Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KIMIA

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI

Kelompok 6
XI MIPA 1

1. Dzulfikhar Putra G. (08)


2. Laily Nailul Muna (17)
3. Lulun Kusumaningsih (18)
4. Salma Septiyana (27)
5. Ulwan Abdul Muiz (29)

SMAN 1 PACITAN
JL. LETJEND SUPRAPTO NO 49. PACITAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1. Judul Percobaan : Penentuan Perubahan Entalpi
2. Tujuan Percobaan : Menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan natrium
hidroksida dengan larutan asam klorida
NaOH (aq) + HCl (aq)  NaCl (aq) + H2O (l)
3. Landasan Teori
Entalpi adalah jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa diukur, yang bisa dihitung adalah nilai
perubahannya.
Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia dengan
sistem melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia dengan sistem
menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm, ∆H bernilai negatif yang harga
mutlatknya sebesar kalor yang dilepaskan. Pada reaksi endoterm, ∆H reaksi berharga positif
yang harga mutlaknya sebesar kalor yang diserap.
Untuk menentukan perubahan entalpi standar (∆H) dapat dilakukan dengan cara teoritis dan
secara eksperimen. Apabila menentukan perubahan entalpi secara teoritis, maka
akan menerapkan Hukum Hess dan Energi Ikatan. Apabila menentukan perubahan entalpi
secara eksperimen (kalorimetris), maka diperlukan suatu alat kalorimeter.

4. Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah


Gelas plastik + tutup - 1 buah
Gelas Kimia 50 ml 2 buah
Termometer 0-500C 1 buah
Larutan NaOH 1M 50 ml
Larutan HCl 1M 50 ml

5. Langkah Kerja
a) Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam gelas kimia dan masukkan pula 50 mL
larutan HCl 1 M ke gelas kimia yang berbeda.
b) Mengukur suhu kedua larutan, kemudian mencatat suhunya sebagai suhu awal.
c) Menuangkan larutan HCl ke dalam gelas plastik. Kemudian menuangkan larutan NaOH
pula ke dalam gelas plastik.
d) Menutup gelas plastik dengan penutupnya, karena penutupnya memiliki lubang di
atasnya maka termometer dimasukkan melalui lubang.
e) Mencatat suhu tertinggi yang terbaca sebagai suhu akhir.
f) Mencatat pengamatan dengan membuat tabel pengamatan.
6. Hasil Pengamatan

No Suhu Awal (T1) Suhu Akhir (T2) Perbedaan Suhu (∆T=T2-T1)

HCl = 26 0C ∆T = T2-T1
Suhu campuran
1. NaOH = 26 0C = 310C - 260C
T2 = 31 0C
T1 = 26 0C = 50C

7. Analisis Data

 Massa larutan (m) = Volume larutan x massa jenis air


= 100 cm3 x 1g/cm3= 100 g

 50 cm3 NaOH 1 M = 50 cm3 x (1 mol NaOH)/(1000 cm)3 = 0,05 NaOH

 50 cm3 HCl 1 M = 50 cm3 x (1 mol HCl)/(1000 cm)3 = 0,05 HCl

 dalam 1 mol = 1 x 0,1 = 4,2 kJ/mol

 Kalor yang dihasilkan dari percobaan (Q)


Q = m x c x ∆T
= 100 g x 4,2 kJ/mol x 50C
= 2100 J = 2,1 kJ

 Dari persamaan reaksi: 1 mol NaOH 1 mol HCl 1 mol H2O

 Dari hasil percobaan: 0,05 mol NaOH 0,05 mol HCl 0,05 mol H2O
∆H = - Q/mol
= -(2,1kJ)/(0,05 mol)
∆ H n = -4,2 kJ/mol
o

Tanda negatif karena reaksi tersebut melepaskan kalor (eksoterm).

8. Pertanyaan :

1. Hitunglah kalor yang berpindah dari sistem lingkungan agar suhu larutan kembali
turun dan menjadi sama dengan suhu awal larutan (anggap massa jenis larutan = 1
g/mL dan kalor jenis larutan 4,2 J g-1 K-1).
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai