingginya lebih
dari 90% dari standar Harvard.
b. Gizi kurang, bila berat bayi / anak menurut panjang / tingginya berada
diantara 70,1-90 % dari standar Harvard.

6
c. Gizi buruk apabila berat bayi / anak menurut panjang / tingginya 70% atau
kurang dari standar Harvard.

7
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Baku rujukan Harvard merupakan baku standar antropometri yang paling
sering digunakan di berbagai Negara.. Di Indonesia pada decade pertengahan
80-an telah dikenal secara secara luas baku rujukan baik untuk keperluan tapis
gizi ( screening ), pemantauan status gii ( monitoring ) maupun evaluasi dan
survey.
Baku rujukan ditargetkan pada anak-anak yang berumur 0-5 th dengan
indeks BB/TB. Kelebihan baku rujukan Harvard adalah dapat digunakan pada
laki-laki dan perempuan namun hanya digunakan pada kelompok umur
tertentu.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.geocities.ws/klinikikm/gizi-masyarakat/pengukuran-gizi.html

Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan Oleh Dr. Merryana Adriani, SKM., M.Kes.

http://namasayaandhini.blogspot.com/2014/02/multicentre-growth-references-study-
mgrs.html

I Dewa Nyoman Supariasa, dkk.2014. Penilaian Status Gizi. Ed. 2. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai