Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“Struktur dan Jaringan Tumbuhan”

XI MIPA 1

1. Emas Da’i Ashshidiqqi (09)


2. Farahdibah Ade M. (11)
3. Laily Nailul Muna (17)
4. Lulun Kusumaningsih (18)
5. Muchammad Ibnu M. (20)
6. Mutiara Anugerah S. (22)
7. Yunenda Ersana (31)

SMAN 1 PACITAN
JL. LETJEND SUPRAPTO NO 49. PACITAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

i
1. Judul Percobaan : Struktur Jaringan pada Tumbuhan
2. Tujuan Percobaan : Mengamati dan membandingkan anatomi, akar, batang, dan daun
pada tumbuhan monokotil dan dikotil
3. Landasan Teori :
Organ dan Sistem Organ Tumbuhan
1. Akar
Fungsi akar
a) Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.
b) Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.
c) Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Sistem Perakaran Tumbuhan


a) Sistem Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar
yang kecil, ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar
primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya.
b) Sistem Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar
besardengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer
dari akar yang berkecambah.
c) Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif adalah akar yang bukan merupakan akar primer, misalnya akar
dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang.

Anatomi Akar
Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur ujung akar tampak adanya:
a) Tudung akar atau kaliptra,
b) Daerah pembelahan sel,
c) Daerah pembentangan sel, dan
d) Daerah diferensiasi atau pematanagn sel.

Struktur anatomi akar pada sayatan melintang akar muda akan terlihat jaringan-jaringan
penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut.
a) Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah ditembus air,
terletak pada bagian terluar akar. Memiliki rambut akar sebagai aktivitas sel-sel di belakang
titik tumbuh yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
b) Korteks
Tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun rapat sehingga
mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya sebagai tenpat cadangan
makanan.
c) Endodermis
Tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian
sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder pusat.
Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh pengangkut, dan untuk
menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara korteks dan stele karena bentuk dan
susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan lainnya.

2
d) Stele
Stele adalah bagian sentral dari akar atau batang yang berisi jaringan yang berasal dari
prokambium tersebut. Ini termasuk jaringan pembuluh darah , dalam beberapa kasus jaringan
dasar ( empulur ) dan pericycle suatu, yang, jika ada, mendefinisikan batas terluar dari stele
itu. Stele luar itu terletak endodermis , yang merupakan lapisan sel terdalam korteks.

B. Batang
Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang meliputi leher akar, batang, cabang dan ranting.
Sifat Batang
a) Berbentuk seperti tabung (silindris)
b) Terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi buku-buku, pada buku-buku ini terdapat daun.
c) Biasanya tumbuh tegak di atas tanah menuju cahaya matahari, tetapi ada beberapa yang
terdapat di dalam tanah.
d) Selalu bertambah panjang dan mengadakan percabangan.

Fungsi Batang
a) Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh
bagian tubuh.
b) Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
c) Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya.
d) Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan.
e) Tempat melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar.

Struktur Batang Dikotil


a) Epidermis
Letaknya pada bagian terluar batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusunrapat dan
tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsinya sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi
agar tidak kehilangan air terlampau banyak.
Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder, terbentuk jaringa gabus
berbentuk lensa yang disebut lentisel.
b) Korteks
Bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin dalam
tersusun tas jaringan parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim sebagai jaringan
penyokong dan memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim sebagi jaringan dasar,
pengisi dan penyimpan zat.
c) Stele
Stele terletak pada bagian terdalam batang yang terdiri dari jaringan-jaringa sebagai berikut.
a) Perisikel
Merupakan lapisan terluar stele yang menyelubungi berkas pengangkut batang.
fungsinya untuk memberikan kekuatan pada batang.
b) Berkas Pengangkut
Xilem, terletak pada bagiandalam berkas pengangkut atau di bagian dalam cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di
bagian luar cambium.
c) Kambium
Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut cambium
fasikuler. Kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut kambium
interfasikular. Aktivitas cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang
dikotil, yaitu bertambah besarnya diameter batang yang disebabkan oleh pertambahan

3
jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Oleh karena itu jaringan
kambium sering disebut titik tumbuh sekunder.
d) Empulur
Empulur merupakan parenkim yang terdapat di tengah-tengah stele, juga terdapat di
sekitar kelompok-kelompok ikatan pembuluh berbentuk jari-jari, disebut jari-jari
empulur. Sel-sel jaringan empulur segaris dengan cambium dengan kambiun fasikuler
berubah menjadi kambium.

C. Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peranpenting sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.

Fungsi Daun
Daun berfungsi untuk membuat makanan melalui fotosintesis dan sebagai tempat
pengeluaran air. Kelebihan air pada tumbuhan yang dikeluarkan melalui daun dalam bentuk
uapair disebut transpirasi, apabila dikeluarkan dalam bentuk cairan disebut gutasi.

Morfologi Daun
Secara morfologi, daun lengkap memiliki bagian-bagian berupa pelepah daun,
tangkai daun, dan helai daun. Sifat-sifat daun dapat diamati dari bentuk ujung daun, bentuk
pangkal daun, bentuk pertulangan daun dan bentuk tepi daun. Daun monokotil bentuknya
bernacam-macam,bertangkai daun dan urat daunnya menyirip atau menjari. Daun dikotil
bentuknya seperti pita, pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, dan urat
daunnya sejajar.

Anatomi Daun
a) Struktur Daun Dikotil

Tabel 1. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No Jaringan Letak Fungsi Ciri - Ciri
– Melindungi lapisan sel di
Terdiri dari satu lapis sel
Menyusun lapisan bagian dalam dari
kecuali
a) Epidermis permukaan kekeringan.
tanaman Ficus (tanaman
atas dan bawah daun. – Menjaga bentuk daun agar
karet).
tetap.
Zat kutin pada kutikula
Melapisi permukaan
b) Kutikula mencegah penguapan air Penebalan dari zat kutin.
atas dan bawah daun.
melalui permukaan daun.
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
Mulut daun pada
Melapisi permukaan – Sel penjaga sebagai
c) epidermis
Stomata atas dan bawah daun pengatur
dengan dua sel penutup
membuka dan
menutupnya stomata.
Rambut
Permukaan atas dan Alat tambahan pada
d) dan Alat pengeluaran.
bawah daun. epidermis
kelenjar

4
– Terdiri dari sel
parenkim,
banyak ruang antarsel.
– Kebanyakan
berdiferensiasi
menjadi palisade
(jaringan
tiang) dan spons
(jaringan
bunga karang).
Di antara lapisan epidermis
Tempat berlangsungnya – Sel-sel jaringan tiang
e) Mesofil atas dan
fotosintesis. berbentuk
bawah.
silinder, tersusun rapat,
dan mengandung
klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga
karang
bentuknya tidak teratur,
bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas, susunannya
renggang.
f) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Menyirip atau menjari.

b) Struktur Daun Monokotil

5
4. Alat dan Bahan
:
Alat Bahan
Kaca penutup Akar, batang, daun tumbuhan jagung yang masih muda
Silet tajam
preparat
Kertas tisu Akar, batang, daun tumbuhan kacang tanah yang masih
Kamera muda
Alat tulis
Pipet tetes

5. Langkah Kerja
1. Meneteskan setitik air pada kaca objek
2. Membuat sayatan setipis mungkin pada daun, batang, dan akar tumbuhan jagung dan
kacang tanah secara melintang menggunakan silet tajam.
3. Meletakkan hasil irisan pada kaca objek tepat di titik air.
4. Menutup preparat dengan kaca penutup, kemudian mengamati dengan mikroskop.
5. Memfoto preparat yang diamati dan menuliskan jaringan penyusunnya pada setiap
organ.
6. Menuliskan hasilnya pada tabel pengamatan.

6. Hasil Pengamatan
Nama
Nama Jaringan/Sel yang
No Organ/Jaringan Gambar Organ/Jaringan
Dimiliki
Yang Diamati

Epidermis
Akar monokotil Korteks
1.
tumbuhan jagung Endodermis
Stele

Epidermis
Akar dikotil
Korteks
2. tumbuhan kacang
Endodermis
tanah
Stele

6
Epidermis
Batang monokotil Ikatan pembuluh
3.
tumbuhan Jagung Empulur
Sklerenkim

Epidermis
Korteks
Batang dikotil Endodermis
4. tumbuhan kacang Stele
tanah Floem
Xilem

Epidermis
Daun monokotil
5. Parenkim
tumbuhan Jagung
Jaringan Pengangkut

Epidermis
Daun dikotil
6. tumbuhan kacang Parenkim
tanah Jaringan Pengangkut

7. Pertanyaan :
1. Jaringan apa saja yang terdapat pada batang dan akar?
2. Jaringan apa saja yang terdapat pada daun?
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan anatomi akar dengan batang!
4. Apakah perbedaan anatomi daun monokotil dengan dikotil?
5. Apakah terdapat perbedaan antara anatomi batang tumbuhan monokotil dengan dikotil?
6. Dibagian manakah terdapat banyak stomata? Apa fungsi stomata tersebut?

7. Analisis Data
Jawaban Pertanyaan :
1. Batang  Jaringan epidermis, daerah korteks, endodermis dan stele.
Akar  jaringan epidermis, korteks, endodermis, stele
2. Jaringan epidermis atas, jaringan parenkim palisade, Jaringan parenkim spons, berkas
pengangkut, dan Jaringan epidermis bawah.

7
3. Persamaaan antara anatomi akar dan batang adalah keduanya sama-sama memiliki
jaringan pembuluh, yang terdiri atas xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). Xylem mengangkut air dan zat hara dari tanah melalui akar dan batang ke daun,
sementara floem mengangkut makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tanaman,
termasuk akar dan batang.
Perbedaanya adalah, pada akar, pembuluh xylem dan floem terletak lebih merapat di
tengah akar, sementara pada batang pembuluh xylem dan floem terletak lebih dekat ke
pinggir. Letak di tengah ini untuk melindungi pembuluh xylem dan floem di akar dari
aktifitas menembus tanah yang dapat merusak jaringan ini.

4. Monokotil:
 Struktur: parenkim mesofil.
 Anatomi: tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang.
Dikotil:
 Struktur: parenkim mesofil.
 Anatomi: berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang.
5. Monokotil:
 Ikatan pembuluh tersebar.
 Tidak memiliki kambium.
 Anatomi batang tua dan muda sama.
Dikotil:
 Ikatan pembuluh tersusun.
 Memiliki kambium.
 Pada batang tua empelurnya menghilang.
6. Stomata banyak terdapat di bagian bawah daun pada tumbuhan darat dan pada
tumbuhan air terdapat di bagian atas daun.
Fungsi  untuk pertukaran O2 dan CO2.

8. Pembahasan
1.Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil

 Akar monokotil (anatomi)


– Batas ujung akar dan kaliptra jelas
– Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel
– Punya empulur yang luas sebagai pusat akar
– Tidak ada kambiumnya
– Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12)
– Letak xilem dan floem berselang-seling

 Akar dikotil (anatomi)


– Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
– Perisikel terdiri dari 1 lapis sel
– Tidak punya empulur / empulurnya sempit
– Mempunyai kambium
– Jumlah lengan xilem antara 2-6
– Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)

8
 Struktur Anatomi Akar Dikotil
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar
berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem
berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi
akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Secara morfologi, kayaknya antara dikotil dan
monokotil tidak ada bedanya. Cuma, tanaman monokotil akarnya serabut dan tanaman dikotil
akarnya tunggang.floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas) Asal akar adalah dari
akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar
tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh
akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar
monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-
butir amylum, dinamakan kolumela.

2.Perbedaan Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil


 Batang monokotil (anatomi)
Tidak bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari
empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat
dibedakan di daerah korteks.
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan
bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
besar, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp)
Batang dikotil (anatomi)
Bercabang-cabang, pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium
vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada
kambium di antara xilem dan floem.

 Struktur Anatomi Batang


Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,
sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri
atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut.
Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan
monokotil.

3. Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil


Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu memiliki
permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1.Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh
kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada
epidermis atas.
2.Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih
lapisan yang agak sempit, sel–sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel–sel persegi
memanjang ke arah epidermis. Masing– masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system
yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
3.Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk
tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel–sel ini, tapi dalam jumlah
yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.

9
4.Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap
pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
5.Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk
xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah.
Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan
mesofil digantikan oleh sel–sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.

 Struktur Anatomi Daun


Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma.
Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil
sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak
demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri
atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

Perbedaan Ciri Pada Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil Berdasarkan Ciri Fisik Pembeda
Yang Dimiliki :
1. Bentuk akar
– Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
– Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
– Monokotil : Melengkung atau sejajar
– Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
– Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
– Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
– Monokotil : satu buah keping biji saja
– Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
– Monokotil : Tidak terdapat kambium
– Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
– Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
– Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
– Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
– Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
– Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
– Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium pada
batangnya. Pembuluh pengangkutnya juga tidak teratur. Tumbuhan monokotil tidak
mengalami pertumbuhan sekunder. Berbeda dengan tumbuhan dikotil yang mengalami
pertumbuhan sekunder (pembesaran batang diakibatkan oleh aktivitas kambium).
Pada tumbuhan monokotil, struktur berbentuk parenkim mesofil. Dan jaringan yang menyusun
batang tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang.

10

Anda mungkin juga menyukai