Disusun oleh:
Trimutia Wulandari
B. DASAR TEORI
Entalpi adalah jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah
energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa diukur, yang bisa
dihitung adalah nilai perubahannya.
Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia
dengan sistem melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia
dengan sistem menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm, ∆H
bernilai negatif yang harga mutlatknya sebesar kalor yang dilepaskan. Pada reaksi
endoterm, ∆H reaksi berharga positif yang harga mutlaknya sebesar kalor yang diserap.
Untuk menentukan perubahan entalpi standar (∆H) dapat dilakukan dengan cara teoritis
dan secara eksperimen. Apabila menentukan perubahan entalpi secara teoritis, maka
akan menerapkan Hukum Hess dan Energi Ikatan. Apabila menentukan perubahan
Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah
air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi,
kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan di
dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan
mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and Janet Renshaw, 2000). Karena energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:
q reaksi = –q larutan
q larutan = m · c · ΔT
D. PROSEDUR KERJA
1. Rangkailah alat kalorimeter sederhana,
2. Masukkan 50ml larutan HCL 1M kedalam kalorimeter. Ukur dan catat suhunya.
3. Sebelum NaOH dimasukkan ke dalam kalorimeter, suhu dari NaOH tersebut
harus diukur suhunya terlebih dahulu,
4. Setelah itu campur kedua larutan tersebut ke dalam calorimeter. Tutup
kalorimeter dan pasang termometer serta batang pengaduk pada tutupnya,
5. Aduk sampai rata, ukur dan catat suhu larutan setelah HCl dan NaOH bereaksi
sempurna, dan
6. Catat hasil pengamatan dalam tabel berikut.
∆T = 35° - 29° = 6°
c = 4,2 J/g
m = 50 + 50 = 100 mL
= 100 g
Dit: ∆H..?
Penyelesaian:
q = m.c.∆T
= 100 . 4,2 . 6
= 2.520 joule
HCl = M.V
= 1. 0,05 = 0,05
NaOH = M.V
= 1. 0,05 = 0,05
n = 0,05 mol
∆H = -2520 joule
0,05
= -5040 J/mol : 1.000
= -5,04 Kj/mol
3. Termaksuk jenis reaksi apakah reaksi pada percobaan tersebut (eksoterm atau
endoterm)? Jelaskan!
Jawab:
Reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut adalah eksoterm karena terjadi
pembebasan panas dari kalorimeter ke lingkungan sehingga suhu di lingkungan
bertambah.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil suatu simpulan bahwa,
1. ∆H yang diperoleh melalui percobaan tersebut adalah sebesar –5,04 kJ/mol.
Tanda negatif menandakan bahwa reaksi tersebut melepas kalor.
2. Reaksi antara HCl dengan NaOH menunjukkan adanya peningkatan suhu.
Sehingga reaksi tersebut melepaskan kalor (eksoterm).
3. Pada pencampuran HCl dan NaOH terjadi penaikan suhu yaitu 6° dan dari
percobaan ini dapat membentuk persamaan termokimia:
HCl + NaOH NaCl + H₂O ∆H = -5,04 kj/mo