Anda di halaman 1dari 12

1.

1 JUDUL PRAKTIKUM

Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

1) Dapat menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan natrium hidroksida dengan
larutan asam klorida

2) Dapat mengetahui reaksi eksoterm dan reaksi endoderm pada larutan NaOH, HCl dan campuran
NaOH dan HCl.

1.3 ALAT DAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN UKURAN/SATUAN JUMLAH

Gelas styrofoam 200 mL 2 buah

Silinder ukur 20 mL 2 buah

Termometer 0-500C 1 buah

Larutan natrium hidroksida 1M 50 mL

Larutan asam klorida 1M 50 mL

1.4 LANDASAN TEORI

Entalpi adalah jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan
untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa diukur, yang bisa dihitung adalah nilai perubahannya.

Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia dengan sistem
melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor
disebut reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm, ∆H bernilai negatif yang harga mutlatknya sebesar kalor
yang dilepaskan. Pada reaksi endoterm, ∆H reaksi berharga positif yang harga mutlaknya sebesar kalor
yang diserap.
Untuk menentukan perubahan entalpi standar (∆H) dapat dilakukan dengan cara teoritis dan secara
eksperimen. Apabila menentukan perubahan entalpi secara teoritis, maka akan menerapkan Hukum
Hess dan Energi Ikatan. Apabila menentukan perubahan entalpi secara eksperimen (kalorimetris), maka
diperlukan suatu alat kalorimeter.

Ada 2 metode dalam penentuan kalor reaksi secara kalorimetris, yaitu kalorimetri pembakaran dan
kalorimetri reaksi. Metode kalorimetri pembakaran dilakukan dengan cara membakar suatu unsur atau
senyawa (umumnya dengan oksigen) dalam kalorimeter, kemudian kalor yang dibebaskan dalam reaksi
pembakaran tersebut diukur. Kalorimeter yang digunakan untuk melakukan eksperimen metode
kalorimetri pembakaran disebut kalorimeter tipe bom. Sementara itu, metode kalorimetri reaksi
merujuk pada penentuan kalor reaksi apa saja selain reaksi pembakaran. Kalorimeter yang digunakan
untuk melakukan eksperimen metode kalorimetri reaksi disebut kalorimeter tipe reaksi.

Kalorimeter terdiri atas penangas air dengan dinding isolasi dan bejana reaksi yang terendam dalam air.
kenaikan temperatur diukur dengan termometer. Kalor yang dilepas oleh sistem sama dengan kalor
yang diserap oleh kalorimeter, yaitu sebesar kapasitas kalor dari kalorimeter dikalikan dengan
temperatur.

Pada reaksi eksoterm, kalor yang dilepaskan dari reaksi digunakan untuk menaikkan temperatur larutan
dan kalorimeter. Untuk reaksi endoterm, kalor yang diserap oleh reaksi sama dengan kalor yang diserap
larutan.

Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai
akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor
yang diserap atau yang dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan
larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and Janet Renshaw, 2000).

Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:

q reaksi = –q larutan

q larutan = m · c · ΔT

Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter. Perhitungan
yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang diserap sama dengan kalor yang
dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan rumus :

Q = m. c. ∆T
Keterangan: m = massa larutan ( g)
C = kalor jenis = 4,18 Jg-10 C-1
∆T = Takhir- Tawal ( oC )

1.5 PROSEDUR KERJA

a. Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam gelas styrofoam dan masukkan 50 mL HCl 1 M ke dalam
silinder ukur.

b. Ukurlah suhu kedua larutan. Jika suhu kedua larutan berbeda, catatlah suhu rata-ratanya sebagai
suhu awal.

c. Tuangkan larutan HCl dan NaOH ke dalam kalorimeter . Aduk kedua larutan tersebut dan masukkan
termometer ke dalam kalorimeter. Perhatikan suhu yang terbaca pada termometer. Catatlah suhu
tertinggi yang terbaca sebagai suhu akhir

d. Catat pengamatan anda dengan membuat tabel pengamatan.

e. Hitunglah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan agar suhu larutan kembali turun dan
menjadi sama dengan suhu awal (anggap massa jenis larutan = 1 g/mL dan kkalor jenis larutan 4,2 J/ gK.

1.6 HASIL PENGAMATAN

NO. NAMA TEMPERATUR TEMPERATUR AKHIR PERUBAHAN


LARUTAN AWAL
(T2) (∆T)
(T1)

1. NaOH 26o C 33 o C 7oC


2. HCl 26o C 28 o C 2oC

3. NaOH + HCl 26o C 37 o C 11 o C

Hasil pengamatan kami di atas berdasarkan fakta dan pembuktian. Dimana NaOH dan HCl
mengalami kenaikan suhu. Kenaikan suhu ini meyebabkan sistem melepas kalor dan lingkungan yang
menerima kalor. Dengan hal ini kedua reaksi tersebut adalah reaksi eksoterm.

1.7 PEMBAHASAN

Dalam reaksi di atam terdapat 50 mL NaOH dan HCl dengan massa jenis dianggap 1 gr/mL dan kalor jenis
larutan 4,2 J/grK. Suhu kedua larutan sudah tertera di atas. Dengan hal ini perpindahan kalor yang
terjadi dari keduanya dapat di tuliskan sebagai berikut :

Qreaksi = -(qkalorimeter + qlarutan)

Oleh karena kalorimeter tidak menyerap kaoor atau melepas kalor, maka :

qreaksi = - qlarutan

qlarutan = m . c. ∆T

*NaOH

Dik : ρ = 1 g/mL C = 4,2 J/grK


T1 = 26o C T2 = 33 o C
∆T = 7 o C = 280 K

Dit : q ..?

Jwb : m = ρ x V
= 1 g/mL x 50mL
= 50 g

Q = m . c . ∆T
= 50g . 4,2 J/gK . 280 K
= 58. 800 J (karena reaksi melepas kalor maka -58.800 J)

*HCl

Dik : ρ = 1 g/mL C = 4,2 J/grK


T1 = 26o C T2 = 28o C
∆T = 2o C = 275 K

Dit : q ..?

Jwb : m = ρ x V
= 1 g/mL x 50mL
= 50 g

Q = m . c . ∆T
= 50g . 4,2 J/gK . 275 K
= 57.750 J (karena reaksi melepas kalor maka -57.750 J)

*NaOH + HCl

Dik : ρ = 1 g/mL C = 4,2 J/grK


T1 = 26o C T2 = 37o C
∆T = 1 o C = 284 K

Dit : q ..?

Jwb : m = m(NaOH) + m(HCl)


= 50g + 50g
= 100 gram

Q = m . c . ∆T
= 100g . 4,2 J/gK . 284 K
= 119.280 J (karena reaksi melepas kalor maka -119.280 J)
= -119,28 kJ

NaOH = HCl = 0.05 L x 1 mol/L = 0,05 mol

Jadi, pada reaksi antara 0,05 mol NaOH dengan 0.1 mol HCl terjadi perubahan kalor sebesar
qreaksi = -119,28 kJ.

Maka, untuk setiap 1 mol NaOH yang bereaksi dengan 1 mol HCl akan terjadi perubahan kalor sebesar :

∆H = Q / mol
= -119,28 kJ / 0,05 mol
= -2.385,6 kJ/mol

Perubahan kalor yang bertanda negatif menunjukkan reaksi berlangsung secara eksoterm. Pada tekanan
konstan, perubahan kalornya sama dengan perubahan entalpinya. Persamaan reaksi termokimianya :

NaOH(aq) + HCl(aq) ----> NaCl(aq) + H2O(l) ∆H = -2.385,6 kJ/mol

1.8 KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil suatu simpulan bahwa,

1. ∆H yang diperoleh melalui percobaan tersebut adalah sebesar – 2.385,6 kJ/mol. Tanda negatif
menandakan bahwa reaksi tersebut melepas kalor.

2. Reaksi antara NaOH dengan HCl menunjukkan adanya peningkatan suhu. Sehingga reaksi tersebut
melepaskan kalor (eksoterm)

1.9 DAFTAR PUSTAKA

http://diarsiuntari.blogspot.co.id/2015/05/laporan-praktikum-kimia-perubahan.html

http://jauziasitanirmala.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-kimia-menentukan.html

Thursday, 15 October 2015


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TERMOKIMIA PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

TERMOKIMIA

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusyawarahkan, energi hanya dapat diubah dari
bentuk satu kebentuk yang lainnya disini saya akan melakukan kegiatan menentukan perubahan entalpi
larutan NaOH dengan larutan HCl.

Energi juga dapat mengurangi perpindahan dengan menggunakan alat kalori meter kita dapat mengukur
perubahan kalor, kalor merupakan energi yang terjadi akibat perbedaan suhu. Kalor meter yang baik
memiliki kapasitas kalor kecil artinya kalori tersebut benar-benar sebagai system yang terisolasasi.

Pada reaksi antara larutan NaOH dengan larutan HCl dalam suatu gelas kalori meter dan terjadi kenaikan
suhu yuang menyebabkan suhu gelas reaksi night demikian pula suhu sekitarnya. Pada percobaan
tersebut, yang menjadi pusat perhatian adalah NaOH dan HCl disebut system, sedangkan tabujng reaksi,
suhu udara, tekanan udara merupakan lingkungan.

Menekankan reaksi netralisasi Hcl dan NaOH menggunakan alat kalori meter sederhana kalori
meter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau di bebaskan system.

Dengan melakukan percobaan ini akan dapat memahami mengenai pengaruh luas. Luas
permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi dan dapat meihat pengaruh penambahan katalis.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

1) Siswa memahami pengertian dan penentuan perubahan entalpi dengan menafsirkan data hasil
percobaan

2. TUJUAN KHUSUS

1) Siswa dapat menjelaskan arti perubahan entalpi reaksi


2) Siswa dapat menghidutng besranya perubahan entalpi pada reaksi antara natrium hidroksida
dengan asam kloridayang menghasilkan satu mol air

C. LANDASAN TEORI

Perubahan suhu yang menyertai reaksi kimia menunjukan adanya prubahan energi dalam bentuk kalor
pada pereaksi dan hasil reaksi. Kalor yang diserap atau dibebaskan oleh sistem menyebabkan suhu
sistem berubah. Secara sederhana kalor tersebut dapat dihitung dengan rumus:

Q = m.c.∆t

Dimana :

Q = kalor reaksi (joule)

M = massa sistem (gram)

∆t = perubahan suhu (K)

c = kalor jenis sistem

D. ALAT DAN BAHAN

Bejana plastik atau kalorimeter

Silinder ukur

Gelas reaksi

Termometer

Larutan NaOH

Larutan HCl

E. CARA KERJA

1. Siapkan alat dan bahan


2. Masukkan 50 mL larutan NaOH ke dalam silinder ukur, lalu tuangkan pada gelas reaksi, tuangkan
juga 50 mL larutan HCl ke dalam silinder ukur yang berbeda, lalu tuangkan pada gelas reaksi yang
berbeda.

3. Uukur suhu masing – masing larutan, dan catat ketinggian suhu.

4. Setelah suhu diukur, larutan NaOH dan HCl pada gelas reaksi dituangkan bersamaan pada
kalorimeter, lalu tutup dan aduk larutan dalam kalorimeter. Ukur suhu larutan yang tercampur didalam
kalorimeter dengan termometer yang sebelumnya telah dipasangkan pada kalorimeter.

5. Amati perubahan suhu dan catat hasilnya.

BAB II

ISI

A. HASIL PENGAMATAN

Suhu awal Suhu akhir Perbedaan suhu

HCl = Suhu larutan setelah dicampur ∆t = t2 – t1


(pada kalorimeter)
NaOH = =
t2 =
t1 rata – rata = =

Catatan

Pada perhitungan perubahan entalpi untuk reaksi ini dianggap :

a. 2 x 50 mL larutan sama dengan 100 mL air

b. Selama reaksi berlangsung, energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan

c. Kalor jenis air C = 4,2 JK-1g-1

d. Massa jenis air = 1 gr.cm-3

B. ANALISIS DATA

Perhitungan
1. Massa larutan (m) = volume larutan x massa jenis air

2. 50 mL NaOH 1 M = 0,05 mol NaOH

50 mL HCl 1 M = 0, 05 mol HCl

Reaksi:

NaOH + HCl → NaCl + H2O

3. Dari persamaan reaksi:

1 mol NaOH 1 mol HCl 1 mol H2O

Dari hasil percobaan:

0,05 mol NaOH 0,05 mol HCl 0,05 mol H2O

∆H reaksi = Q / 1 mol ∆H percobaan : = Q / 0,05 mol

=kJ/mol

C. JAWABAN PERTANYAAN

1. Reaksi antara larutan NaOH dengan larutan HCl menyerap/membebaskan kalor? Jelaskan!

2. Reaksi tersebut eksoterm/endoterm? Bagaimana tanda reaksinya?

3. Tuliskan persamaan termokimia reaksi tersebut!

4. Tuliskan pengertian perubahan entalpi reaksi

JAWABAN :

1. Reaksi antara larutan NaOH dan larutan HCl memiliki perubahan entalpi (∆Hº) berharga
negatif ( – ) sehingga merupakan reaksi eksoterm yang memakai sistem melepaskan atau membebaskan
kalor. Perubahan entalphi suatu reaksi dipengaruhi oleh massa, kalor jenis, dan perubahan suhu suatu
reaksi itu sendiri berbanding dengan kandungan mol pada suatu reaksi tersebut.

2. Jika NaOH dan HCl direaksikan dalam pelarut air, kemudian suhu larutan diukur maka
ketinggian raksa pada termometer akan naik yang menunjukkan suhu larutan meningkat. Ketika NaOH
dan HCl bereaksi, terbentuk NaCl dan H2O disertai pelepasan kalor. Kalor yang dilepaskan ini diserap
oleh lingkungan, akibatnya suhu lingkungan naik. Kenaikan suhu lingkungan ditunjukkan oleh naiknya
suhu larutan. Jadi, yang Anda ukur bukan suhu sistem (NaOH dan HCl) melainkan suhu lingkungan
(larutan NaCl sebagai hasil reaksi). Zat NaOH dan HCl dalam larutan sudah habis bereaksi. Oleh karena
reaksi NaOH dan HCl melepaskan sejumlah kalor maka dikatakan reaksi tersebut eksoterm. Dengan
demikian, antara fakta dan studi literatur cocok. Bagaimana hubungan antara reaksi
eksoterm/endoterm dan perubahan entalpi? Dalam reaksi kimia yang melepaskan kalor (eksoterm),
energi yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih kecil dari zat-zat pereaksi. Oleh karena itu,
perubahan entalpi reaksi berharga negatif:
Δ H= Hproduk – Hpereaksi < 0

Pada reaksi endoterm, perubahan entalpi reaksi akan berharga positif.


Δ H= Hproduk – Hpereaksi > 0

Secara umum, perubahan entalpi dalam reaksi kimia dapat diungkapkan dalam bentuk diagram reaksi
berikut.

A + B → C + kalor (reaksi eksoterm)

3. Reaksi : NaOH + HCl –> NaCl + H2O

4. Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi total pada suatu sistem
reaksi (dimana rekatan dan produk reaksi dinyatakan sebagai sistem termodinamik) yang terjadi ketika
satu molekul bereaksi sempurna dengan oksigen yang terjadi pada 298K dan tekanan atmosfer 1 atm

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Perubahan entalpi reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya bergantung kepada keadaan awal
dan keadaan akhir. Semakin tinggi temperature reaksi makin cepat laju reaksinya.

2. Perubahan kalor pada suatu zat atau system di tentukan oleh perubhan suhu, masa zat dan kalor
jenis, kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat setinggi 1 k.

B. SARAN

Dalam praktikum ini, diaharapkan siswa agar:

1. Melakukan praktikum dengan sungguh – sungguh agar pengamatan berhasil


2. Menjaga keamamanan dan keselamatan kerja dengan mematuhi tata tertib laboratotium

3. Selalu menjaga kerapian laboratorium dengan meletakan peralatan lab sesuai tempat yang
ditentukan

C. DAFTAR PUSTAKA

Purwadi, Aris. Suyatno, dkk. 2007. Kimia SMA Kelas XI. Jakarta : grasindo

Kurniawan, Cepi dan Agustin Yuanis Pudiastuti. 2006. Kimia SMA Kelas XI. Bandung : Acarnya Media
Utama

K. Poppy. Devi. Dkk. 2005. Kimia SMA Kelas XI. Surakarta. Phibata

http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/07/laporan-praktikum-perubahan-entalpi.html

https://www.scribd.com/doc/85196100/Laporan-Percobaan-Kimia-Perubahan-Entalpi

Anda mungkin juga menyukai