Anda di halaman 1dari 9

Menentukan Perubahan

Entalpi reaksi
Anggota Kelompok :

● Adam Arif Firdaus ● Fadila As-Syifa Febriana


● Anshelma Ramadhina ● Maymirza Faiz Firdaus
● Fadhlan Ikhtiari Qital ● M. Helmy Fachrial
ALAT DAN BAHAN
1. Gelas ukur 200mL, sebanyak
2 buah
2. Silinder ukur 50mL,
sebanyak 2 buah
3. Termometer 0-50 C,
sebanyak 1 buah
4. Larutan Natrium Hidroksida
(NaOH) 1 M, sebanyak 50 mL
5. Larutan Asam Klorida (HCL)
1 M, sebanyak 50 mL
CARA KERJA
1. Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam gelas styrofoam dan
masukkan 50 mL larutan HCl 1 M ke dalam silinder ukur.
2. Ukurlah suhu kedua larutan. Jika suhu kedua larutan berbeda,
catat suhu rata-ratanya sebagai suhu awal.
3. Tuangkan larutan HCl tersebut ke dalam bejana yang berisi
larutan NaOH. Aduk dengan termometer dan perhatikan suhu yang
terbaca pada termometer. Catatlah suhu tertinggi yang terbaca
sebagai suhu akhir.
4. Catat pengamatan Anda dengan membuat tabel pengamatan.
5. Hitunglah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan agar
suhu larutan kembali turun dan menjadi sama dengan suhu awal
larutan (Anggap masa jenis larutan = 1 g/mL dan kalor jenis
larutan 4,2 J g-1 K -1
HASIL DATA
Larutan T1 T2 ∆T
NaOH 25° 27° 2°

HCl 25° 28° 3°

NaOH + HCl 26,5° 31° 4,5°


PEMBAHASAN
Berdasarkan data dari hasil pengamatan di atas dapat dilihat bahwa pada kedua larutan yaitu
larutan NaOH dan HCl mengalami kenaikan suhu. Kenaikan suhu tersebut diakibatkan adanya
reaksi eksoterm dimana sistem akan melepas kalor dan kalor tersebut akan diserap oleh
lingkungan.
Pada praktikum ini reaksi yang di amati ialah reaksi antara larutan natrium hidroksida dan
larutan asam klorida.
NaOH(aq) + HCl(aq) -> NaCl(aq) + H2O(l)
Dalam reaksi di atas terdapat 50 mL NaOH dan HCl dengan massa jenis dianggap 1 gr/mL
dan kalor jenis larutan 4,2 J/grK.
Untuk mengetahui kalor yang mengakibatkan naiknya suhu sistem dapat dilakukan
perhitungan dengan cara berikut :

qsistem = m . c. ∆T
NaOH HCl NaOH + HCl
Dik : Dik : Dik :
ρ = 1 g/mL ρ = 1 g/mL ρ = 1 g/mL
C = 4,2 J/grK C = 4,2 J/grK C = 4,2 J/grK
T1 = 25o C T1 = 25o C T1 = 26,5o C
T2 = 28 o C T2 = 27o C T2 = 31o C
∆T = 3 o C = 276 K ∆T = 2o C = 275 K ∆T = 1 o C = 277,5 K

Dit : q ..? Dit : q ..? Dit : q ..?

Jwb : Jwb : Jwb :


m=ρxV m=ρxV m = m(NaOH) + m(HCl)
= 1 g/mL x 50mL = 1 g/mL x 50mL = 50 gram + 50 gram
= 50 g = 50 g = 100 g

Q = m . c . ∆T Q = m . c . ∆T Q = m . c . ∆T
= 50g . 4,2 J/gK . 276 K = 50g . 4,2 J/gK . 275 K = 100g .4,2 J/gK . 277,5 K
= 57.960 J = 57.750 J = 116.550 J
(karena reaksi melepas kalor maka - (karena reaksi melepas kalor maka - (karena reaksi melepas kalor maka -
57.960 J) 57.750 J) 116.550 J)
*∆H <0 *∆H <0 *∆H <0
Untuk menghitung kalor total yang di lepas oleh sistem, maka dapat dilakukan perhitungan dengan
cara berikut :
Qtotal = qsistem + qkalorimeter
Pada praktikum kali ini, besar kalor yang diserap oleh kalorimeter dapat diabaikan karena kalorimeter
yang digunakan ialah jenis kalorimeter yang baik yaitu kalorimeter bom. Dimana kalorimeter yang baik
tidak akan menyerap kalor atau nilai kapasitas kalornya sangat kecil sehingga dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
Qtotal = qsistem
= q (NaOH+HCl)
= -116.550 J
= -116,550 kJ

Untuk mengetahui perubahan entalpi pada reaksi tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut : ∆H = Q / mol
= -116,550 kJ / 0,05 mol
= - 2.331 kJ/mol
* n NaOH = M x V
= 1 x 0,05 L
= 0,05 mol
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil suatu simpulan bahwa,

1. ∆H yang diperoleh melalui percobaan tersebut adalah sebesar - 2.331 kJ/mol. Dimana
tanda negatif menandakan bahwa reaksi tersebut mengalami pelepasan kalor.

2. Reaksi antara NaOH dengan HCl disebut reaksi eksoterm karena mengalami pelepasan
kalor yang ditandai oleh penaikan suhu pada larutan.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai