Anda di halaman 1dari 25

Lipid dan membran

PENDAHULUAN
• Fungsi membran:
1. Sebagai Penyekat Selektif (Selective Barrier)
a) Membungkus sel untuk menjaga enzim dan metabolit
di dalam sel
b) Kompartmentasi seluler: membungkus organels
2. Mengandung system enzim—berperan dalam
metabolisme energi
3. Memuat system transport—transport molekul
makanan ke dalam sel dan menjaga konsentrasi ion-ion
4. memuat reseptor pengenal specifik (Specific
Recognition Sites)—untuk hormon dsb.
PENDAHULUAN
Membran biologi tersusun:
1. Lipids -- lipid bilayer
 membentuk “hydrophobic barrier”
 tersusun oleh senyawa phospholipids, glycolipids
dan steroids (cholesterol).
 Lipid bilayers membentuk penyekat untuk difusi
molekul-molekul hidrofilik
2. Proteins, meliputi
 peripheral membrane proteins terikat pada
permukaan bilayer
 integral membrane proteins – menembus bilayer
membran ===> amphipathic
 glycoproteins (integral)
PENDAHULUAN

Gambar1. Struktur membran bileyer


LIPID MEMBRAN
• Lipids adalah senyawa non-polar (hydrophobic),
larut dalam solven organik
• Lipid membran bersifat amphipathic, yaitu
memiliki ujung non-polar dan ujung polar
polar.
• Asam lemak mengandung rantai
hidrokarbon dengan ujung gugus
karboksilat.
• Asam lemak dengan 16-C : CH3(CH2)14-COO-
◦ (Non-polar)-(polar)
• Asam lemak 16-C dengan ikatan rangkap cis antara
atom C 9-10 dapat ditulis sebagai 16:1 cis Δ9.
• Sebagian besar asam lemak alam yang ditemukan
memiliki jumlah atom karbon (C) genap
• Beberapa contoh asam lemak penyusun lipid
membran dan namanya:
• 14:0 myristic acid;
• 16:0 palmitic acid;
• 18:0 stearic acid;
• 18:1 cisΔ9 oleic acid
• 18:2 cisΔ9,12 linoleic acid
• 18:3 cisΔ9,12,15 a-linonenic acid
• 20:4 cisΔ5,8,11,14 arachidonic acid
• 20:5 cisΔ5,8,11,14,17 eicosapentaenoic acid (an omega-
3)

Setiap ikatan rangkap pada asam lemak menyebabkan


formasi tekuk (patah) pada rantai hidrokarbon
Ikatan c-c dapat memutar secara bebas sehingga
memungkinkan membentuk struktur linear
• Jenis lipid membran
1. Fosfolipid: Glycerophopholipids dan Spingolipids
2. Glycolipids

Gambar 3. Senyawa trigliserida penyusun


membran
Glycerophospholipids

• Glycerophospholipids atau phosphoglycerides


merupakan komponen utama penyusun membran sel
• Glycerophospholipids merupakan senyawa ester dari
glycerol sebagai backbond yang teresterkan pada
gugus hidroksil C-1 dan C-2 dengan asam lemak,
• Sedang hidroksil pada C-3 teresterkan dengan phosphat
Glycerophospholipids

• Pada kebanyakan senyawa Glycerophosfolipid, Pi


selanjutnya teresterkan oleh gugus OH suatu senyawa
polar (X); misalnya Serin, choline, ethanolamine,
glycerol, atau inositol.
• Dua asam lemak tersebut biasanya tidak identik; bisa
berbeda panjangnya atau ikatan rangkapnya.
Glycerophospholipids

• Fosfatidilkholin dengan kholin sebagai gugus ujung


polar merupakan salah satu contoh senyawa
Glycerophospholipid banyak ditemui sebagai penyusun
membran

• Fosfatidilinositol dengan inositol sebagai gugus ujung


polar merupakan contoh lain senyawa
Glycerophospholipid yang banyak ditemui sebagai
penyusun membran yang berfungsi dalam sel
signaling
Glycerophospholipids
• Setiap Glycerophospholipid memiliki bagian polar yang
tersusun oleh gugus karboksil, Pi, dan X, serta bagian
non polar yang berupa 2 rantai hidrokarbon:
• Formasi tersebut menyebabkan Glycerophospholipid bersifat
Amfifatik yaitu senyawa yang memiliki bagian polar pada
ujung satu dan non polar pada ujung lainnya.
Sphingolipids
• Spingolipid merupakan senyawa turunan sphingosine, yang
memiliki rantai hidrokarbon panjang, dan bagian polar
termasuk gugus amina.
• Gugus amina dapat membentuk ikatan amida dengan gugus
karboksil pada asam lemak sehingga membentuk Ceramid.
• Selanjutnya gugus OH pada Ceramid dapat teresterkan
oleh senyawa polar sehingga membentuk ujung polar.
• Spingomyelin merupakan salah satu contoh senyawa spingolipid;
tersusun oleh ceramid yang teresterkan dengan fosfokolin atau
fosfoetanolamin.
• Spingolipid tersebut banyak dijumpai di membran plasma.
Glycospingolipids (Glikolipid)

• Glikospingolipid adalah senyawa spingolipid yang


teresterkan dengan gula
• CEREBROSIDE merupakan salah satu contoh Glikolipid
yang tersusun oleh ceramid yang membentuk
ester dengan suatu monosakarida, bisa glukosa
atau galaktosa sehingga membuat ujung polar.
• Gangliosida yang tersusun oleh ceramid dengan
oligosakarida.
Sifat Amphiphatic lipids
• Bila berada dalam air lipids akan membentuk
kompleks dimana bagian polar akan mengarah ke
air sedang bagian non polar akan menjauh dari air.
Ada 2 formasi:
• 1. Formasi bilayer: merupakan formasi paling stabil
dan berbentuk silindrik yang terusun oleh dua lapis
jajaran lipid
• 2. Formasi Micelle: merupakan formasi melingkar
(konikal)
• Lipid membran tersusun sebagai LIPID BILAYER
DINAMIKA MEMBRAN BIOLOGI

• FLUIDITAS MEMBRAN
• Bagian dalam lipid bilayer secara normal adalah cair
(fluid).
• Pada keadaan liquid crystal, untai hidrokarbon berada secara
tidak teratur dan bergerak secara konstan, tetapi pada
keadaan temperatur rendah, untai hidrokarbon berada
dalam posisi memanjang dan teratur dengan ikatan van der
walls yang maksimal sehingga berada dalam keadaan
terkristal.
DINAMIKA MEMBRAN BIOLOGI

• Adanya kinks (patahan) pada untai


hidrokarbon karena adanya ikatan
rangkap dapat menghambat proses menuju
keadaan terkristal sehingga menurunkan
temperatur transisi fasa kristal.
• Dengan kata lain adanya ikatan rangkap
pada untai hidroarbon lipid dapat
meningkatkan fluiditas membran
Peran Kolesterol dalam fluiditas
membran
• Kolesterol merupakan salah satu komponen
membran biologi yang memiliki struktur rigid
(kaku) dan rantai hidrokarbon pendek serta
memiliki gugus OH pada salah satu ujungnya
sehingga juga bersifat amfifatik.
• Kolesterol dapat menyisip di antara jajaran lipid
membran sehingga mampu mempengaruhi
fluiditas membran dengan cara:
1. Dengan struktur planarnya kolesterol
dapat menghalangi pergerakan rantai asli
sehingga dapat menurunkan fluiditas
membran. Hal ini bermanfaat untuk
menjaga fluiditas membran pada
temperatur tinggi
2. Dengan menyisip diantara lipid membran
kolesterol menghalangi transisi fasa kristal
sehingga meningkatkan fluiditas. Hal ini
bermanfaat untuk menjaga fluiditas membran
pada temperatur rendah.
• DUA pendekatan untuk mempertahankan
fluiditas membran:
• 1. Adanya banyak kolesterol yang tersisip pada lipid
membran. Misalnya pada membran sitoplasma yang
banyak asam lemak jenuh dengan rantai panjang.
• Jika tidak ada kolesterol maka membran akan
mengkristal pada temperatur fisiologis.
• 2. Adanya banyak asam lemak tak jenuh penyusun
lipid membran.
• Misalnya pada membran mitokondria yang sedikit
kolesterol akan menurunkan titik bekunya sehingga
tetap cair pada temperatus fisiologis.
MOBILITAS LIPID
• Membran biologi bersifat dinamis, lipid
penyusunnya selalu bergerak untuk menjaga
sebaran komposisi lipid pada membran.
1. Transverse diffusion (flip-flop): pergerakan ini
terjadi bila terdapat perbedaan komposisi
inner dan outer lapis membran sehingga
mengakibatkan perpidahan molekul liid dari
satu lapis ke lapis lainnya. Perpindahan ini
dibantu oleh enzim translocase atau flippase.
2. Lateral diffusion: perpindahan pada satu lapis
lipid. Perpindahan ini sering terjadi hingga
100 juta kali per detik
MOBILITAS LIPID
PROTEIN MEMBRAN
Jenis:
1. Protein integral: protein yang menembus membran,
memiliki domain intra seltrans membran, dan
ekstra sel. Domain intra dan ekstra sel tersusun oleh
asam2 amino hidrofilik, sedang domain trans
membran tersusun oleh asam2 amino hidrofobik.
2. Protein perifer: protein yang berada pada lapis luar
membran yang terikat dengan ikatan ionic. Protein
ini tersusun oleh asam2 amino hidrofilik.
3. Protein yang terikat lipid; berada diluar membran
dengan ikatan hidrofobik pada bagian lipid.
• Fungsi protein membran:
• 1. Transporter: memfasilitasi perpindahan
materials (nutrisi, ion, metabolit dsb) dari dan
keluar sel/organels
• 2. Signaling : meneruskan rangsang dari luar ke
dalam sel
• 3. Transfer electron (pada mitokondria)

Anda mungkin juga menyukai