Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Judul

Laporan hasil pengamatan perubahan entalpi reaksi larutan natrium hidroksida dengan larutan
asam klorida

1.2 Tujuan

Mengetahui bagaimana perubahan entalpi yang terjadi dan juga mengetahui bagaimana cara
menghitung perubahan entalpi reaksi

1.3 Tanggal Percobaan

Kamis 18 Oktober 2018

1.4 Landasan Teori

Entalpi adalah jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa diukur, yang bisa dihitung adalah nilai
perubahannya.

Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia dengan
sistem melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia dengan sistem
menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm, ∆H bernilai negatif yang
harga mutlatknya sebesar kalor yang dilepaskan. Pada reaksi endoterm, ∆H reaksi berharga
positif yang harga mutlaknya sebesar kalor yang diserap.

Untuk menentukan perubahan entalpi standar (∆H) dapat dilakukan dengan cara teoritis dan
secara eksperimen. Apabila menentukan perubahan entalpi secara teoritis, maka akan
menerapkan Hukum Hess dan Energi Ikatan. Apabila menentukan perubahan entalpi secara
eksperimen (kalorimetris), maka diperlukan suatu alat kalorimeter

dalam penentuan kalor reaksi secara kalorimetris, yaitu kalorimetri pembakaran dan
kalorimetri reaksi. Metode kalorimetri pembakaran dilakukan dengan cara membakar suatu
unsur atau senyawa (umumnya dengan oksigen) dalam kalorimeter, kemudian kalor yang
dibebaskan dalam reaksi pembakaran tersebut diukur

Kalorimeter terdiri atas penangas air dengan dinding isolasi dan bejana reaksi yang terendam
dalam air. kenaikan temperatur diukur dengan termometer. Kalor yang dilepas oleh sistem
sama dengan kalor yang diserap oleh kalorimeter, yaitu sebesar kapasitas kalor dari
kalorimeter dikalikan dengan temperatur.

Pada reaksi eksoterm, kalor yang dilepaskan dari reaksi digunakan untuk menaikkan
temperatur larutan dan kalorimeter. Untuk reaksi endoterm, kalor yang diserap oleh reaksi
sama dengan kalor yang diserap larutan

Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau
larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi, kalor reaksi
sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah
kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan
suhunya (Ted Lister and Janet Renshaw, 2000).

Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:

q reaksi = –q larutan

q larutan = m · c · ΔT

Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter.
Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang diserap sama
dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan
rumus :

Q = m. c. ∆T

Keterangan: m = massa larutan ( g)

C = kalor jenis = 4,18 Jg-10 C-1

∆T = Takhir- Tawal ( oC )
.

BAB II

PENGAMATAN

2.1 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan Ukuran / satuan Jumlah


Bejana plastik ± 200 cm3 1
Silinder ujur 50 cm3 2
Termometer 0° – 50° C 1
Larutan Natrium Hidroksida 1M 50 cm3
Larutan Asam Klorida 1M 50 cm3

2.2 Cara Kerja

1. masukan 50 cm3 larutan NaOH 1 M kedalam beberapa bejana plastik dan


masukkan 50 cm3 larutan HCl 1 M kedalam gelas ukur

2. ukur suhu kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan dan di keringkan
sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda
maka tentukan suhu rata-rata (suhu awal)

3. tuangkan larutan HCl kedalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH laduk
dengan termometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer itu. Awalnya
suhu akan naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catat suhu yang tetap itu
(suhu akhir)

2.3 Hasil Pengamatan

Suhu larutan NaOH 1 M = 30° C

Suhu larutan HCl 1 M = 30° C

Suhu rata-rata (suhu awal) = 30° C

Suhu akhir = 31° C

Kenaikan suhu = 1° C

2.4 Pertanyaan

1. hitunglah energi yang harus pindah ke lingkungan agar suhu larutan hasil reaksi menjadi
sama dengan suhu pereaksi (suhu awal)

2. hitunglah jumlah mol NaOH dalam 50 cm3 larutan NaOH 1 M dan jumlah mol HCl dalam
50 cm3 larutan HCl 1 M
3. hitunglah perubahan entalpi (∆H) per mol H2O yang terbentuk dalam reaksi. Tuliskan
persamaaan termokimia untuk reaksi ini

2.5 Pembahasan

Reaksi : NaOH + HCl --------------> NaCl + H2O

Jumlah mol NaOH = V NaOH × M NaOH

= 0,05 × 1

= 0,05

Jumlah mol NaOH = jumlah mol HCl = 0,05 mol

Volume larutan = volume air = 100 ml

Massa larutan = massa air = volume × massa jenis air

= 100 ml × 1g/ml

= 100 gram

Kalor yang diterima larutan

q larutan = m · c · ΔT

= 100 . 4,2 . 1

= -420 J = -0,42 KJ

-0,42 KJ itu untuk 0,05 mol

∆H reaksi 1 mol = -8,4 kj/mol


ΔH NaOH +HCl

T ΔH= - 8,4 Kj / mol

P NaCl +H2O
I

2.6 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

1. ∆H yang diperoleh melalui percobaan tadi adalah -8,4 kj/mol. Tanda negatif menandakan
bahwa reaksi tersebut melepas kalor

2. reaksi antara NaOH dengan HCl menunjukkan adanya peningkatan suhu. Sehingga reaksi
tersebut melepaskan kalor (eksoterm)

2.7 Daftar Pusaka

http://fadhillahnp.blogspot.com/2016/09/laporanpraktikum-kimia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai