Anda di halaman 1dari 17

BIOKIMIA GIZI

METABOLISME NUKLEOTIDA

OLEH:

KELOMPOK 7

1. Ni Putu Novi Darmayanti P07131217046


2. Ni Putu Sri Ratnasari P07131217063
3. Ni Luh Putu Wijayanti P07131217065
4. Ni Kadek Juli Arpilasari P07131217072

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2018/2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang “Metabolisme
Nukleotida”. Guna memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Gizi.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini dari awal pembuatan hingga
selesai.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang ditunjukkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 09 Oktober 2018

Penulis

ii
Daftar Isi
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam Lemak dan Nukleotida .........................................................................3
2.2 Struktur Nukleotida ...........................................................................................................4
2.3 Biosintesis Purin dan Pirimidin ........................................................................................5
2.4 Gangguan Akibat Kelainan Metabolisme Nukleotida ....................................................11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................13
3.2 Saran ...............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia melakukan biosintesis purin dan pirimidin dalam asam nukleat jaringan
tubuh. ATP, NAD+, koenzim A dan lain-lain dari senyawa antara amfibolik. Namun
demikian senyawa analog purin dan pirimidin yang disuntikan, termasuk obat-obat yang
potensial sebagai preparat anti kanker. Dapat disatukan kedalam DNA. Biosintesis purin
serta pirimidin oksi dan deoksiribonukleotida (NTP dan dNTP), merupakan peristiwa yang
diatur secara akurat serta dikoordinasikan lewat mekanisme umpan balik yang menjamin
produksi senyawa ini dengan kuantitas yang tepat kadang-kadang disesuaikan menurut
berbagai kebutuhan fisiologik (misalnya pembelahan sel). Penyakit manusia yang meliputi
kelainan dalam metabolisme purin atau pirimidin mencakup penyakit gout, sindrom lesch-
Nyhan, defisiensi adenosin deaminase dan defisiensi fosforilase nukleosida purin. Penyakit
pada biosintesis pirimidin lebih langka dan mencakup asiduria orotat. Karena, berbeda
dengan urat, produk hasil katabolisme pirimidin bersifat sangat larut(karbon dioksida,
amonia dan β-aminoisobutirat), maka jumlah kelainan yang bermakna secara klinik pada
katabolisme pirimidin hanya beberapa (Victor W. Rodwell, Phd).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada
makalah ini yaitu.
1. Apakah yang dimaksud dengan Asam Nukleat dan Nukleotida?
2. Bagaimana struktur Nukleotida?
3. Bagaimana biosintesis purin dan pirimidin?
4. Apa saja gangguan akibat kelainan metabolisme nukleotida?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian Asam Nukleat dan Nukleotida
2. Untuk mengetahui struktur Nukleotida
3. Untuk mengetahui biosintesis purin dan pirimidin
4. Untuk mengetahui gangguan akibat kelainan metabolisme nukleotida

1
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian Asam Nukleat dan Nukleotida
2. Mengetahui struktur Nukleotida
3. Mengetahui biosintesis purin dan pirimidin
4. Mengetahui gangguan akibat kelainan metabolisme nukleotida

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam Nukleat dan Nukleotida


Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer yang disebut
polinukleotida. Seperti yang diindikasikan oleh namanya, setiap polinukleotida terdiri atas
monomer-monomer yang disebut nukleotida (nucleotide). Setiap nukleotida tersusun dari
tiga bagian: basa nitrogen (nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa), dan gugus
fosfat. Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida (Campbell, dkk. 2008:
93).Nukleotida adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di dalam
molekul DNA atau RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain melalui ikatan
fosfodiester. Nukleotida yang mengandung deoksiribosa disebut deoksiribonukleotida,
sedangkan yang mengandung ribosa disebut sebagai ribonukleotida (Ngili, 2013:
293).Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul
nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa
(derivat purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan
dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin (Poedjiadi, 1994:
130).Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut
nukleotida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama
nukleotida membentuk asam nukleat. Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh
pentosa pada atom C-5(Poedjiadi, 1994: 131). Nukleotida adalah senyawa mengandung
nitrogen yang berperanan penting pada peranan biologik dan merupakan basa heterosiklik
aromatik. Terdiri dari basa purin atau pirimidin yang dihubungkan oleh glikosidik ke gula
pentosa selanjutnya mengalami esterifikasi pada satu gugus fosfatnya atau lebih. Adalah
nukleosida yang mengalami fosforilasi.
Peran Nukleosida dan Nukleotida yaitu :
 Sebagai karier metabolisme energi (ATP)
 Sebagai subtrat untuk sintesis asam nukleat RNA dan DNA
 Sebagai komponen enzim-enzim (NAD,NADP,FAD) koenzim A
 Sebagai pengatur alosterik aktivitas enzim

3
Nukleotida purin dan pirimidin merupakan unsur non esensial secara dieretik.
Asam nukleat dalam makanan akan diurai menjadi nuklesida purin dan pirimidin didalam
usus. Manusia dapat mensintesis nukleotida purin dan pirimidin secara de novo (dari
intermediat amfibolik). Vitamin asam folat dan B12 (kobalamin) memegang peranan
penting metabolisme nukloetida, bila tidak ada biosintesis nukloetida akan terhambat.

2.2 Struktur Nukleotida

Struktur pirimidin Struktur purin


Ada tiga komponen utama penyusun nukleotida dan asam nukleat, yaitu
a. basa nitrogen, terdiri dari dua senyawa induk yaltu purin (adenin dan guanin) dan
pirimidin (timin, sitosin dan urasil)
b. gula pentosa, dapat berupa ribosa dan deoksiribosa, atom C-1 mengikat basa nitrogen
dengan ikatan glikosil
c. gugus fosfat, teresterifikasi pada atom C-5 pentosa

Struktur asam nukleat dipengaruhi oleh sifat-sifat basa nukleotidanya:


 Purin dan pirimidin merupakan senyawa yang mempunyai kemampuan untuk
berkonjugasi, hal ini disebabkan kemampuan basa tersebut membentuk tautomemya

4
pada pH yang bervariasi. Misal, urasil pH 7 akan didominasi dengan struktur Iaktam,
sedang pH yang rendah didominasi bentuk Iainnya.
 Semua basa N pada asam nukleat menyerap cahaya pada panjang gelombang sekitar
260 nm.
 Basa purin dan pinmidin bersifat hidrofobik dan relatif tidak larut dalam air pada pH
sel (mendekati netral). Pada pH alkalis atau asam, basa N tersebut bermuatan dan
kelarutannya dalam air akan meningkat.
 Sifat hidrofobik pada basa N menyebabkan kecenderungan untuk tarik menarik
antara basa N melalui ikatan Van der Waals dan dipole-dipole sehingga
meminimalkan kontak dengan molekul air. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas
struktur tiga dimensi asam nukleat.
 Adanya ikatan antara basa N dari asam nukleat akan menyebabkan absorbsi panjang
gelombang relatif lebih rendah dan pada larutan nukleotida bebas dengan konsentrasi
yang sama. Sifat ini disebut sebagai efek hipokromik.
 Gugus fungsional yang terpenting pada basa N adalah cincin N, gugus karbonil dan
gugus eksosiklik amino.
 Ikatan hydrogen yang melibatkan gugus amno dan karbonil juga merupakan
interaksi basa N yang penting. Pola ikatan yang penting yang ditemukan oleh
Watson dan Crick (1953) yakni Adenin akan berikatan dengan Timin atau Urasil,
sedangkan Guanin akan berikatan dengan Sitosin. Ikatan yang membentuk pasarigan
basa yang spesifik tersebut memungk/nkan terjadfnya proses dupilkasi informasi
genetik melaui sintesis rarital asam nukleat baru yang komplemenn dengan rantai
asam nukleat yang lama.

2.3 Biosintesis Purin dan Pirimidin


A. Tahapan biosintesis Purin :
 SINTESIS DE NOVO
Sintesis purin de novo terjadi secara aktif di sitosol hepatosit dan melalui jalur ini
terjadi sintesis purin yang utama.

5
1). Pembentukan IMP(Inosine 5-monophospat)
a. ribosa 5 fosfat dengan ATP akan membentuk 5-fosforibosil 1 pirofosfat
(PRPP). Enzim yang mengkatallisa reaksi ini adalah PRPP sintase.
b. PRPP + glutamin membentuk 5-fosforibosilamin (PRA) (glutamin-PRPP
amidotransferase).
c. Gugus amino mengalami asilasi oleh glisin menjadi glisinamid ribonukleotida
(GAR) (GAR sintase)
d. Transfer gugus formil dari 10-formiltetrahidrofolat pada N-7 menjadi
Formilglisinamid ribonukleotida (FGAR) ( GAR transformilase)
e. Amida diubah menjadi amidin, memerlukan ATP, glutamin sebagai sumber N
menjadi formilglisinamidin ribonukleotida (FGAM) (FGAM sintase)
f. Penutupan cincin (5), memerlukan ATP membentuk aminoimidazol
ribonukletida (AIR) (AIR sintase)
g. Pengikatan CO2 pada C-5, yang akan membentuk C-4, menjadi
karboksiamino Imidzolribonukleotida (CAIR) (AIR karboksilase). Tidak
memerlukan biotin. CO2 mula-mula diikatkan pada N-3, kemudian dipindah
terikat pada C-5. Perlu ATP

6
h. Aspartat berkondensasi dengan karboksilat yang baru terbentuk menjadi suatu
amida, aminoimidazol suksinilokarboksamida ribonukleotida (SAICAR)
(SAICAR sintase).
i. Fumatrat dipecah oleh enzim adenilosuksinat liase dan menghasilkan amino-
imidazol karboksamida ribonukleotida (AICAR)(Adenilosuksinat liase)
j. Menyerupai tahap ketiga, 10-formiltetrahidrofolat menyerahkan gugus formil
(-CH=O) pada gugus amino dari aminoimidazol karboksamida ribonukleotida
menjadi (Formamidoimidazol Kaboksamid ribonukleotida) (FAICAR)
(AICAR transformilase)
k. Nitrogen dari amida berkondensasi dengan gugus formil, dan menutup cincin
(6) purin. (IMP siklohidrolase)

2). Pembentukan AMP dan GMP


a. Membentuk GMP :
1). IMP dioksidasi menjadi XMP yang memerlukan NAD+

7
2). Oksigen pada posisi 2 akan diganti oleh N dari amida glutamin, reaksi ini
memerlukan ATP.
b. Pembentukan AMP:
1). IMP mendapatkan N yang menggantikan O pada posisi 6 dari aspartat. Energi
yang dibutuhkan berasal dari GTP. Kemudian fumarat lepas.

 SALVAGE PATHWAYS
Basa purin bebas adenin, guanin, dan hiposantin dapat diubah kembali menjadi
bentuk nukleotida masing-masing. Jalur ini jauh lebih sedikit memerlukan energi
dibandingkan dengan sintesis de novo. Reaksi ini sangat diperlukan di beberapa sel, yaitu di
eritrosit, sel PMN (polimorfonuklear) dan sel saraf.
a. Fosforibolasi purin oleh PRPP
Ada dua enzim yang berperan di sini, yaitu APRT (Adenine Phosphoribosyl
Transferase) serta HGPRT (Hypoxanthine/Guanine Phosphoribosyl Transferase).

8
 Adenin oleh APRT diubah menjadi AMP
 Hypoxanthin dan Guanin oleh HGPRT diubah menjadi IMP dan GMP secara
berturut-turut
APRT kurang begitu berperan dibandingkan HGPRT, karena manusia lebih sedikit
menghasilkan Adenin. Karena itu, individu yang mengalami defisiensi HGPRT seperti
yang terdapat pada Lesh-Nyhan syndrome, akan lebih rentan mengalami kenaikan level
asam urat dalam tubuh.
b. Fosforibolasi ribonuklesida purin oleh ATP
Mekanisme kedua melibatkan fosforilasi langsung ribonukleosida purin (PuR) oleh
ATP:
PuR + ATP à PuR-P + ADP

Nama Enzim:
1. Glutamin amidotransferase phosphoribosylpyrophosphate
2. Glycinamide sintase ribotide
3. Glycinamide transformylase ribotide
4. Formylglycinamide sintase
5. Sintase ribotide aminoimidazole
6. Karboksilase ribotide aminoimidazole
7. Succinylaminoimidazolecarboxamide sintase ribotide
9
8. Adenylosuccinate lyase
9. Transformylase aminoimidazole ribotide karboksamida
10. IMP cyclohydrolase
B. Tahapan Biosintesis Pirimidin

1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan


dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P
sintetase yang berlangsung didalam sitosol.
2. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerjapada reaksi pembentukan
urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan didalam
mitokondria.
3. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa
karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.
4. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul
karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic
acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.

10
5. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan
koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
6. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP
(orotidin mono posphate).Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis
reaksi dikarboksilasi orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono
phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin.
Enzim nama:
1. Aspartate transcarbamoylase, ATCase
2. Karbamoil dehydratase aspartate
3. Dihydroorotate dehidrogenase
4. Orotate fosforibosiltransferase
5.-5'-fosfat karboksilase orotidine

2.4 Gangguan Akibat Kelainan Metabolisme Nukleotida


1. Hiperurisemia
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin. Asam urat sebenarnya
berperan sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah. Namun bila
kadarnya berlebih, asam urat akan berperan sebagai prooksidan yang akan
mengakibatkan terjadinya pengkristalan dan dapat menimbulkan gout (McCrudden
Franci H. 2000). Sekitar 60 % radikal bebas di dalam serum dibersihkan oleh asam
urat.Kadar darah asam urat normal pada laki - laki yaitu 3.6 - 7 mg/dl sedangkan pada
perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994).Penyakit asam urat
(Gout atau Hiperurisemia) adalah suatu penyakit akibat penimbunan kristal
monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi (Gout Arthritis),
benjolan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh dan batu pada saluran kemih.
2. Hipourisemia
Rendahnya adar natrium dalam darah yang diakibatan oleh penurunan produksi
dan meningkatnya ekskresi.

11
3. Sindrom Lesch-nyhan
Suatu hiperurisemia over produksi yang sering disertai litiasis asam urat serta
sindrom self-mutilation terjadi karena tidak berfungsinya enzim hipoxantin-guanin
fosforibosil transferase yang merupakan enzim pada penyelamatan pada reaksi purin.
4. Penyakit von gierke
Defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena sekunder akibat peningkatan atau
pembentukan prekursor PRPP, ribosa 5-fosfat, disamping it asidosis laktat yang
menyertai akan menikan ambang ginjal untuk urat sehingga terjadi peningkatan total
kadar urat dalam tubuh.
5. Hereditary orotic aciduria
Tipe I:
- tipe yang lebih sering defisiensi orotat fosforibosil transferase & orotidilat
dekarboksilase
- terjadi anemia megaloblastik, terdapat kristal jingga dalam urine.
Tipe II :
- karena defisiensi orotidilat dekarboksilase
6. Reye’s Syndrome
 Gangguan pada mitokondria hati
 Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondri memakai karbamoil
fosfat (pada defisiensi ornitin trankarbamoilase) overproduksi asam orotat

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama RNA dan DNA. Purin terdiri
dari Adenin, guanin, hipoxantin, xantin. Di metabolisme menjadi asam urat sedangkan
pirimidin yaitu Sitosin, urasil, timin. Dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3. Hasil
penelitian dengan menggunakan radioisotop, ternyata setiap komponen yang dijumpai
dalam kerangka inti purin berasal dari bermacam-macam antara lain atom C (6), atom N
(1), atom C (2), atom N (3), atom C (4), atom C (5) dan atom N (7). Dan tahapan purin
diawali dengan pembentukan molekul PRPP(5-phospho ribosil pyro phosphate) dan
slanjutnya membentuk senyawa 5-phosphoribosilamin dari hasil PRPP dan membentuk
senyawa GAR kemudian GAR membentuk reaksi formilase yang dikatelisis oleh enzim
kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5P sehingga terjadi penutup rantai, senyawa
5 amino-4-imidazole-karboksamid- ribosil-5P akhir dari penutupan cicncin yang k-
2.Sedangkn biosintesis pirimidin memerlukan bahan pembentuk yang sama yaitu PRPP,
glutamin, CO2, asam aspartat dan FH4, adapun kelainan metabolisme purin yaitu gout,
Sindrom Lesch-nyhan dan Penyakit von gierke. Sedangkan pirimidin mempunyai
kelainan kekurangan enzim. Metabolisme pirimidin larut dalam air.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat kita buat yaitu untuk
memperdalam lagi tentang metabolisme purin dan pirimidin. Dalam penulisan dan
pembahasan makalah ini,tentunya belum sempurna dan masih banyak kekurangan,Oleh
sebab itu Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik ataau saran dari pihak dapat
memperbaiki atau menyempurnakan makalah kami.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim.2012.Asam Nukleat.https://alanindra.files.wordpress.com/2012/09/asam-
nukleat-matrikulasi-2012-compatibility-mode1.pdf diakses pada 7 oktober 2018
 Anonim.Biosintesis Purin.https://www.academia.edu/20134569/Biosintesis_purin diakses
pada 8 Oktober 2018
 Anonim.Metabolisme
Nukleotida.https://sites.google.com/site/metabolismemakanan/nucleotide-metabolism
diakses pada 8 Oktober 2018
 Anonim.Makalah Metabolisme
Nukleotida.https://www.scribd.com/doc/147331133/Makalah-METABOLISME-
NUKLEOTIDA diakses pada 7 Oktober 2018
 Anonim.Purin dan Pirimidin.https://www.academia.edu/8971800/Purin_dan_pirimidin
diakses pada 8 otober 2018
 Anonim.Nukleotida dan Nukleosida.https://www.scribd.com/doc/306282784/Nukleotida-
Dan-Nukleosida diakses pada 8 oktober 2018
 Fauzanna, Nada.2014.Makalah Biokimia Asam
Nukleat.https://nadafauzannablog.wordpress.com/2014/05/27/makalah-biokimia-asam-
nukleat/ diakses pada 8 otober 2018
 Hanafi,Muhamad.2010.Metabolisme Purin dan
Pirimidin.https://mhanafi123.files.wordpress.com/2010/01/9-met-purin-dan-pirimidin.pdf
diakses pada 7 oktober 2018
 Hardjasasmita, 1996. Ikhtisar Biokimi Dasar. Jakarta: FKUI
 Kusnadi,Dedi.Metabolisme purin
pirimidin.https://www.slideshare.net/dedikusnadi3192/metabolisme-purin-pirimidin
diakses pada 8 Oktober 2018
 Poedjiadi Anna, 1944. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP
 Prasculina,Yeni.2016.Makalah Metabolisme Purin dan
Pirimidin.https://yeniprasculina.blogspot.com/2016/05/makalah-metabolisme-purin-dan-
pirimidin.html diakses pada 6 oktober 2018

14

Anda mungkin juga menyukai